CPM adalah: Rumus, Manfaat, dan Cara Mengoptimalkan
Dalam periklanan digital, ada banyak model harga yang digunakan advertiser atau pengiklan untuk menjangkau audiens mereka, satu di antaranya adalah CPM (Cost Per Mille).
Secara lebih lanjut, berikut adalah ulasan mengenai apa itu CPM, rumus, contoh, hingga caa menghitungnya.
Contents
- 1 CPM adalah
- 2 Manfaat Menggunakan CPM
- 3 Rumus CPM: Bagaimana Cara Menghitungnya?
- 4 Cara Mengoptimalkan Kampanye CPM
- 4.1 1. Tentukan Tujuan yang Jelas
- 4.2 2. Pilih Platform yang Tepat
- 4.3 3. Buat Desain Iklan yang Sederhana dan Menarik
- 4.4 4. Tentukan Penempatan Iklan yang Strategis
- 4.5 5. Lakukan A/B Testing
- 4.6 6. Pantau dan Analisis Hasil Secara Rutin
- 4.7 7. Gunakan Retargeting
- 4.8 8. Perhatikan Kecepatan dan Kualitas Halaman Web
- 5 Kesimpulan
CPM adalah
CPM, atau Cost Per Mille, adalah model iklan di mana pengiklan membayar sejumlah uang untuk setiap seribu tayangan iklan yang mereka terima.
Kata “Mille” berasal dari bahasa Latin yang berarti seribu, sehingga CPM mengacu pada biaya yang dibayar untuk 1.000 tayangan iklan.
Berbeda dengan model iklan berbasis klik, seperti CPC (Cost Per Click), CPM lebih fokus pada jumlah orang yang melihat iklan. Biaya dihitung berdasarkan jumlah tayangan, bukan interaksi atau klik pengguna.
Model ini cocok digunakan ketika tujuan utama adalah meningkatkan brand awareness atau memperkenalkan produk baru ke pasar.
Manfaat Menggunakan CPM
Berikut beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan menggunakan model CPM untuk iklan:
1. Meningkatkan Visibilitas dan Brand Awareness
Salah satu keuntungan utama dari CPM adalah kemampuannya untuk meningkatkan visibilitas produk atau brand kamu.
Karena biaya dihitung berdasarkan jumlah tayangan (bukan klik), iklanmu bisa dilihat oleh lebih banyak orang. Ini sangat efektif untuk memperkenalkan produk baru atau membangun brand awareness.
Dengan CPM, audiens yang lebih besar akan terpapar iklanmu, meskipun mereka tidak mengkliknya. Ini sangat bermanfaat bagi kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan pengenalan merek.
2. Cocok untuk Kampanye Jangkauan Luas
CPM sangat ideal untuk kampanye yang ingin menjangkau audiens dalam jumlah besar.
Misalnya, jika kamu menjalankan kampanye untuk memperkenalkan koleksi fashion baru dari perusahaan lokal, CPM bisa membantu produkmu dilihat oleh banyak orang dalam waktu yang lebih singkat.
Dengan model ini, kamu bisa memastikan lebih banyak orang melihat iklanmu tanpa harus terlalu fokus pada interaksi langsung seperti klik atau pembelian.
3. Biaya Lebih Terjangkau dan Anggaran Terkontrol
Berbeda dengan model CPC yang menghitung biaya berdasarkan klik, CPM menghitung biaya berdasarkan jumlah tayangan yang diterima iklan. Hal ini membuat biaya iklan lebih terjangkau, terutama bagi kamu yang memiliki anggaran terbatas.
Selain itu, CPM memungkinkan kamu untuk lebih mudah mengontrol pengeluaran karena kamu bisa memperkirakan biaya yang diperlukan berdasarkan jumlah tayangan yang ingin dicapai.
Misalnya, jika kamu ingin mendapatkan 1 juta tayangan, kamu bisa menghitung total biaya yang diperlukan sesuai dengan tarif CPM yang berlaku.
4. Fokus pada Pengenalan Produk
Model CPM sangat efektif dalam menciptakan kesan pertama yang baik. Kampanye iklan yang berfokus pada pengenalan produk atau brand bisa memanfaatkan CPM untuk memastikan produkmu terlihat oleh lebih banyak orang.
Iklan yang sering muncul akan meningkatkan kesadaran audiens terhadap produk atau layanan yang kamu tawarkan, bahkan sebelum mereka melakukan tindakan lebih lanjut seperti klik atau pembelian.
5. Menjangkau Audiens yang Tepat
CPM memungkinkan kamu untuk memilih platform atau situs tertentu untuk menampilkan iklan, sehingga kamu bisa menargetkan audiens yang tepat berdasarkan minat mereka.
Misalnya, jika kamu ingin mempromosikan produk makanan sehat, kamu bisa menampilkan iklan di situs atau platform yang fokus pada kesehatan atau gaya hidup.
Rumus CPM: Bagaimana Cara Menghitungnya?
Untuk menghitung CPM, kamu bisa mengikuti rumus sederhana ini:
Rumus CPM = (Biaya Iklan / Jumlah Tayangan) x 1000
Misalnya, sebuah perusahaan mengeluarkan biaya Rp 500.000 untuk kampanye iklan dan mendapatkan 100.000 tayangan. Maka CPM-nya bisa dihitung seperti ini:
(500.000 / 100.000 tayangan) x 1000 = Rp 5.000
Artinya, perusahaan tersebut membayar Rp 5.000 untuk setiap seribu tayangan iklan mereka.
Cara Mengoptimalkan Kampanye CPM
Meskipun CPM efektif dalam meningkatkan visibilitas, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimalkan hasil kampanye iklanmu:
1. Tentukan Tujuan yang Jelas
Tentukan apakah tujuanmu adalah untuk meningkatkan brand awareness, memperkenalkan produk baru, atau meningkatkan penjualan produk tertentu. Tujuan yang jelas membantu memilih strategi yang tepat untuk kampanye CPM.
2. Pilih Platform yang Tepat
Pemilihan platform berpengaruh besar pada efektivitas kampanye. Pilihlah platform yang memiliki audiens yang relevan dengan produk atau layananmu.
Misalnya, untuk produk kecantikan, Instagram atau YouTube bisa menjadi pilihan tepat karena audiensnya lebih tertarik pada topik tersebut.
3. Buat Desain Iklan yang Sederhana dan Menarik
Karena CPM lebih fokus pada meningkatkan visibilitas, desain iklan harus menarik perhatian audiens. Gunakan gambar atau video yang jelas dan langsung mengkomunikasikan pesan utama produk. Hindari desain yang rumit karena bisa membingungkan audiens.
4. Tentukan Penempatan Iklan yang Strategis
Penempatan iklan yang tepat sangat mempengaruhi hasil kampanye. Pastikan iklanmu tampil di tempat yang mudah dilihat dan relevan dengan audiens yang kamu targetkan. Misalnya, untuk audiens muda, platform seperti TikTok atau Instagram sangat efektif.
5. Lakukan A/B Testing
Lakukan A/B Testing, yakni menguji dua versi iklan yang berbeda untuk melihat mana yang paling efektif dalam meningkatkan visibilitas dengan biaya yang lebih efisien. Ini akan membantu kamu mengetahui elemen mana yang perlu diperbaiki.
6. Pantau dan Analisis Hasil Secara Rutin
Memantau hasil kampanye CPM secara rutin sangat penting. Lihat metrik seperti impressions dan reach untuk mengetahui seberapa banyak orang yang melihat iklanmu. Evaluasi hasil ini untuk mengetahui apakah kampanye berhasil atau perlu disesuaikan.
7. Gunakan Retargeting
Salah satu cara meningkatkan hasil CPM adalah dengan menggunakan retargeting. Kamu bisa menampilkan iklan kepada orang yang sebelumnya telah mengunjungi situs web atau berinteraksi dengan produkmu. Ini meningkatkan kemungkinan mereka untuk mengenali dan mengingat produkmu.
8. Perhatikan Kecepatan dan Kualitas Halaman Web
Meskipun CPM lebih fokus pada tayangan, kualitas dan kecepatan halaman tujuan tetap sangat penting. Pastikan halaman web atau landing page yang dituju memiliki desain responsif dan waktu muat yang cepat.
Halaman yang lambat bisa menurunkan pengalaman pengguna dan mengurangi konversi meskipun iklanmu mendapatkan banyak tayangan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, CPM adalah model iklan yang sangat efektif untuk meningkatkan visibilitas dan kesadaran merek.
Dengan membayar berdasarkan tayangan iklan, kamu bisa menjangkau banyak orang tanpa harus fokus pada apakah mereka mengklik iklan atau tidak.
Namun, untuk memaksimalkan hasil dari kampanye CPM, pastikan kamu memilih platform yang tepat, menargetkan audiens yang relevan, serta membuat desain iklan yang menarik dan sederhana.
Selain itu, penting juga untuk memastikan website atau halaman tujuan yang kamu arahkan pengunjung memiliki kualitas yang baik dan kecepatan muat yang optimal.
Jika kamu ingin memastikan bahwa kampanye iklan digitalmu berjalan lancar dan efektif, pastikan website bisnis yang kamu kelola juga berada di server yang andal.
Kamu bisa menggunakan hosting dan VPS Murah dari IDwebhost untuk mendukung performa iklan dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, serta meningkatkan konversi.
Member since 23 Aug 2024