Simak! Cara Update WordPress Tanpa Merusak Website

Simak! Cara Update WordPress Tanpa Merusak Website

Waktu membaca menit

Update Terakhir 19 Mar 2025

Melakukan update WordPress adalah langkah penting untuk menjaga keamanan, kinerja, dan stabilitas website. 

Namun, update yang dilakukan tanpa persiapan bisa berakibat fatal, seperti tampilan yang berantakan, fitur yang tidak berfungsi, atau bahkan website yang tidak bisa diakses sama sekali.

Agar hal tersebut tidak terjadi, ikuti langkah-langkah berikut untuk memperbarui WordPress dengan aman tanpa merusak website.

Mengapa Harus Update WordPress?

Sebelum masuk ke langkah-langkahnya, penting untuk memahami alasan mengapa update WordPress itu wajib dilakukan:

1. Keamanan Lebih Terjamin 

Setiap pembaruan biasanya mengandung perbaikan celah keamanan yang bisa melindungi website-mu dari serangan hacker atau malware. Semakin lama kamu menunda update, semakin rentan situsmu terhadap ancaman.

2. Performa Lebih Optimal

WordPress terus dikembangkan agar lebih cepat dan efisien. Dengan melakukan update, kamu bisa mendapatkan peningkatan performa yang membuat website-mu lebih ringan dan responsif.

3. Fitur Baru yang Lebih Canggih

Setiap versi terbaru WordPress biasanya membawa fitur tambahan yang mempermudah pengelolaan website. Ini bisa berupa antarmuka yang lebih ramah pengguna, alat pengeditan yang lebih baik, atau peningkatan lain yang bisa memperkaya pengalamanmu.

4. Kompatibilitas Tetap Terjaga

Jika kamu menggunakan plugin dan tema pihak ketiga, pembaruan WordPress membantu memastikan semuanya tetap berjalan dengan baik. Tanpa update, ada risiko plugin atau tema jadi tidak kompatibel dan menyebabkan error di website-mu.

Cara Update WordPress

Cara Update WordPress Tanpa Merusak Website

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan update WordPress tanpa merusak situsmu:

1. Cek Catatan Rilis sebelum Update

Sebelum melakukan update, pastikan untuk membaca catatan rilis (changelog) dari versi terbaru WordPress, plugin, atau tema yang akan diperbarui. Biasanya, catatan rilis berisi informasi tentang:

  • Perbaikan bug dan peningkatan keamanan.
  • Fitur baru atau fitur yang dihapus.
  • Kompatibilitas dengan versi terbaru WordPress.

Jika update mencakup perubahan besar, sebaiknya tunggu beberapa hari dan lihat apakah ada laporan bug dari pengguna lain.

2. Lakukan Backup sebelum Update

Sebelum update, selalu lakukan backup penuh terhadap website-mu. Ini penting agar kamu bisa mengembalikan website ke versi sebelumnya jika terjadi masalah.

Cara melakukan backup:

  • Gunakan plugin seperti UpdraftPlus atau VaultPress.
  • Gunakan fitur backup yang disediakan oleh penyedia hosting.
  • Lakukan backup manual dengan menyalin file menggunakan FTP dan mengekspor database lewat phpMyAdmin.

Simpan backup di tempat aman seperti Google Drive atau Dropbox.

3. Uji Pembaruan di Staging Environment

Jangan langsung update di website utama! Coba dulu di staging environment, yaitu versi percobaan dari website-mu.

Beberapa layanan hosting seperti SiteGround dan Kinsta menyediakan fitur staging. Jika tidak, kamu bisa menggunakan plugin WP Staging atau membuat subdomain untuk uji coba.

Jika setelah update tidak ada masalah, barulah terapkan perubahan ke website utama.

4. Nonaktifkan Plugin Cache dan Keamanan

Sebelum melakukan update, sebaiknya nonaktifkan sementara plugin cache dan keamanan seperti:

  • Plugin cache: WP Rocket, W3 Total Cache, LiteSpeed Cache.
  • Plugin keamanan: Wordfence, Sucuri.

Kenapa harus dinonaktifkan?

  • Plugin cache bisa menyimpan versi lama dari website, sehingga perubahan akibat update mungkin tidak langsung terlihat.
  • Plugin keamanan bisa memblokir pembaruan atau menandainya sebagai aktivitas mencurigakan.

Setelah update selesai, kamu bisa mengaktifkannya kembali.

5. Update Plugin dengan Aman

Plugin yang tidak diperbarui bisa menjadi celah keamanan. Namun, update plugin juga harus dilakukan dengan hati-hati.

Cara update plugin dengan benar:

  1. Masuk ke Dashboard > Updates dan lihat daftar plugin yang butuh pembaruan.
  2. Update satu per satu, bukan sekaligus, agar lebih mudah mengidentifikasi masalah jika terjadi bug.
  3. Setelah update, cek apakah semua plugin masih berfungsi normal.
  4. Jika ada plugin yang bermasalah, gunakan WP Rollback untuk kembali ke versi sebelumnya.

6. Perbarui Tema dengan Hati-hati

Jika kamu menggunakan tema custom, pastikan sudah membuat child theme sebelum update agar perubahan tidak hilang.

Cara update tema:

  • Masuk ke Appearance > Themes, lalu cek apakah ada pembaruan.
  • Klik Update Now pada tema yang ingin diperbarui.
  • Setelah update, cek apakah tampilan tetap rapi dan tidak ada elemen yang rusak.

Jika ada perubahan yang tidak diinginkan, kamu bisa mengembalikan versi sebelumnya menggunakan backup.

7. Update WordPress Core

Setelah semua plugin dan tema diperbarui, saatnya update WordPress. Ada tiga cara yang bisa digunakan:

  1. Update otomatis lewat Dashboard: Tinggal klik Update Now di Dashboard > Updates.
  2. Update manual via FTP: Unduh versi terbaru dari WordPress.org, lalu unggah lewat FTP tanpa menghapus folder wp-content.
  3. Update via WP-CLI: Jalankan perintah wp core update di terminal (untuk pengguna tingkat lanjut).

Setelah update, cek apakah ada error, tampilan yang berubah, atau fitur yang tidak berjalan.

8. Bersihkan Cache Setelah Update

Setelah update selesai, bersihkan cache agar pengunjung melihat versi terbaru dari website-mu:

  • Cache WordPress: Bersihkan melalui plugin seperti WP Rocket atau W3 Total Cache.
  • Cache Server: Jika hosting memiliki fitur server-side caching, bersihkan cache tersebut.
  • Cache CDN: Jika menggunakan CDN seperti Cloudflare, lakukan purge cache.

9. Periksa Fungsi Website Setelah Update

Setelah update, pastikan semua fungsi utama berjalan normal, seperti:

  • Formulir kontak.
  • Proses checkout (jika punya toko online).
  • Login pengguna.
  • Elemen kustom yang dibuat dengan custom script.

Jika ada masalah, coba nonaktifkan plugin atau tema yang baru diperbarui untuk melihat penyebabnya.

10. Pantau Website untuk Kesalahan

Setelah update, pantau website selama beberapa hari untuk memastikan tidak ada masalah yang muncul:

  • Google Search Console: Cek error crawl dan indeksasi.
  • New Relic atau Query Monitor: Lacak error PHP dan waktu respons server.
  • UptimeRobot: Dapatkan notifikasi jika website tiba-tiba tidak bisa diakses.

Jika ada masalah, segera cari penyebabnya dan lakukan perbaikan.

Tips agar Update WordPress Selalu Aman

Agar update berikutnya berjalan lebih mudah dan minim risiko, terapkan praktik berikut:

  • Gunakan child theme agar modifikasi tema tidak hilang.
  • Batasi jumlah plugin, hanya gunakan yang benar-benar diperlukan.
  • Jangan langsung update saat versi baru dirilis, tunggu beberapa hari untuk melihat apakah ada bug.
  • Pilih hosting yang berkualitas dengan fitur backup otomatis dan staging environment.
  • Aktifkan backup otomatis dengan plugin seperti UpdraftPlus.
Cara Update WordPress

Baca Juga: Tips Memilih Tema WordPress Terbaik sesuai Kebutuhanmu

Kesimpulan

Update WordPress itu wajib, tapi harus dilakukan dengan hati-hati. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa memperbarui WordPress dengan aman tanpa merusak website-mu.

Jika tidak ingin repot, kamu bisa menggunakan layanan managed service yang memberikan dukungan teknis jika terjadi masalah.