Bisakah Cloudflare Gantikan Wordfence? Yuk Cari Jawabannya!

Bisakah Cloudflare Gantikan Wordfence? Yuk Cari Jawabannya!

Waktu membaca menit

Update Terakhir 5 Des 2025

Bisakah Cloudflare gantikan Wordfence?” Pertanyaan ini makin sering muncul seiring meningkatnya serangan pada WordPress dan semakin banyaknya opsi proteksi yang tersedia.

Cloudflare sendiri hadir sebagai edge/CDN dengan WAF, sementara Wordfence bekerja sebagai plugin security WordPress. 

Artikel ini akan mengajak kamu mencari jawaban atas pertanyaan tersebut berdasarkan studi kasus komunitas, dan membedakan Cloudflare dan Wordfence secara fungsi, agar kamu bisa membuat keputusan terbaik. 

hosting murah 250 ribu

Apa Kata Komunitas Reddit & Forum Pengguna?

Kalau kamu mengikuti diskusi di komunitas WordPress, Reddit, atau forum Cloudflare, kamu pasti pernah melihat pertanyaan yang sama: “Cloudflare saja cukup nggak sih untuk keamanan WordPress?” atau “Apakah plugin security WordPress bisa digantikan dengan Cloudflare?”

Banyak pengguna ternyata terlibat dalam diskusi tersebut. Mereka berbagi pengalaman nyata, dan pola jawabannya ternyata tidak sesederhana itu.

Baca Juga: Apa Itu DNS AdGuard? Cara Kerja, Keunggulan dan Settingnya

Diskusi pertama biasanya dimulai dari pengguna Cloudflare bernama josh49 yang ingin mengurangi plugin di server demi kinerja yang lebih ringan. Dia bertanya, “Can the Wordfence plugin be replaced by Cloudflare? Has anyone tried this?”. 

Pertanyaan tersebut memicu diskusi panjang oleh pengguna lainnya, terutama dari pengguna yang sudah berpengalaman memakai Cloudflare. 

Salah satu respons paling kuat datang dari cbrandt (MVP Cloudflare) yang menegaskan, Cloudflare WAF memang bisa memblokir banyak serangan dari jaringan, tetapi tetap ada kasus di mana firewall lokal lebih tepat.” 

Baca Juga: Cara Setting Wordfence Anti-Hack: Kunci WordPress Aman 24/7!

Ia menjelaskan bahwa Cloudflare tidak mengetahui tema atau plugin yang kamu gunakan, sehingga serangan spesifik WordPress tetap membutuhkan proteksi endpoint seperti Wordfence. Bahkan, cbrandt menambahkan bahwa jika Cloudflare sedang dipause karena kebutuhan debugging, kamu tetap butuh proteksi lokal untuk berjaga-jaga.

Di Reddit, ada juga pengalaman dari pengguna seperti MyrtleTurtle4u, yang pernah kena serangan. Ia menyebut Cloudflare sebagai “gatekeeper”, sedangkan Wordfence adalah “pengawas di dalam rumah”. 

Suara skeptis seperti Bluesky4meandu semakin memanaskan diskusi. Dia berpendapat bahwa banyak website masih kecil dan tidak membutuhkan Cloudflare. Namun ia tetap mengakui bahwa Wordfence tidak dapat digantikan untuk fungsi scanning dan deteksi malware.

Baca Juga: Plugin Security WordPress Terbaik: Wajib Pasang di 2026!

Ada juga komentar kritis dari Bluesky4meandu yang merasa tidak semua website perlu Cloudflare, tapi tetap mengakui bahwa Wordfence tidak tergantikan untuk urusan deteksi malware dan keamanan internal.

Meski banyak pengguna berbagi pengalaman dan sudut pandang yang berbeda, satu pola menarik selalu muncul: Cloudflare dan Wordfence bekerja di ranah yang tidak sepenuhnya sama. 

Namun, apakah itu berarti Cloudflare benar-benar tidak bisa menggantikan Wordfence? Atau justru ada kondisi tertentu di mana satu layanan sudah cukup? Jawabannya tidak sesederhana “ya” atau “tidak”. Kita bahas lebih dalam di bagian berikutnya. 

Perbedaan Fungsi Cloudflare vs Wordfence

Bisakah Cloudflare Gantikan Wordfence

Untuk menjawab “Bisakah Cloudflare menggantikan Wordfence?”, kamu perlu memahami perbedaan mendasarnya. Secara sederhana:

Cloudflare bekerja di luar server (network edge), sementara Wordfence bekerja dari dalam WordPress (endpoint security). Karena beda lokasi, beda pula cakupan proteksinya.

Cloudflare WAF (Network Edge)

Cloudflare bekerja sebagai reverse proxy dan CDN. Artinya, ia berada di depan servermu, menyaring trafik sebelum masuk.

Beberapa fungsi utamanya:

  • Edge Protection: Mencegah trafik berbahaya dan serangan DDoS sebelum menyentuh server.
  • WAF (Web Application Firewall): Menggunakan ruleset seperti OWASP untuk memblokir SQL Injection, XSS, dan berbagai exploit umum.
  • Performance Boost: Konten statis dicache di jaringan global Cloudflare sehingga situs jadi lebih cepat di berbagai lokasi.

Wordfence (WordPress Plugin)

Wordfence berjalan di dalam instalasi WordPress, sehingga ia “mengerti” struktur WP secara detail.

Fungsinya meliputi:

  • Endpoint Security: Mendeteksi aktivitas pengguna, login, dan potensi brute force attack.
  • Malware Scanning: Memindai file core, tema, dan plugin untuk menemukan kode berbahaya.
  • Login Hardening: Memberikan fitur 2FA, limit login, hingga IP lockout.

Hal yang Tidak Bisa Digantikan

Cloudflare tak punya kemampuan memindai malware atau perubahan file di dalam WordPress, sementara Wordfence tidak sanggup menahan DDoS besar atau serangan bot di level jaringan.

Bisakah Cloudflare Menggantikan Wordfence?

Jika kita melihat kembali dinamika diskusi komunitas dan memahami perbedaan peran keduanya, mulai terlihat gambaran yang lebih jelas. Jawabannya: TIDAK! 

Cloudflare dan Wordfence memiliki fungsi yang berbeda. Cloudflare menyediakan proteksi di level jaringan, sementara Wordfence menyediakan proteksi aplikasi spesifik WordPress. Jika kamu ingin perlindungan penuh, kombinasi keduanya adalah pilihan paling tepat.

Cloudflare bisa menggantikan Wordfence jika…

  • Situsmu berupa landing page sederhana.
  • Tidak ada login admin yang kritis.
  • Tidak mengelola plugin atau file kompleks.
  • Fokusmu pada performa dan mitigasi DDoS.

Cloudflare tidak bisa menggantikan Wordfence jika…

  • Situsmu adalah e-commerce, membership, atau platform dengan login.
  • Kamu butuh malware scanning.
  • Kamu ingin proteksi internal terhadap plugin/tema.
  • Kamu butuh firewall level aplikasi yang mengenali WordPress.

Menariknya, banyak ahli WordPress menyarankan untuk menggunakan Cloudflare dan Wordfence bersama-sama. 

Untuk website bisnis, toko online, atau blog dengan traffic besar, integrasi Cloudflare + Wordfence adalah pilihan paling aman. Inilah konsep “defense in depth”, di mana Cloudflare menjadi pagar luar, dan Wordfence menjadi penjaga bagian dalam.

Manfaat Integrasi Cloudflare dan Wordfence

Kalau melihat berbagai saran dari praktisi keamanan dan pengalaman nyata para pengguna, semakin jelas bahwa Cloudflare dan Wordfence justru saling menguatkan. 

Nah, di bagian ini kita bahas manfaat paling nyata ketika keduanya dipakai bersamaan

Layered Security Approach

Dengan dua lapisan perlindungan, kamu tidak hanya mengandalkan satu titik pertahanan. Cloudflare menahan gelombang serangan di jaringan sebelum menyentuh server, sementara Wordfence menangani ancaman yang sudah berhasil melewati perimeter. 

Pendekatan berlapis ini membuat serangan lebih mudah dikendalikan dan mengurangi risiko kebocoran yang tidak terdeteksi.

Efisiensi Lebih Baik

Cloudflare membantu mengurangi beban server dengan menyaring trafik buruk dan melakukan caching. Hasilnya, Wordfence hanya memproses trafik yang benar-benar relevan. Ini membuat proses pemindaian dan firewall lokal berjalan lebih stabil tanpa memakan resource berlebihan.

Optimasi Resource Server

Karena Cloudflare sudah menahan bot agresif, brute force skala besar, dan DDoS, server kamu tidak perlu bekerja ekstra. Wordfence dapat fokus pada tugas spesifik seperti pemeriksaan integritas file, scan malware, dan login hardening.

Ancaman Lebih Mudah Dideteksi

Keduanya punya kekuatan unik. Cloudflare mengandalkan intelligence global dari jutaan situs, sedangkan Wordfence membaca pola ancaman dari dalam WordPress. Ketika digabung, kamu mendapatkan sudut pandang yang lebih lengkap, baik dari luar maupun dari dalam sistem kamu sendiri.

Panduan Integrasi Cloudflare dan Wordfence

Bisakah Cloudflare Gantikan Wordfence

Agar keduanya berjalan mulus, kamu perlu memastikan Wordfence mengenali IP asli pengunjung, bukan IP Cloudflare. Selain itu, Cloudflare harus mengizinkan akses dari server dan layanan Wordfence.

#1. Pengaturan Cloudflare

  1. Masuk ke dashboard Cloudflare → pilih websitemu.
  2. Buka Security → WAF → Tools.
  3. Tambahkan IP server origin ke “IP Access Rules”, pilih Allow, lalu simpan.
  4. Jika memakai Wordfence Central, allow juga IP yang direkomendasikan Wordfence.

Tujuannya untuk memastikan proses scan dan koneksi balik tidak diblokir firewall Cloudflare. 

#2. Pengaturan Wordfence

  1. Masuk ke WP Admin → Wordfence > Tools > Diagnostics
  2. Pastikan koneksi balik berfungsi
  3. Ke Firewall > Manage Options
  4. Di bagian “How does Wordfence get IPs”, pilih CF-Connecting-IP
  5. Simpan perubahan dan cek apakah deteksi IP sudah benar.

Langkah ini penting supaya Wordfence membaca IP pengunjung yang sebenarnya, bukan IP proxy Cloudflare.

#3. Troubleshooting

  • Instal plugin resmi Cloudflare for WordPress untuk sinkronisasi cache dan konfigurasi otomatis.
  • Jika scanning gagal, aktifkan opsi Use only IPv4 to start scans di menu Scan Options.
  • Klik Optimize Firewall agar file konfigurasi (.htaccess atau .user.ini) diperbarui dengan aturan yang tepat.

Kesimpulan

Jadi, bisakah Cloudflare menggantikan Wordfence sepenuhnya? BELUM BISA.
Keduanya bekerja pada level berbeda: Cloudflare menangani serangan jaringan, sedangkan Wordfence memastikan keamanan internal WordPress. 

Meski demikian, kamu bisa menggunakan keduanya secara bersamaan untuk memberikan perlindungan paling lengkap, efisien, dan sesuai praktik keamanan modern.

Dan tentu saja, semua proteksi ini akan bekerja jauh lebih optimal jika kamu menggunakan layanan hosting yang cepat, stabil, dan aman.

Gunakan layanan Hosting untuk WordPress dari IDwebhost untuk performa terbaik serta integrasi ideal dengan Cloudflare dan plugin security WordPress seperti Wordfence. Website kamu jadi lebih cepat, lebih aman, dan lebih siap menghadapi ancaman siber.