Augmented Reality atau AR Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Kerjanya
AR adalah salah satu temuan teknologi canggih yang bisa kamu temukan di kehidupan sehari-hari dengan mudah. Meskipun keberadaannya sudah ada sejak tahun 60an, hingga saat ini pengembangan AR terus dilakukan dan bahkan teknologi ini berpotensi menjadi teknologi andalan di masa mendatang.
Sekalipun AR sudah banyak diterapkan dan dikembangkan untuk berbagai tujuan, boleh jadi istilah ini masih terdengar asing untuk sebagian orang. Beberapa dari kamu mungkin belum mengenali seperti apa itu AR, bagaimana teknologi ini bekerja, dan sebagainya.
Untungnya di artikel ini kamu bisa mempelajari selengkapnya tentang AR. Pastikan untuk menyimak ulasan ini sampai selesai, ya. Selamat membaca!
Apa Itu AR?
AR adalah singkatan dari Augmented Reality. Ini merupakan sebuah teknologi yang dirancang untuk menambahkan realitas gambar digital ke dunia nyata dan membuatnya interaktif dengan pengguna. Penambahan realita ini dilakukan secara real time atau tepat di saat user sedang menggunakannya.
Augmented Reality memanfaatkan teknologi tiga dimensi untuk membawa sebuah objek gambar interaktif di dunia nyata. Karakteristik AR membuatnya diyakini sebagai teknologi masa depan. Alih-alih menciptakan dunia virtual di dunia nyata seperti Virtual Reality, AR justru membawa berbagai konten sensorik ke dunia nyata.
Penerapan AR dimaksudkan untuk meningkatkan pengalaman user. Oleh sebab itu, AR menawarkan teknologi yang mampu melengkapi sebuah objek gambar digital dengan informasi visual, efek pendengaran, dan sensorik lainnya. Hebat, bukan? Eh tapi tahukah kamu bagaimana awal mula kemunculan AR?
AR pertama kali ditemukan pada tahun 60an tepatnya pada tahun 1968. Mengutip Harvard Business Review, pada tahun tersebut Ivan Sutherland menciptakan sebuah perangkat penambah realitas yang dapat dikenakan di kepala. Tujuan dari dibuatnya AR adalah untuk menambahkan informasi digital dari realita.
Teknologi tersebut dikembangkan untuk menyediakan informasi geografis, seperti informasi kemiringan tanah dan sebagainya. Sebab pengembangannya masih terbatas, penerapan AR saat itu hanya digunakan untuk membantu industri penerbangan dan bidang militer. Namun, mulai memasuki milenium baru AR mulai dikembangkan untuk kepentingan industri komersil.
Jenis-jenis Augmented Reality
AR adalah teknologi canggih penambah realitas yang bisa dikembangkan untuk keperluan berbagai industri. Namun, untuk menerapkannya diperlukan pengetahuan akan jenis AR yang tepat agar output yang dihasilkan optimal. Berikut adalah dua jenis Augmented Reality:
1. Marker Based AR
Dalam bahasa Indonesia, jenis ini bisa diartikan sebagai AR yang berbasis penanda. Apa itu? Jenis AR ini membutuhkan elemen pendukung berupa objek visual dan kamera pemindai. Kamu juga bisa menyebut jenis AR satu ini dengan istilah image recognition.
Pengguna smartphone maupun teknologi digital aktif pasti sering mendengarnya, kan? Teknologi AR ini memposisikan konten atau objek dengan cara menghitung posisi dan orientasi penandanya. Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya kamu bisa menemukan jenis ini saat melakukan scan barcode atau menggunakan filter di Instagram.
2. Markless AR
Jenis berikutnya ini tidak memerlukan penanda untuk memposisikan objek gambar digital di dunia nyata. Markless AR dapat memposisikan objek 3D virtual pada lingkungan gambar nyata secara real time dengan cara melakukan identifikasi fitur pada data.
Dalam melakukan tugasnya, jenis AR ini justru bergantung pada hardware yang tersedia dalam perangkat smartphone. Boleh jadi hardware yang dimaksud contohnya seperti kamera atau GPS pada hp. Jenis AR ini dibedakan atas empat kategori, yakni: location-based AR, overlay AR, projection-based AR, dan contour-based AR.
Contoh AR
AR adalah teknologi yang dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman next-level pada user. Wajar saja jika ini membuat AR diterapkan di berbagai sektor industri. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan yang perlu kamu ketahui:
1. Contoh AR pada Bidang Pendidikan
Bicara soal contoh penerapan AR, biasanya awam lebih mengenali teknologi Augmented Reality pada game dan media sosial. Faktanya, AR juga diterapkan pada bidang pendidikan untuk membantu kegiatan pembelajaran berjalan lebih baik.
Kini pembelajaran dan pelatihan berbasis teknologi AR sudah semakin banyak diterapkan oleh berbagai lembaga. Menurut informasi, penerapan AR dalam kegiatan pembelajaran bisa membantu siswa untuk memahami penjelasan yang disampaikan di kelas dengan lebih baik.
Untuk menunjang keperluan kegiatan di bidang pendidikan, teknologi AR sudah diterapkan dalam beberapa bentuk gadget. Misalnya seperti AR headset, AR contact, hingga AR glasses. Tidak sampai di situ saja, teknologi AR juga diterapkan pada beberapa aplikasi penunjang kegiatan belajar.
2. Contoh AR pada Bidang Pemasaran
Perlu diakui bahwa pemasaran kini menjadi salah satu bidang yang sedang mengalami perkembangan pesat, baik untukdari segi jumlah peminat maupun teknologi pendukungnya. Digitalisasi pemasaran kini ramai-ramai diterapkan oleh berbagai bisnis untuk mengembangkan jangkauan pasarnya.
Augmented Reality tidak luput dari perhatian para pekerja di bidang pemasaran. AR adalah teknologi yang berjasa dalam memberikan pengalaman belanja online berkesan. Mengapa begitu? Ini dikarenakan teknologi AR mampu menghadirkan gambaran produk yang dijual di toko online ke dunia nyata.
Dengan adanya AR dalam materi pemasaran, calon pembeli jadi lebih mudah memahami fitur dan produk yang ditawarkan. Tentunya, ini juga membantu calon pembeli menggambarkan atau membentuk ekspektasi dari produk yang akan didapatkannya.
3. Contoh AR pada Bidang Hiburan
AR sangat diminati oleh penggemar dunia hiburan. Baik untuk industri film, konser, hingga aplikasi game. Teknologi AR membantu user untuk mendapatkan pengalaman objek digital yang terasa nyata. Pada konser atau peluncuran film, biasanya AR dimanfaatkan untuk menampilkan figur-figur tertentu yang tidak bisa hadir secara nyata.
Sementara itu, pada industri game elemen AR digunakan untuk membangun pengalaman bermain yang membekas. Kesan nyata yang dihadirkan oleh AR mampu menghipnotis pemain dan membuatnya merasa dekat dengan konten game yang ditampilkan. Knightfall AR dan Pokemon GO adalah dua contoh game AR yang cukup populer.
Bagaimana Cara Kerja AR?
Setelah membaca ulasan di atas, kamu tentu bisa mendapatkan sedikit gambaran tentang kehebatan teknologi ini. Pertanyaan berikutnya adalah, “bagaimana AR bekerja?” AR adalah sebuah teknologi yang menggabungkan objek digital dengan dunia nyata. Jadi, kamu tidak bisa mengatakan sebuah objek digital sama dengan AR.
Untuk membawa objek digital terasa nyata dan dekat dengan user di dunia nyata, AR bekerja dengan mengoptimalkan komponen-komponennya. Berikut adalah beberapa komponen yang bekerja pada Augmented Reality:
1. Software
Tanpa adanya software AR, kamu tidak dapat menciptakan gabungan objek digital dengan dunia nyata. Perangkat lunak juga membantumu untuk mengkomunikasikan penerapan teknologi AR agar dapat dipahami dan diproses oleh CPU perangkat.
2. Lensa dan Platform Gambar
Penerapan AR pada smart glasses dan ponsel pintar mengandalkan lensa dan platform gambar untuk menampilkan objek digital menjadi nyata. Tidak dipungkiri, kualitas dari lensa dan layar perangkat mempengaruhi tampilan objek AR yang ditampilkan ke user.
3. Teknologi Pemrosesan
Bukan hanya software dan platform gambar, teknologi pemrosesan juga mendukung AR untuk membawa objek digital ke dunia nyata. Aplikasi AR tidak berjalan dengan sendirinya. Agar konten AR dapat tersampaikan melalui sebuah aplikasi, sistem operasi harus bekerja untuk menjalankan software tersebut.
4. Artificial Intelligence (AI)
AR adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan kecerdasan buatan. Informasi dari AI digunakan untuk memproses aplikasi AR. Misalnya saja seperti aplikasi AR yang menggunakan perintah suara. AI bertugas mengenali perintah suara untuk selanjutnya diterjemahkan menjadi data yang bisa diproses oleh aplikasi AR.
5. Sensory Technology
Untuk menyesuaikan konten digital dengan kenyataan di dunia nyata, AR memerlukan teknologi sensorik guna menangkap objek seperti bagaimana sensor manusia bekerja. Sebagai contohnya adalah kamera hp.
Data yang didapatkan dari kamera hp merupakan gambaran nyata sebagai dasar untuk mengoperasikan aplikasi AR. Kamu bisa melihat contoh penerapan ini pada penggunaan filter dan efek di Instagram atau Snapchat.
Jadi, sudah tahu apa itu AR, kan? AR adalah teknologi untuk meningkatkan realitas sebuah objek digital yang mampu memberikan fitur interaktif dan pengalaman berkesan bagi user.
Apabila kamu mempunyai bisnis, tidak ada salahnya untuk mulai menerapkan teknologi AR guna mengembangkan usahamu. Tidak lupa, kamu juga bisa memanfaatkan jasa buat website toko online terpercaya dari IDwebhost agar belanja pembeli lebih lancar. Yuk, buat sekarang dan dapatkan gratis domain seumur hidup!