Fungsi Website, Web Application & Web Portal, Ada Bedanya?
Pernah nggak sih bingung membedakan antara website, web application, dan web portal? Ketiga istilah ini memang sering terdengar, apalagi kalau kamu berkecimpung di dunia digital. Tapi, masing-masing punya fungsi yang berbeda lho!
Yuk, kita bahas satu per satu website, web application dan web portal serta perbedaannya agar kamu lebih paham dan bisa menentukan mana yang paling cocok untuk kebutuhanmu.
Contents
Apa Itu Website
Website adalah kumpulan halaman yang berisi informasi atau konten tertentu yang dapat diakses melalui internet menggunakan browser. Biasanya bersifat statis atau informatif, tanpa terlalu banyak interaksi.
Contoh website yaitu: blog, website perusahaan, website portfolio, atau toko online kecil.
Website bukan hanya sekadar alat untuk online presence. Website memiliki berbagai fungsi yang sangat penting bagi bisnis atau organisasi. Mari kita bahas beberapa fungsi utama website yang perlu kamu ketahui!
Fungsi Website
- Menceritakan Cerita Bisnis: Website memberi kamu platform untuk menjelaskan produk atau layanan secara detail dan meyakinkan pengunjung untuk memilih bisnismu.
- Menjawab Pertanyaan Umum (FAQ): Website memungkinkan kamu untuk menyediakan jawaban atas pertanyaan umum, menghemat waktu pengunjung dan mempermudah akses informasi.
- Menyediakan Detail Kontak yang Jelas: Halaman kontak pada website memungkinkan pengunjung untuk menghubungimu dengan mudah melalui email, nomor telepon, atau alamat fisik.
- Membangun Kredibilitas: Website yang profesional meningkatkan kepercayaan pelanggan dengan desain yang menarik, portofolio, dan testimoni.
- Memperluas Basis Klien: Website yang dioptimalkan dengan SEO memungkinkan kamu menjangkau audiens global dan memperbesar peluang bisnis.
Baca Juga: Cara Membuat Website dengan Mudah Dari Nol
Proses Pengembangan Website (Web Development)
Untuk menciptakan website yang efektif, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan, yaitu:
- Pengumpulan Informasi: Mengetahui kebutuhan klien dan audiens.
- Perencanaan: Menyusun rencana pengembangan website.
- Brainstorming: Menghasilkan ide-ide desain dan fitur.
- Penulisan Konten: Membuat konten yang menarik dan relevan.
- Pengkodean (Coding): Menulis kode untuk membangun website.
- Pengujian, Tinjau, dan Peluncuran: Uji website, lakukan revisi, dan kemudian luncurkan.
Selain itu, dalam pengembangan website perlu untuk menggunakan bahasa pemrograman dan framework yang tepat. Berikut beberapa bahasa pemrograman dan framework yang umum digunakan:
- Java, Ruby, Python, PHP, CSS adalah bahasa pemrograman yang sering digunakan.
- Framework: Laravel, Bootstrap, Symfony, dan Django merupakan framework yang membantu dalam pembangunan website secara lebih efisien dan terstruktur.
Apa Itu Web Application
Web application adalah aplikasi berbasis web yang memungkinkan pengguna berinteraksi secara langsung dengan fitur atau data yang disediakan. Aplikasi ini memiliki backend yang mengolah data untuk memberikan pengalaman lebih dinamis.
Contoh dari web application adalah: E-commerce seperti Shopee, aplikasi desain online seperti Canva, atau layanan pembayaran seperti PayPal.
Fungsi Web Application
- Akses Mudah: Dapat diakses lewat browser tanpa instalasi, cukup membutuhkan koneksi internet.
- Kolaborasi Real-Time: Pengguna dapat bekerja sama secara langsung dalam aplikasi, seperti pengeditan atau berbagi data.
- Fungsi Khusus dan Kustomisasi: Dirancang untuk kebutuhan spesifik, seperti e-commerce atau CRM.
- Penyimpanan Cloud: Data disimpan di cloud, memungkinkan akses kapan saja dan di mana saja.
- Pembaruan Otomatis: Aplikasi diperbarui otomatis tanpa perlu instalasi manual.
- Keamanan yang Terpusat: Dilengkapi dengan perlindungan seperti enkripsi dan kontrol akses.
- Skalabilitas: Mudah disesuaikan dengan pertumbuhan pengguna atau data.
- Integrasi dengan Layanan Lain: Dapat terhubung dengan berbagai layanan seperti media sosial atau sistem pembayaran.
Proses Pengembangan Web Application
Proses pengembangan web application dan website memiliki beberapa kesamaan, tetapi ada juga perbedaan signifikan, terutama terkait dengan fungsionalitas, kompleksitas, dan tujuan dari kedua jenis platform tersebut.
Web Application membutuhkan backend yang kuat, termasuk pengelolaan database dan sistem autentikasi untuk menangani data dan interaksi pengguna secara real-time.
Selain itu, penggunaan framework yang lebih kompleks juga dibutuhkan dalam pengembangan web application, seperti React, Angular, Laravel, atau Ruby on Rails untuk memberikan fungsionalitas interaktif.
Baca Juga: Apa Itu Web Self-Service? Konsep, Jenis dan Contohnya
Apa itu Web Portal
Web portal adalah platform berbasis web yang menggabungkan berbagai layanan dan sumber daya dalam satu antarmuka. Biasanya digunakan untuk menyediakan akses khusus kepada pengguna tertentu, seperti karyawan, pelanggan, atau anggota komunitas.
Contoh web portal yang sering kita temui adalah: Portal e-learning, dashboard karyawan, atau platform pelanggan seperti portal bank online.
Web portal merupakan platform yang lebih canggih dibandingkan website biasa. Dengan berbagai fitur dan fungsinya, web portal memiliki banyak manfaat, terutama dalam meningkatkan interaksi antara perusahaan dan penggunanya.
Fungsi Web Portal
Berikut adalah beberapa fungsi utama web portal:
- Meningkatkan Fungsi Website: Web portal meningkatkan kemampuan halaman web untuk menyajikan informasi berkualitas tinggi secara terstruktur dan interaktif.
- Meningkatkan Hubungan Pelanggan: Portal menyediakan informasi relevan yang mudah diakses, memperbaiki hubungan antara perusahaan dan pelanggan.
- Domain Spesifik: Portal fokus pada domain tertentu untuk menarik audiens dengan kebutuhan khusus, meningkatkan keterlibatan pengguna.
- Interaksi Pengguna Lebih Baik: Web portal memungkinkan interaksi yang lebih efektif dengan pelanggan melalui fitur-fitur interaktif.
Proses Pengembangan Web Portal
Pengembangan web portal melibatkan langkah-langkah serupa dengan pengembangan website, namun dengan fokus pada fitur dan fungsionalitas yang lebih kompleks. Proses ini mencakup perencanaan, desain, pengkodean, pengujian, dan integrasi untuk memastikan bahwa portal bekerja secara optimal.
Beberapa framework yang sering digunakan dalam pengembangan web portal adalah: AngularJS, Laravel, React.JS, NodeJS, Ruby on Rails, Symfony, ASP.Net, Yii, Meteor.JS, CakePHP.
Perbedaan Website, Web Application dan Web Portal
Berikut adalah tabel perbandingan antara Website, Web Application, dan Web Portal yang menjelaskan perbedaan dalam berbagai aspek:
Aspek | Website | Web App | Web Portal |
Fungsi Utama | Menyediakan informasi atau konten statis | Menyediakan interaktivitas dan fungsi dinamis | Menyediakan akses ke berbagai sumber daya atau layanan |
Pengguna | Pengunjung yang membutuhkan informasi | Pengguna yang memerlukan interaksi dan pengolahan data | Pengguna dengan tujuan mengakses berbagai layanan atau informasi |
Interaktivitas | Terbatas (biasanya hanya form atau menu navigasi) | Tinggi (Pengguna dapat berinteraksi langsung) | Sangat tinggi (akses layanan, dashboard, komunikasi) |
Contoh | Blog, portfolio, situs berita | Aplikasi keuangan online, media sosial, aplikasi e-commerce | Portal perusahaan, portal pendidikan, portal berita |
Kompleksitas Pengembangan | Relatif sederhana, berfokus pada tampilan dan informasi | Lebih kompleks, melibatkan fungsionalitas dinamis dan interaksi | Kompleks, melibatkan integrasi data dan layanan dari berbagai sumber |
Backend & Database | Sederhana, seringkali tidak memerlukan database besar | Memerlukan backend untuk pengolahan data pengguna | Memerlukan backend yang kuat untuk integrasi berbagai layanan |
Bahasa Pemrograman | HTML, CSS, JavaScript, CMS (WordPress, Wix) | PHP, Ruby on Rails, Node.js, Angular, React | PHP, ASP.NET, Java, Angular, React |
Kebutuhan Keamanan | Keamanan dasar untuk melindungi informasi pengguna | Tinggi, karena melibatkan pengolahan data sensitif | Sangat tinggi, melibatkan pengelolaan akses dan data pribadi |
Kapan Website, Web App dan Web Portal Digunakan?
Nah, lantas kapan website, web application dan web portal seharusnya digunakan? Dan jenis web hosting mana yang cocok digunakan untuk mengembangkan masing-masing platform tersebut?
Website
- Digunakan: Untuk penyampaian informasi statis (seperti blog, portofolio, perusahaan).
- Hosting Cocok: Shared Hosting (untuk website kecil) atau VPS Hosting (untuk website berkembang).
Web Application
- Digunakan: Untuk aplikasi yang memerlukan interaktivitas tinggi, seperti e-commerce atau platform manajemen data.
- Hosting Cocok: VPS Hosting (untuk kontrol lebih) atau Dedicated Hosting (untuk aplikasi besar).
Web Portal
- Digunakan: Untuk memberikan akses terpusat ke berbagai informasi dan layanan, biasanya untuk perusahaan atau organisasi.
- Hosting Cocok: Dedicated Hosting (untuk performa tinggi) atau Cloud Hosting (untuk skalabilitas).
Kesimpulan
Sekarang kamu sudah tahu bahwa website, web application, dan web portal bukan hanya sekadar istilah, tapi masing-masing punya fungsi dan tujuan berbeda. Pemilihan platform yang tepat akan sangat mempengaruhi kesuksesan strategi digital bisnismu.
Kalau kamu sedang merancang website, aplikasi web, atau portal web untuk bisnismu, pastikan memilih hosting yang mendukung performa optimal. IDwebhost menyediakan layanan hosting VPS Murah dengan fitur lengkap yang bisa membantu mengembangkan platform digital kamu tanpa ribet.
Member since 7 Aug 2024