Waspada Google Forms Scam! Ini Modus dan Cara Mencegahnya

Waspada Google Forms Scam! Ini Modus dan Cara Mencegahnya

Waktu membaca menit

Kategori Tips Keren

Update Terakhir 4 Sep 2025

Belakangan ini, makin banyak laporan tentang penipuan online, baik scam ataupun phising. Salah satunya yang perlu kamu waspadai adalah Google Forms scam, yaitu modus penipuan yang memanfaatkan popularitas Google Forms untuk menjebak korban. Artikel ini akan membahas cara kerja, contoh modus, serta tips mencegahnya agar kamu lebih waspada.

hosting murah 250 ribu

Kenapa Pelaku Scam Pilih Google Forms?

Kalau dipikir-pikir, kenapa sih penjahat siber lebih sering memakai cara menyebarkan link Google Forms untuk melancarkan aksinya? Alasannya cukup masuk akal:

  • Gratis dan mudah dipakai
    Google Forms bisa dipakai siapa saja tanpa biaya. Artinya, pelaku bisa membuat ratusan formulir palsu tanpa mengeluarkan uang.
  • Tingkat kepercayaan tinggi
    Kamu pasti sudah sering mengisi Google Forms untuk survei, kuis, atau pendaftaran. Karena terlihat resmi dan familiar, orang jadi lebih mudah percaya meskipun sebenarnya palsu.
  • Sulit terdeteksi sistem keamanan
    Banyak software keamanan email membiarkan link Google Forms lewat tanpa dicegah, karena secara default layanan ini memang sah milik Google.
  • Didukung enkripsi TLS dan URL dinamis
    Google Forms menggunakan TLS, sehingga isi komunikasinya terenkripsi. Selain itu, pelaku bisa dengan mudah mengganti URL forms agar lolos dari filter keamanan.

Baca Juga: Panduan Google Dorks: Cara Mudah Mencari Celah Keamanan

Dengan kombinasi faktor di atas, tidak heran jika penipuan via Google Forms makin marak.

Cara Kerja Google Forms Scam

google form scam

Modus penipuan via Google Forms ini sebenarnya sangat klise. Berawal dari sebuah email phising yang dikirim secara massal (email blasting). Isinya sengaja dibuat meyakinkan, seolah-olah berasal dari institusi resmi, kantor, atau bahkan akun temanmu sendiri. 

Baca Juga: 7 Tools untuk Cek Keamanan Link Sebelum Klik, Wajib Coba!

 Biasanya pelaku memainkan dua trik utama:

  • Menciptakan rasa urgensi
    Pesan biasanya menyebutkan ada masalah serius. Contohnya, ada notifikasi bahwa akunmu akan diblokir, atau ada transaksi mencurigakan. Ini akan mendorong korban auto klik tanpa berpikir panjang. 
  • Menyalahgunakan akun yang diretas
    Ketika pelaku berhasil mengambil alih email seseorang, pesan yang dikirim terlihat sah karena berasal dari alamat valid. Dari sisi teknis, header email dan domain pengirim terlihat normal, jadi sulit dibedakan mana yang asli dan yang palsu. 

Begitu kamu mengklik link Google Forms dalam email tersebut, di situlah fase kedua dimulai. Formulir palsu itu biasanya meniru halaman login bank, platform kerja, atau layanan populer lainnya. 

Begitu kamu mengisi Google Forms, seperti password atau nomor rekening, akan langsung tersimpan di server pelaku, bukan Google. 

Parahnya lagi, beberapa formulir disisipi tautan eksternal yang mengarah ke situs berbahaya atau bahkan file malware. Ada juga form yang menampilkan nomor telepon palsu untuk mengarahkanmu ke “customer service” abal-abal. Jadi, setiap interaksi dengan form ini bisa menjadi pintu masuk penipuan tahap berikutnya. 

Apa Saja Bentuk Scam via Google Forms?

Ada beberapa variasi penipuan via Google Forms yang sering ditemui. Supaya lebih jelas, mari kita bedah satu per satu:

Phising Forms

Ini yang paling sering terjadi. Pelaku membuat formulir tiruan yang menyerupai halaman login bank, media sosial, atau portal kampus. 

Misalnya, kamu mendapat email “resmi” dari universitas yang meminta login ulang ke sistem akademik. Begitu data dimasukkan, kredensialmu langsung tersimpan di server pelaku. 

Dari sini, akunmu bisa diambil alih untuk penyalahgunaan lebih lanjut.

Call Back Phising

Dalam modus ini, forms menampilkan pesan seperti: “Akun Anda terblokir, segera hubungi nomor berikut untuk aktivasi kembali.” Saat kamu menelpon, pihak di balik layar adalah anggota sindikat phising.

Mereka biasanya terdengar meyakinkan, mengaku dari bank atau layanan pembayaran digital, lalu perlahan memancing data sensitif, bahkan mengarahkanmu menginstal software remote access.

Quiz Spam

Fitur kuis di Google Forms juga bisa disalahgunakan. Contohnya, kamu mendapat email hasil kuis yang terlihat sepele, tetapi di dalamnya ada tautan tambahan. Link itu bisa mengarah ke situs berbahaya atau aplikasi palsu yang mencuri data perangkatmu.

Kasus Nyata di Lapangan (Attacks in the Wild)

Kampanye BazarCall pada tahun 2023 sempat menghebohkan karena menyamar sebagai Netflix atau PayPal dengan alasan biaya berlangganan. 

Contoh kasus lainnya, ditemukan serangan ke kampus-kampus di AS yang meniru halaman resmi universitas, lengkap dengan logo dan atribut, untuk menjebak mahasiswa agar menyerahkan kredensial akun akademik maupun data finansial.

Tips Mencegah Google Forms Scam

google form scam

Ada tidak mudah terjebak, kamu perlu menerapkan beberapa langkah pencegahan yang sifatnya praktis tapi efektif. Berikut panduannya:

  • Gunakan software keamanan berlapis
    Pastikan perangkatmu, baik laptop maupun smartphone, memiliki antivirus atau internet security yang selalu diperbarui. Tools seperti ini tidak hanya memblokir malware, tapi juga bisa mendeteksi pola phising di balik link Google Forms palsu.
  • Biasakan cek keamanan link
    Sebelum klik, arahkan kursor ke tautan untuk melihat URL sebenarnya. Kalau kamu pakai ponsel, tekan dan tahan link agar pratinjau muncul. Dengan cara ini, kamu bisa tahu apakah domain memang resmi atau justru mencurigakan.
  • Waspada dengan email mendesak
    Email scam sering memanfaatkan rasa panik, misalnya ancaman akun terblokir atau tagihan palsu. Jangan langsung percaya. Ambil waktu sebentar untuk memverifikasi ke sumber resmi, misalnya lewat aplikasi bank atau kontak customer service yang tertera di website asli.
  • Gunakan password kuat dan MFA
    Setiap akun harus punya password berbeda dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol. Untuk keamanan ekstra, aktifkan multi-factor authentication (MFA). Bahkan jika password bocor, akunmu tetap terlindungi.
  • Ingat peringatan Google
    Google selalu memberi notifikasi “Never submit passwords through Google Forms.” Kalau ada formulir yang meminta password, tandanya itu scam.
  • Jika sudah terlanjur isi formulir berbahaya
    Jangan panik, tapi segera ambil langkah: ganti password, jalankan pemindaian malware, hubungi bank untuk memblokir kartu, dan pantau aktivitas akun.

Dengan langkah-langkah ini, peluang kamu terjebak penipuan via Google Forms bisa ditekan seminimal mungkin.

Kesimpulan

Meningkatnya kasus Google Forms scam membuktikan bahwa penjahat siber selalu mencari celah baru. Mereka memanfaatkan kepercayaan pengguna pada layanan populer untuk melancarkan aksi. 

Dengan mengenali cara kerja dan modusnya, kamu bisa lebih siap melindungi data pribadi.

Kalau kamu sering menggunakan Google Forms untuk bisnis atau organisasi, pastikan layanan email dan produktivitasmu lebih aman. Salah satu solusi yang bisa kamu pertimbangkan adalah Google Workspace dari IDwebhost

Dengan keamanan tingkat lanjut, integrasi penuh dengan produk Google, serta dukungan profesional, produktivitasmu tetap lancar tanpa khawatir soal ancaman phising.