Begini Cara Membuat Video Storyboard untuk Keperluan Marketing
Strategi marketing mengandalkan konten video dinilai lebih efektif daripada konten berbasis teks. Hal ini jelas bisa kita sadari dengan mudah lantaran visual dari video memang lebih menarik. Akan tetapi, untuk menciptakan video yang engage dan terstruktur, kamu memerlukan video storyboard.
Sudah pernah dengar istilah ini sebelumnya? Kalau kamu sekarang sedang mengembangkan bisnis atau ingin berkarir di bidang content marketing, kamu wajib buat tahu cara buat stodyboard. Pada artikel kali ini kita akan kupas tuntas mulai dari pengertian sampai cara membuatnya. Yuk, simak ulasannya!
Contents
Apa Itu Storyboard?
Video storyboard adalah papan cerita atau kerangka yang digunakan untuk menyusun rangkaian gambar sebagai acuan struktur pembuatan video. Bentuk dari storyboard dikatakan mirip dengan komik karena berisikan ilustrasi yang berurutan. Setiap gambar dalam storyboard berisikan sketsa yang dilengkapi dengan keterangan.
Adapun keterangan yang dimaksud ialah berupa detail sudut pengambilan gambar, dialog, hingga transisi dari atau menuju sketsa lainnya. Storyboard tidak harus dibuat dengan standar gambar tertentu. Kamu bisa membuat storyboard dengan software maupun secara manual.
Jadi, bisa dikatakan bahwa pembuatan storyboard relatif mudah. Akan tetapi, untuk menciptakan video yang atraktif dan bisa engage dengan penonton, pembuatan storyboard tetap memerlukan panduan yang terarah.
Fungsi Storyboard
Sebelum menuju pembahasan cara membuat video storyboard, akan lebih baik jika kamu tahu apa saja fungsinya. Adapun beberapa fungsi utama dari storyboard meliputi:
1. Sebagai Patokan Pembuatan Video
Fungsi storyboard yang pertama ialah menjadi patokan proses produksi video. Saat melakukan produksi video, kamu perlu tahu adegan apa saja yang perlu diambil. Dengan adanya storyboard, kamu bisa mengurutkan kebutuhan adegan atau skenario sesuai dengan struktur video yang sudah direncanakan.
Bukan hanya bisa membantu checklist adegan, storyboard juga menjadi acuan proses pengambilan gambar. Jika kamu mengetahui gambar seperti apa yang diperlukan, maka kamu bisa mengetahui latar yang diperlukan, arah pencahayaan, hingga waktu dan sudut pengambilan gambar yang tepat.
2. Sebagai Jembatan untuk Menyampaikan Ide
Produksi video umumnya dilakukan oleh tim. Setiap anggota dalam tim belum tentu dapat memiliki gambaran yang sama terkait sebuah ide. Oleh sebab itu, peran dari video storyboard cukup penting untuk menjembatani komunikasi ide tersebut.
Urutan sketsa dengan keterangan detail bisa membantu seluruh tim produksi lebih mudah memahami konsep video yang akan dibuat. Dengan storyboard, kamu dan tim bisa mendapatkan gambaran yang sama. Untuk keperluan evaluasi pun, storyboard akan sangat berguna sebab bisa langsung dikoreksi dan diberikan tambahan.
3. Membantu Penganggaran Dana Produksi
Tidak jarang proses produksi memakan biaya yang besar lantaran membutuhkan banyak properti. Untuk mengantisipasi pembengkakan dana, kamu bisa menganggarkan dana produksi dengan mengacu pada storyboard yang sudah direncanakan. Sederhananya begini, setiap sketsa akan memperlihatkan gambar apa yang diperlukan dalam video.
Untuk memenuhi ekspektasi gambar tersebut, tentunya membutuhkan beberapa detail yang salah satunya adalah properti. Jadi, kamu bisa mengetahui apa saja daftar properti yang akan dibutuhkan untuk proses produksi dari video storyboard. Selanjutnya, kamu hanya perlu membuat estimasi dana yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Bagaimana Cara Membuat Storyboard?
Rupanya storyboard memiliki peran penting dalam pembuatan video, ya? Nah, lantas bagaimana cara membuatnya? Kalau ini adalah kali pertamamu membuat storyboard, pastikan kamu mengikuti langkah-langkah di bawah ini!
1. Tentukan Ide
Pertama-tama, kamu perlu menentukan ide video yang ingin dibuat terlebih dahulu. Kamu bisa mencari inspirasi dari berbagai permasalahan di sekitarmu. Dengan mengambil inspirasi dari permasalahan nyata, kamu bisa mengangkat cerita yang relevan dan relatable dengan kondisi penonton.
Supaya cerita ini tidak monoton, pikirkan alur ceritanya dan pastikan untuk memberikan value yang bisa dipetik oleh penonton. Dengan begitu, video bisa menarik lebih banyak perhatian sekaligus menyematkan kesan yang berarti pada brand atau bisnismu.
2. Buat Timeline
Berikutnya, kamu tidak bisa langsung melompat ke pembuatan video storyboard. Susunlah timeline video terlebih dahulu. Penyusunan timeline video meliputi pembuatan estimasi durasi total dan pembagian waktu dalam setiap bagian video.
Akan tetapi, kamu tidak perlu merinci estimasi waktu di setiap adegan. Cukup perkirakan estimasi per bagiannya saja. Dalam sebuah video marketing umumnya terdapat empat bagian, yaitu pembuka, permasalahan, solusi, dan call to action.
Pada bagian pembuka, kamu perlu menampilkan adegan yang bisa menarik perhatian penonton dengan cepat. Oleh sebab itu, bagian ini tidak perlu terlalu lama dan disarankan lebih cepat dari estimasi durasi bagian lainnya.
Sementara untuk bagian permasalahan akan menjelaskan konflik cerita. Kamu bisa membuat cerita yang relatable dan banyak dialami oleh target audiensmu. Bagian ini harus memiliki durasi yang cukup agar masalah bisa diceritakan dengan runut.
Berikutnya, pada bagian solusi kamu bisa mulai memperkenalkan produk atau layananmu sebagai jalan keluar dari konflik cerita. Bagian ini sebisa mungkin harus jelas dan mudah dipahami supaya upaya promosimu sukses.
Terakhir, tutup dengan call to action, yakni ajakan untuk audiens melakukan aksi yang kamu inginkan. Misalnya seperti membaca info di caption, melakukan subscribe channel, atau mengunjungi website. Kamu bisa mengestimasikan waktu yang singkat untuk bagian ini asalkan call to action jelas, mudah dipahami, dan practical.
3. Siapkan Template Storyboard
Memasuki tahapan berikutnya, mulailah untuk membuat template storyboard. Seperti apa template video storyboard yang baik? Template yang baik harus memiliki tiga kolom utama, yaitu kolom judul, visual, dan deskripsi.
Di luar ketiga kolom tersebut, kamu bisa menyesuaikan kolom sesuai dengan kebutuhanmu. Misalnya seperti menambahkan kolom catatan detail angle kamera, keterangan adegan, atau penjelasan dialog. Jika kamu ingin membuatnya secara online, kamu bisa menggunakan aplikasi Canva atau Boords.
4. Gambar Sketsanya
Jika template sudah siap, maka kamu bisa mulai menggambar sketsanya. Tidak ada standar tertentu yang mengatur gambar sketsa yang baik atau buruk. Kamu bisa menggambar secara manual dengan pena, menggunakan potongan gambar dari majalah atau koran, hingga menggambar dengan software.
5. Lengkapi Detail Sketsa
Setelah melengkapi semua sketsa gambar, berikutnya tambahka detail informasi yang diperlukan. Misalnya seperti keterangan adegan, penjelasan latar, atau dialog. Informasi ini bertujuan untuk memudahkan proses diskusi dengan tim serta mempersingkat proses produksi.
Contoh Storyboard Brand yang Sukses
Saat ini tentu kamu bisa menemukan banyak video marketing dari brand ternama yang berhasil sukses besar. Sebagai contoh ialah video dari game Mobile Legends Bang Bang Indonesia dan Teh Pucuk Harum.
1. Video Game Mobile Legends Bang Bang Indonesia
Video yang dipublish pada 13 Mei 2021 ini menceritakan permainan game yang seperti di dunia nyata. Dalam storyboard video, semula karakter pemain digambarkan sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Akan tetapi tiba-tiba sebuah portal di langit terbuka dan mendatangkan makhluk misterius yang akan menghancurkan kota.
Selanjutnya, certia memperlihatkan bagaimana para karakter bekerja sama menggunakan kekuatannya untuk membasmi pada makhluk jahat tersebut. Di bagian penutupnya, video Mobile Legends ini memberikan call to action berupa ajakan untuk memainkan game bersama dengan teman.
Ajakan ini sejalan dengan ide campaignMobile Legends Bang Bang Indonesia waktu itu. Ide tersebut adalah Bersama Raih Lebih. Inilah yang menjadi inti dari pesan yang ingin disampaikan melalui short movie video ini.
2. Video Teh Pucuk Harum
Brand minuman ternama di Indonesia ini langsung memulai videonya dengan berbagai masalah yang kerap dialami oleh target audiens. Konflik tersebut antara lain adalah rasa haus saat berolahraga di luar rumah, haus karena udara yang panas dalam ruangan, hingga haus karena makan makanan pedas.
Untuk membuka bagian solusinya, Teh Pucuk Harum menggunakan maskotnya yang lucu dan menarik untuk membawa produk. Menariknya, Teh Pucuk Harum berhasil menjelaskan bagaimana produknya bisa menjadi solusi yang tepat bagi permasalahan audiens.
Misalnya dengan menjelaskan rasa manisnya yang pas, bisa diminum dengan es batu, dan ringan di tenggorokan. Solusi teh pucuk yang bisa diminum di rumah atau di luar pun juga selaras dengan pesan utama dari video ini, yaitu: Segerin Dimana Aja.
Jadi, sekarang sudah paham kan bagaimana cara membuat video storyboard dan apa pentingnya untuk kebutuhan produksi? Jadi, jangan ragu ya buat mulai mempromosikan produk dalam konten video. Konten video fleksibel untuk dibagikan di berbagai platform termasuk di website bisnismu. Semoga penjelasan ini bermanfaat!