Push Marketing: Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya
Ada banyak strategi pemasaran yang dipakai untuk menarik konsumen, salah satunya adalah push marketing.
Kamu pernah nggak, saat berjalan di mall, tiba-tiba dihampiri oleh seorang promotor yang menawarkan sampel produk? Nah, itu adalah contoh kecil dari push marketing.
Untuk mengetahui lebih banyak, yuk simak artikel ini.
Contents
Apa Itu Push Marketing?
Push marketing adalah strategi pemasaran di mana perusahaan secara aktif “mendorong” produk atau layanan mereka kepada konsumen, biasanya melalui promosi dan iklan langsung.
Berbeda dengan pull marketing yang lebih pasif dan berfokus pada menarik minat konsumen secara sukarela, push marketing lebih agresif dalam penyampaian informasi kepada audiens.
Dalam praktiknya, strategi ini mencakup berbagai metode, seperti iklan di televisi, email marketing, promosi melalui media sosial, serta promosi di toko.
Strategi ini juga dikenal sebagai push communication, di mana informasi tentang produk dikirimkan langsung kepada konsumen, meskipun mereka mungkin belum tertarik sebelumnya.
Mengapa Push Marketing Penting?
Push marketing memegang peranan penting dalam dunia pemasaran modern karena beberapa alasan strategis.
Pertama, strategi ini membantu meningkatkan brand awareness secara cepat. Iklan dan promosi yang terlihat akan membuat konsumen lebih mudah mengenali dan mengingat produk yang ditawarkan. Tentu saja ini penting, apalagi dewasa ini banyak sekali produk-produk baru bermunculan.
Kedua, strategi ini memungkinkan perusahaan untuk menjangkau audiens yang lebih luas dalam waktu singkat. Melalui saluran seperti televisi, media sosial, dan email, informasi produk bisa disampaikan secara langsung kepada konsumen tanpa menunggu mereka mencarinya.
Ketiga, strategi ini bisa sangat efektif dalam mendorong penjualan, terutama saat peluncuran produk baru atau saat ada diskon khusus. Dengan cara ini, perusahaan dapat memanfaatkan momentum dan meningkatkan angka penjualan secara cepat.
Secara keseluruhan, push marketing penting karena kemampuannya untuk menciptakan visibilitas, meningkatkan penjualan, dan membangun brand awareness secara efektif.
Dengan menerapkan taktik yang tepat, perusahaan dapat menarik perhatian konsumen, dan pada akhirnya mendatangkan pelanggan potensial.
Kelebihan dan Kekurangan Push Marketing
Setiap strategi pemasaran memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan push marketing tidak terkecuali. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari strategi ini:
Kelebihan Push Marketing
- Jangkauan Luas: Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk menjangkau banyak orang sekaligus. Misalnya, iklan di televisi atau media sosial dapat dilihat oleh ribuan hingga jutaan orang dalam waktu singkat, sehingga produk menjadi lebih dikenal.
- Membangun Saluran Penjualan: Push marketing membantu produsen untuk menemukan distributor yang akan menjual produk mereka. Ini penting untuk memperluas jaringan distribusi dan memastikan produk tersedia di banyak tempat.
- Peningkatan Penjualan yang Cepat: Dengan melakukan promosi langsung, perusahaan bisa segera meningkatkan penjualan, terutama saat meluncurkan produk baru atau saat ingin menghabiskan stok yang ada.
- Brand Awareness: Melalui iklan yang sering muncul, konsumen menjadi lebih sadar akan merek. Semakin sering mereka melihatnya, semakin mungkin mereka ingat saat ingin membeli.
- Peningkatan Permintaan yang Dapat Diprediksi: Produsen memiliki lebih banyak kontrol atas seberapa banyak produk yang mereka tawarkan dan seberapa sering iklan ditayangkan, sehingga permintaan bisa lebih mudah diperkirakan.
- Efisiensi Skala: Jika produk banyak diminati, produsen dapat memproduksi lebih banyak barang sekaligus. Ini bisa mengurangi biaya produksi per unit, sehingga lebih menguntungkan.
Kekurangan Push Marketing
- Kebutuhan akan Tim Sales yang Aktif: Strategi ini memerlukan tim penjualan yang terampil untuk menjalin hubungan dengan distributor dan pengecer. Tanpa tim yang kompeten, efektivitas strategi ini bisa menurun.
- Respon Negatif dari Konsumen: Beberapa konsumen mungkin merasa terganggu oleh iklan yang muncul tiba-tiba, seperti pop-up di website atau iklan yang tidak relevan di media sosial. Hal ini bisa merusak citra merek.
- Efektivitas yang Tidak Selalu Terjamin: Tidak semua iklan akan berhasil menarik perhatian atau meningkatkan penjualan. Ada kalanya, meski sudah menerapkan strategi push, hasilnya tetap tidak memuaskan.
- Biaya Awal yang Tinggi: Menerapkan strategi ini sering kali memerlukan biaya yang besar di awal. Misalnya, biaya untuk membuat iklan televisi atau desain materi promosi lainnya.
- Hasil yang Sementara: Walaupun strategi push dapat memberikan lonjakan penjualan cepat, hasil tersebut seringkali tidak bertahan lama. Strategi ini cenderung fokus pada pembelian instan, bukan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Contoh Strategi Push Marketing
Sekarang, mari kita lihat beberapa contoh nyata dari strategi push marketing yang berhasil diterapkan oleh berbagai brand.
Iklan Televisi oleh Coca-Cola
Coca-Cola sering menggunakan iklan TV untuk mempromosikan produk mereka, terutama saat menjelang musim liburan.
Iklan ini menjangkau jutaan penonton secara langsung, mendorong mereka untuk membeli minuman tersebut. Keberhasilan Coca-Cola dalam menciptakan brand awareness dan permintaan menjadikannya contoh klasik dari push marketing.
Email Marketing oleh Amazon
Amazon rutin mengirim email promosi kepada pelanggan mereka, berisi penawaran khusus atau produk yang sedang tren.
Dengan cara ini, Amazon secara langsung “mendorong” produk kepada konsumen yang telah menunjukkan minat sebelumnya. Taktik ini efektif karena menarik perhatian pelanggan yang sudah terdaftar, meningkatkan peluang pembelian.
Promosi di Toko oleh Procter & Gamble (P&G)
P&G sering melakukan promosi di dalam toko, seperti diskon atau penawaran bundling untuk produk mereka.
Dengan menempatkan iklan dan promosi di lokasi strategis, mereka berusaha menarik perhatian pelanggan yang sedang berbelanja.
Iklan Banner di Media Sosial oleh Nike
Nike menggunakan iklan banner di platform media sosial untuk menarik perhatian pengguna. Iklan ini biasanya mencakup gambar produk terbaru atau promosi yang menarik, mendorong pengguna untuk mengklik dan membeli produk.
Dengan menampilkan iklan secara langsung kepada audiens, Nike mendorong interaksi dan pembelian, menjadikannya strategi push marketing yang efektif.
Kampanye Diskon oleh McDonald’s
McDonald’s sering meluncurkan kampanye diskon atau penawaran spesial, seperti “Buy One Get One Free” untuk produk tertentu. Iklan tentang promosi ini disebarluaskan melalui berbagai saluran, termasuk radio, media cetak, dan media sosial.
Strategi ini berfungsi untuk “mendorong” konsumen agar mencoba produk mereka, dan jika pelanggan melihat iklan secara berulang, kemungkinan mereka melakukan pembelian pun meningkat.
Fokus dari contoh-contoh ini adalah pada penyampaian informasi produk langsung kepada konsumen melalui berbagai saluran, dengan tujuan mendorong mereka untuk membeli.
Baca Juga: YouTube Marketing: Apa Itu, Manfaat, dan Cara Mengoptimalkan
Kesimpulan
Push marketing adalah strategi yang aktif mendorong produk atau layanan kepada konsumen melalui berbagai saluran, seperti iklan, promosi, dan pemasaran langsung.
Strategi push marketing juga efektif dilakukan di website bisnis. Misalnya dengan menerapkan penggunaan iklan pop-up yang menarik perhatian pengunjung, iklan banner yang mengajak untuk bertindak, tawaran langganan email yang memberikan insentif kepada pengguna, dan masih banyak lainnya.
Oleh karena itu, jika kamu masih belum memiliki website bisnis, segera lah membangunnya sekarang. Kamu bahkan tidak perlu belajar coding untuk mendapatkan website profesional melalui IDwebhost.
Member since 23 Aug 2024