Cara Menghadirkan Social Signals Untuk SEO di Social Media
Di jaman serba digital seperti saat ini kehadiran social media benar – benar sangat penting. Bukan hanya untuk mengembangkan citra dan reputasi secara personal, tapi juga sangat penting untuk mengembangkan citra serta memaksimalkan kegiatan marketing sebuah perusahaan. Social Media Jika dikaitkan dengan SEO, hal pertama yang harus Anda ketahui dari social media adalah hampir seluruh link yang diberikannya memiliki atribut no follow. Tapi ini tak jadi soal, sebab yang kita inginkan dari social media bukan sebuah value dari sebuah link standar sebagaimana mestinya namun adalah impact yang dapat diberikannya.
Tidak dapat disangkal lagi, media sosial memang telah merubah bagaimana cara orang berperilaku dan beraktivitas di dunia online. Kehadiran dari media sosial ini juga mampu menciptakan sebuah independensi webs yang terpisah dari entitas yang lainnya. Facebook, contohnya, telah berubah menjadi sebuah platform mandiri yang sangat lengkap sehingga cara mela hampir tidak membutuhkan apa pun diluar dirinya.
Tapi seperti yang saya simpulkan pada konteks online marketing, media sosial hanya sebuah alat dan media yang dipakai untuk mendatangkan traffic dimana sebagai pemilik website, kita akan memakainya sebagai salah satu jalur distribusi dari konten yang kita miliki. Dengan memakai media sosial, kita bisa menemukan dan berhubungan langsung dengan orang – orang yang sesuai dengan konten yang kita miliki, memicu berbagai macam reaksi dari mereka sekaligus mengundangnya masuk ke laman website kita.
Oleh karena itu di artikel berikut ini kami akan menjelaskan ke pada anda tentang cara menghadirkan social signals untuk SEO di social media. Namun sebelumnya akan lebih baik jika anda memahami lebih lanjut tentang apa itu social media sebenarnya.
Contents
Apa itu Social Media?
Media sosial atau yang sering disalahtuliskan sebagai sosial media adalah sebuah media daring, dimana para penggunanya bisa dengan sangat mudah untuk berpartisipasi, berkomunikasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia saat ini.
Dikutip dari Wikipedia, Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”
Media sosial sendiri memiliki klasifikasi karena teknologi media sosial mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan berbagai macam teori di dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi bagi segala macam jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial yaitu :
Proyek kolaborasi
Situs web mengizinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, mengedit, ataupun menghapus segala jenis konten yang ada di situs web dalam klasifikasi ini. Contohnya wikipedia.
Blog dan microblog
Di jenis media sosial yang satu ini, pengguna akan lebih bebas untuk bisa mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat, tulisan bebas, tulisan tentang hobi atau kegiatan favorit hingga mengkritik kebijakan pemerintah. Contohnya Twitter, Blogspot, WordPress.
Konten
Para pengguna dari situs web ini bisa saling meng-share berbagai macam konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain-lain. Website media sosial yang satu ini sangat cocok bagi anda yang memiliki pemikiran kreatif. Contoh website jenis ini adalah YouTube.
Situs jejaring sosial
Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dan berkomunikasi dengan orang lain entah orang yang anda kenal ataupun tidak. Informasi pribadi itu bisa seperti foto-foto. contoh media sosial ini adalah facebook, instagram.
Virtual game world
Dunia virtual, di mana mengreplikasikan lingkungan 3D, di mana user bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar unik yang diinginkan dan bisa berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. Contoh media sosial jenis ini adalah game online.
Dunia virtual yang di mana penggunanya merasa seperti hidup di dunia virtual, sama layaknya seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan yang bisa anda imajinasikan contohnya second life. Oke tanpa basa – basi lagi, berikut cara menghadirkan social signals untuk SEO di social media.
Cara Menghadirkan Social Signals bagi SEO di Social Media
Cara paling gampang untuk menghadirkan social signals bagi SEO lewat social media adalah dengan membangun beragam social channel, diantaranya yaitu:
- Facebook Page untuk umum.
- Google+ untuk umum.
- Twitter untuk traffic dari US dan Canada.
- Youtube untuk niche yang memungkinkan kita membuat videonya, minimal berbentuk slides.
- Pinterest untuk niche yang berhubungan dengan kan dan dengan mereka gambar
Perhatikan, setiap website yang kita miliki tentu akan dibuatkan social channelnya sendiri dan tidak boleh dicampur antara satu dengan yang lain. Dan untuk meningkatkan trust serta engagement, sebaiknya setup setiap social channel dengan sebagus – bagusnya, entah itu nama, gambar, logo ataupun deskripsi.
Lalu share setiap konten yang di publish website kita ke channel-channel tersebut. Anda bisa menggunakan banyak plugins wordpress yang tersedia untuk melakukan share konten secara otomatis ke social media, diantaranya SNAP (social network auto-poster) dari NextScripts, AccessPress Social Auto Post, HYPESocial Buffer dan lain sebagainya. Silahkan Google
Tips:
– Facebook: untuk memancing adanya jumlah likers di Page akan melakukan boost post lewat Facebook Ads dengan budget minimum $1-5. Ini dapat dilakukan di awal untuk setiap konten.
– Twitter: untuk menambah followers, anda bisa memanfaatkan jasa influencer pada niche yang sesuai. Jika followers sudah lumayan banyak, biarkan followers bertumbuh secara organik.
– Google+: untuk meningkatkan engagement, anda bisa menggunakan jasa share Google+ community dan circles. Tidak semuanya mendapat perlakuan seperti ini, khususkan hanya pada postingan yang penting saja
– Youtube, Pinterest: Bisa berjalan sendiri seiring banyaknya video yang diupload dan image yang di pin. Jenis video yang bisa diupload adalah slides dari setiap tema, lakukan optimasi pada title dan jangan lupa coba bubuhkan link di deskripsi menuju konten terkait.
Metode berikutnya yang bisa anda gunakan untuk meningkatkan social signals adalah dengan menggunakan plugins social share. Letakkan tombol share secara floating supaya mudah terlihat atau di bagian bawah dari setiap post.