Customer Experience Adalah: Apa Itu dan Mengapa Penting?
Pengalaman pelanggan atau customer experience tidak hanya sekadar tren bisnis saat ini, tetapi telah menjadi kunci utama keberhasilan bisnis online. Dalam era digital yang penuh persaingan, menciptakan pengalaman pelanggan yang luar biasa dapat menjadi perbedaan antara sukses dan kegagalan.
Artikel ini akan membahas dengan mendalam mengenai pentingnya customer experience, menyajikan statistik terbaru, serta memberikan contoh tentang strategi yang sukses dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang bagus.
Contents
- 1 Customer Experience Adalah
- 2 Tujuan Customer Experience
- 3 Indikator Customer Experience
- 3.1 1. Tingkat Kepuasan Pelanggan
- 3.2 2. Net Promoter Score (NPS)
- 3.3 3. Customer Effort Score (CES)
- 3.4 4. Tingkat Retensi Pelanggan
- 3.5 5. Umpan Balik Pelanggan
- 3.6 6. Tingkat Penggunaan Layanan Pelanggan
- 3.7 7. Waktu Tanggapan (Response Time)
- 3.8 8. Tingkat Konversi
- 3.9 9. Perilaku Pengguna di Situs Web atau Aplikasi
- 3.10 10. Tingkat Keluhan dan Pengaduan
- 4 Statistik Customer Experience
- 5 Strategi Customer Experience
- 6 Kesimpulan
Customer Experience Adalah
Customer experience adalah keseluruhan interaksi dan persepsi pelanggan terhadap suatu merek atau bisnis. Dari website hingga layanan pelanggan, setiap titik kontak dapat memengaruhi bagaimana pelanggan memandang suatu bisnis.
Dengan meningkatnya konektivitas dan akses internet, pelanggan memiliki lebih banyak pilihan dan harapan yang tinggi terhadap pengalaman yang diberikan oleh bisnis online.
Tujuan Customer Experience
Tujuan dari Customer Experience adalah menciptakan pengalaman positif, memuaskan, dan berkesan bagi pelanggan dalam interaksi mereka dengan suatu merek atau bisnis.
CX bukan sekadar tentang produk atau layanan yang ditawarkan, tetapi juga mencakup seluruh perjalanan pelanggan mulai dari kesadaran merek hingga setelah pembelian. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari Customer Experience:
1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
- Memastikan pelanggan merasa puas dengan produk atau layanan yang mereka beli.
- Menyediakan solusi yang memenuhi atau bahkan melebihi harapan pelanggan.
2. Meningkatkan Retensi Pelanggan
- Menciptakan pengalaman positif dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
- Pelanggan yang puas lebih cenderung untuk tetap setia dan melakukan pembelian berulang.
3. Membangun Brand Positif
- Pengalaman pelanggan yang baik menciptakan citra positif untuk merek.
- Pelanggan yang senang memiliki potensi menjadi pendukung merek dan merekomendasikannya kepada orang lain.
4. Mengurangi Tingkat Keluhan
- Dengan memberikan pengalaman yang baik, perusahaan dapat mengurangi keluhan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.
- Menanggapi keluhan dengan cepat dan efektif merupakan bagian penting dari manajemen CX.
5. Meningkatkan Profit
- Perusahaan yang memberikan pengalaman pelanggan yang unggul cenderung melihat pertumbuhan pendapatan yang lebih cepat.
- Pelanggan yang puas lebih mungkin untuk melakukan pembelian tambahan atau menghabiskan lebih banyak uang.
6. Meningkatkan Word-of-Mouth Marketing
- Pelanggan yang puas adalah sumber potensial untuk pemasaran mulut ke mulut yang positif.
- Mereka dapat membagikan pengalaman mereka kepada orang lain, yang dapat membantu meningkatkan kesadaran merek.
7. Menyesuaikan dengan Perubahan Pasar
- Berfokus pada pelanggan memungkinkan perusahaan untuk tetap responsif terhadap perubahan preferensi pelanggan dan tren pasar.
- Kemampuan untuk beradaptasi dapat meningkatkan daya saing.
8. Membangun Hubungan Jangka Panjang
- Customer Experience membantu membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
- Pelanggan yang merasa dihargai dan didengarkan lebih mungkin untuk tetap setia selama waktu yang lama.
Indikator Customer Experience
Indikator Customer Experience adalah parameter atau metrik yang digunakan untuk mengukur sejauh mana sebuah bisnis atau merek berhasil memberikan pengalaman positif kepada pelanggannya. Pemahaman terhadap indikator membantu perusahaan untuk memantau, mengevaluasi, dan meningkatkan kualitas layanan pelanggan serta memastikan bahwa pelanggan merasa puas. Berikut adalah beberapa indikator utama Customer Experience:
1. Tingkat Kepuasan Pelanggan
Yang pertama adalah tingkat kepuasan pelanggan. Ini adalah metrik yang mengukur sejauh mana pelanggan puas dengan produk atau layanan yang diberikan.
Biasanya diukur melalui survei yang menanyakan kepada pelanggan untuk memberikan penilaian terhadap pengalaman mereka, sering kali dengan skala dari 1 hingga 5.
2. Net Promoter Score (NPS)
Kemudian ada NPS. Indikator ini mengukur sejauh mana pelanggan bersedia merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain.
Pertanyaan kunci dalam survei NPS adalah seberapa besar pelanggan bersedia memberikan rekomendasi dengan skala jawaban dari 0 hingga 10.
3. Customer Effort Score (CES)
CES mengukur sejauh mana pelanggan merasa bahwa mereka dapat mencapai tujuan mereka dengan mudah tanpa kesulitan berarti. Pada dasarnya, ini menilai seberapa efisien pengalaman pelanggan dalam menyelesaikan tugas atau mendapatkan bantuan.
4. Tingkat Retensi Pelanggan
Tingkat retensi mencerminkan seberapa baik perusahaan dapat mempertahankan pelanggan dari waktu ke waktu.
Tingkat retensi yang tinggi menunjukkan bahwa pelanggan puas dan memiliki keinginan untuk tetap setia.
5. Umpan Balik Pelanggan
Menyusun umpan balik langsung dari pelanggan melalui survei, ulasan, atau komentar dapat memberikan wawasan yang berharga.
Menilai sentimen umpan balik pelanggan untuk mengidentifikasi area kekuatan dan kelemahan dalam customer experience.
6. Tingkat Penggunaan Layanan Pelanggan
Mengukur seberapa sering pelanggan mengakses layanan pelanggan, seperti dukungan telepon, obrolan langsung, atau panduan online.
Tingkat penggunaan yang tinggi dapat menunjukkan tingkat kepercayaan pelanggan terhadap layanan tersebut.
7. Waktu Tanggapan (Response Time)
Merupakan waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk merespons pertanyaan atau keluhan pelanggan. Tanggapan yang cepat mencerminkan pelayanan pelanggan yang efisien dan responsif.
8. Tingkat Konversi
Mengukur seberapa baik pelanggan mengubah niat atau minat mereka menjadi tindakan pembelian. Tingkat konversi yang tinggi dapat menunjukkan bahwa pelanggan merasa nyaman dan terdorong untuk melakukan pembelian.
9. Perilaku Pengguna di Situs Web atau Aplikasi
Melibatkan analisis perilaku pengguna, seperti durasi kunjungan, halaman yang dilihat, atau langkah-langkah yang diambil dalam proses pembelian.
Data ini dapat memberikan wawasan tentang sejauh mana pengalaman online memenuhi harapan pelanggan.
10. Tingkat Keluhan dan Pengaduan
Memantau jumlah dan jenis keluhan pelanggan dapat memberikan indikasi mengenai area-area yang memerlukan perbaikan. Tingkat keluhan yang rendah dapat mencerminkan keefektifan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
Melalui indikator ini, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Ini mengukur dampak strategi pengalaman pelanggan, dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pelanggan untuk memastikan keberhasilan jangka panjang.
Statistik Customer Experience
Sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita lihat beberapa statistik terbaru yang menyoroti pentingnya customer experience:
Menurut laporan dari PwC, 32% pelanggan mengatakan bahwa mereka meninggalkan merek yang mereka cintai setelah satu kesalahan, sementara 59% pelanggan merasa merek tidak cukup peduli terhadap mereka.
Menurut Forrester, bisnis yang berfokus pada customer experience melaporkan tingkat pertumbuhan pendapatan 5,1 kali lebih cepat daripada pesaing mereka.
Laporan McKinsey menunjukkan bahwa perusahaan yang mengutamakan customer experience dapat meningkatkan kepuasan pelanggan sebanyak 20%, dan kepuasan pelanggan yang tinggi dapat meningkatkan profitabilitas hingga 15%.
Strategi Customer Experience
1. Personalisasi Konten dan Layanan
Salah satu kunci keberhasilan customer experience adalah personalisasi. Pelanggan modern menginginkan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Dengan memanfaatkan data pelanggan, bisnis dapat menyajikan konten dan layanan yang disesuaikan, meningkatkan keterlibatan, dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.
2. Responsif terhadap Feedback Pelanggan
Umpan balik pelanggan merupakan aset berharga yang sering diabaikan. Mendengarkan pendapat pelanggan dan meresponsnya dengan cepat dapat menciptakan hubungan yang kuat. Bisnis yang tanggap terhadap umpan balik pelanggan dapat menanggapi perubahan kebutuhan pelanggan dan meningkatkan produk atau layanan mereka.
3. Penggunaan Teknologi untuk Meningkatkan Interaksi
Integrasi teknologi seperti chatbot, kecerdasan buatan, dan analisis prediktif dapat membantu meningkatkan interaksi dengan pelanggan. Chatbot, misalnya, dapat memberikan layanan pelanggan 24/7, menjawab pertanyaan umum, dan membimbing pelanggan melalui proses pembelian.
Kesimpulan
Dalam bisnis online yang kompetitif, customer experience bukan hanya sekadar nilai tambah, tetapi merupakan fondasi keberhasilan. Pemilik bisnis online dan marketer profesional perlu memahami bahwa memprioritaskan customer experience bukan hanya untuk mempertahankan pelanggan, tetapi juga untuk meningkatkan profitabilitas.
Member since 6 Sep 2019