Proxmox VE: Untuk Apa, Cara Install, Gratis atau Berbayar?

Proxmox VE: Untuk Apa, Cara Install, Gratis atau Berbayar?

Waktu membaca menit

Kategori VPS

Update Terakhir 19 Sep 2025

Apa itu Proxmox VE? Kalau kamu baru mendengar istilah ini, Proxmox adalah salah satu solusi virtualisasi server yang populer dan sering dipakai banyak bisnis. Artikel ini akan membahas fungsi utama, cara instalasi, serta apakah Proxmox VE benar-benar gratis atau perlu berbayar.

hosting murah 250 ribu

Apa Itu Proxmox VE?

Proxmox VE (Virtual Environment) adalah platform open-source yang dirancang untuk mengelola virtualisasi server dalam satu antarmuka. 

Teknologi ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2028, memadukan KVM (Kernel-based Virtual Machine) untuk virtualisasi penuh, dan LXC (Linux Containers) untuk container yang lebih ringan. Dengan kombinasi ini, kamu bisa lebih fleksibel dalam memilih jenis virtualisasi sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Top 7 Alat Docker Container untuk Produktivitas di 2025

Sebagai software open-source, Proxmox menyediakan antarmuka web yang canggih. Dashboard ini ibaratkan “kunci” di mana kamu bisa masuk (login), membuat, mengubah, dan memantau berbagai mesin virtual maupun container.

Lalu bagaimana cara kerjanya? Proxmox dibangun di atas sistem Debian Linux yang stabil. Ia menyatukan KVM dan LCX dalam satu panel berbasis web sehingga manajemen jadi lebih sederhana. 

Dari browser saja, kamu bisa mengatur node, penyimpanan, jaringan, hingga backup. Jika lingkupnya lebih luas, Proxmox juga mendukung cluster agar banyak server dikelola dari satu pusat kendali. Tak hanya itu, integrasi dengan Ceph memberikan opsi penyimpanan terdistribusi yang membuat sistem lebih tangguh dan aman. 

Baca Juga: Kubernetes Adalah: Cara Kerja, Komponen & Fungsi Utama

Dengan kombinasi fitur ini, tidak heran kalau Proxmox menjadi pilihan populer, baik untuk individu yang ingin belajar teknologi virtualisasi maupun perusahaan yang membutuhkan infrastruktur handal tanpa biaya lisensi yang berat.

Untuk Apa Proxmox VE?

proxmox ve

Proxmox adalah solusi yang dipakai bisnis untuk mengelola server virtual secara lebih efisien. Kalau kamu bertanya-tanya seberapa jauh fungsinya, berikut penjelasan lengkapnya:

Menjalankan VM dan Container

Bisa bikin server virtual penuh (Linux/Windows) untuk kebutuhan sistem operasi lengkap, sekaligus container ringan untuk aplikasi spesifik yang butuh isolasi ringan. Dengan kombinasi ini, kamu bisa menyesuaikan penggunaan resource sesuai prioritas.

Manajemen Penyimpanan & Jaringan

Tidak semua bisnis punya kebutuhan storage dan network yang sama. Proxmox mendukung banyak opsi storage (local disk, NFS, iSCSI, Ceph) serta konfigurasi jaringan dengan SDN. Ini memudahkan kamu membuat konfigurasi yang fleksibel, misalnya VLAN, multi-tenant, atau setup sederhana.

Cluster & High Availability

Bagi layanan yang harus selalu online, fitur cluster dengan HA sangat penting. Jika satu server fisik bermasalah, workload bisa otomatis dipindahkan ke node lain. Jadi, downtime bisa ditekan seminimal mungkin tanpa mengganggu pengguna.

Integrasi Tools Pihak Ketiga

Karena sifatnya open-source, Proxmox mudah dihubungkan dengan tool lain seperti Ansible untuk otomatisasi, Zabbix untuk monitoring, atau sistem keamanan tambahan. Ini membuat Proxmox lebih fleksibel sekaligus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan unik bisnismu.

Dengan kapabilitas ini, Proxmox VE bukan sekadar software virtualisasi biasa. Ia lebih seperti pondasi yang memberi kamu kendali penuh atas infrastruktur server, tanpa mengorbankan efisiensi dan skalabilitas.

Apakah Proxmox Gratis atau Berbayar?

Banyak orang bertanya-tanya, apakah Proxmox benar-benar gratis? Jawabannya: ya, Proxmox VE adalah open-source dan bisa kamu gunakan tanpa biaya lisensi. Semua fitur inti, mulai dari manajemen VM, container, cluster, hingga backup sudah tersedia dalam versi gratis. 

Inilah yang membuat Proxmox menarik, terutama bagi startup atau bisnis yang ingin menekan biaya IT tanpa kehilangan fleksibilitas.

Namun, Proxmox juga menawarkan paket berlangganan berbayar yang disebut Proxmox Subscription, untuk bisnis yang butuh jaminan uptime dan dukungan teknis resmi:

  • Premium (€1060/tahun per CPU socket): paket paling lengkap, dengan akses penuh ke enterprise repository, unlimited support ticket, remote support via SSH, aktivasi offline, dan respon maksimal 2 jam di hari kerja.
  • Standard (€530/tahun per CPU socket): opsi populer dengan 10 support ticket per tahun, akses penuh ke fitur, repositori enterprise, dan respon maksimal 4 jam.
  • Basic (€355/tahun per CPU socket): cocok untuk bisnis yang berkembang, dengan 3 support ticket per tahun dan respon maksimal 1 hari kerja.
  • Community (€115/tahun per CPU socket): level entry dengan akses ke enterprise repository dan dukungan komunitas.

7 Fitur Utama Proxmox VE

Kabar baiknya, Proxmox baru saja merilis versi terbarunya, Proxmox VE 9.0 (yang rilis Agustus 2025), dengan membawa banyak peningkatan. Dibangun di atas Debian 13 “Trixie” dengan Linux Kernel 6.14.8-2, performa dan kompatibilitas perangkat keras jadi lebih baik. Berikut fitur utamanya:

  • Virtualisasi Ganda (KVM & LXC)
    Kamu bisa memilih jalur sesuai kebutuhan: KVM untuk VM penuh (Linux atau Windows), atau LXC untuk container yang ringan. Dua opsi ini membuat pengelolaan workload jadi lebih fleksibel.
  • Manajemen Terpusat & Mudah
    Semua bisa diatur lewat web interface. Dari monitoring resource, live migration, backup, sampai cluster management, cukup dari browser. Kalau butuh otomasi, tersedia juga CLI dan REST API.
  • Cluster & High Availability (HA)
    Dengan Proxmox, beberapa server bisa dijadikan satu cluster. Jika salah satu server mati, workload langsung pindah ke server lain. Hasilnya, layanan tetap berjalan tanpa downtime berarti.
  • Jaringan Fleksibel
    Dukungan SDN membuat pengaturan jaringan jadi lebih scalable. Mau bikin VLAN, VXLAN, atau setup multi-tenant? Semua bisa dilakukan langsung dari dashboard.
  • Penyimpanan Luas & Terintegrasi
    Mulai dari local disk, NFS, iSCSI, hingga Ceph bisa digunakan. ZFS bawaan juga menambah keamanan data dengan snapshot bawaan.
  • Backup & Restore Tanpa Ribet
    Ada tool bawaan untuk backup manual atau terjadwal, snapshot VM/Container, hingga integrasi dengan Proxmox Backup Server untuk incremental backup, enkripsi, dan live restore.
  • Firewall & Keamanan
    Firewall bawaan bisa dikonfigurasi per VM, container, atau cluster. Mendukung IPv4 dan IPv6, serta aturan custom sesuai kebutuhan.

Cara Install Proxmox VE

Proses instalasi Proxmox VE, untuk versi 9.0, memang cukup teknis, tapi kalau kamu ikuti langkahnya satu per satu, sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Berikut panduan detailnya:

Langkah 1: Download ISO Installer

Kunjungi situs resmi Proxmox dan unduh file ISO versi terbaru. Pilih versi stabil untuk memastikan instalasi lebih aman.

Langkah 2: Siapkan Media Instalasi

Gunakan USB bootable (misalnya dengan Rufus) atau mount ISO langsung lewat server management seperti iDRAC/iLO jika tersedia.

Langkah 3: Boot ke Installer

Atur server agar boot dari USB atau ISO. Saat menu Proxmox muncul, pilih Install Proxmox VE (Graphical) untuk memulai.

Langkah 4: Atur Disk & Storage

Pilih jenis storage yang akan digunakan. ZFS sering disarankan karena mendukung RAID1/RAID10 yang lebih aman untuk data.

Langkah 5: Konfigurasi Lokasi & Password

Atur zona waktu, layout keyboard, lalu buat password root yang kuat. Masukkan alamat email untuk menerima notifikasi sistem.

Langkah 6: Setup Jaringan

Pilih interface jaringan untuk manajemen. Gunakan IP statis agar server mudah diakses meski restart.

Langkah 7: Mulai Instalasi

Klik Install untuk memulai proses. Tunggu beberapa menit sampai selesai, lalu sistem akan reboot otomatis.

Langkah 8: Akses Web Interface

Buka browser dan masuk ke https://IP-Server:8006. Login dengan user root dan password yang sudah dibuat.

Langkah 9: Tambahkan Repository

Jika tidak berlangganan subscription, nonaktifkan repository enterprise dan aktifkan repository no-subscription.

Langkah 10: Konfigurasi Tambahan

Tambahkan storage tambahan (misalnya ZFS pool) dan buat Linux Bridge untuk koneksi jaringan VM. Setelah itu, server Proxmox VE siap digunakan untuk membuat VM atau container.

Keunggulan dan Kekurangan Proxmox VE

proxmox ve

Sebelum kamu memutuskan apakah Proxmox VE cocok untuk kebutuhanmu, mari lihat dulu kelebihan dan keterbatasannya berikut ini”

Keunggulan Proxmox VE

  • Gratis digunakan dengan fitur inti yang lengkap.
  • Mendukung VM dan container dalam satu platform.
  • Antarmuka web mudah digunakan.
  • Fitur cluster dan HA yang handal.
  • Komunitas aktif dan dukungan subscription terjangkau.

Kekurangan Proxmox VE:

  • Ada learning curve yang mungkin sulit dipelajari untuk pemula.
  • Beberapa konfigurasi jaringan cukup kompleks.
  • Fitur enterprise otomatisasi masih kalah dari vendor komersial.
  • GPU passthrough bisa rumit di hardware tertentu.
  • Dukungan resmi penuh hanya untuk pelanggan berbayar.

Kesimpulan

Proxmox adalah solusi virtualisasi server yang ideal untuk banyak kebutuhan, baik personal, bisnis kecil, maupun enterprise. Fleksibilitas VM dan container, backup bawaan, serta fitur HA menjadikannya salah satu platform terbaik di kelasnya.

Kalau kamu ingin mencoba, Proxmox VE bisa langsung digunakan secara gratis. Namun, bila bisnis kamu butuh dukungan resmi dan stabilitas maksimal, pertimbangkan paket subscription resminya.

Butuh server yang stabil buat mulai pakai Proxmox atau aplikasi virtualisasi lainnya? IDwebhost siap dengan layanan VPS Murah yang bisa kamu andalkan. Mulai langkah virtualisasi kamu sekarang dengan infrastruktur yang lebih aman dan terpercaya.