Apa Sih Tugas Seorang Web Developer?
Mungkin ada dari Anda yang menginginkan untuk menjadi web developer serta mulai belajar coding. Tetapi ada banyak macam bahasa pemograman di luar sana. Bagaimana Anda mengetahui apa saja yang perlu Anda pelajari? Tentunya Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa tugas seorang web developer.
Contents [show]
Apa itu Web Developer?
Web developer merupakan seorang programmer yang membuat sebuah program dan aplikasi untuk world wide web. Seorang web developer mengetahui bagaimana cara membuat website dari awal, membuat kode custom jika memang Anda membutuhkan fitur tertentu di website Anda. Mengembangkan semua bagian, mulai dari layout website sampai dengan fitur dan fungsi websitenya.
Secara simpelnya, web developer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk membuat dan mengelola sebuah website. Tetapi kalau Anda membahas lebih dalam lagi tentang developer, Anda akan mengetahui bahwa pekerjaan web developer tersebut bisa dibilang luas. Dua istilah yang mungkin akan Anda banyak temui saat membaca pekerjaan developer adalah back end developer dan front end developer. Lalu Apa bedanya ya?
Perbedaan Front End dan Back End Developer
Sebelum mengetahui perbedaan tugasnya dari dua istilah diatas, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan istilah front end dan back end pada website.
Front End Developer
Front end merupakan bagian depan website yang diakses oleh user. Apa yang Anda lihat saat membuka sebuah website, mulai dari warna, font tulisan, menu dropdown dan slider yang ada pada website diatur dengan memakai bahasa coding HTML, CSS, dan JavaScript yang dikelola oleh browser komputer Anda. Itu adalah yang dimaksud dengan front end.
Front end developer merupakan orang yang bertanggung jawab atas tampilan depan situs, termasuk bagian penyusunan serta pengelolaan situs untuk membuat user interface (UI) dan user experience (UX) yang bagus bagi user. Seorang front end developer harus memahami tiga bahasa pemograman utama yaitu HTML, CSS dan JavaScript.
Familiar dengan Berbagai Framework
Selain memahami dalam bahasa tersebut, front end developer juga harus familiar dengan berbagai framework seperti Bootstrap, AngularJS, Foundation, Backbone dan EmberJS yang berfungsi untuk memastikan konten supaya selalu terlihat bagus di semua device atau mobile friendly.
Selain itu, front end developer juga diharapkan mengetahui tentang library seperti jQuery dan LESS yang menjadikan satu kode supaya bisa digunakan dengan lebih efisien. Jika Anda melihat deskripsi pekerjaan front end developer, banyak juga yang meminta berpengalaman dengan Ajax, sebuah teknik yang banyak dipakai untuk JavaScript supaya halaman website dimuat secara dinamis.
Front end developers biasanya bekerja sama dengan designer untuk membuat suatu mockups dari development (pengembangan) sampai website tersebut jadi. Front end developer ahli juga bisa mengidentifikasi masalah apa yang ada pada UX dan memberikan rekomendasi selama proses desain supaya mereka tidak mempunyai masalah yang sama.
Front end developers bisa dibilang bertanggung jawab untuk desain sebuah rumah yang sudah dibangun oleh back end developer. Jadi kebanyakan front end developers merupakan orang yang lebih teknis tetapi mempunyai kreativitas tinggi.
Jika Anda mengunjungi website utama IDwebhost, itu adalah hasil kerja dari front end developer. Designer membuat logo dan berbagai ilustrasi serta graphicnya. Kemudian front end developer menyatukan semua elemen website dan dengan coding untuk membangun websitenya.
Nah, itu mengenai front end. Lalu bagaimana front end sebuah website dapat tetap ada? Dimana databasenya disimpan? Disinilah back end yang bekerja.
Back End Developers
Back end sebuah situs terdiri dari sebuah server, aplikasi, dan database. Developer back end bertanggung jawab untuk membangun serta mengelola teknologi yang mendukung ketiga komponen tersebut. Ini dilakukan supaya front end sebuah website dapat dibuat.
Untuk memastikan bahwa komunikasi antara server, aplikasi, dan database dapat berjalan dengan lancar, back end developer biasa memakai bahasa programming server side seperti PHP, Java, Ruby, Python, dan .Net, untuk membangun program dan tools seperti MySQL, Oracle, dan server SQL.
Ini berfungsi untuk mencari, menyimpan, dan mengubah data serta menyajikannya ke coding front end. Biasanya deskripsi pekerjaan untuk back end developers sudah familiar dengan framework PHP seperti Zend, CakePHP dan Symfony, dan pengalaman dengan version control software seperti SVN, Git atau CVS, serta pengalaman dengan Linux sebagai sistem pengembangan dan deployment.
Back end developer biasa memakai tools ini untuk berkontribusi ke aplikasi web dengan kode yang bersih, portable, dan terdokumentasi dengan baik. Namun, sebelum Anda menulis kode tersebut, back end developer memerlukan berkolaborasi dengan tim lain untuk mengetahui tujuan dari website ini. Dengan begitu mereka dapat menyusun keperluan teknis apa saja yang diperlukan dan meberikan solusi yang paling efektif untuk teknologinya.
Jika Anda mengunjungi website IDwebhost, server IDwebhost akan mengirimkan informasinya ke komputer atau device Anda. Nanti Anda akan melihat seperti apa yang sedang Anda lihat sekarang. Proses ini merupakan hasil kerja dari back end developer.
Lalu apakah seorang developer hanya perlu menguasai salah satu dari beberapa kategori di atas? Tidak juga. Jika Anda mempelajari web development, biasanya Anda akan mempelajari semuanya. Front end developer masih perlu untuk mengetahui skill-skill back end dan begitu juga sebaliknya. Kadang, developer harus bisa juga menjadi generalist. Inilah yang disebut sebagai full stack developer.
Full stack developer
Peran ini pertama kali kenalkan oleh departemen engineering Facebook pada tahun 2010 yang lalu. Full stack adalah developer yang dapat bekerja secara cross functional, yaitu front end dan back end. Tentunya jika Anda bisa mengerjakan keduanya, Anda akan bisa menemukan lebih banyak kesempatan bekerja. Tetapi untuk menjadi full stack , ada banyak permasalahan yang harus dihadapi.
Full stack kebanyakan bekerja seperti back end yaitu di bagian server website. Tetapi mereka ahli dalam bahasa front end yang untuk mengatur tampilan sebuah website. Biasanya, mereka memahami semua bahasa programming dari HTML sampai Python.
Meskipun itu tergantung dari proyeknya, full stack harus mempunyai pemahaman yang dalam mengenai cara kerja website. Misalnya untuk mengelola server Linux, menulis API server side, memakai JavaScript untuk keperluan front end, dan memakai CSS untuk mendesain website.
Dengan memakai berbagai bahasa pemograman ini, full stack harus bisa memberikan solusi baik untuk front end maupun back end. Intinya, seorang full stack akan bertanggung jawab penuh atas UX website, mulai dari tampilan sampai dengan waktu loading website.
Kesimpulan
Web development memang termasuk bidang yang cukup luas. Tetapi apapun jenis development yang ingin Anda kuasai, Anda perlu mempunyai perhatian terhadap detail, kemampuan belajar yang cepat, kemampuan pemecahan masalah, serta komunikasi yang kuat untuk dapat berhasil. Web development memang bisa menjadi jalan karir yang bagus. Dengan semakin meningkatnya industry digital dan teknologi, web developer tentunya akan banyak dibutuhkan.