idwebhost Bikin Website Sekarang

GitLab vs GitHub: Mana Platform DevOps Terbaik Buat Kamu?

3 Okt 2024
GitLab vs GitHub: Mana Platform DevOps Terbaik Buat Kamu? campaign-unlimited

Pernahkah kamu merasa bingung saat harus membedakan antara GitLab vs GitHub? Yup, kamu tidak sendiri! Kedua platform Git ini punya penggemar fanatiknya masing-masing. 

GitHub sering dianggap sebagai “Facebook-nya para programmer”. Sementara GitLab, menawarkan solusi all-in-one yang bikin para DevOps engineer kagum. 

Tapi tunggu dulu – bagaimana jika kamu perlu migrasi dari satu platform ke platform lainnya? Untuk lebih jelasnya, mari kita kupas tuntas perbedaan kedua platform ini dan panduan migrasi yang bisa kamu ikuti step by step!

Mengenal GitHub dan GitLab

GitHub: Sang Pionir yang Ramah Komunitas

Berdiri lebih dulu di tahun 2008, GitHub ini adalah alat layanan hosting repositori yang dilengkapi dengan kolaborasi dan kontrol akses. Platform ini menggunakan software Git untuk version control dan terkenal dengan interface-nya yang ramah pengguna. 

Sebagai wadah favorit untuk proyek open-source, GitHub ini memiliki tools kolaborasi dan review kodenya yang intuitif. Fitur pull request dan issue tracking-nya membuat proses pengembangan software jadi lebih lancar. 

Para DevOps bisa dengan mudah mengelola branch, melacak perubahan kode, dan melakukan merge tanpa hambatan. Tak heran jika platform ini jadi pilihan utama untuk proyek open source ataupun perusahaan besar. 

GitLab: Si Serba Bisa

GitLab diciptakan oleh GitLab Inc pada tahun 2011 sebagai platform DevOps yang bisa melakukan segalanya. Platform ini tidak hanya tempat menyimpan kode, tapi juga rumah bagi seluruh proses pengembangan software dari awal hingga akhir. 

Mulai dari mengelola repositori kode, melakukan review code, sampai berkolaborasi dengan tim, semuanya bisa kamu lakukan di dalam GitLab dengan mulus. Platform Git ini juga memfasilitasi kamu mengimpor repositori dari Google Code, BitBucket, dan sebagainya. 

GitLab juga dilengkapi strategi branching yang canggih dan opsi otomatisasi workflow yang bikin developer bisa fokus ke hal yang lebih penting.

Perbandingan Fitur GitLab vs GitHub

Perbedaan GitLab vs GitHub

#1 Kontrol Akses dan Autentikasi

GitLab itu lebih fleksibel dalam mengatur dan mengubah izin akses untuk setiap anggota tim. Kamu bisa menentukan siapa yang boleh melihat, mengedit, atau menghapus kode. 

Sedangkan GitHub lebih sederhana, seolah-olah kamu adalah seorang satpam yang mengatur siapa yang boleh masuk ke ruangan. 

#2 Harga

GitLab memiliki paket gratis dengan fitur lengkap, termasuk repository pribadi. Ini menjadikannya cocok untuk tim kecil hingga menengah. 

Lain dengan GitHub, paket gratisnya hanya menawarkan fitur terbatas. Untuk memiliki repositori sendiri kamu harus upgrade ke paket berbayar. 

#3 Hosting

GitLab menawarkan self-hosting sendiri, artinya kamu bisa memasang GitLab di server sendiri untuk memberikan kendali penuh atas data kamu. 

Sementara itu, GitHub berbasis cloud, di mana kamu tidak perlu mengelola server sendiri. Meski demikian, GitLab tetap unggul dari GitHub soal opsi cloud hosting, karena platform Git ini menawarkan solusi SaaS dengan kemudahan penggunaan dan manajemen infrastruktur. 

#4 Fitur

GitLab seperti sebuah toko serba ada bagi para DevOps. Platform ini menyediakan hampir semua yang kamu butuhkan untuk pengembangan perangkat lunak, mulai dari manajemen proyek hingga CI/CD.

Sementara GitHub lebih fokus pada pengelolaan kode, namun kamu perlu mengintegrasikan dengan alat lain untuk fitur tambahan.

#5 Keamanan

GitLab cocok untuk proyek yang sangat memperhatikan keamanan. GitLab memiliki fitur-fitur seperti tinjauan kode wajib dan kontrol akses yang lebih rinci.

Ada pun GitHub sebenarnya juga aman, tapi fitur keamanannya tidak sedetail GitLab. 

#6 CI/CD: GitLab Lebih Terintegrasi

GitLab memiliki CI/CD sudah terintegrasi, sehingga kamu bisa dengan mudah mengotomatiskan proses pengembangan. Sementara GitHub membutuhkan integrasi dengan alat pihak ketiga.

Berikut ini tabel perbandingan untuk melihat perbedaan GitHub vs GitLab dengan lebih mudah:

FiturGitLabGitHub
Model BisnisOpen-core, menawarkan opsi self-hostingBerbasis cloud, fokus pada komunitas
Fitur IntiManajemen repositori, pelacakan masalah, peninjauan kode, CI/CD, manajemen proyek, wiki, analisis kodeManajemen repositori, pelacakan masalah, peninjauan kode
CI/CDTerintegrasi penuh, pipeline kustomisasi tinggiIntegrasi dengan berbagai alat CI/CD pihak ketiga
Manajemen ProyekKanban boards, time tracking, roadmapsFitur manajemen proyek lebih terbatas
KeamananKontrol akses granular, pemindaian kerentanan, complianceKeamanan yang solid, namun fitur lebih terbatas
KustomisasiSangat tinggi, bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifikOpsi kustomisasi lebih terbatas
HargaOpsi gratis dengan fitur lengkap, paket berbayar untuk fitur tambahanPaket gratis terbatas, paket berbayar untuk fitur lengkap
KomunitasKomunitas yang aktif dan terus berkembangKomunitas yang sangat besar dan aktif
FokusDevOps lengkapKolaborasi dan pengembangan perangkat lunak
Antarmuka PenggunaLebih kompleks, banyak fiturLebih sederhana, mudah digunakan

Mana yang Perlu Kamu Pilih, GitHub vs Gitlab?

Perbedaan GitLab vs GitHub

Memilih platform Git antara GitLab dan GitHub tergantung pada kebutuhan dan sumber daya spesifik tim DevOps dan perusahaan kamu. Jika perusahaan 

Memilih GitLab, jika…

  • Tim Kecil atau Startup: Kalau tim kamu masih kecil atau lagi memulai bisnis, GitLab adalah opsi platform Git yang tepat. Versi gratisnya sudah cukup lengkap buat kebutuhan dasar.
  • Butuh DevOps Lengkap: Kalau tim DevOps kamu butuh alat yang lengkap untuk ngurusin semua proses pengembangan, dari mulai ngoding sampai deploy, GitLab jawabannya. Dia punya semua fitur yang kamu butuhkan dalam satu tempat.
  • Mau Hosting Sendiri: Kalau perusahaan kamu punya kebijakan untuk nge-host data sendiri, GitLab bisa diinstal di server kamu. Jadi, kamu punya kendali penuh atas data.
  • Butuh Keamanan Tambahan: Kalau proyek kamu butuh keamanan ekstra, GitLab punya fitur-fitur yang lebih canggih untuk ngelindungin kode kamu.

Memilih GitHub, jika…

  • Suka Komunitas: Kalau kamu suka banget sama komunitas open source dan sering kolaborasi sama orang lain, GitHub adalah tempat yang tepat. Komunitasnya gede banget dan banyak banget sumber daya yang bisa kamu manfaatkan.
  • Pengen Cepat Mulai: Kalau kamu pengen langsung mulai ngoding tanpa ribet ngurusin server, GitHub adalah pilihan yang lebih mudah.
  • Mau Hemat Biaya: Kalau kamu mau fokus ngoding dan nggak mau pusing ngurusin infrastruktur, GitHub bisa jadi pilihan yang lebih hemat.

Cara Migrasi dari GitLab ke GitHub

Migrasi dari GitHub ke Gitlab itu kayak pindah rumah. Kamu perlu mempersiapkan semua barang-barang penting, lalu pindahkan satu per satu ke platform Git yang baru. Dalam dunia coding, barang-barang penting itu ya kode, issur dan konfigurasi lainnya. 

Langkah 1: Persiapan Migrasi

  • Backup: Jangan lupa buat cadangan dulu semua data di GitHub. Ini penting banget, buat jaga-jaga kalau ada yang hilang saat pindah.
  • Cek Barang-barang: Pastikan semua dependensi (library atau tools tambahan) yang kamu pakai di proyek sudah siap dipindah.
  • Siapkan Rumah Baru: Buat akun GitLab dan siapkan tempat untuk proyek baru kita.

Langkah 2: Proses Migrasi

Sekarang, saatnya kamu mulai memindahkan barang-barang dari GitHub ke GitLab:

  • Kemas Proyek: Di GitHub, kita “kemas” proyek dengan cara export. Ini seperti kita masukin semua file proyek ke dalam satu kotak (file yang dikompresi).
  • Memindahkan Kotak: Kotak yang sudah kita kemas tadi, kita pindahkan ke GitLab. Proses ini disebut import.
  • Pindahin Surat-menyurat: Issue dan merge request itu kayak surat-menyurat. Kita juga perlu pindahin semua elemen tersebut ini ke GitLab.
  • Ubah Alamat: Setelah pindah, kita perlu update alamat baru (remote URL) di semua perangkat kita. Jadi, kalau kita mau ngedit kode, kita ngeditnya di GitLab.
  • Atur Ulang Rumah Baru: Konfigurasi CI/CD juga perlu kita atur ulang di GitLab. Ini kayak mengatur ulang alarm atau lampu di rumah baru.

Langkah 3: Cek Ulang Setelah Migrasi

Setelah semua barang dipindah, jangan lupa cek lagi semuanya:

  • Cek Barang-barang: Pastikan semua kode dan data sudah pindah dengan benar dan berfungsi dengan baik.
  • Update Buku Alamat: Update dokumentasi proyek dengan alamat GitLab yang baru.
  • Kabari anggota tim DevOps: Kabarin anggota tim lain kalau kita sudah pindah ke GitLab.
  • Siap-siap Hadapi Masalah: Pasti ada aja masalah kecil yang muncul saat migrasi dari GitHub ke GitLab. Jangan panik, siapkan solusi untuk masalah-masalah umum yang mungkin muncul.

Kesimpulan

Memilih antara GitHub atau GitLab memang perlu membandingkan fitur-fitur, keunggulan dan kelemahan antara GitHub vs GitLab itu sendiri. Sebenarnya, baik GitHub atau GiHub itu adalah platform Git yang hebat yang karena dapat meningkatkan proses pengembangan aplikasi kamu secara signifikan. 

Pilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan spesifik tim dan proyek. Namun untuk kinerja yang lebih, disarankan untuk melakukan migrasi dari GitHub ke GitLab. 

Jika kamu butuh hosting untuk menikmati kehebatan GitHub atau GitLab, IDwebhost adalah jawabannya. Hosting murah IDwebhost sudah paling aman, karena selain gratis domain juga free pemasangan SSL.

Ade Gusti

Member since 7 Aug 2024