Apa Itu Recurring Payment? Simak Penjelasan Lengkapnya!

Apa Itu Recurring Payment? Simak Penjelasan Lengkapnya!

Waktu membaca menit

Update Terakhir 27 Mei 2025

Apakah kamu merasa repot harus bayar tagihan yang sama setiap bulan secara manual? Nah, kalau kamu punya bisnis online atau sedang mengelola UMKM, sistem pembayaran otomatis atau recurring payment bisa jadi solusi yang mempermudah hidup. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang apa itu recurring payment, cara kerjanya, jenis-jenisnya, serta manfaatnya bagi bisnismu.

Apa Itu Recurring Payment?

Recurring payment adalah sistem pembayaran di mana pelanggan memberikan izin kepada penyedia layanan atau penjual untuk menarik dana dari rekening mereka secara otomatis dan berkala. 

Biasanya, pembayaran ini digunakan untuk layanan berlangganan atau produk yang dibayar secara rutin seperti langganan aplikasi, keanggotaan gym, atau cicilan tertentu.

Setelah pelanggan menyetujui sistem ini, dana akan terpotong secara otomatis (autodebit) sesuai jadwal yang telah disepakati. Proses ini akan terus berjalan sampai pelanggan menghentikannya atau masa langganan berakhir. 

Sistem ini sangat memudahkan kedua belah pihak: pelanggan tidak perlu repot melakukan pembayaran manual, dan bisnis mendapatkan arus kas yang lebih stabil.

Metode ini sangat layak dipertimbangkan kalau kamu menjalankan bisnis online yang sering menerima pembayaran dari pelanggan yang sama.

Baca Juga: Integrasi Stripe dengan WordPress: Solusi Payment Anti-Ribet

apa itu recurring payment

Jenis-Jenis Recurring Payment

Sistem pembayaran otomatis ini dapat diklasifikasikan berdasarkan dua hal: metode pembayaran dan cara penetapan biayanya.

Berdasarkan Metode Pembayaran

  1. Recurring Card Payments
    Ini adalah metode paling umum, di mana pelanggan menyimpan informasi kartu kredit atau debit di sistem. Setiap periode penagihan, dana akan ditarik otomatis. Praktis, tapi perlu dipastikan keamanannya karena data kartu tersimpan secara digital. 
  2. Recurring Direct Debit Payments
    Pembayaran ditarik langsung dari rekening pelanggan. Metode ini minim risiko gagal bayar karena tidak bergantung pada limit kartu, dan cocok untuk tagihan rutin seperti asuransi atau langganan software. 
  3. Recurring ACH (Automated Clearing House) Payments
    Khususnya digunakan di Amerika Serikat, metode ini menghubungkan pembayaran antarbank secara elektronik. Cocok untuk bisnis dengan volume besar karena biaya transaksi relatif rendah.
  4. Recurring SEPA (Single Euro Payments Area) Payments
    Sistem serupa dengan ACH, namun digunakan untuk transaksi di kawasan Uni Eropa. Meskipun tidak umum di Indonesia, tetap penting untuk dipahami jika bisnismu melayani pelanggan internasional.

Masing-masing metode ini melibatkan perantara seperti bank atau penyedia payment gateway. Agar pembayaran tidak gagal, sebaiknya kamu memberikan beberapa opsi metode kepada pelangganmu.

Berdasarkan Cara Hitung Biaya

  1. Fixed Recurring Payment
    Pelanggan membayar jumlah tetap per siklus, misalnya Rp99.000/bulan. Jenis ini cocok untuk layanan berlangganan seperti kursus atau aplikasi.
  2. Variable Recurring Payment
    Jumlah tagihan berubah sesuai pemakaian (pay-as-you-go). Misalnya, layanan cloud storage yang dihitung berdasarkan data yang digunakan.

Bisnis seperti SaaS (Software as a Service) biasanya menawarkan keduanya. Misalnya, paket tetap untuk perusahaan besar dan sistem bayar sesuai pemakaian untuk tim kecil.

Cara Kerja Recurring Payment

Secara garis besar, sistem ini bekerja melalui kesepakatan antara pelanggan dan bisnis. Pelanggan setuju untuk membayar secara rutin, sementara bisnis menyediakan layanan selama pembayaran masih berjalan. 

Prosesnya tidak rumit, tapi tetap perlu kamu pahami dengan detail, apalagi jika kamu pelaku bisnis online atau pengelola UMKM:

Berikut alur kerjanya:

  1. Pelanggan memilih layanan dan metode pembayaran.
    Misalnya kartu kredit, debit langsung, atau e-wallet yang mendukung autodebit.
  2. Data pembayaran dimasukkan dan disimpan dengan aman.
    Sistem payment gateway akan mengenkripsi dan menyimpan data secara sesuai standar keamanan (PCI-DSS, misalnya).
  3. Pembayaran pertama diproses.
    Transaksi ini diverifikasi oleh bank penerbit dan jaringan kartu untuk memastikan keabsahannya.
  4. Pembayaran otomatis dimulai.
    Tagihan berikutnya ditarik otomatis sesuai jadwal—bulanan, tahunan, atau sesuai siklus layanan.
  5. Pelanggan tetap bisa kontrol penuh.
    Mereka bisa membatalkan kapan saja, bergantung pada kebijakan langganan yang disepakati di awal.

Semua proses ini berjalan di belakang layar tanpa perlu input manual setiap bulan. Cukup sekali set up, kamu bisa langsung fokus ke bisnisnya.

Manfaat Recurring Payment untuk Bisnis

Kamu mungkin bertanya, kenapa sistem ini penting untuk bisnis, apalagi UMKM? Jawabannya simpel: efisiensi dan pertumbuhan. Berikut beberapa manfaat utama:

Arus Kas yang Stabil

Dengan pembayaran otomatis, kamu bisa memperkirakan pendapatan bulanan secara lebih akurat. Ini sangat berguna untuk mengelola pengeluaran dan perencanaan jangka panjang.

Retensi Pelanggan Lebih Baik

Model langganan memungkinkan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Kamu bisa lebih memahami perilaku mereka, menyesuaikan produk, dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Minim Kesalahan Manual

Setelah sistem diatur, proses penagihan jadi otomatis dan bebas dari human error. Ini menghemat waktu dan tenaga yang biasanya terpakai untuk pengecekan dan follow-up pembayaran.

Mudah untuk Upselling

Pelanggan yang sudah terbiasa dengan layanan dan sistem pembayaran otomatis cenderung lebih terbuka terhadap produk tambahan atau peningkatan layanan.

apa itu recurring payment

Bisnis yang Cocok Menggunakan Recurring Payment

Kamu mungkin bertanya, “Apakah sistem ini cocok untuk bisnisku?” Berikut beberapa jenis bisnis yang sangat ideal menggunakan recurring payment:

Penyedia Layanan Utilitas

Tagihan listrik, air, internet, dan lainnya bisa dikumpulkan lebih cepat dengan sistem ini. Contohnya, di beberapa negara seperti AS, pembayaran pajak pun bisa dijadwalkan secara otomatis.

Bisnis Berbasis Keanggotaan (Membership)

Gym, kursus online, komunitas eksklusif, dan coworking space adalah contoh yang sangat cocok menggunakan sistem pembayaran rutin.

Bisnis Langganan (Subscription)

Dari layanan streaming, pengiriman produk bulanan (seperti skincare atau kopi), sampai software seperti WordPress atau Canva – semuanya mengandalkan recurring payment.

Jasa Keuangan

Mulai dari cicilan pinjaman, pembayaran asuransi, hingga investasi rutin. Di India, UPI AutoPay memungkinkan nasabah mengatur debit otomatis dari rekening mereka untuk berbagai kebutuhan finansial.

Kalau kamu punya UMKM atau bisnis online yang menawarkan layanan atau produk berulang, sistem ini bisa membantu kamu meningkatkan profesionalisme sekaligus loyalitas pelanggan.

Baca Juga: Ini Dia! Tren Pembayaran Online yang Akan Populer di 2025

Kesimpulan

Jadi, apa itu recurring payment? Singkatnya, ini adalah sistem pembayaran otomatis yang memungkinkan pelanggan membayar secara berkala tanpa repot. Cocok untuk berbagai model bisnis, mulai dari langganan digital, keanggotaan, hingga layanan keuangan. 

Dengan implementasi yang tepat, recurring payment bisa membantu kamu mengelola bisnis dengan lebih efisien, meningkatkan cash flow, dan memperkuat retensi pelanggan.

Kalau kamu ingin memaksimalkan potensi bisnis digitalmu, pastikan infrastrukturnya siap. Salah satu langkah awal yang penting adalah memilih hosting yang andal. Untungnya, IDwebhost menyediakan layanan VPS Murah yang cepat, aman, dan cocok untuk kebutuhan bisnis online masa kini.

Yuk, mulai perjalanan bisnismu dengan fondasi digital yang kuat bersama IDwebhost!