5 Tips Aman Menjual Nama Domain yang Harus Kamu Baca
Jual beli di dunia maya ternyata tak semudah itu. Tak seperti ecommerce, menjual nama domain jauh lebih sulit dari itu. Web entrepreneur biasanya memiliki beberapa nama domain dan ingin meningkatkan penjualan. Beberapa tips di bawah ini bukan ditujukan pada investor nama domain profesional atau “domainers” ataupun menutup strategi pitching nama domain pro-aktif. Silakan dicek dan dicoba beberapa tips berikut ini.
1. Menampilkan tulisan“for sale” di homepage domainmu
Untuk meningkatkan penjualan nama domain, pertama-tama kamu perlu memastikan bahwa adanya informasi yang jelas yang mengindikasikan bahwa domain tersebut dijual dan memberikan kontak informasi yang jelas sehingga jika ada seseorang yang tertarik dengan nama domain tersebut bisa langsung menghubungi melalui email, telepon, chat, atau apapun.
Ada berbagai cara mudah yang bisa memudahkanmu melakukan ini. Ketika mendaftarkan nama domain, biasanya sudah tersedia satu tool one-page website gratis yang bisa kamu gunakan untuk membuat landing page “this domain is for sale”. Sebagai alternatif kamu bisa membuat single page pada websitemu saat ini yang mengindikasikan bahwa nama domainmu dijual.
Pengen beli domain murah, mudah, dan berkualitas? Cuma ada di idwebhost!
2. Siasati penentuan harga tetap jika ingin segera menjual domain
Perihal harga fix, selalu ada perbincangan panas di komunitas investor domain karena beberapa orang merasa bahwa jika kamu menetapkan harga-pas untuk domain sama halnya seperti meninggalkan uang di atas meja. Tapi minimal kamu berhasil menjualnya! Tak banyak orang yang ingin ‘repot’ ketika membeli domain. Biasanya mereka hanya akan browsing-browsing dan membeli nama domain yang mereka sukai dan mampu beli.
Yang harus diingat: jika seseorang mengontakmu langsung dan ingin membeli nama domain dengan fixed-price yang kamu pasang, kamu tetap bisa meminta mereka menawar harga dan/atau memberlakukan harga yang lebih mahal dari itu.
3. Optimasi rekaman WHOIS untuk penjualan
Tambahkan pesan “dijual”/”for sale” ke informasi WHOIS (rekaman kepemilikan domain). Hal ini dilakukan semata-mata untuk memberitahukan pada dunia bahwa nama domain itu sedang dijual.
Kamu bisa mengulang-ulang pesan ini dimanapun. Kamu bisa mengganti penulisan nama pemilik/perusahaanmu dengan kalimat “Domain Ini Dijual”, misalnya, daripada hanya menuliskan nama perusahaan saja seperti “Acme Inc.” kamu bisa menuliskan “Acme Inc.—This Domain is For Sale.”
Atau kamu bisa menggunakan custom alamat email untuk pendaftaran domain yang menyatakan bahwa nama domain itu dijual, misalnya domainsales@[namaperusahaan].com.
4. Jangan sembunyi di balik privasi WHOIS
Jika kamu menggunakan layanan privasi WHOIS, segera hapuskan.
Layanan ini akan sangat bermanfaat jika kamu ingin menghilangkan spam dan/atau menyembunyikan identitasmu sebagi pemilik domain, tapi ternyata hal itu akan sangat merugikan pada penjualan domainmu karena nantinya calon pembeli tidak akan tahu cara menghubungi pemilik domain yang menggunakan layanan pribadi WHOIS.
Buat calon pembeli merasa mudah untuk menghubungimu. Minta domain restrartmu untuk menghilangkan layanan provasi WHOIS.
5. Ekspektasi harga yang realistis
Mungkin kita semua membayangkan bisa menjual nama domain hingga berjuta-juta, tapi di era saat ini sepertinya sudah susah untuk bisa melakukannya karena banyaknya persaingan dalam jual-beli domain. Kamu harus mengetahui terlebih dahulu untuk tarif penjualan domain di negaramu. Dengan begitu kamu tidak terlalu jauh berekspektasi untuk nama domain yang kamu jual.
Dengan memerhatikan beberapa hal di atas terkait penjualan nama domain kamu akan lebih bisa menghadapi persaingan pasar domain. Apakah kamu memiliki tips lainnya tentang menjual nama domain? Silakan tuliskan di kolom komentar.
Member since 2 Jul 2013