Ini Dia 5 Tips Belajar Jadi Cyber Security Untuk Pemula!
Istilah cyber security kini sudah tidak asing lagi, kebanyakan dari kita pasti sudah sering mendengarnya. Hal ini berkaitan dengan semakin meningkatnya ancaman siber yang terus terjadi belakangan ini. Sebagai pengguna aktif internet dan komputer, sudah semestinya kamu mengetahui tentang keamanan siber lebih dalam.
Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk kamu berkarir di bidang ini lho. Saat ini permintaan akan posisi cyber security semakin tinggi, dan kabar baiknya kamu pun juga punya kesempatan yang sama sekalipun kamu seorang pemula di bidang IT. Mau tahu caranya bagaimana? Mari pelajari bersama di artikel ini!
Contents
Apa itu keamanan siber?
Keamanan siber, atau cyber security, adalah upaya yang dilakukan untuk melindungi sistem, jaringan, dan program dari berbagai ancaman dan serangan digital. Upaya ini mencakup berbagai penggunaan alat, pengembangan konsep keamanan, hingga penerapan kebijakan yang bertujuan untuk melindungi aset organisasi.
Dengan adanya internet dan jaringan, kini semua data dan informasi kita telah saling terhubung secara digital. Ini artinya, data-data kita dapat terekspos oleh jaringan global dari mana saja. Hal ini banyak dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggungjawab untuk melakukan tindakan ilegal, seperti pemerasan hingga pencurian informasi sensitif.
Jika mendapatkan serangan demikian proses operasi bisnis tentu akan terdampak. Dalam beberapa kasus bahkan perusahaan bisa dituntut karena lalai mengelola data-data dari kliennya. Oleh karena itu, kini keamanan siber menjadi jauh lebih penting dari sebelumnya.
Untuk memahami konsep utama keamanan siber pada dasarnya kita bisa mengacu pada CIA Triad, pernah dengar sebelumnya? CIA Triad adalah sebuah model yang membagi konsep keamanan teknologi informasi menjadi 3 bagian utama. Ketiga poin tersebut adalah:
- Integrity: yaitu upaya memberikan data yang konsisten dan akurat.
- Confidentiality: yaitu usaha untuk menyimpan dan menjaga kerahasiaan data.
- Availability: yaitu pengelolaan ketersediaan akses data melalui sistem atau aplikasi.
Mengapa keamanan siber penting?
Saat ini berbagai sektor usaha membutuhkan data sebagai bahan bakar utamanya untuk menjalankan proses bisnis yang efisien dan efektif. Layaknya aset fisik pada umumnya, data digital juga merupakan aset bisnis yang perlu dikelola dan dilindungi demi proses kerja yang dapat berjalan dengan lancar.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan ekspedisi menyimpan seluruh data-data sensitif terkait pengiriman produk dalam sistem jaringannya. Apabila terdapat akses tidak sah yang memodifikasi, menghapus, atau mencuri data-data tersebut maka keseluruhan proses pengiriman barang dapat terhambat.
Kejadian seperti ini tentu bisa sangat merugikan, baik bagi pihak perusahaan maupun pelanggan. Untuk itu diperlukan perlindungan sistem dan jaringan komputer untuk mengamankan data-data digital perusahaan. Melalui perlindungan keamanan siber, kita juga dapat mencegah pihak-pihak lain untuk mencari keuntungan finansial melalui cara ilegal.
Jenis-Jenis Ancaman Siber
Kamu bisa menemukan ancaman siber dalam berbagai bentuk. Mulai dari celah akses dari orang dalam, malware, dan lainnya. Pastikan kamu mengetahui jenis-jenisnya agar kamu lebih waspada ya!
1. Malware
Malware, kependekan dari malicious software, mencakup berbagai program perangkat lunak yang dirancang untuk memungkinkan pihak ketiga mengakses informasi sensitif secara tidak sah. Biasanya Malware digunakan untuk mengganggu operasi infrastruktur penting sebuah sistem. Contoh malware yang cukup umum di antaranya, seperti Trojan, spyware, dan virus.
2. Phishing
Phishing adalah ancaman siber yang memanfaatkan teknik rekayasa untuk menipu pengguna agar mengungkapkan informasi pribadinya. Ancaman siber ini belakangan tengah meningkat pesat dan menyerang berbagai lini bisnis hingga situs pemerintahan.
Sebagai contoh, biasanya penyerang akan mengirim email yang mengarahkan pengguna untuk mengklik tautan dan memasukkan data kartu kredit di halaman web palsu. Selain itu, phising juga biasanya mengarahkan pengguna untuk mengunduh lampiran berbahaya atau menginstal malware di perangkat.
3. DDoS
DDoS adalah jenis serangan siber di mana pelaku berusaha untuk menghentikan akses dengan membanjiri server, jaringan, atau aplikasi dengan lalu lintas internet yang berlebihan. Sebagai akibat tindakan ini perusahaan atau organisasi bisa mendapat gangguan signifikan, mulai dari melambatnya kinerja website hingga penghentian total layanan.
4. Ransomware
Ransomware adalah model bisnis dan teknologi yang digunakan oleh pelaku jahat untuk memeras uang dari berbagai entitas. Biasanya jenis ancaman ini mengincar data-data berupa informasi sensitif pengguna.
5. Serangan Man-in-the-Middle
Serangan man-in-the-middle melibatkan pihak luar yang mencoba mengakses data secara tidak sah selama proses pertukaran data melalui jaringan. Serangan ini meningkatkan risiko keamanan terhadap informasi sensitif, seperti data keuangan.
6. Ancaman Orang Dalam
Cyber security juga melibatkan penerapan kebijakan pemeriksaan latar belakang personel. Orang dalam yang mempunyai niat buruk juga dapat menimbulkan risiko keamanan bagi data-data perusahaan. Apalagi jika personel tersebut memiliki akses ke sistem komputer, tentu akan sangat berisiko bagi organisasi atau perusahaan.
Tips keamanan siber untuk pemula
Lalu, bagaimana kamu bisa mulai menerapkan keamanan siber sebagai seorang pemula di bidang IT? Nah, di bagian ini kami menyediakan beberapa tips yang dapat kamu ikuti untuk memastikan keamanan internet, jaringan, dan sistem komputer optimal. Simak sampai akhir ya!
1. Belajar Bahasa Pemrograman
Langkah pertama adalah mempelajari bahasa pemrograman. Menguasai bahasa pemrograman akan mempermudah pemahaman tentang keamanan siber.
Pengetahuan ini memungkinkan kamu mengukur potensi serangan siber pada sistem yang direkayasa dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Kamu bisa mempelajari bahasa pemrograman melalui buku, internet, atau berbagai sumber digital yang terpercaya.
2. Menganalisis dan Mengantisipasi Risiko
Berikutnya, pelajari juga proses analisis dan antisipasi risiko serangan siber. Seorang cyber security perlu memiliki kemampuan ini untuk mencegah dan mengatasi ancaman keamanan. Antisipasi ancaman siber termasuk dalam pembuatan kebijakan dan prosedur perusahaan untuk mencegah pelanggaran hak akses data.
3. Mendeteksi Potensi Serangan Siber
Kamu perlu memiliki kemampuan untuk mendeteksi potensi serangan siber. Kemampuan mendeteksi intrusi sangat penting untuk mengidentifikasi ancaman potensial sebelum menjadi masalah yang besar.
4. Memahami Layanan Cloud
Selain tips-tips tadi, pastikan kamu juga memahami layanan cloud. Memiliki pemahaman akan layanan cloud dapat sangat bermanfaat untuk meminimalisir potensi ancaman siber. Layanan cloud rentan terhadap serangan siber seperti peretasan data. Oleh karena itu, pastikan kamu familiar dengan cara kerja dan keamanan layanan cloud.
5. Menguasai Enkripsi
Terakhir, pelajari enkripsi. Dengan meningkatnya potensi serangan siber, setidaknya kamu harus memiliki pengetahuan tentang sistem enkripsi. Enkripsi adalah langkah terakhir untuk melindungi data penting. Data yang dienkripsi tidak dapat diakses tanpa kunci enkripsi, sehingga menjadi pengaman terakhir untuk informasi sensitif.
Kesimpulan
Melihat semakin berkembangnya teknologi saat ini, kebutuhan akan cyber security juga semakin tinggi. Walaupun kamu masih awam di bidang IT, kamu bisa mulai belajar dari sekarang untuk memahami lingkungan siber dan perlindungan apa saja yang dapat diterapkan.
Pastikan kamu belajar dari sumber yang terpercaya ya. Cek blog IDwebhost buat dapatkan informasi dan update terkini tentang keamanan siber juga. Selamat mencoba!