Wajib Tahu! 7 Metrik Keamanan Email untuk Cegah Kena Hack

Wajib Tahu! 7 Metrik Keamanan Email untuk Cegah Kena Hack

Waktu membaca menit

Kategori Hosting

Update Terakhir 17 Apr 2025

Tahukah kamu? Banyak kasus email kena hack ternyata bisa dicegah hanya dengan memahami metrik keamanan email yang tepat. Artikel ini akan membahas 7 metrik penting yang bisa kamu gunakan untuk menjaga keamanan email dari serangan email phising, peretasan akun, hingga kebocoran data.

7 Metrik Keamanan Email yang Harus Dipantau

Supaya sistem keamanan email kamu makin solid, berikut ini adalah tujuh metrik utama yang bisa memberikan gambaran jelas tentang seberapa cepat kamu mendeteksi ancaman, meresponsnya, dan mengurangi risikonya.

#1. Mean Time To Detect (MTTD)

MTTD adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan dari saat email berbahaya masuk hingga akhirnya terdeteksi sebagai ancaman. Semakin cepat kamu mendeteksinya, semakin kecil kemungkinan hacker berhasil mencuri data atau menyusup ke sistem internal.

Banyak sistem lama seperti Secure Email Gateway (SEG) hanya bekerja sebelum email diterima. Tapi sekarang, solusi modern bisa mendeteksi ancaman bahkan setelah email masuk.

Nah, di sinilah MTTD jadi sangat penting. Kamu bisa mengukur kecepatan deteksi, mengidentifikasi celah dalam workflow, dan mencari cara untuk mempercepat reaksi, baik lewat pelatihan atau otomatisasi.

Bagaimana Cara Menghitung MTTD?

Rumus MTTD: MTTD = Total waktu deteksi semua insiden / Jumlah total insiden

Contoh:
Misalnya, kamu punya 5 insiden yang terjadi dalam satu periode, dengan waktu jeda antara insiden dan deteksi sebagai berikut:

  • Insiden 1: 3 jam
  • Insiden 2: 1 jam
  • Insiden 3: 6 jam
  • Insiden 4: 2 jam
  • Insiden 5: 4 jam

Total waktu deteksi = 3 + 1 + 6 + 2 + 4 = 16 jam
Jumlah insiden = 5

MTTD = 16 jam / 5 insiden = 3,2 jam

Jadi, rata-rata waktu yang dibutuhkan tim kamu untuk mendeteksi insiden dalam periode tersebut adalah 3,2 jam.

Baca Juga: Optimalkan Keamanan Email dengan S/MIME, Begini Caranya!

metrik keamanan email

#2. Mean Time To Respond (MTTR)

Deteksi cepat itu bagus, tapi respons cepat juga tidak kalah penting. MTTR adalah salah metrik keamanan email yang mengukur waktu dari deteksi awal hingga penanganan selesai, misalnya menghapus email berbahaya dari semua inbox atau mengamankan akun yang disusupi.

Semakin rendah angka MTTR, semakin kuat dan efisien sistem keamanan email kamu. Angka ini mencerminkan bagaimana alur kerja tim, kemampuan analisis, serta kecepatan penanganan sebuah insiden bekerja secara keseluruhan.

Bagaimana Cara Menghitung MTTR?

Rumus MTTR: MTTR = Total waktu pemulihan semua insiden / Jumlah total insiden

Contoh:
Bayangkan dalam satu kuartal, perusahaan kamu mengalami 3 insiden keamanan.

  • Insiden pertama butuh waktu 30 menit untuk dipulihkan
  • Insiden kedua 45 menit
  • Insiden ketiga 2 jam (120 menit)

Total waktu respons = 30 + 45 + 120 = 195 menit
Jumlah insiden = 3
MTTR = 195 menit / 3 insiden = 65 menit

Jadi, waktu rata-rata yang dibutuhkan tim kamu untuk menangani dan memulihkan setiap insiden adalah 65 menit.

#3. False Positive dan False Negative Rate

Mendeteksi ancaman bukan hanya soal kecepatan, tapi juga akurasi. False positive adalah email sah yang salah terdeteksi sebagai ancaman, sedangkan false negative adalah ancaman yang lolos tanpa terdeteksi. Keduanya sama-sama berbahaya.

Jika terlalu banyak false positive, tim akan kewalahan memeriksa email yang sebenarnya aman. Tapi kalau false negative tinggi, bisa-bisa hacker malah lolos dan mencuri data.

Oleh karenanya, memantau kedua metrik keamanan email ini penting untuk menjaga keseimbangan antara proteksi dan efisiensi kerja. Selain itu, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencegah kedua hal ini:

  • Gunakan Alat Filter Email yang Terpercaya: Pilih tools yang akurat dan bisa dikustomisasi.
  • Review dan Sesuaikan Pengaturan Filter Secara Berkala: Agar tetap efektif menghadapi ancaman baru.
  • Selalu Update Tools dan Perangkat: Patch keamanan terbaru penting untuk mencegah celah.
  • Buat Allowlist dan Blocklist: Tentukan siapa saja pengirim yang dipercaya atau diblokir.
  • Aktifkan Enkripsi dan Multi-Factor Authentication (MFA): Tambah lapisan keamanan, plus rutin ganti password tiap 3–6 bulan agar tidak terkena serangan MFA bypass.

#4. Email Phising Report Rate

Karyawan atau pengguna bisa jadi barisan pertahanan pertama kalau mereka tahu cara mengenali phising terhadap akun email. Nah, email phising report rate mengukur seberapa sering pengguna melaporkan email mencurigakan.

Tingkat laporan yang tinggi bisa jadi tanda positif dan membantu pengguna untuk waspada. Tapi, bisa juga jadi sinyal bahwa terlalu banyak ancaman lolos ke inbox atau pengguna bingung membedakan mana email berbahaya dan mana yang tidak. 

Dengan data ini, kamu bisa evaluasi pelatihan keamanan serta menyesuaikan strategi edukasi. Lalu bagaimana cara menghitungnya?

Rumus Email Phising Report Rate: Report Rate (%) = (Jumlah Email yang Dilaporkan / Total Email yang Diterima) × 100

Contoh Perhitungan:
Misalnya, ada 200 pengguna yang menerima email phising, dan 50 orang dari mereka melaporkan email tersebut sebagai ancaman.

Report Rate = (50 / 200) × 100 = 25%

Artinya, tingkat pelaporan email phising dalam kasus ini adalah 25%. Metrik ini bisa kamu gunakan untuk mengevaluasi efektivitas edukasi keamanan dan ketanggapan pengguna terhadap potensi serangan.

#5. End-User Click Rate

Sebaliknya, click-rate menunjukkan seberapa sering pengguna tertipu dan mengklik link berbahaya pada email yang mereka terima. Metrik keamanan email satu ini penting karena langsung menunjukkan efektivitas pelatihan keamanan kamu.

Kalau click-rate tinggi, berarti ada yang salah, baik dari sisi penyaringan email maupun edukasi pengguna. 

Tim keamanan biasanya menggunakan data ini untuk mengidentifikasi kelompok pengguna yang rawan dan menyesuaikan materi pelatihan agar lebih tepat sasaran.

#6. Account Takeover Attempts Detected

Begitu seseorang mengklik link berbahaya dan memasukkan kredensialnya, serangan selanjutnya bisa berlangsung tanpa terlihat. Di sinilah pentingnya mendeteksi account takeover (ATO).

Serangan ATO bisa terjadi dalam hitungan detik. Jadi, penting sekali bagi kamu mengenali tanda-tandanya sejak awal. Berikut ini cara mendeteksi serangan account takeover:

  • Pantau Email Masuk: Waspadai email phising dan notifikasi login mencurigakan.
  • Cek Alamat IP: Login dari lokasi atau IP asing bisa jadi tanda serangan.
  • Periksa Perangkat: Login dari perangkat tak dikenal harus diwaspadai.
  • Satu Perangkat, Banyak Akun: Satu perangkat akses banyak akun = red flag.
  • Perubahan Tak Dikenal: Cek perubahan nomor, email, atau pengaturan 2FA.
  • Reset Password Mencurigakan: Reset sandi tiba-tiba bisa jadi upaya pembobolan.
  • Pesan Aneh dari Akunmu: Akun kirim spam atau DM aneh? Bisa jadi sudah dibajak.

Metrik ini memperluas cakupan pengawasan keamanan email dari sekadar inbox ke seluruh aktivitas pengguna, membantu mendeteksi penyusupan sebelum meluas ke sistem lainnya.

#7. Email Volume by Threat Category

Melacak volume email berdasarkan kategori ancaman, seperti malware, kredensial phising, atau spam, bisa bantu kamu memahami pola serangan yang sedang tren.

Misalnya, kalau kamu melihat lonjakan serangan business email compromise (BEC), maka pelatihan dan sistem deteksi bisa diarahkan ke jenis ancaman itu. 

Metrik ini juga memudahkan tim keamanan menyampaikan risiko ke manajemen secara lebih data-driven dan strategis.

metrik keamanan email

Tips Efektif Memanfaatkan Metrik Keamanan Email

Sekarang setelah kamu tahu metrik apa saja yang perlu dipantau untuk keamanan email, langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan cara penggunaannya. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

  • Integrasikan Semua Metrik dalam Dashboard Terpadu. Ini akan memudahkan tim keamanan memantau dan menganalisis data secara real-time.
  • Benchmark Performa dari Waktu ke Waktu. Dengan begitu, kamu bisa tahu apakah strategi keamananmu makin baik atau butuh perbaikan.
  • Kolaborasi Antartim. Data dari metrik keamanan email sebaiknya tidak hanya dimanfaatkan oleh tim IT saja, tapi juga dibagikan ke tim HR, operasional, bahkan manajemen untuk membangun budaya cybersecurity yang menyeluruh.
  • Lakukan Simulasi secara Rutin. Tes phising secara berkala bisa membantu menguji apakah pelatihan keamanan kamu efektif atau tidak.
  • Gunakan Sistem Keamanan Berbasis AI. Tools modern yang bisa mendeteksi perilaku mencurigakan akan sangat membantu dalam menurunkan MTTD dan MTTR secara signifikan.

Baca Juga: Cara Cerdas Mengatasi Akun Google Bisnis Kena Suspend

Kesimpulan

Melindungi email dari ancaman siber bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Dengan memahami dan memantau tujuh metrik keamanan email di atas, kamu bisa membangun sistem pertahanan yang kuat, mulai dari deteksi dini hingga respons cepat terhadap serangan. 

Ini adalah langkah penting untuk menghindari potensi email kena hack yang bisa merugikan bisnis dan reputasi.

Kalau kamu ingin perlindungan lebih kuat dan profesional, Email Hosting dari IDwebhost hadir dengan fitur keamanan tingkat tinggi untuk membantu bisnismu terhindar dari ancaman seperti spam, email phising, dan serangan siber lainnya. 

Dapatkan layanan email yang tidak hanya cepat dan stabil, tapi juga aman untuk jangka panjang. Yuk, lindungi komunikasi digitalmu mulai sekarang!