OSI Layer dan TCP/IP Model : Begini Persamaan & Perbedaannya
Ketika berbicara tentang jaringan komputer, tak jarang kita membandingkan dua model utama, yaitu: OSI Layer dan TCP/IP Model. Keduanya memiliki fungsi serupa, tetapi dengan struktur dan penerapan yang berbeda.Â
Artikel ini akan membantu kamu memahami persamaan serta perbedaan OSI Layer dan TCP/IP Model, sehingga kamu dapat memilih model yang sesuai untuk kebutuhan jaringanmu.
Sekilas OSI Layer dan TCP/IP Model
Sederhananya, TCP/IP adalah model yang lebih praktis dan digunakan dalam komunikasi jaringan modern, sedangkan OSI Layer adalah model referensi yang lebih konseptual dan luas.Â
Proses pengembangan kedua model ini dimulai pada awal 1970-an dan selesai pada akhir 1970-an. OSI sendiri dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO), sementara TCP/IP dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS.
Pada awalnya, OSI dan TCP/IP digunakan secara bersamaan oleh berbagai produsen perangkat jaringan. Namun, sejak akhir 1990-an, OSI mengalami penurunan tren.
Saat ini, model TCP/IP menjadi pilihan umum karena lebih praktis dan lebih cepat diadopsi oleh industri. Hampir semua jaringan komputer modern juga sudah menggunakan model TCP/IP sebagai standar utama.
Karakteristik OSI Layer
OSI Layer adalah model referensi yang terdiri dari tujuh layer yang masing-masing memiliki fungsi spesifik dalam proses komunikasi data. Berikut adalah penjelasan dari 7 OSI Layer:
- Physical Layer: Bertanggung jawab atas transmisi bit mentah melalui media fisik seperti kabel atau gelombang radio.
- Data Link Layer: Menyediakan mekanisme pengalamatan fisik, seperti MAC address, dan bertanggung jawab atas deteksi serta koreksi kesalahan dalam transmisi data.
- Network Layer: Mengelola pengalamatan IP dan routing data antar jaringan.
- Transport Layer: Memastikan pengiriman data yang handal dan bertanggung jawab atas segmentasi dan kontrol aliran data.
- Session Layer: Mengatur sesi komunikasi antara dua perangkat dan menangani pembentukan, pemeliharaan, serta terminasi koneksi.
- Presentation Layer: Bertanggung jawab atas enkripsi, dekripsi, dan konversi format data agar dapat dibaca oleh aplikasi.
- Application Layer: layer paling atas yang berinteraksi langsung dengan pengguna dan menyediakan layanan seperti HTTP, FTP, serta SMTP.
Meskipun OSI Layer menyediakan struktur komunikasi yang lebih rinci, implementasinya kurang fleksibel dibandingkan TCP/IP.
Baca Juga: IPv4 vs IPv6, Perbedaan Dua Versi Internet Protocol Terkini
Karakteristik TCP/IP Model
Model TCP/IP lebih sederhana dibandingkan OSI dan terdiri dari lima lapisan (layer) utama:
- Application Layer: Menggabungkan fungsi dari tiga layer teratas OSI (Application, Presentation, dan Session). Bertanggung jawab atas interaksi langsung dengan pengguna dan menyediakan layanan seperti HTTP, DNS, dan SMTP.
- Transport Layer: Memastikan komunikasi yang handal antara perangkat dengan menggunakan protokol seperti TCP dan UDP.
- Internet Layer: Bertanggung jawab atas pengalamatan dan routing data melalui jaringan menggunakan protokol seperti IP, ICMP, dan ARP.
- Network Access Layer: Menggabungkan fungsi dari Physical Layer dan Data Link Layer pada model OSI, menangani pengiriman data melalui media fisik.
- Hardware Layer: Memproses data menjadi bentuk yang dapat dikirimkan melalui jaringan fisik.
Model TCP/IP lebih fleksibel karena dikembangkan berdasarkan implementasi nyata dan digunakan secara luas dalam jaringan internet modern.
Persamaan OSI dan TCP/IP
OSI Layer dan TCP/IP Model memiliki beberapa kesamaan, termasuk dari aspek struktur berlapis, standar komunikasi data, serta interoperabilitas antar perangkat jaringan, yaitu:
- Model Logis: Keduanya adalah model arsitektur jaringan yang digunakan untuk memahami cara kerja komunikasi data.
- Struktur Berlapis: Kedua model memiliki susunan bertingkat yang membagi tugas komunikasi menjadi beberapa layer.
- Standar Jaringan: OSI dan TCP/IP digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan standar komunikasi jaringan.
- Kerangka Kerja: Keduanya menyediakan kerangka kerja bagi pengembang untuk membuat dan menerapkan standar komunikasi.
- Proses Komunikasi: Baik OSI maupun TCP/IP membagi komunikasi jaringan menjadi beberapa layer untuk menyederhanakan pengelolaan dan pemecahan masalah.
- Kompatibilitas Perangkat: Model ini memungkinkan perangkat dari berbagai produsen dapat saling berkomunikasi dalam satu jaringan.
- Fungsi layer: Setiap layer memiliki fungsi spesifik yang membantu dalam komunikasi jaringan.
- Pemecahan Masalah: Struktur berlapis membantu dalam troubleshooting karena setiap masalah dapat diisolasi pada layer tertentu.
- Standar Ethernet: Keduanya mengadopsi standar komunikasi jaringan seperti Ethernet.
Baca Juga: Cara Bikin Email Encryption di Gmail: Data Aman dari Hacker!
Perbedaan OSI dan TCP/IP
Meski sama-sama menjadi pondasi utama dalam komunikasi data, baik OSI layer dan TCP/IP model juga sering dibandingkan. Nah, apa sebenarnya perbedaan keduanya?
#1. Jumlah layer
OSI terdiri dari 7 layer, yaitu: Physical, Data Link, Network, Transport, Session, Presentation, dan Application. Sementara itu, TCP/IP Model hanya punya 4 layer, yaitu: Network Interface, Internet, Transport, dan Application.
Dengan lebih sedikit layer, TCP/IP lebih simpel dan langsung digunakan dalam jaringan internet modern. Sedangkan OSI lebih teoritis dan digunakan untuk pemahaman konsep jaringan.
#2. Penggunaan dalam Dunia Nyata
OSI 7 Layer sebenarnya jarang digunakan dalam implementasi langsung, lebih sering sebagai model konseptual. Sebaliknya, TCP/IP adalah standar yang digunakan di internet dan jaringan saat ini. Jadi, kalau kamu browsing atau streaming, itu semua berjalan dengan protokol TCP/IP.
#3. Pendekatan Desain
OSI menggunakan pendekatan vertikal, di mana setiap layer memiliki fungsi yang terpisah dan tidak terlalu fleksibel. Sementara TCP/IP lebih horizontal, sehingga lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan teknologi baru.
TCP/IP memungkinkan pengembang untuk menyesuaikan protokolnya dengan lebih mudah, sedangkan OSI lebih kaku dalam implementasinya.
#4. Jaminan Pengiriman Data
Model OSI memastikan bahwa paket data yang dikirimkan benar-benar sampai ke tujuan, sedangkan pada model TCP/IP, pengiriman data tidak selalu dijamin. Namun, TCP/IP memiliki mekanisme koreksi kesalahan di protokolnya seperti TCP yang memastikan paket sampai dalam urutan yang benar.
#5. Kemudahan Penggantian Komponen
Jika ingin mengganti atau memperbarui protokol dalam OSI Model, prosesnya lebih mudah karena setiap layer bekerja secara independen. Sebaliknya, mengganti protokol di TCP/IP lebih sulit karena layer-layernya lebih saling bergantung satu sama lain.
#6. Keandalan
TCP/IP lebih andal dibandingkan OSI karena dirancang khusus untuk komunikasi jaringan global. Berbagai optimasi sudah dilakukan untuk membuat TCP/IP lebih efisien dan tahan terhadap gangguan jaringan.
#7. Contoh Protokol yang Digunakan
- OSI Model: HTTP (Application), SSL/TLS (Presentation), TCP (Transport), IP (Network), Ethernet (Data Link)
- TCP/IP Model: HTTP, FTP, TCP, UDP, IP, Ethernet
Dari sini, kamu bisa melihat bahwa OSI Model lebih konseptual, sedangkan TCP/IP langsung mengimplementasikan protokol-protokol yang digunakan dalam internet modern.
#8. Error Handling dan Connection Orientation
Di OSI, error handling dilakukan di layer Data Link dan Transport. Sedangkan di TCP/IP, mekanisme ini lebih terpusat di dalam protokol seperti TCP.
OSI juga mendukung koneksi yang berbasis TCP (connection-oriented) maupun UDP (connectionless) di layer Transport. TCP/IP lebih spesifik, menggunakan TCP untuk koneksi yang stabil dan UDP untuk transmisi cepat tanpa jaminan pengiriman.
Baca Juga: Dampak Positif dan Negatif Internet, bak Pisau Bermata Dua!
Bagaimana Cara Memilihnya?
Jika kamu ingin memahami jaringan secara teori, OSI Layer adalah pilihan yang bagus. Tapi kalau bicara praktik dan penggunaan nyata, TCP/IP Model adalah standar utama yang digunakan dalam internet dan sistem jaringan modern.
Untuk membantu kamu, berikut ini tabel perbandingan OSI Layer dan TCP/IP Model di lihat dari persamaan dan perbedaan di atas:
Aspek | OSI Layer | TCP/IP Model |
Jumlah layer | 7 layer | 5 layer |
Struktur | Physical, Data Link, Network, Transport, Session, Presentation, Application | Hardware, Network Access, Internet, Transport, Application |
Fungsi | Model konseptual untuk komunikasi jaringan | Model praktis yang digunakan dalam komunikasi internet |
Penggunaan | Menjadi referensi akademik & teoritis | Berfungsi dalam komunikasi jaringan berbasis internet |
Protokol | Tidak menentukan protokol spesifik | Menentukan protokol spesifik seperti TCP, IP, HTTP |
layer Transport | Menggunakan TCP & UDP dengan fitur segmentasi dan flow control | Hanya menggunakan TCP & UDP tanpa pemisahan fungsi tambahan |
Kompleksitas | Lebih kompleks dengan lebih banyak layer | Lebih sederhana dengan lebih sedikit layer |
Jadi, mana yang lebih baik? Semua tergantung kebutuhanmu!
Kalau sedang mengembangkan sistem berbasis internet, maka TCP/IP Model adalah pilihan yang tepat. Tapi jika ingin memahami jaringan secara lebih mendalam, belajar OSI Layer akan sangat membantu.
Kesimpulan
Baik OSI Layer maupun TCP/IP Model memiliki keunggulan masing-masing. OSI lebih rinci dan membantu pemahaman jaringan secara teoritis, sementara TCP/IP lebih praktis dan lebih umum digunakan.
Dalam dunia nyata, model jaringan komputer modern hampir selalu menggunakan TCP/IP sebagai standar utama.
Nah, untuk memastikan performa jaringan dan website tetap optimal, gunakan layanan Hosting Unlimited dari IDwebhost. Dengan server tanpa hambatan, website kamu dapat berjalan lancar tanpa khawatir kehabisan resource. Yuk, tingkatkan performa website dengan hosting terbaik dari IDwebhost.