4 Langkah Mudah Deploy WordPress dari GitHub ke Web Hosting

Deploy WordPress dari GitHub ke web hosting adalah salah satu cara memperbarui website WordPress dengan lebih efisien.

GitHub memungkinkan kamu untuk bekerja sama dengan tim, mengelola versi kode, dan melakukan backup secara otomatis. Selain itu, dengan GitHub, kamu juga bisa melakukan eksperimen dengan fitur baru tanpa takut merusak website yang sudah online. 

Dalam tutorial ini, kita akan membahas empat langkah cara deploy WordPress dari GitHub hanya dengan empat langkah mudah. 

Cara Deploy WordPress dari GitHub ke Web Hosting

Mengirim kode WordPress dari GitHub ke web hosting tidaklah serumit yang kamu bayangkan. Namun, agar proses ini berhasil, pertama-tama pastikan hosting WordPress kamu harus mendukung akses Secure Shell (SSH) dan penggunaan Git, yang mana keduanya adalah kunci agar terjadi ‘pushing’.

Pushing adalah tindakan mengirim perubahan dari repositori lokal (misalnya, komputer) ke repository remote (misalnya, GitHub). Inilah langkah awal dalam proses deployment.

Deployment adalah proses keseluruhan untuk membuat perubahan yang sudah di-push ke repository remote jadi terlihat di lingkungan produksi (website live).

Nah, kamu bisa menggunakan layanan hosting WordPress dari IDwebhost. Semua paketnya menawarkan fitur SSH dan mendukung Git sehingga memungkinkan developer WordPress bekerja dari lingkungan GitHub. 

Langkah 1: Siapkan Repository untuk Kode WordPress

Setelah kamu membeli layanan hosting WordPress di IDwebhost, langkah selanjutnya menyiapkan repository GitHub untuk kode WordPress. Langkah ini perlu kamu lakukan agar kode-kode WordPress bisa terkelola dengan baik. 

Berikut ini langkah-langkahnya:

• Buat Repository Baru: Buat repository baru di GitHub. Kamu bisa memilih opsi untuk membuat repository pribadi agar kode WordPress-mu tidak terlihat oleh orang lain. 
• Pindahkan File WordPress: Selanjutnya, pindahkan semua file WordPress dari komputer kamu ke repository yang baru saja kamu buat. Proses pemindahan file ini disebut “Clone Repository”. 
• Jadikan GitHub sebagai Rumah Utama: Setelah semua file sudah berpindah, jadikan GitHub sebagai “rumah utama” untuk kode WordPress-mu. Jadi, setiap kali kamu ingin membuat perubahan atau menambahkan fitur baru, kamu akan mengedit file-file yang ada di GitHub.

Langkah 2: Buat Repository di dalam Web Hosting

Langkah selanjutnya adalah kamu perlu membuat repository baru di dalam web hosting kamu. Misalnya pada cPanel IDwebhost, terdapat fitur yang memungkinkan kamu membuat semacam ruang khusus untuk kode-kodemu, yang disebut repository. 

Untuk membuatnya, ikuti langkah-langkah berikut ini:

• Cari Menu Git: Di cPanel, carilah menu yang berhubungan dengan Git. Git ini seperti bahasa rahasia yang digunakan para programmer untuk berkomunikasi dengan komputer. 

• Buat Rumah Baru: Setelah ketemu tombolnya, klik saja. Nanti kamu akan diminta membuat repository baru. Isi nama repository-nya dengan nama yang mudah kamu ingat, misalnya “website-keren-ku”. 
• Dapatkan Kunci Rahasia: Setelah membuat repository, kamu akan mendapatkan sebuah kunci rahasia (SSH Key). Kunci ini akan kamu gunakan agar bisa masuk ke repository kamu dari komputer-mu. 
• Cloning Repository: Nah, sekarang kamu bisa menyalin file WordPress-mu ke komputer. Tinggal SSH key yang kamu dapat tadi, kemudian proses cloning untuk repository baru akan terjadi. 

Langkah 3: Ganti Web Hosting dengan GitHub sebagai Rumah Utama

Sampai pada langkah ketiga, kini kamu memiliki repository lokal yang berisi salinan website WordPress dari web hosting IDwebhost. Namun, ‘rumah utama’ akan ditetapkan ke web hosting, jadi kamu tetap perlu mengintegrasikan dengan GitHub. 

• Ganti Nama Rumah Baru Kamu: Kamu akan memberi nama baru untuk “rumah” lama di web hosting. Jadi, kalau sebelumnya kamu menyebutkan “origin”, sekarang kita akan menyebutkan “production”. Ini dilakukan agar kamu tahu kalau di sinilah website yang sudah jadi dan online. Caranya gambar, tinggal ketik perintah ini di terminal kamu:

git remote rename origin production

• Buat Rumah Baru di GitHub: Kini saatnya membuat ‘rumah’ baru di GitHub. Caranya gampang, cari repository kosong yang sudah kamu buat tadi, lalu salin alamat URL-nya. Setelah itu, ketik perintah ini di terminal kamu, tapi ganti “[cloning URL goes here]” dengan URL yang tadi kamu salin. 

git remote add origin [cloning URL goes here]

• Pindahkan File-file Kamu: Sekarang saatnya ‘memindahkan’ semua isi rumah kamu (file-file website) ke rumah baru di GitHub. Caranya dengan perintah:

git push -u origin main

Perintah ini akan melakukan ‘pushing’ semua perubahan yang ada di komputer kamu ke repository GitHub. 

Langkah 4: Mengirim Repository ke GitHub dan Perbarui Lingkungan Produksi Website

Langkah selanjutnya, kini saatnya mengirimkan website WordPress baru di web hosting (misalnya IDwebhost), dengan salinannya masih ada di repository lokal kamu. Yang perlu kamu lakukan adalah memasukkan kode berikut ke repository GitHub kamu yang kosong:

git push origin master

Setelah itu, kamu akan memiliki basis kode WordPress di ketiga titik tersebut (repository lokal, GitHub, dan web hosting). Artinya, kamu bisa mulai mengubah kode dan berkas pada klon lokal kamu. 

Jika kamu ingin melakukan pembaruan, kamu hanya perlu menjalankan dua perintah ini secara berurutan di terminal kamu:

• Memasukkan kode ke dalam GitHub:

git push origin master

• Memperbarui website kamu yang ada di web hosting:

git push production master

Manfaat Deploy WordPress dari GitHub ke Web Hosting

WordPress sebenarnya memiliki dashboard yang sangat baik dan memudahkan kamu mengelola semua kebutuhan website. Namun, jika kamu ingin menyesuaikan plugin atau file tema, GitHub dapat memudahkan urusan tersebut. 

Dengan menghosting WordPress kamu di GitHub, kamu dapat mengembangkan kode secara efisien dan menerapkan perubahan tersebut ke website kamu. 

Mari kita lihat lebih dekat manfaat lain yang ditawarkan dari deploy WordPress dari GitHub ke web hosting favoritmu:

#1 Kolaborasi Tim Jadi Asyik

Kalau kamu bikin website bareng-bareng sama tim, GitHub jadi tempat yang pas buat kalian bekerja sama. Setiap orang bisa punya “ruangan kerja” sendiri di GitHub, jadi tidak akan bentrok saat membuat perubahan website. 

Selain itu, GitHub juga bakal mencatat semua perubahan yang sudah dibuat, jadi kamu bisa melacak siapa yang bikin perubahan apa dan kapan.

#2 Website Jadi Lebih Aman

Dengan GitHub, kode website kamu jadi tersimpan dengan aman. Kalau suatu saat terjadi masalah, kamu bisa dengan mudah mengembalikan website ke versi sebelumnya. Selain itu, GitHub juga punya fitur-fitur keamanan yang canggih untuk melindungi kode kamu dari akses yang tidak diinginkan.

#3 Pengujian Sandbox yang Aman

Sebelum meluncurkan fitur baru atau mengubah desain website, kamu bisa mencoba-coba dulu di lingkungan pengujian. Ini seperti membuat duplikat website kamu di GitHub, jadi kamu bisa bebas bereksperimen tanpa takut merusak website yang sudah jadi.

Setelah yakin semua berjalan lancar, baru deh kamu pindahkan perubahan-perubahan itu ke website yang sebenarnya.

#4 Update Website Jadi Lebih Cepat

Proses update website jadi lebih gampang dan cepat. Kamu tinggal push perubahan dari GitHub ke website, dan secara otomatis website kamu akan terupdate.

#5 Komunitas yang Besar

GitHub punya komunitas pengguna yang sangat besar. Kamu bisa belajar banyak hal dari mereka, berbagi pengetahuan, dan mendapatkan bantuan kalau lagi kesulitan.

Kesimpulan

Singkatnya, deploy WordPress dari GitHub ke web hosting adalah proses memindahkan kode website kita yang sudah tersimpan dengan aman di GitHub ke server yang bisa diakses publik. Dengan cara ini, kita bisa lebih mudah mengelola, mengembangkan, dan memperbarui website. 

Selain itu, GitHub juga memberikan banyak fitur keren yang mendukung kolaborasi tim dan memastikan keamanan kode kita.

Untuk memulai, IDwebhost menyediakan layanan hosting WordPress yang cocok untuk berbagai kebutuhan, mulai dari website pribadi hingga bisnis.