Algoritma Adalah: Begini Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya dalam Pemrograman

Algoritma adalah salah satu aspek penting dalam dunia komputasi. Beberapa dari kamu mungkin lebih sering mendengar istilah ini untuk menjelaskan rekomendasi otomatis pada YouTube. Platform digital berbasis video ini memanfaatkan algoritma untuk memberikan rekomendasi video yang mirip memiliki kesamaan dengan video yang biasa kamu lihat.

Tapi, kira-kira bagaimana sih algoritma bekerja untuk melakukan hal demikian? Adakah fungsi lain dari algoritma? Nah, di kesempatan kali ini kami akan mengupas tuntas algoritma mulai dari pengertian, fungsi, jenis, hingga cara kerjanya. Ayo, simak penjelasannya!

Apa Itu Algoritma?

Mengutip, penjelasan BBC Bitesize, algoritma adalah urutan dari aturan, tata cara, dan panduan matematis yang digunakan untuk mengatasi suatu masalah dalam sistem. Serangkaian aturan atau instruksi ini dituliskan secara urut dan spesifik agar tugas dapat diselesaikan oleh komputer.

Apabila instruksi ini dituliskan secara acak, algoritma tersebut akan memberikan hasil yang berbeda. Bukan hanya itu saja, tujuan akhirnya pun jadi tidak tercapai. Selain digunakan untuk memecahkan masalah tertentu, algoritma juga digunakan untuk melakukan perhitungan, inferensi otomatis, dan mengolah data dengan menggunakan software tertentu.

Dalam praktiknya di dunia komputasi, algoritma digunakan secara terencana dan terorganisir. Jadi, dalam pembuatannya, algoritma akan memuat detail masalah beserta instruksi untuk melakukan tindakan pemecahan masalah.

Fungsi Algoritma

Fungsi utama algoritma adalah memberikan instruksi pemecahan masalah yang dapat dijalankan oleh sistem komputer. Akan tetapi, jika dijelaskan secara detail, algoritma memiliki banyak fungsi lainnya, seperti berikut:

• Membantu pemecahan masalah secara logis dan sistematis.
• Mempermudah pembuatan program dengan rapi dan terstruktur.
• Mempermudah kerja programmer untuk tracking kesalahan dalam program.
• Memungkinkan modifikasi program tanpa mengubah atau mengganggu modul lain.
• Menyederhanakan logika progam yang kompleks untuk mempermudah penulisan kode.

Jenis-jenis Algoritma

Algoritma dibedakan atas beberapa jenis, di antaranya fungsi dan konstruksinya. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Jenis Algoritma Menurut Fungsinya

Jenis-jenis algoritma setidaknya terbagi atas 32 jenis. Akan tetapi, bagi seorang programmer, setidaknya kamu perlu mengetahui enam di antaranya berikut:

• Algoritma recursive – merupakan jenis algoritma yang membagi penyelesaian masalah secara bertahap, dengan cara membaginya ke beberapa kondisi yang serupa.
• Algoritma brute force – merupakan jenis algoritma yang menyelesaikan masalah dengan melakukan percobaan satu per satu, hingga menemukan solusi yang tepat.
• Algoritma hashing – merupakan jenis algoritma yang mencari suatu data dengan mencocokkan query pencarian dengan kunci ID.
• Algoritma searching –  merupakan jenis algoritma yang mencari suatu data menggunakan query spesifik.
• Algoritma Sorting – merupakan jenis algoritma yang mengurutkan data berdasarkan kondisi tertentu.
• Algoritma randomized – merupakan jenis algoritma yang memanfaatkan penggunaan nomor secara acak untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan.

2. Jenis Algoritma Menurut Konstruksinya

Menurut konstruksinya, algoritma dibagi atas tiga jenis. Adapun ketiga jenis algoritma adalah sebagai berikut:

• Algoritma sekuensial (linear sequence) – merupakan jenis algoritma yang langkah-langkah instruksinya dituliskan dan dijalankan secara urut. Seluruh instruksi pada algoritma ini akan dijalankan secara berurutan dari awal hingga akhir.
• Algoritma perulangan (looping) – merupakan jenis algoritma yang menjalankan langkah tertentu secara looping atau berulang. Pada pemecahan masalah tertentu, algoritma ini akan bekerja dengan memproses beberapa langkah-langkah secara berulang.
• Algoritma cabang atau kondisional (conditional) – merupakan jenis algoritma yang akan melanjutkan langkah secara bersyarat. Artinya, algoritma ini tidak akan mengeksekusi tindakan berikutnya kecuali syarat tertentu telah dipenuhi.

Cara Kerja Algoritma

Algoritma adalah alur intruksi yang bekerja dengan mengandalkan tiga aspek utamanya, yaitu input, proses, dan output. Berawal dari data atau instruksi yang dimaksukkan, selanjutnya komputer akan menganalisis kode menurut masalah dalam sistem.

Usai melakukan analisis, algoritma selanjutnya akan mengeksekusi instruksi pemecahan masalah sebagai solusinya. Berikutnya komputer akan melakukan instruksi dari alur algoritma dan memberikan output yang diminta.

Sebagai contohnya, kamu dapat mengacu pada algoritma Google. Mesin pencari ini menggunakan query pencarian sebagai langkah awal logika algoritmanya. Dari query yang dimasukkan, selanjutnya sistem akan mengidentifikasi instruksi dan memprosesnya.

Berikutnya, sistem akan menampilkan hasil yang relevan dengan query, sebagai outputnya. Dengan begitu kamu bisa mengakses hasil pencarian sesuai kata kunci yang dimasukkan.

Karakteristik Algoritma

Algoritma adalah sederet urutan instruksi yang dapat dikenali dari beberapa karakteristik. Adapun karakteristik yang dimaksud, meliputi:

1. Finiteness

Karakteristik algoritma yang pertama adalah finiteness atau keterbatasan. Apa maksudnya? Algoritma memiliki keterbatasan dalam mengerjakan sejumlah langkah. Artinya, saat algoritma mencapai tujuan akhirnya, maka program akan secara otomatis terhenti.

Algoritma yang tidak pernah berhenti justru mengindikasikan adanya kesalahan. Apabila kamu menemukan algoritma yang tidak pernah berhenti, artinya program tersebut memiliki algoritma yang salah.

2. Definiteness

Berikutnya, karakteristik lain dari algoritma adalah definiteness atau kepastian. Karakteristik ini menjelaskan sifat instruksi-instruksi yang terdapat dalam algoritma. Setiap instruksi, aturan, atau langkah dalam algoritma harus dijelaskan secara spesifik.

Artinya, instruksi perlu didefinisikan secara jelas tanpa adanya ambiguitas. Apabila instruksi ambigu, output yang dihasilkan bisa salah dan masalah tidak dapat dipecahkan.

3. Input

Input berisikan masalah dan solusi yang akan diselidiki. Akan tetapi, dalam algoritma input dapat bernilai 0 atau lebih. Dengan jumlah input minimal ini algoritma sudah bisa diproses untuk mengeksekusi tindakan yang diinginkan.

4. Output

Selain input, karakteristik algoritma juga bisa dikenali dari outputnya yang memiliki nilai 0 atau lebih. Output adalah solusi atau penyelesaian dari suatu masalah tertentu. Hasil output biasanya dapat berupa pesan atau besaran yang berkaitan dengan input algoritma.

5. Effectiveness

Karakteristik algoritma yang terakhir adalah efektivitas. Algoritma harus dibuat secara efektif dengan menuliskan instruksi sesederhana mungkin, sehingga dapat diproses oleh komputer. Di samping itu, efektivitas dalam instruksi algoritma juga akan menentukan waktu pemrosesan yang diperlukan oleh komputer untuk menghasilkan output.

Sekarang, kamu sudah paham apa itu algoritma bukan? Algoritma adalah sederet aturan, tata cara, dan panduan matematis yang digunakan untuk mengatasi suatu masalah dalam sistem. Fungsi utama algoritma ialah untuk memecahkan masalah dalam sistem komputer.

Namun, bukan hanya itu saja, algoritma juga dapat menyederhanakan logika progam yang kompleks dengan mempermudah penulisan kode. Selain itu, algoritma juga memungkinkan modifikasi program tanpa mengubah atau mengganggu modul lain. Bagi seorang programmer, algoritma bisa sangat bermanfaat, sebab dapat mempermudah proses tracking kesalahan program.

Jika kamu tertarik untuk belajar lebih banyak seputar dunia programming, teknologi, dan trend digital lainnya, kunjungi blog IDwebhost ya! Kami menyediakan berbagai artikel informatif dan tutorial lengkap yang bisa menambah wawasanmu.

Kalau kamu sedang mengembangkan aplikasi, pastikan juga untuk menggunakan hosting terpercaya untuk go online! Setiap hari, IDwebhost punya banyak promo menarik lho. Mulai dari layanan hosting, bikin website, email bisnis, dan VPS cloud  bisa kamu dapatkan dengan harga yang terjangkau!

Tunggu apalagi? Ayo cek sekarang dan pilih layanan sesuai kebutuhanmu!