Use Case Diagram: Cara Jitu Mengembangkan Website Anti Ribet!
Ada begitu banyak hal yang perlu kamu pelajari, sebagai seseorang yang ingin menekuni dunia digital dan teknologi. Mulai dari memahami tren digital, update algoritma, hingga kemampuan coding. Tidak terkecuali dengan mempelajari use case diagram. Ini merupakan alat visual yang sangat penting untuk mempermudah perancangan sistem.
Sederhananya, saat kamu menciptakan sebuah sistem, maka kamu perlu membuat alur sistematis yang menentukan pola kerja dari sistem tersebut. Dalam alur ini, kamu dapat memetakan pengguna, interaksi yang terjadi, dan urutan tindakan di dalamnya.
Misalnya, seperti halnya sistem pembelian di restoran, alur ini mengatur bagaimana pembeli berinteraksi, mulai dari melihat menu, memesan, menyantap hidangan, dan melakukan pembayaran. Sama halnya dengan pengembangan website atau sistem digital lainnya. Diagram ini dapat membantu merancang sistem yang terkoordinasi, efektif, dan efisien.
Di artikel kali ini kami akan mengajak kamu untuk mengenal use case diagram dengan lebih dalam. Mulai dari mempelajari pengertian, fungsi, komponen, contoh, dan cara membuatnya. Yuk, kita pelajar langsung di pembahasan berikut ini!
Contents
Pengertian Use Case Diagram
Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan kerja sebuah sistem serta interaksi antara sistem dengan pengguna di dalamnya. Perilaku sistem di sini maksudnya adalah apa yang dilakukan sistem dan bagaimana fungsionalitas di dalamnya digunakan.
Use case termasuk dalam jenis diagram UML (Unified Modeling Language), yang memvisualisasikan tindakan apa saja yang dapat dilakukan oleh user secara rinci. Dalam proses pengembangan website, diagram use case dapat membantu proses kerja secara efektif, terlebih lagi mengingat banyaknya stakeholder dan langkah di dalamnya.
Dengan bantuan visualisasi use case, developer dapat mengidentifikasi kebutuhan pengguna, memperjelas persyaratan sistem, dan merancang fungsionalitas website. Ini juga termasuk dengan memberikan alur kerja yang jelas, mulai dari proses coding, testing, hingga launching website.
Fungsi Use Case Diagram
Jika pengertian use case diagram tadi dijelaskan dengan lebih rinci, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari alat ini. Beberapa di antaranya meliputi:
1. Merincikan Kebutuhan Pengguna
Use case membantu mendefinisikan kebutuhan pengguna dengan mengidentifikasi semua interaksi yang mungkin terjadi dalam sistem. Setiap use case merepresentasikan skenario spesifik yang diinginkan oleh pengguna untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan memetakan use case ini, kebutuhan fungsional dari perspektif pengguna dapat dijelaskan secara rinci dan jelas.
2. Memodelkan Interaksi Pengguna
Diagram use case adalah alat untuk memodelkan interaksi antara pengguna (manusia atau sistem lain) dengan sistem. Setiap use case menunjukkan serangkaian langkah atau aktivitas yang dilakukan oleh pengguna untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan pemodelan ini, pengembang dapat memahami bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem.
3. Memperlihatkan Fungsionalitas Website
Use case diagram memperlihatkan fungsionalitas website dengan memetakan use case yang mewakili fitur atau fungsi dari website. Setiap use case bisa mewakili fitur spesifik seperti pendaftaran, login, pencarian, atau pembelian. Dengan visualisasi ini, tim pengembang dapat memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang harus dibangun.
4. Memfasilitasi Komunikasi dengan Stakeholder
Diagram use case dapat menjadi alat komunikasi dengan para stakeholder. Dengan diagram ini, tim pengembang dapat mengkomunikasikan dengan jelas bagaimana sistem akan digunakan dan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem. Ini membantu memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang sama tentang kebutuhan dan tujuan proyek.
5. Memvalidasi Pengujian Website
Use case diagram juga dapat digunakan dalam pengujian perangkat lunak untuk memvalidasi apakah sistem memenuhi kebutuhan pengguna yang telah ditetapkan. Setiap use case dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat skenario pengujian.
Dalam setiap skenario ini, developer dapat memvisualisasikan semua kemungkinan interaksi yang dapat terjadi antara pengguna dengan sistem. Dengan demikian, pengujian dapat dilakukan untuk memastikan bahwa semua fitur dan fungsionalitas dari website telah diimplementasikan dengan benar.
Komponen dan Simbol Use Case Diagram
Use case diagram terdiri atas beberapa komponen utama untuk dapat memvisualisasikan alur dan interaksi dalam sebuah sistem. Adapun komponen-komponen yang dimaksud, meliputi:
1. Aktor
Dalam diagram use case, aktor mewakili pengguna sistem, yang bisa berupa individu, organisasi, atau entitas lain. Ini bisa mencakup orang-orang yang menggunakan, mengelola, atau berinteraksi secara langsung dengan sistem, serta entitas perangkat keras atau perangkat lunak yang berada di luar sistem tetapi berdampak padanya.
Lebih detailnya lagi, aktor dikelompokkan ke dalam 2 jenis kategori, yaitu primary actor dan supporting actor. Begini penjelasannya:
- Aktor Utama – adalah pengguna yang tujuannya langsung terkait dengan sistem dan dipenuhi olehnya. Mereka adalah pihak yang menginisiasi atau menerima manfaat langsung dari sistem. Contohnya adalah pengguna yang menginstal atau menggunakan sistem secara langsung.
- Aktor Pendukung – adalah entitas yang memberikan layanan atau informasi kepada sistem. Ini bisa berupa perangkat keras, perangkat lunak, atau individu yang berinteraksi secara tidak langsung dengan sistem, misalnya, menyediakan input atau layanan eksternal.
Dalam diagram use case, aktor digambarkan sebagai gambar manusia sederhana.
2. Use Case
Use case merepresentasikan fungsi atau tindakan yang dapat dilakukan dalam sistem. Ini menggambarkan interaksi antara aktor dan sistem, menunjukkan apa yang dilakukan aktor dalam sistem tersebut.
Satu diagram use case bisa memiliki beberapa use case yang berbeda, masing-masing mewakili skenario interaksi yang berbeda. Simbol untuk use case adalah oval dengan teks di dalamnya yang menjelaskan tindakan atau fungsi yang direpresentasikan.
3. Asosiasi
Asosiasi digunakan untuk menunjukkan hubungan antara aktor dan use case. Ini digambarkan sebagai garis yang menghubungkan aktor dengan use case yang sesuai. Asosiasi membantu menggambarkan bagaimana setiap aktor terlibat dalam skenario tertentu dan memfasilitasi pemahaman tentang interaksi antara aktor dan sistem.
4. Sistem
Elemen sistem digunakan untuk menentukan ruang lingkup use case. Ini menggambarkan batas sistem dan digambarkan sebagai persegi panjang. Biasanya elemen ini berguna untuk memvisualisasikan sistem yang lebih besar dan kompleks, namun dalam penggunaan sifatnya opsional.
Misalnya, dalam kasus ATM, sistem akan merangkum semua fungsi yang dapat dilakukan oleh ATM. Mulai dari penarikan uang, transfer dana, dan pembayaran tagihan.
Contoh Use Case Diagram
Bukan hanya dalam proses pengembangan website, diagram use case juga dapat diimplementasikan dalam contoh lainnya. Berikut kami berikan gambaran contoh penggunaannya:
1. Pendaftaran Pengguna di Situs Web
- Aktor Utama: Pengguna
- Deskripsi: Pengguna baru ingin mendaftar akun di situs web
- Langkah-langkah:
- Pengguna membuka halaman pendaftaran.
- Pengguna mengisi formulir pendaftaran dengan informasi pribadi seperti nama, alamat email, dan kata sandi.
- Pengguna mengklik tombol “Daftar” untuk mengirimkan formulir.
- Sistem memvalidasi informasi dan membuatkan akun baru untuk pengguna.
- Pengguna menerima konfirmasi pendaftaran melalui email.
2. Pembelian Produk dalam Aplikasi E-commerce
- Aktor Utama: Pengguna
- Deskripsi: Pengguna ingin membeli produk dalam aplikasi e-commerce
- Langkah-langkah:
- Pengguna membuka aplikasi dan masuk ke akun mereka.
- Pengguna menelusuri katalog produk dan memilih produk yang diinginkan.
- Pengguna menambahkan produk ke keranjang belanja.
- Pengguna membayar produk menggunakan metode pembayaran yang dipilih (misalnya, kartu kredit atau dompet digital).
- Sistem mengkonfirmasi pembayaran dan mengirimkan notifikasi kepada pengguna tentang status pesanan mereka.
3. Reservasi Tiket Perjalanan
- Aktor Utama: Pengguna
- Deskripsi: Pengguna ingin reservasi tiket perjalanan untuk transportasi (misalnya, pesawat, kereta api, atau bus)
- Langkah-langkah:
- Pengguna membuka situs web atau aplikasi penyedia tiket perjalanan.
- Pengguna memilih jenis transportasi, tanggal keberangkatan, dan tujuan perjalanan.
- Sistem menampilkan daftar pilihan yang sesuai dengan preferensi pengguna.
- Pengguna memilih opsi tiket yang diinginkan dan memasukkan detail penumpang.
- Pengguna membayar tiket menggunakan metode pembayaran yang dipilih.
- Sistem mengeluarkan tiket atau mengirimkan konfirmasi reservasi kepada pengguna melalui email atau SMS.
Cara Membuat Use Case Diagram
Nah, setelah memahami pengertian use case diagram beserta fungsi dan contohnya, kira-kira kamu sudah siap untuk mulai membuatnya belum? Mari ikuti langkah-langkah berikut ini untuk membuatnya!
- Pertama, tentukan tujuan pembuatan use case diagram, misalnya, untuk merancang sistem baru, memperbarui sistem yang ada, atau mendokumentasikan kebutuhan pengguna.
- Kemudian, lakukan identifikasi semua pihak yang terlibat dalam penggunaan sistem. Ini termasuk dengan pengguna langsung maupun entitas eksternal yang berinteraksi dengan sistem.
- Lalu, definisikan peran masing-masing aktor, baik itu sebagai pengguna utama yang menggunakan sistem atau sebagai entitas eksternal yang memberikan input atau menerima output dari sistem.
- Lanjutkan dengan melakukan analisis terkait skenario yang kemungkinan dilakukan oleh pengguna atau aktor lainnya dalam sistem untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap aktivitas ini merupakan sebuah use case.
- Untuk menjelaskan relasinya, gambar hubungan antara aktor dan use case dengan menggunakan garis atau panah untuk menunjukkan bagaimana setiap aktor terlibat dalam setiap skenario atau use case.
- Terakhir, review kembali diagram use case untuk memastikan bahwa semua aktor dan use case telah ditangani dengan baik dan memiliki hubungan yang jelas. Pastikan diagram memberikan gambaran yang jelas tentang interaksi antara pengguna dan sistem.
Itu dia sedikit pelajaran tentang use case diagram yang perlu kamu ketahui. Semoga kamu bisa mendapatkan manfaat yang berarti melalui penjelasan pengertian use case diagram, fungsi, komponen, contoh, dan cara membuatnya ini ya. Sekian dulu artikel kali ini, sampai jumpa!