Pengertian dan Manfaat Etika Bisnis
Dalam menjalankan kegiatan bisnis, sering kali pebisnis dihadapkan pada kondisi-kondisi sulit dalam perkembangannya. Baik yang terkait dengan pengelolaan sumber daya internal perusahaan dan dengan masyarakat. Untuk menangani berbagai masalah sulit semacam itu, dibutuhkan suatu prinsip yang dapat membantu pebisnis dalam bersikap. Inilah fungsi dari etika bisnis. Mari pahami lebih jauh dengan membaca artikel Etika Bisnis (EB) terlengkap dari IDwebhost!
Contents
Daftar Isi
- Pengertian Etika Bisnis
- Prinsip Etika Bisnis
- Prinsip Otonomi
- Prinsip Kejujuran
- Prinsip Keadilan
- Prinsip Saling Menguntungkan
- Prinsip Integritas Moral
- Contoh Kasus Etika Bisnis
- 6 Manfaat Etika Bisnis
- Kesimpulan
Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis adalah aturan bagaimana cara menjalankan kegiatan bisnis dengan adil, serta sesuai dengan hukum yang diberlakukan oleh negara dan tidak tergantung pada kedudukan individu maupun perusahaannya dalam bermasyarakat.
Berikut adalah ada tiga pengertian etika bisnis menurut para ahli!
- Menurut Muslich, etika bisnis merupakan suatu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma serta moralitas yang berlaku secara universal (2004:9).
- Menurut Sumarni, etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran perusahaan (1998:21).
- Menurut Bertens, etika bisnis bahkan lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan dengan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis sering kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum (2000).
Prinsip Etika Bisnis
Bertens merumuskan 3 sudut pandang dalam etika bisnis (2013: 25) :
- Dari sudut pandang ekonomi, bisnis yang baik merupakan bisnis yang menghasilkan keuntungan tanpa merugikan orang lain.
- Dari sudut pandang hukum, bisnis yang baik merupakan bisnis yang tidak melanggar aturan-aturan hukum.
- Dari sudut pandang moral, bisnis yang baik merupakan bisnis yang sesuai dengan ukuran-ukuran moralitas.
Sementara itu, menurut Sonny Keraf (1998), ada lima prinsip yang dapat dijadikan pedoman untuk menjalankan praktik bisnis :
Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, serta tanggung jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil keputusan lalu melaksanakannya berdasarkan kemampuan sendiri dan sesuai dengan apa yang diyakini, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada pihak lain.
Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap apa adanya, apa yang dikatakan itulah apa yang dikerjakan. Prinsip ini juga memberikan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai kontrak, komitmen, dan perjanjian yang telah dibuat.
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk bersikap adil ke semua pihak, dengan tidak membeda-bedakan dari segala aspek, seperti aspek ekonomi, hukum, maupun yang lainnya..
Prinsip saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran untuk saling memberikan keuntungan satu sama lain, artinya dalam setiap tindakan bisnis harus diusahakan supaya semua pihak merasa diuntungkan.
Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral merupakan prinsip tidak merugikan orang lain mengambil keputusan dan tindakan bisnis. Prinsip ini dilandasi dengan kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati sebagai manusia.
Contoh Kasus Etika Bisnis
Berikut contoh 4 kasus etika bisnis yang biasa terjadi, menurut Fahmi (2013:9):
- Pelanggaran etika bisnis dilakukan oleh pihak terkait yang mengerti EB. Dilakukan secara sengaja karena ingin mengejar keuntungan semat dan menghindari kewajiban-kewajiban yang seharusnya dipatuhi.
- Keputusan bisnis sering diambil dengan mengesampingkan aturan-aturan yang berlaku, misalnya pad Undang-Undang perlindungan Konsumen. Keputusan bisnis sering mengedepankan target perolehan keuntungan jangka pendek.
- Keputusan bisnis sering dibuat secara sepihak tanpa memperhatikan kode etik yang disahkan oleh lembaga yang berkompeten seperti Kode Etik PAAI (Perhimpunan Auditor Internal Indonesia), Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008/ tentang Jasa Akuntan Publik, Kode Etik Psikologi Indonesia, Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 2 Tahun 2007 tentang Kode Etik BPK-RI, Kode Etik Advokat Indonesia, dan lainnya.
- Lemahnya kontrol dari pihak yang berwenang untuk menegakkan EB. Sehingga kondisi ini mudah dimanfaatkan untuk mencapai keuntungan indivifu atau kelompok.
6 Manfaat Etika Bisnis
1. Adanya pengendalian diri
Pengendalian diri disini adalah pengendalian diri untuk seluruh pihak yang menjadi bagian dari perusahaan. Sehingga diharapkan hal ini dapat memberi kelancaran bisnis yang dijalankan dengan adanya rasa saling menghargai satu sama lain.
2. Menjadi sarana untuk pengembangan jati diri
Diharapkan dengan memahami EB dapat membentuk sebuah jati diri perusahaan, yang nantinya akan memberikan dampak yang cukup besar bagi perusahaan seperti misalnya matangnya konsep bisnis perusahaan sehingga membuat bisnis dapat berjalan dengan lancar.
3. Menciptakan suasana persaingan yang sehat
Pada saat menjalankan suatu bisnis harus siap menerima risiko yang akan terjadi dan menghadapinya dengan baik. Itu juga berlaku untuk mengatasi risiko adanya persaingan bisnis yang ketat baik terjadi pada internal atau eksternal perusahaan. Hal tersebut bisa diatasi dengan sehat jika perusahaan tersebut memiliki kesadaran EB serta tanggung jawab yang baik saat akan menjalankan suatu bisnis. Sehingga hal ini bisa membuat bisnis tersebut mampu bersaing di tengah persaingan yang ketat.
4. Membantu membentuk sikap saling percaya
Adanya sikap saling percaya antara individu atau kelompok dalam suatu perusahaan.Hal ini untuk menciptakan suasana bisnis yang sehat. Namun, jika tidak ada sikap saling percaya pada individu maka akan terjadi suasana yang tidak kondusif. Dengan adanya sikap saling percaya antar individu maka akan memberikan kelancaran pada suatu bisnis.
5. Memperhatikan kepentingan bersama
Dengan kesadaran EB pada tiap individu, akan berdampak pada pelaku bisnis untuk lebih memperhatikan kepentingan bersama daripada kepentingan individu. Sehingga untuk mewujudkan tujuan atau meraih kesuksesan dalam menjalankan bisnis ini tidak begitu sulit.
6. Menjaga kenyamanan dalam berbisnis
EB juga mampu menciptakan rasa kenyamanan dalam berbisnis. Kenyamanan berbisnis ini dapat mendorong pelaku bisnis untuk bekerja lebih optimal sehingga memberikan dampak positif bagi bisnis seperti tercapainya tepat waktu. Dimana hal ini pun bisa juga memberikan peran penting dalam meraih kesuksesan dalam berbisnis.
Kesimpulan
Apakah artikel ini telah membantu Anda lebih memahami tentang etika bisnis? Sampaikan tanggapan Anda di kolom komentar ya! Artikel ini merupakan bentuk komitmen kami sebagai penyedia web hosting Indonesia yang ingin membantu untuk kesuksesan Anda di era digital.
Apakah Anda juga tertarik untuk mengembangkan usaha Anda bersama kami? Jangan ragu segera daftarkan email Anda dan dapatkan berbagai artikel informatif terkait pengembangan bisnis di blog IDwebhost!