idwebhost Bikin Website Sekarang

Apa itu Flutter? Cari Tahu Fungsi, Kelebihan & Kekurangannya

8 Jan 2025
Apa itu Flutter? Cari Tahu Fungsi, Kelebihan & Kekurangannya campaign-unlimited

Flutter adalah framework revolusioner yang sedang naik daun di kalangan pengembang aplikasi. Flutter menawarkan solusi yang efisien bagi mereka yang ingin menciptakan aplikasi mobile, web, dan desktop dengan fitur-fitur canggih. Namun, apa sebenarnya yang membuat Flutter begitu istimewa? Apa keunggulan dan kekurangannya dibandingkan framework lainnya? Mari kita ulas lebih dalam!

Apa Itu Flutter?

Flutter adalah framework open-source yang dikembangkan oleh Google, yang memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi mobile, web, dan desktop dengan menggunakan satu basis kode. 

Framework ini menggunakan bahasa pemrograman Dart yang dikembangkan oleh Google juga. Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2017, Flutter terus berkembang pesat dan menjadi salah satu pilihan utama bagi pengembang aplikasi.

Flutter memiliki fungsi utama adalah untuk memudahkan pengembangan aplikasi yang dapat berjalan di berbagai platform seperti Android, iOS, bahkan desktop dan web. 

Salah satu fitur andalannya adalah Hot Reload, yang memungkinkan pengembang melihat perubahan yang dilakukan secara langsung tanpa perlu memuat ulang aplikasi.

Contoh aplikasi terkenal yang dibangun menggunakan Flutter termasuk Google Ads, BMW, Alibaba, Nubank, eBay Motors, Hookie, Tencent, Philips Hue, dan Postmuse. Aplikasi-aplikasi ini membuktikan bahwa Flutter dapat digunakan oleh perusahaan besar dan startup untuk menciptakan aplikasi berkualitas tinggi dan lintas platform.

fungsi flutter

Baca Juga: Developer Stacks Terbaik untuk Dipelajari di Tahun 2025

Arsitektur Flutter

Struktur arsitektur Flutter diklaim terorganisir dengan baik, yang mana inimemungkinkan pengembang untuk menciptakan aplikasi yang efisien di berbagai platform. 

Arsitektur ini terdiri dari tiga lapisan utama yang saling bekerja sama untuk memberikan pengalaman pengguna yang mulus dan performa aplikasi yang optimal.

Layer 1: Embedder

Embedder berfungsi sebagai lapisan penghubung antara aplikasi Flutter dan sistem operasi tempat aplikasi tersebut dijalankan, seperti Android, iOS, atau desktop. 

Bagian ini menggunakan bahasa pemrograman spesifik platform untuk berinteraksi langsung dengan sistem operasi. Pada Android, embedder menggunakan Java atau Kotlin, sedangkan pada iOS menggunakan Objective-C atau Swift. 

Fungsinya adalah untuk memulai aplikasi Flutter, mengelola event input seperti sentuhan dan klik, serta memastikan aplikasi dapat berjalan dengan lancar pada platform yang bersangkutan.

framework open source Flutter

Layer 2: Engine

Lapisan engine adalah bagian inti yang menggerakkan aplikasi Flutter. Engine ini ditulis dengan menggunakan bahasa C/C++ dan memiliki peran sangat penting dalam eksekusi aplikasi. Berikut adalah beberapa fungsi utama yang dilakukan oleh Flutter Engine:

  • Skia 2D Rendering: Engine ini menggunakan Skia, sebuah framework grafis 2D, untuk menggambar tampilan aplikasi. Hal ini memungkinkan Flutter untuk menghasilkan UI yang sangat responsif dan efisien, bahkan untuk animasi atau efek visual yang kompleks.
  • Tata Letak Teks dan Font: Flutter menggunakan mekanisme rendering yang canggih untuk menangani teks dalam berbagai ukuran dan jenis font dengan akurasi tinggi.
  • I/O File dan Proses Asinkron: Engine ini juga menangani operasi I/O, seperti pembacaan dan penulisan data pada file, yang sering kali dilakukan secara asinkron untuk memastikan aplikasi tetap responsif.
  • Dukungan Plugin: Flutter Engine mendukung penggunaan berbagai plugin yang memungkinkan aplikasi berinteraksi dengan fitur-fitur khusus pada perangkat, seperti GPS, kamera, atau sensor lainnya.

Baca Juga: Hypervisor Adalah: Pahami Cara Kerja, Jenis, dan Manfaatnya

Layer 3: Framework

Framework adalah lapisan yang lebih tinggi dalam arsitektur Flutter dan bertanggung jawab memiliki fungsi untuk menyediakan API dan pustaka yang digunakan pengembang untuk membangun aplikasi. 

Framework ini dibangun dengan bahasa pemrograman Dart, yang didesain oleh Google untuk memberikan kinerja tinggi dan pengalaman pengembangan yang menyenangkan. 

Komponen utama dalam framework Flutter yaitu Widget, Rendering Layer, Material dan Cupertino libraries, dan Dart libraries. Seluruh komponen ini akan kita bahas lebih mendalam pada bagian berikutnya di artikel ini. 

Komponen Utama Flutter

Widget, Rendering Layer, Material dan Cupertino libraries, dan Dart libraries adalah komponen utama dalam Flutter dan sangat penting bagi pengembang aplikasi. 

1. Widget

Widget adalah elemen dasar dalam Flutter yang digunakan untuk membuat antarmuka pengguna (UI). Setiap elemen, mulai dari teks, tombol, gambar, hingga layout yang lebih kompleks seperti kolom dan baris, semuanya adalah widget. 

Setiap widget di Flutter bersifat deklaratif, artinya kamu hanya perlu menyebutkan apa yang ingin ditampilkan, dan Flutter akan menangani sisanya. 

2. Dart

Flutter menggunakan Dart, bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Google, sebagai bahasa utama dalam menulis kode aplikasi. 

Salah satu fitur unggulan Dart adalah kemampuan untuk mengkompilasi kode ke dalam format mesin asli yang memungkinkan aplikasi berjalan lebih cepat, sehingga mendukung performa aplikasi yang lebih baik pada perangkat mobile dan desktop.

Flutter adalah

3. Flutter SDK

Flutter SDK (Software Development Kit) adalah alat utama yang digunakan oleh pengembang untuk membangun aplikasi menggunakan Flutter. 

SDK ini mencakup semua alat yang diperlukan, termasuk compiler, pustaka framework, dan alat pengujian untuk mengembangkan, menguji, dan menyebarkan aplikasi. 

Dengan SDK ini, pengembang dapat membuat aplikasi untuk berbagai platform tanpa perlu menulis ulang kode untuk setiap platform.

4. Hot Reload

Salah satu fitur utama Flutter adalah Hot Reload, yang memungkinkan pengembang untuk melihat perubahan yang mereka buat dalam kode secara langsung di aplikasi tanpa harus memuat ulang aplikasi. 

Fitur ini sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas pengembangan dan mempercepat proses debugging karena pengembang dapat segera melihat efek dari perubahan yang dilakukan tanpa gangguan.

5. Flutter Engine

Flutter Engine adalah komponen inti dari arsitektur Flutter yang bertanggung jawab untuk menjalankan aplikasi. 

Engine ini menyediakan API grafis, pemrosesan teks, dan pengelolaan input, serta memastikan aplikasi dapat berjalan dengan lancar di berbagai platform. 

Semua aplikasi yang dibangun dengan Flutter bergantung pada engine untuk menyediakan pengalaman pengguna yang responsif dan berkualitas tinggi.

Fungsi Flutter

Flutter digunakan untuk berbagai jenis aplikasi, seperti:

  • Pengembangan aplikasi cross-platform: Flutter memungkinkan pengembangan aplikasi yang dapat dijalankan di Android dan iOS dengan satu basis kode, yang tentu saja menghemat waktu dan biaya pengembangan.
  • Prototyping dan MVP: Flutter sangat ideal untuk membuat prototipe atau aplikasi MVP (Minimum Viable Product) karena kecepatan dalam pengembangan dan kemudahan dalam pengujian ide bisnis.
  • Aplikasi web responsif: Flutter tidak hanya untuk aplikasi mobile, tapi juga bisa digunakan untuk membangun aplikasi web responsif yang kaya interaksi dan animasi.
  • Progressive Web Apps (PWAs): Flutter juga mendukung pengembangan PWAs yang memiliki performa hampir setara dengan aplikasi native.

Baca Juga: Cara Memulai Magento PWA: Syarat, Tahapan dan Optimasinya!

Kelebihan dan Kekurangan Flutter

Flutter adalah

Setiap teknologi pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya, begitu juga dengan Flutter. Sebelum memutuskan untuk menggunakan Flutter dalam proyek pengembangan aplikasi, penting untuk memahami apa saja keuntungan yang ditawarkannya, serta tantangan yang mungkin kamu hadapi.

Kelebihan Flutter:

  • Cross-platform: Aplikasi yang dibangun dengan Flutter dapat dijalankan di berbagai platform seperti Android, iOS, web, dan desktop tanpa perlu menulis ulang kode.
  • Mengurangi biaya pengembangan: Hanya dengan satu basis kode, Flutter memungkinkan pengembang untuk mengembangkan aplikasi di berbagai platform, sehingga mengurangi kebutuhan developer dan biaya pengembangan.
  • Desain yang kuat: Flutter dilengkapi dengan berbagai widget dan fitur desain yang memungkinkan pembuatan antarmuka yang menarik dan responsif.
  • Pengembangan cepat: Dengan fitur Hot Reload, pengembang dapat melihat perubahan secara langsung tanpa perlu memuat ulang aplikasi.
  • Kinerja tinggi: Flutter menawarkan kinerja aplikasi yang sangat baik, bahkan untuk aplikasi yang kompleks.

Kekurangan Flutter:

  • Kinerja di perangkat lama: Aplikasi yang dibangun dengan Flutter cenderung lebih lambat pada perangkat lama karena menggunakan interpreter kode yang bekerja dengan kode native.
  • Kurangnya pengalaman native: Meskipun aplikasi Flutter dapat berjalan di berbagai platform, pengalaman pengguna mungkin tidak sama dengan aplikasi native yang dirancang khusus untuk satu platform.
  • Perlu belajar Dart: Meskipun Dart relatif mudah dipelajari, pengembang yang tidak familiar dengan bahasa ini harus meluangkan waktu untuk mempelajarinya.

Baca Juga: Arsitektur Aplikasi Web Adalah: Praktik Terbaik Tahun 2025

Kesimpulan

Flutter adalah framework yang kuat dan fleksibel untuk pengembangan aplikasi mobile, web, dan desktop. 

Dengan kegunaan utama sebagai alat untuk membangun aplikasi cross-platform, Flutter menawarkan berbagai kelebihan seperti pengembangan cepat, biaya rendah, dan antarmuka pengguna yang menawan. 

Jika kamu tertarik untuk mengembangkan aplikasi dengan menggunakan Flutter, pastikan kamu memiliki infrastruktur yang mendukung. IDwebhost menyediakan layanan hosting VPS Murah yang dapat membantu kamu dalam mengembangkan aplikasi di lingkungan Flutter, memastikan aplikasi kamu berjalan dengan lancar dan performa yang optimal. 

Ade Gusti

Member since 7 Aug 2024