5 Kesalahan Seller TikTok yang Wajib Kamu Hindari, Apa Saja?

5 Kesalahan Seller TikTok yang Wajib Kamu Hindari, Apa Saja?

Waktu membaca menit

Update Terakhir 14 Agu 2025

Banyak seller TikTok kaget saat tokonya tiba-tiba sepi pembeli atau bahkan kena penalti. Padahal, penyebabnya seringkali adalah kesalahan kecil yang tak disadari. Artikel ini akan mengungkap 5 kesalahan seller TikTok yang wajib kamu hindari agar jualan online di TikTok tetap aman dan cuan.

5 Kesalahan Seller TikTok yang Sering Terjadi

Menjaga reputasi toko di TikTok Shop bukan hanya soal produk laris, tapi juga tentang kepercayaan pelanggan dan kepatuhan pada peraturan TikTok. Berikut lima kesalahan yang paling sering dilakukan seller, lengkap dengan cara menghindarinya.

#1. Menjual Produk Berkualitas Rendah

Produk yang cacat atau tidak sesuai deskripsi bisa jadi sumber masalah terbesar bagi seller TikTok. Lebih parahnya lagi, ada seller TikTok yang nekat menjual barang palsu. 

Baca Juga: Trik Seller Sukses: Cara Menambah Kode Promo di TikTok Shop

Contohnya, ada seller yang menjual lampu LED murah dengan klaim “tahan 5 tahun”. Tetapi baru 2 minggu pemakaian, pembeli mulai mengeluh karena lampu cepat mati. Alhasil, ulasan bintang satu membanjiri halaman produk, dan dalam sebulan penjualan anjlok 70%.

Cara menghindarinya:

  • Pastikan semua produk lolos pengecekan kualitas sebelum dijual dan asli.
  • Sesuaikan produk dengan pedoman TikTok Shop agar tidak terkena poin pelanggaran TikTok.
  • Jika ada produk yang terus-menerus memicu komplain, hentikan penjualannya demi menjaga reputasi toko.

Baca Juga: Cara Buat Akun Lebih dari 2 di TikTok Tanpa Kena Banned

#2. Listing Produk yang Menyesatkan

Kesalahan Seller TikTok

Mengunggah foto produk yang terlalu di-edit, memakai stock photo dari luar negeri atau buatan AI Image Generator, dan klaim produk yang berlebihan (overclaimed) akan membuat pembeli merasa tertipu. 

Misalnya, seorang seller fashion menjual “jaket kulit asli” seharga Rp150 ribu. Saat barang datang, ternyata bahan imitasi tipis. Hasilnya? Ulasan negatif beruntun dan tingkat pengembalian barang tinggi.

Langkah perbaikan:

  • Gunakan foto asli, jelas, dan menampilkan produk dari berbagai sudut.
  • Tulis deskripsi produk yang spesifik: ukuran, bahan, warna, dan fitur.
  • Hindari klaim yang tidak terbukti seperti “#1 di Indonesia” atau “100% hasil instan”.

#3. Kesalahan dalam Proses Pemenuhan Pesanan

Salah kirim barang atau keterlambatan pengiriman adalah kesalahan klasik yang merusak pengalaman belanja. Bayangkan pelanggan memesan sepatu ukuran 42 tapi yang datang ukuran 40. Mereka tidak hanya kecewa, tapi mungkin langsung membatalkan pesanan dan meninggalkan ulasan buruk.

Tips aman:

  • Cek alamat dan detail pesanan sebelum kirim.
  • Kemas barang dengan rapi dan aman, terutama produk yang rapuh.
  • Patuhi SLA (Service Level Agreement) TikTok Shop agar tidak terkena pembatalan otomatis.

#4. Mengabaikan Pertanyaan dan Keluhan Pelanggan

Di TikTok Shop, kecepatan dan kualitas respons termasuk indikator Shop Health. Misalnya, ada pelanggan yang bertanya tentang ketersediaan stok. Jika kamu baru membalas dua hari kemudian, mereka mungkin sudah membeli dari kompetitor.

Pelanggan yang merasa diabaikan biasanya akan membalas dengan ulasan buruk. Bahkan satu chat yang tak terjawab bisa memengaruhi rating toko.

Solusinya:

  • Balas pesan maksimal dalam hitungan jam, bukan hari.
  • Gunakan bahasa yang sopan dan profesional meskipun pelanggan sedang emosi.
  • Fokus pada penyelesaian masalah, bukan membujuk mereka untuk mengubah ulasan negatif.

#5. Tidak Memantau Review dan Feedback

Review pelanggan adalah sumber insight berharga. Masalahnya, Banyak seller fokus mencari order baru tapi lupa memantau ulasan. Kalau kamu jarang memantau, bisa jadi masalah yang sama terulang terus tanpa disadari.

Ada kasus seller yang baru sadar produknya bermasalah setelah 50 ulasan negatif masuk, karena dia jarang memeriksa Seller Center.

Strategi yang bisa diterapkan:

  • Rutin cek rating produk di Seller Center.
  • Analisis ulasan negatif untuk menemukan pola masalah.
  • Jika ada pembeli yang terbukti memberi review palsu berulang kali, pertimbangkan fitur blacklist pembeli.

Kenapa 5 Kesalahan Itu Harus Kamu Hindari?

Setiap kesalahan seller TikTok yang kita bahas sebelumnya punya konsekuensi langsung terhadap Shop Health dan kelangsungan jualan online di TikTok. Perlu kamu tahu, platform ini menerapkan sistem poin pelanggan (violation point) Tiktok untuk memastikan semua seller mematuhi peraturan TikTok. 

Yang perlu kamu pahami, poin ini bersifat akumulatif. Pelanggaran kecil seperti lambat membalas chat pelanggan bisa memberi 1 poin, sedangkan pelanggaran berat seperti menjual produk melanggar hak cipta bisa langsung menambah 48 poin. Jika total poin aktif mencapai 48, akunmu berisiko ditangguhkan bahkan ditutup permanen.

Data dari TikTok Shop Safety Report (Juli–Desember 2024) cukup mengkhawatirkan:

  • 450.000 seller dinonaktifkan.
  • 90.000 produk terlarang dihapus.
  • 700.000 kreator kehilangan fitur e-commerce.

Artinya, bahkan seller berpengalaman pun tidak kebal dari penalti. Menghindari kesalahan ini bukan hanya soal menjaga rating toko, tapi juga melindungi bisnis jangka panjang.

Jika ingin aman, biasakan memantau kebijakan terbaru, pantau performa toko secara rutin, dan utamakan kepuasan pelanggan di setiap transaksi.

Tools yang Berguna untuk Seller TikTok

Kesalahan Seller TikTok

Menjalankan jualan online di TikTok butuh lebih dari sekadar produk dan kreativitas konten. Efisiensi operasional, manajemen stok, hingga analisis performa adalah kunci agar toko bisa bersaing dan mematuhi peraturan TikTok

Inilah beberapa tools yang bisa membantu meminimalkan kesalahan sekaligus mengoptimalkan kinerja toko.

TikTok Shop Seller Center

TikTok Shop Seller Center adalah pusat kontrol utama seller. Melalui dashboard ini, kamu bisa memantau pesanan, memproses pengiriman, mengelola sengketa, dan menganalisis data penjualan. 

Seller Center juga menyediakan menu khusus untuk memantau ulasan, yang penting untuk menghindari poin pelanggaran TikTok akibat keluhan berulang.

ShipStation / Easyship

Bagi seller dengan volume pesanan tinggi atau multi-channel, integrasi pengiriman sangat membantu. ShipStation dan Easyship menawarkan pelacakan real-time, label pengiriman otomatis, serta opsi kurir yang fleksibel. Dengan begitu, risiko keterlambatan atau salah kirim bisa ditekan.

Zoho Inventory / Skubana

Kesalahan stok kosong (out of stock) atau stok ganda sering jadi sumber masalah. Tools ini memungkinkan kamu memantau inventaris secara akurat, bahkan mengatur sinkronisasi stok antar marketplace.

Canva/Kapwing

Konten visual adalah senjata utama di TikTok. Dengan Canva atau Kapwing, kamu bisa membuat foto produk, video pendek, atau banner promosi yang profesional tanpa harus jadi desainer ahli.

Google Sheets

Meski sederhana, Google Sheets efektif untuk perencanaan stok, pencatatan penjualan, atau analisis tren produk. Kelebihannya adalah fleksibilitas kolaborasi dengan tim secara real-time.

Gunakan tools ini bukan hanya untuk efisiensi, tapi juga untuk menjaga konsistensi pelayanan. Semakin rapi operasional toko, semakin kecil risiko melanggar peraturan TikTok, dan semakin kuat posisi toko di algoritma.

Kesimpulan

Menghindari 5 kesalahan seller TikTok di atas bukan hanya soal menjaga rating toko, tapi juga menjaga kelangsungan bisnismu di platform ini. 

Dengan mematuhi peraturan TikTok, menghindari poin pelanggaran TikTok, dan mengoptimalkan strategi digital marketing, kamu bisa membangun reputasi yang kuat dan penjualan yang konsisten.

Kalau kamu serius mau mengembangkan toko di TikTok, jangan lupa dukung landing page jualan online-mu dengan website yang cepat, aman, dan stabil. 

IDwebhost menyediakan layanan Hosting Murah yang andal untuk menunjang strategi digital marketing kamu. Dengan performa website yang optimal, peluang closing penjualan pun bisa semakin besar.