Wajib Tahu! 8 CI/CD Tools Paling Dicari Para Developer 2025

Wajib Tahu! 8 CI/CD Tools Paling Dicari Para Developer 2025

Waktu membaca menit

Kategori VPS

Update Terakhir 4 Jul 2025

Di tengah kebutuhan pengembangan software yang serba cepat, CI/CD Tools 2025 jadi salah satu kata kunci paling panas. Artikel ini akan membantu kamu mengenal alat-alat paling dicari tahun ini dan bagaimana mereka bisa mengubah cara kerja DevOps dan tim pengembang.

hosting murah 250 ribu

Apa Itu CI/CD Tools?

Sebelum kita masuk ke daftar tools, yuk pahami dulu dasarnya. CI/CD adalah pendekatan otomatisasi dalam proses pengembangan perangkat lunak, terutama dalam tahap integrasi (CI atau Continuous Integration) dan pengiriman (Continuous Delivery atau Deployment, yang disingkat CD).

CI fokus pada integrasi kode secara berkala ke repositori pusat. Setiap kali ada perubahan kode, sistem akan membangun dan mengujinya secara otomatis. CD melanjutkan proses ini dengan mengotomatisasi proses rilis ke lingkungan produksi, asalkan semua pengujian berhasil. 

Jadi, CI/CD tools 2025 membantu mempercepat siklus pengembangan, meminimalkan kesalahan manual, dan meningkatkan efisiensi tim secara keseluruhan.

Baca Juga: Mengenal CI/CD: Alat & Manfaat yang Wajib Diketahui Sysadmin

8 CI/CD Tools Paling Dicari di 2025

CI/CD Tools 2025

Kalau kamu sedang membangun pipeline DevOps atau baru mulai mengeksplorasi tools manajemen konfigurasi untuk proyek atau bisnis digitalmu, penting untuk tahu alat-alat mana yang paling banyak dipakai developer saat ini. Di bawah ini, kita akan bahas delapan CI/CD tools yang paling relevan di 2025, lengkap dengan fitur unggulan dan kapan sebaiknya kamu menggunakannya.

#1. Octopus Deploy

Octopus Deploy dirancang khusus untuk tahap Continuous Delivery. Tools ini sangat berguna kalau kamu sudah punya sistem CI yang berjalan, tapi butuh pengelolaan deployment yang lebih rapi dan terstandarisasi.

Kelebihan:

  • Mampu menangani deployment skala besar, termasuk hybrid dan multi-cloud
  • Integrasi mulus dengan Jenkins, Azure DevOps, GitHub Actions, dan lainnya
  • Reusable deployment process, menghemat waktu setup berulang
  • Fitur keamanan ketat seperti role-based access control dan audit trail

Kalau kamu mengelola aplikasi di banyak environment (misalnya staging, QA, production), Octopus bisa bantu mengurangi risiko kesalahan saat deploy.

Baca Juga: 4 Langkah Mudah Deploy WordPress dari GitHub ke Web Hosting

#2. GitLab CI/CD

Buat kamu yang suka bekerja dalam satu ekosistem tanpa terlalu banyak tool terpisah, GitLab CI/CD bisa jadi pilihan terbaik. Fitur end-to-end-nya memungkinkan kamu build, test, dan deploy langsung dari satu platform.

Kelebihan:

  • Template pipeline siap pakai yang bisa disesuaikan
  • Dukungan security scan seperti SAST dan DAST langsung di pipeline
  • Parent-child pipeline: membantu memecah pipeline besar jadi lebih terstruktur
  • Fitur merge train untuk menghindari konflik saat banyak developer push bersamaan

GitLab cocok untuk tim DevOps yang butuh kecepatan, efisiensi, dan visibilitas penuh terhadap perubahan kode.

#3. Argo CD

Kalau kamu mengembangkan aplikasi berbasis Kubernetes dan tertarik dengan pendekatan GitOps, Argo CD adalah tool yang harus kamu pertimbangkan. Tool ini menjadikan Git sebagai satu-satunya sumber kebenaran untuk deployment.

Kelebihan:

  • Otomatis mendeteksi perbedaan konfigurasi antara Git dan klaster
  • Mendukung Helm, Kustomize, Jsonnet, dan YAML mentah
  • Deployment paralel ke banyak klaster
  • Sinkronisasi bisa dilakukan otomatis atau manual, tergantung strategi tim

Dengan Argo CD, kamu bisa pastikan bahwa klaster production selalu sesuai dengan definisi yang ada di Git. Ini sangat mengurangi potensi konfigurasi yang tak sengaja berubah.

#4. Jenkins

Siapa yang belum pernah dengar Jenkins? Meski bukan tools baru, Jenkins tetap jadi tulang punggung banyak pipeline CI/CD di berbagai perusahaan, dari startup hingga enterprise.

Kelebihan:

  • Bisa diintegrasikan dengan hampir semua version control system
  • Ribuan plugin tersedia untuk mendukung workflow apa pun
  • Mendukung Pipeline as Code menggunakan Groovy
  • Bisa dijalankan di banyak agent secara paralel

Jenkins sangat cocok jika kamu butuh fleksibilitas maksimal dan tidak keberatan meluangkan waktu lebih untuk setup awal.

#5. GitHub Actions

Kalau proyekmu sudah berada di GitHub, kenapa tidak langsung manfaatkan GitHub Actions? Tool ini menawarkan integrasi CI/CD tanpa harus berpindah platform.

Kelebihan:

  • Workflow berbasis YAML yang mudah dibaca
  • Bisa men-trigger build dari berbagai event (push, pull request, release)
  • Dukungan runners untuk Linux, macOS, dan Windows
  • Library aksi (actions) yang bisa digunakan ulang dari komunitas

GitHub Actions sangat praktis, terutama buat kamu yang ingin pipeline yang ringan dan cepat di-setup.

#6. CircleCI

CircleCI adalah platform CI/CD yang banyak digunakan karena kecepatan eksekusi dan kemudahan penggunaannya, baik secara cloud-hosted maupun self-hosted.

Kelebihan:

  • Komputasi fleksibel untuk ARM, Linux, macOS, dan Windows
  • Insight testing otomatis, termasuk data bottleneck
  • Rollback otomatis saat deployment gagal
  • Dokumentasi interaktif dan GUI pipeline visual

Cocok untuk tim dengan kebutuhan rilis cepat dan skala pengujian tinggi.

#7. Travis CI

Travis CI dikenal luas di kalangan open-source dan startup karena setup-nya yang simpel. Tool ini bisa langsung digunakan hanya dengan satu file .travis.yml.

Kelebihan:

  • Mudah dikonfigurasi, cocok buat pemula CI/CD
  • Mendukung banyak OS dan bahasa pemrograman
  • Secrets management built-in
  • Build matrix untuk menjalankan pengujian di berbagai environment sekaligus

Bila kamu mencari solusi yang plug-and-play, Travis layak dicoba.

#8. Azure DevOps

Azure DevOps lebih dari sekadar CI/CD. Ia adalah platform kolaborasi lengkap untuk tim pengembang yang butuh perencanaan proyek, version control, testing, hingga delivery dalam satu platform.

Kelebihan:

  • Azure Pipelines mendukung deployment ke berbagai cloud dan container platform
  • Azure Boards untuk perencanaan Agile dan tracking task
  • Repository Git/TFVC terintegrasi
  • Dukungan kuat untuk manual & automated testing

Untuk tim yang sudah berinvestasi di ekosistem Microsoft atau enterprise yang butuh kontrol granular, Azure DevOps adalah solusi menyeluruh yang solid.

Fitur Penting dalam Memilih CI/CD Tools

CI/CD Tools 2025

Sebelum memutuskan menggunakan salah satu dari tools di atas, pastikan kamu mempertimbangkan fitur-fitur berikut:

Automation dan Orkestrasi

CI/CD tools idealnya mampu mengotomatisasi setiap proses dari build hingga deployment. Orkestrasi membantu mengelola dependensi dan memastikan semua tahap pipeline berjalan mulus.

Real-Time Monitoring dan Feedback

Alat yang baik harus memberikan insight instan—baik lewat dashboard, notifikasi, atau log detail—sehingga kamu bisa cepat mengambil tindakan bila ada yang salah.

Kompatibilitas Multi-Cloud & Hybrid

Seiring banyaknya perusahaan yang memakai lebih dari satu penyedia cloud, tools yang fleksibel dalam menjalankan pipeline lintas cloud jadi nilai plus besar.

Dukungan Microservices & Container

Microservices dan kontainerisasi seperti Docker dan Kubernetes kini jadi standar. Tools yang mendukung dua pendekatan ini akan membantu pengembangan lebih cepat dan terisolasi.

Kesimpulan

Itulah delapan CI/CD Tools yang paling diminati dan banyak digunakan oleh para developer di tahun 2025. Masing-masing punya kelebihan tersendiri tergantung kebutuhan, arsitektur aplikasi, dan skala tim kamu. Intinya, CI/CD adalah fondasi penting dalam membangun alur DevOps yang efisien, aman, dan scalable.

Kalau kamu sedang membangun pipeline sendiri atau ingin mencoba beberapa tools ini dalam lingkungan cloud yang stabil dan hemat biaya, IDwebhost menawarkan layanan VPS Murah yang optimal untuk meng-host CI/CD tools favorit kamu. 

Dengan performa tinggi dan fleksibilitas penuh, kamu bisa jalankan pipeline deployment-mu tanpa hambatan.