Cara Efektif Mengukur Uptime Server Agar Website Tetap Aktif
Pernahkah kamu penasaran bagaimana mengukur uptime server? Mungkin buat sebagian orang masih asing. Tapi buat kamu yang punya website atau blog, memahami istilah ini penting banget lho.
Pasalnya, uptime server itu kayak nilai rapor buat website kita. Semakin tinggi nilainya, semakin bagus kinerja website kita.
Artikel ini akan membahas cara mengukur uptime server, baik secara manual maupun dengan alat-alat khusus. Yuk simak artikel ini!
Contents
Cara Mengukur Uptime Server
Uptime adalah jumlah waktu komputer, server, atau perangkat lunak seperti website berfungsi, dapat digunakan dan tersedia. Dalam konteks server hosting, uptime ini didefinisikan berapa lama server bekerja secara terus menerus.
Bisa dibilang, uptime ini adalah ukuran utama keandalan dan stabilitas server. Jadi, semakin tinggi persentase uptime, semakin andal dan stabil server tersebut.
Nah, sebagai indikasi kesehatan dan kinerja sistem atau website, uptime ini diukur dalam satuan menit atau detik sebagai persentase total waktu yang tersedia.
Lantas bagaimana cara mengukur uptime?
- Tentukan total waktu yang ingin kamu ukur uptime-nya. Ini bisa berupa satu bulan, satu tahun, atau periode lainnya.
- Jumlahkan total waktu henti selama periode tersebut. Ini adalah waktu ketika sistem, situs web, atau server tidak berfungsi.
- Kurangi waktu henti dari total waktu untuk mendapatkan waktu aktif.
- Bagilah waktu aktif dengan total waktu.
- Kalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase waktu aktif.
Contoh Mengukur Uptime Server
Contohnya, lDwebhost menawarkan Service Level Agreement (SLA) yang berkomitmen pada persentase uptime 99% pada layanan web hosting. Oleh karena itu, kita bisa simpulkan bahwa IDwebhost memiliki server yang bagus karena hanya mengalami downtime sekitar 1% dari total waktu dalam periode tertentu.
Jika waktu uptime 99% maka downtime-nya adalah 1%. Ini mengindikasikan bahwa suatu website akan memiliki kondisi tidak aktif (downtime) 14,4 menit per hari, 1,7 jam per minggu, 7,2 jam per bulan, dan 3,65 hari per tahun.
Misalnya website kamu sudah berjalan selama satu tahun dan memiliki waktu downtime sebesar 80 jam. Untuk mengukur waktu uptime-nya melalui cara berikut:
365 hari dalam 1 tahun dikalikan dengan 24 jam = 8.760 jam
8.760 jam – 80 jam downtime = 8.680 jam tersedia
8.680 jam tersedia / 8.760 x 100% = 99,08%
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka waktu uptime website A adalah 99,08%.
Alat untuk Mengukur Uptime Server
Daripada menghitung secara manual, saat ini ada banyak alat online yang dapat kamu gunakan untuk mengukur uptime server atau website. Masing-masing memiliki fitur dan kelebihan yang berbeda. Berikut ini beberapa alat yang populer:
#1 Uptime Reboot
Uptime Reboot adalah alat online gratis yang dapat kamu gunakan untuk mengukur uptime server. Alat ini menyediakan fitur antarmuka yang sederhana dan mudah digunakan untuk memantau ketersediaan website, server dan API.
Beberapa jenis pemeriksaan yang bisa kamu lakukan dengan Uptime Reboot adalah kamu bisa memantau pemeriksaan HTTP, HTTPS, ping, dan port.
Cara Menggunakan Uptime Reboot:
- Pastikan kamu sudah memiliki akun di halaman website Uptime Reboot. Jika belum, kamu bisa membuatnya secara gratis.
- Masukkan URL atau alamat IP server atau situs web yang ingin kamu pantau.
- Pilih jenis pemeriksaan: Pilih jenis pemeriksaan yang ingin kamu lakukan (HTTP, HTTPS, ping, atau port).
- Uptime Robot akan mulai memeriksa ketersediaan server atau website kamu pada interval yang ditentukan.
#2 Pingdom
Pingdom juga alat online populer lainnya yang bisa kamu gunakan untuk mengukur uptime server.
Namun, alat ini menyediakan fitur-fitur yang lebih komprehensif dibandingkan Uptime Reboot, meski kamu harus membeli paket premium.
Alat ini tidak hanya memonitor HTTP, HTTPS, ping dan monitoring pengguna, tetapi juga menyediakan metrik kinerja seperti waktu loading halaman website, grafik waterfall dan resolusi DNS.
Cara menggunakan Pingdom untuk mengukur uptime server sama dengan cara pemakaian Uptime Reboot.
#3 StatusCake
Sama seperti dua alat mengukur uptime server di atas, Status Cake juga tersedia secara online tetapi kamu perlu berlangganan untuk menggunakannya. Alat ini menyediakan fitur pengecekan multi-langkah, pemantauan sertifikat SSL, dan pemantauan DNS.
#4 Monitis
Alat ini juga dapat kamu gunakan untuk mengukur uptime server karena memiliki fitur-fitur yang komprehensif, seperti mengukur uptime server, penggunaan CPU, penggunaan memori, ruang disk, lalu lintas jaringan, waktu respons, dan perubahan konten.
Dengan fitur-fiturnya yang lengkap, Monitis cocok untuk bisnis dari semua ukuran yang perlu memantau kinerja server, website, dan aplikasi mereka.
#5 Uptrends
Uptrends juga menjadi solusi lain pengukuran uptime server atau website berbasis cloud. Fitur-fitur utama yang bisa kamu nikmati yaitu pemantauan multi-browser, pemantauan titik pemeriksaan, peringatan real time, perekam transaksi, dan aplikasi seluler.
Pentingnya Mengukur Uptime Server
Mengukur uptime server menjadi salah satu langkah penting dalam pemantauan kinerja sistem dan perangkat lunak termasuk website. Dengan mengetahui persentase uptime yang aktif, kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas layanan dan meminimalkan dampak negatif dari downtime.
Mengapa mengukur dan memantau server itu penting?
Ketersediaan
Pengukuran uptime dapat menunjukkan seberapa besar persentase ketersediaan server atau seberapa sering mengalami downtime Uptime yang tinggi menunjukkan server dapat diandalkan dan tersedia bagi pengguna, sedangkan uptime yang rendah menunjukkan potensi masalah yang perlu ditangani.
Pemantauan Kinerja
Meskipun uptime server saja tidak memberikan data kinerja yang terperinci, menganalisis durasi dan frekuensi downtime dapat membantu mengidentifikasi pola. Misalnya, kamu menemukan pola downtime yang berulang selama jam sibuk, ini bisa jadi pertanda bahwa ada masalah yang harus segera ditangani.
Deteksi Masalah Proaktif
Jika pemantauan uptime server menunjukkan downtime yang tidak terduga, atau penurunan uptime secara drastis, ini jadi peringatan dini bahwa server kamu ada masalah.
Dengan mengukur uptime, kamu bisa mengambil tindakan sebelum masalah meningkat dan mengganggu produktivitas kerja kamu.
Penyeimbangan Beban
Data uptime secara tidak langsung dapat mengindikasikan masalah penyeimbangan beban jika server tertentu memiliki uptime yang jauh lebih rendah daripada server lain.
Ini menunjukkan bahwa server tersebut kelebihan beban, dan beban kerja perlu didistribusikan ulang secara lebih merata.
Persyaratan Kepatuhan
Data uptime server dapat digunakan untuk menunjukkan kepatuhan terhadap persyaratan kepatuhan atau SLA yang mewajibkan ketersediaan server pada tingkat minimum. Data ini memberikan metrik yang terukur dan objektif untuk dilacak dan dilaporkan.
Penutup
Seperti yang sudah kita bahas tadi, uptime adalah kondisi aktif atau online suatu sistem atau perangkat lunak. Uptime pada server mengacu pada waktu aktif atau waktu di mana sistem berjalan tanpa gangguan shutdown maupun restart.
Cara mengukur uptime server bisa dilakukan secara manual atau menggunakan alat. Apa pun caranya, mengukur waktu aktif sebuah server sangat penting sebagai bagian dari pemantauan kinerja server, sistem dan perangkat lunak seperti website atau aplikasi kamu.
Bosan dengan hosting yang sering down? Pilih IDwebhost! Kami memberikan jaminan uptime 99% per bulan, jauh di atas rata-rata industri. Dapatkan kinerja server yang stabil dan handal dengan harga yang sangat terjangkau.
Member since 7 Aug 2024