Apa Itu DevOps? Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaatnya

Apa Itu DevOps? Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaatnya

Waktu membaca menit

Update Terakhir 27 Mar 2025

DevOps semakin populer di era digital yang serba cepat. 

Bukan tanpa alasan, pengembangan perangkat lunak saat ini bukan hanya tentang menulis kode, tetapi juga bagaimana memastikan prosesnya efisien, terintegrasi, dan responsif terhadap perubahan.

Dengan menyatukan tim pengembang dan operasional, DevOps memungkinkan pengiriman perangkat lunak yang lebih cepat dan optimal. 

Tapi, apa sebenarnya DevOps itu? Bagaimana cara kerja, metodologi, dan seperti apa contoh penerapannya dalam dunia kerja? Yuk, simak ulasannya!

Apa Itu DevOps?

DevOps adalah pendekatan yang menggabungkan development (pengembangan) dan operations (operasi) untuk menciptakan proses pengembangan perangkat lunak yang lebih efisien dan terintegrasi. 

Dengan metode ini, tim pengembang dan tim operasional IT berkolaborasi dalam seluruh siklus pengembangan, mulai dari pembuatan kode, pengujian, penerapan, hingga pemantauan aplikasi.

Dalam metode tradisional, pengembang hanya fokus pada pembuatan kode, sementara tim operasi bertugas memastikan aplikasi berjalan stabil di lingkungan produksi. 

Pemisahan ini sering menyebabkan keterlambatan dalam deployment, banyaknya bug setelah peluncuran, serta kurangnya komunikasi yang efektif.

DevOps hadir sebagai solusi dengan menghilangkan batas antara kedua tim. 

Dengan sistem kerja yang lebih kolaboratif, organisasi dapat mengotomatiskan banyak proses, mempercepat inovasi, meningkatkan stabilitas sistem, serta merespons kebutuhan pelanggan lebih cepat. 

Selain itu, pendekatan ini juga mengurangi risiko kegagalan sistem dan memastikan aplikasi selalu dapat diperbarui serta diperbaiki tanpa mengganggu layanan yang sedang berjalan.

DevOps

Cara Kerja DevOps

DevOps berfokus pada kolaborasi, otomatisasi, dan pemantauan berkelanjutan. Berikut adalah cara kerja utama dalam pendekatan ini:

1. Kolaborasi Antar Tim

  • Tim pengembang dan operasional bekerja berdampingan, bukan terpisah.
  • Tim keamanan dan QA (Quality Assurance) dilibatkan sejak awal untuk menghindari masalah di tahap akhir.
  • Kolaborasi yang erat mempercepat pengembangan, mengurangi kesalahan, dan membuat proses rilis lebih lancar.
  • Jika keamanan diintegrasikan sejak awal, pendekatan ini disebut DevSecOps.

2. Otomatisasi Tugas Berulang

  • Pendekatan ini memanfaatkan otomatisasi dalam pengujian, deployment, dan pengelolaan infrastruktur.
  • CI/CD (Continuous Integration & Continuous Deployment) mempercepat rilis perangkat lunak dengan lebih andal.
  • Otomatisasi tidak hanya mempercepat pengembangan tetapi juga mengurangi kesalahan manusia.

3. Penggunaan Tools yang Tepat

Pendekatan ini mengandalkan berbagai tools untuk mengelola kode, pengujian, deployment, dan pemantauan. Berikut beberapa tools yang umum digunakan:

  • Version Control: Git, GitHub, GitLab
  • CI/CD Automation: Jenkins, GitLab CI/CD
  • Infrastructure as Code: Terraform, Ansible
  • Monitoring & Logging: Prometheus, Grafana, ELK Stack

Manfaat DevOps

Menggunakan proses ini dalam pengembangan perangkat lunak memiliki berbagai keuntungan, di antaranya:

1. Meningkatkan Kecepatan dan Efisiensi

Pendekatan ini memungkinkan otomatisasi dalam proses pengembangan dan deployment, sehingga aplikasi bisa dirilis lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas. Dengan CI/CD, kode baru dapat diuji dan diterapkan secara otomatis tanpa intervensi manual.

2. Kolaborasi yang Lebih Baik

DevOps menghilangkan sekat antara tim pengembang dan operasi. Dengan komunikasi yang lebih baik, perubahan dapat diterapkan lebih mulus, mengurangi kemungkinan kesalahan dan konflik antar tim.

3. Stabilitas Sistem yang Lebih Tinggi

Pendekatan ini membantu mengurangi risiko kegagalan sistem melalui pengujian otomatis dan pemantauan yang lebih ketat. Setiap perubahan diuji sebelum diterapkan ke produksi, sehingga potensi bug bisa ditekan seminimal mungkin.

4. Skalabilitas yang Lebih Baik

Dalam lingkungan berbasis cloud, skalabilitas sangat penting. Proses ini memungkinkan pengelolaan infrastruktur yang lebih fleksibel dengan konsep Infrastructure as Code (IaC), di mana konfigurasi server dan layanan bisa dikelola dengan kode.

5. Keamanan yang Lebih Baik

Dengan konsep DevSecOps, keamanan diintegrasikan sejak awal pengembangan. Ini membantu organisasi menjaga data dan sistem tetap aman dari ancaman siber.

Metodologi DevOps

Metodologi ini berfokus pada otomatisasi, kolaborasi, dan siklus pengembangan yang berulang. Berikut pendekatan utama dalam metodologi ini:

1. Continuous Integration (CI)

Kode yang dikembangkan secara berkala digabungkan ke repositori bersama dan diuji otomatis. Ini memungkinkan tim mendeteksi dan memperbaiki bug lebih awal sebelum kode diterapkan ke produksi.

2. Continuous Deployment (CD)

Setiap kode yang lolos pengujian otomatis langsung diterapkan ke produksi tanpa campur tangan manual. Ini memastikan aplikasi selalu dalam kondisi terbaru tanpa jeda waktu yang lama.

3. Infrastructure as Code (IaC)

IaC memungkinkan tim mengelola infrastruktur menggunakan kode, bukan konfigurasi manual. Dengan alat seperti Terraform dan Ansible, pengaturan server, jaringan, dan layanan bisa dilakukan lebih cepat dan konsisten.

4. Monitoring dan Logging

Pemantauan (monitoring) dan pencatatan (logging) memastikan aplikasi berjalan optimal. Dengan alat seperti Prometheus dan Grafana, tim dapat mendeteksi masalah lebih awal dan meresponsnya sebelum berdampak besar.

5. Microservices

Pendekatan ini sering dikombinasikan dengan arsitektur microservices, di mana aplikasi dipecah menjadi layanan kecil yang dapat berjalan secara independen. Ini memungkinkan pembaruan dilakukan tanpa mengganggu seluruh sistem.

6. Collaboration and Communication

Metodologi ini menekankan kerja sama antara tim pengembang, operasi, keamanan, dan QA. Dengan komunikasi yang baik dan penggunaan alat kolaborasi, tim dapat bekerja lebih efektif dan responsif terhadap perubahan.

Empat Fase Evolusi DevOps

Seiring waktu, pendekatan ini telah berkembang melalui empat fase utama:

1. Bring Your Own DevOps (BYOD)

  • Setiap tim menggunakan alat mereka sendiri tanpa standar yang jelas.
  • Akibatnya, ketika tim harus bekerja sama, mereka mengalami kesulitan dalam integrasi.

2. Best-in-Class DevOps

  • Organisasi mulai mengadopsi alat yang sudah terstandarisasi untuk setiap tahap siklus DevOps.
  • Ini mempermudah kolaborasi antar tim dan meningkatkan efisiensi kerja.

3. Do-It-Yourself (DIY) DevOps

  • Organisasi mencoba membangun integrasi antar alat DevOps mereka sendiri.
  • Namun, proses ini memakan banyak biaya dan waktu karena alat yang digunakan tidak selalu kompatibel.

4. DevOps Platform

  • Organisasi mulai menggunakan satu platform DevOps yang terintegrasi.
  • Semua tim—dari pengembang, operasi, keamanan, hingga bisnis dapat bekerja dalam sistem yang lebih efisien.

Contoh DevOps dalam Praktik

Pendekatan ini telah diterapkan oleh berbagai perusahaan besar untuk meningkatkan efisiensi pengembangan perangkat lunak mereka. Beberapa contoh penerapannya adalah:

1. Netflix

Mengandalkan otomatisasi deployment dan monitoring untuk merilis pembaruan perangkat lunak secara terus-menerus tanpa mengganggu pengguna.

2. Amazon

Menggunakan Infrastructure as Code untuk mengelola ribuan server secara efisien, memastikan layanan AWS tetap optimal.

3. Facebook

Menerapkan CI/CD untuk mempercepat pengembangan fitur dan memperbaiki bug dengan cepat tanpa gangguan bagi pengguna.

4. Gojek

Menggunakan DevOps untuk memastikan aplikasinya tetap stabil meskipun memiliki trafik tinggi, dengan otomatisasi dan monitoring yang ketat.

5. Tokopedia

Mengandalkan microservices dan otomatisasi deployment untuk menangani lonjakan transaksi saat event besar seperti Harbolnas.

DevOps

Kesimpulan

DevOps adalah pendekatan modern dalam pengembangan perangkat lunak yang menyatukan tim pengembang dan operasional untuk menciptakan proses yang lebih efisien, cepat, dan stabil.

Dengan menerapkan pendekatan ini, organisasi dapat meningkatkan efisiensi, mempercepat inovasi, serta memastikan stabilitas dan keamanan sistem.

Ingin mengoptimalkan pengembangan aplikasi kamu? Pastikan kamu menggunakan layanan hosting terbaik dari IDwebhost untuk mendukung implementasi DevOps dengan maksimal!Â