Mengenal Perbedaan HTTP dan HTTPS
HTTP dan HTTPS merupakan protokol standar yang mengatur bagaimana data ditransmisikan di World Wide Web (WWW). Saat Anda menjelajah di internet, Anda sebenarnya sedang bertukar data dengan web server.
Proses pengiriman data antara web browser dan web server inilah yang diatur oleh protokol HTTP atau HTTPS. Keduanya bagaikan saudara kandung dengan banyak kemiripan karena sejatinya HTTPS sendiri merupakan pengembangan dari HTTP.
Di artikel ini, kita akan membahas penjelasan lengkap HTTP dan HTTPS mulai dari pengertian, perbedaan, hingga kelebihan dan kekurangannya.
Contents
Apa itu HTTP dan HTTPS?
Kepanjangan HTTP: Hypertext Transfer Protocol.
Kepanjangan HTTPS: Hypertext Transfer Protocol Secure.
Walaupun hanya terpaut satu kata, perbedaan antara keduanya cukup signifikan. Banyak detail teknis yang membuat HTTPS relatif lebih baik dari HTTP, terutama dari segi keamanan.
Apa itu HTTP?
HTTP adalah hasil hasil karya Tim Berners Lee, penemu WWW sekaligus ketua World Wide Web Consortium (W3C). Misi utama W3C adalah mengembangkan web hingga potensi penuhnya. Misi ini diwujudkan dengan membangun protokol dan panduan web berorientasi pertumbuhan jangka panjang.
Dokumentasi pertama HTTP adalah HTTP/0.9 yang dipublikasikan tahun 1991. Pada versi awal ini, HTTP hanya memiliki satu metode, yaitu metode GET untuk meminta data dari sumber tertentu.
Sejak saat itu, HTTP terus berkembang dan diperkuat dengan fitur-fitur baru. HTTP hari ini bahkan mendukung error messages, contohnya seperti:
- 404 Not Found: konten tidak ada atau sudah dipindahkan.
- 502 Bad Gateway: nama domain mengarah ke IP yang keliru atau tidak mengarah ke IP mana pun.
Apa itu HTTPS?
HTTPS adalah hasil penyempurnaan HTTP yang dilakukan oleh Netscape Communications pada tahun 1994. Tujuan awal pengembangan HTTPS adalah untuk digunakan di Netscape Navigator, produk web browser milik Netscape.
Pada awalnya, HTTPS menggunakan protokol Secure Socket Layer (SSL) yang kemudian berkembang menjadi Transport Layer Security (TLS) pada bulan Mei 2000.
Baca Juga: Cara Mengatasi HTTP Error 302
Yang paling membedakan HTTP dan HTTPS adalah dari segi keamanan. HTTP masih mengirimkan data dalam format plain text (teks biasa), sedangkan HTTPS sudah menggunakan enkripsi.
Sederhananya, data yang dikirimkan lewat HTTPS ‘dikunci’ terlebih dahulu agar tidak dicuri oleh orang lain. Sekalipun ada orang yang berusaha mencurinya, orang tersebut tidak akan bisa membaca isinya karena tidak memiliki ‘kunci’. Mekanisme ini disebut dengan enkripsi.
Tipe Sertifikat TLS/SSL yang Digunakan HTTPS
Untuk memastikan keamanan data pengguna selama transmisi, HTTPS mensyaratkan sertifikat TLS/SSL yang terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
- Validasi Domain: memvalidasi bahwa pihak yang mengajukan sertifikat adalah pemilik domain. Jenis validasi ini bisa memakan waktu beberapa menit / jam.
- Validasi Organisasi: tidak hanya memvalidasi kepemilikan domain tetapi juga mengidentifikasi pemilik. Artinya, pemilik organisasi dapat diminta untuk memberikan dokumen bukti identitas pribadi untuk membuktikan identitasnya.
- Validasi Extended: tingkat validasi paling atas. Ini termasuk validasi kepemilikan domain, identitas pemilik serta bukti pendaftaran bisnis.
Setelah memahami penjelasan singkat mengenai HTTP dan HTTPS, di bagian selanjutnya Anda bisa melihat perbandingan keduanya secara lebih rinci.
Perbedaan HTTP dan HTTPS
Kata ‘Secure’ yang ditambahkan ke HTTPS kiranya cukup menjelaskan perbedaan utamanya dari HTTP. Secara lebih rinci, perbedaan HTTP dan HTTPS dapat Anda pelajari pada tabel di bawah ini:
Parameter | HTTP | HTTPS |
Kepanjangan | Hypertext Transfer Protocol | Hypertext Transfer Protocol Secure |
Keamanan | Data bisa diretas dan dibaca oleh hacker | Data tidak bisa dibaca hacker |
Port | Default menggunakan port 80 | Default menggunakan port 443 |
URL | http:// | https:// |
Kegunaan | Cocok untuk website berbasis informasi seperti blog dan berita | Ideal untuk website yang menyimpan informasi penting seperti KTP dan kartu kredit |
Pengacakan | Data tidak diacak sehingga beresiko dicuri oleh hacker | Data diacak terlebih dahulu. Tidak ada yang bisa membaca isi data selain penerima |
Protokol | Beroperasi di level TCP/IP | Tidak memiliki protokol sendiri. HTTPS beroperasi melalui HTTP dengan koneksi TLS/SSL terenkripsi |
Validasi domain | Tidak memerlukan SSL | Memerlukan sertifikat SSL |
Enkripsi data | Tidak menggunakan enkripsi | Menggunakan enkripsi |
Ranking Pencarian | Tidak mempengaruhi rangking | Bisa membantu meningkatkan rangking |
Kecepatan | Cepat | Lebih lambat dari HTTP |
Kerentanan | Rentan peretasan | Jauh lebih aman karena data terenkripsi |
Dari tabel di atas, Anda dapat melihat perbandingan antara HTTP dan HTTPS. Sekilas, HTTP memang unggul dari segi performa dan kecepatan. Sebaliknya, HTTPS relatif lebih lambat dan memiliki lebih banyak prosedur, contohnya seperti persyaratan SSL.
Namun HTTPS menawarkan keamanan yang jauh lebih tinggi daripada HTTP. Penurunan performa HTTPS pun bukan ditengarai oleh rendahnya kualitas, melainkan efek samping dari operasi keamanan ekstra (enkripsi, validasi, dll).
Baca Juga: Cara Menambahkan HTTPS di WordPress
Mayoritas web browser pun sekarang lebih mengutamakan HTTPS dibandingkan HTTP. Pengguna yang hendak mengakses situs HTTP biasanya diperingatkan oleh web browser bahwa informasi pengguna di situs tersebut tidaklah aman.
Ini merupakan upaya ekstra dengan tujuan mendorong para pengembang website untuk upgrade ke HTTPS.
Keunggulan HTTP dan HTTPS
Jika Anda belum puas dengan perbandingan tabel di atas, sekarang kita akan membahas keunggulan dan kekurangan HTTP dan HTTPS secara terpisah.
Keunggulan HTTP
- Mendukung implementasi dengan protokol lain di internet dan jaringan lainnya.
- Halaman HTTP disimpan di komputer dan cache, sehingga lebih cepat diakses.
- Tidak bergantung pada platform tertentu dan memungkinkan porting lintas platform.
- Tidak memerlukan dukungan runtime apapun.
- Dapat digunakan melalui firewall.
- Tidak berorientasi koneksi, sehingga tidak ada overhead jaringan untuk memelihara status dan informasi sesi.
Keunggulan HTTPS
- Pada kebanyakan kasus, situs yang menggunakan HTTPS akan memiliki redirect. Sekalipun pengguna mengetikkan http://, pengguna tetap akan dialihkan ke https://.
- Memungkinkan pengguna untuk bertransaksi secara aman, contohnya seperti dompet digital, trading, dan online banking.
- Teknologi SSL melindungi pengguna dan membangun kepercayaan.
- Otoritas independen memverifikasi identitas pemilik sertifikat. Setiap sertifikat SSL berisi informasi terautentikasi tentang pemiliknya.
Kekurangan HTTP
- Tidak ada privasi karena siapa saja bisa melihat konten.
- Integritas data tidak terjamin karena siapapun bisa mengubah konten.
- Hacker yang berhasil mengintersepsi data Anda dapat membaca informasi apapun yang terdapat di dalamnya
Kekurangan HTTPS
- Protokol HTTPS tidak bisa melindungi data yang tersimpan di browser sebagai cache.
- Data hanya dienkripsi selama transmisi tanpa bisa menghapus teks dari memori browser.
- Dapat menimbulkan overhead jaringan dan komputasi.
HTTP dan HTTPS, Pilih yang Mana?
Hari ini, protokol default HTTPS telah digunakan oleh 77,9% website di seluruh dunia. Data ini membuktikan bahwa HTTPS telah menjadi tren teknologi website saat ini dan di masa mendatang.
Google pun lebih mengutamakan website yang menggunakan HTTPS. Jika Anda ingin mendapatkan rangking yang baik di hasil pencarian, kami sarankan untuk memilih HTTPS daripada HTTP.
Dalam pengembangan website, yang tidak kalah penting adalah layanan hosting berkualitas yang menjamin keamanan data Anda. Manfaatkan hosting murah dari IDwebhost untuk mendapatkan kualitas, harga, dan keamanan terbaik dari hosting website.
Setelah itu, tingkatkan level keamanan website Anda dengan SSL murah dari IDwebhost. Tujuannya agar website Anda menggunakan protokol HTTPS yang terbukti lebih aman, dipercaya, dan efektif untuk bisnis.
Semoga bermanfaat!
Member since 2 Jul 2013