3 Fungsi Utama Web Hosting yang Perlu Kamu Tahu!
Buat kamu yang sudah sering menggunakan jaringan internet, terlebih bukan hanya untuk sekedar surfing, tapi juga membuat blog atau semacamnya pasti sudah tidak asing dengan istilah web hosting kan? Entah kamu seorang blogger biasa atau iseng-iseng, website perorangan, atau juga sebuah website perusahaan. Nah, sekarang ini teknologi makin berkembang dan membuat banyak orang pengguna internet, terutama yang berbisnis tidak bisa lepas dari penggunaan website atau situs.
Sedikit informasi mungkin untuk kalian, bahwa fungsi utama Web Hosting atau bahasa lainnya hostingan itu adalah sebuah tempat untuk menyimpan data dari situs yang kamu punya dalam bentuk laman web, kode CSS atau pun script PHP.
Jadi ketika ada orang yang mau mengaksesnya dengan menggunakan internet tentunya, bisa mengaksesnya dengan mudah. Itulah kenapa web hosting, yang pada artikel ini kita golong kan sebagai salah satu teknologi, menjadi sangat penting untuk perkembangan sebuah aplikasi, website itu sendiri, atau bahkan sebuah perusahaan. Kita akan coba membahas tentang 3 Fungsi Utama Web Hosting, tapi sebelum itu kita akan membahas soal jenis-jenisnya terlebih dahulu.
Contents
Jenis Web Hosting
Kalau bicara soal jenis web hosting, maka setidaknya ada 2 jenis web hosting yang wajib kamu tahu. Sebenarnya ada banyak jenis web hosting, tapi setidaknya kamu harus tahu 2 jenis web hosting ini terlebih dahulu sebelum nantinya harus tahu juga soal Fungsi Utama Web Hosting. Berikut jenis-jenis web hosting.
Free Hosting
Free hosting, atau yang juga disebut hosting gratisan ini biasanya dipakai oleh para pemula. Kenapa bisa begitu? Pasalnya hosting gratisan ini tidak memerlukan biaya sewa sehingga untuk para pemula hosting gratisan ini cocok untuk belajar soal hosting sebelum nantinya mereka akan mulai menggunakan hosting berbayar.
Sebenarnya tidak harus juga sih seorang pemula memulainya dengan hosting gratisan, tapi sembari belajar dan meraba kemampuan, perlu kiranya untuk mengenal terlebih dahulu yang gratis agar nanti kalau sudah dapat yang berbayar kamu sudah tidak banyak melakukan coba-coba.
Selain itu menggunakan free hosting ini juga lebih minim resiko, apalagi kalau kamu menggunakan website itu untuk dirimu sendiri atau menggunakanya secara personal. Tapi penggunaan free hosting ini ada kekurangannya. Misalnya soal iklan yang mengganggu, lalu juga keterbatasan bandwidth, resiko website lebih mudah down, besarnya kapasitas penyimpanan, dan lain sebagainya.
Kalau masih untuk penggunaan sendiri sih kami menyarankan free hosting saja. Tapi kalau sudah agak serius, saatnya melompat ke jenis hosting yang berikutnya.
Virtual Hosting
Selanjutnya adalah hosting yang berbayar, tapi untuk hosting yang berbayar ini sebenarnya ada banyak jenis. Tapi kita hanya akan membahas salah satu saja yakni virtual hosting. Nah, virtual hosting atau shared hosting ini adalah jenis web hosting yang paling banyak dipakai oleh para pengguna atau penggelut dunia website. Kalau di virtual hosting ini para pengguna website akan diberikan sebuah server yang di dalamnya ada beberapa hosting dan kamu akan memiliki salah satunya.
Itu kenapa dinamakan juga Shared hosting atau hosting berbagi. Sederhananya begini, ada sebuah rumah, kamu tidak menyewa rumah itu utuh untuk kamu pakai, kamu hanya menyewa satu kamar saja, dan orang lain juga hanya boleh menyewa satu kamar. Itu kurang lebih pemahaman sederhana mengenai shared hosting.
Kalau soal biaya, apakah lebih murah? Kalau untuk virtual hosting yang berjenis shared hosting akan lebih murah. Karena itu tahu, satu server ditanggung banyak orang. Tapi penggunaan virtual hosting atau shared hosting ini hanya disarankan untuk bisnis yang baru mulai atau tidak memiliki trafik yang cukup besar.
Ketika kamu atau websitemu sudah memiliki trafik yang ramai, maka wajib hukumnya untuk menggunakan level hosting yang lebih tinggi seperti misalnya VPN, cloud hosting, atau sejenisnya. Di mana kalau shared hosting itu daya tampungnya lebih kecil, sehingga kalau trafik tinggi ia bisa tiba-tiba down, kalau yang level di atasnya, trafik tinggi ia akan tetap baik-baik saja.
Lebih bagus lagi, kalau perusahaanmu sudah sangat besar, maka sudah wajib untuk membuat server sendiri. Tentu saja harganya akan sangat mahal, bisa sampai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Bukan hanya harganya yang mahal, tapi juga perawatannya yang membutuhkan pegawai khusus.
Kita sudah bicara soal jenis hosting yang ada dua. Sebenarnya ada banyak sekali jenis hosting, tapi kali ini secara sederhana kita bagi menjadi dua saja. Nah, seperti judul di artikel, sekarang waktunya kita akan membahas fungsi utama web hosting. Apa saja fungsinya? Dan kenapa penting kita mengetahui fungsi web hosting ini?
3 Fungsi Utama Web Hosting
Sebelum melakukan sesuatu, sudah sebuah hukum yang pasti untuk paham dulu fungsinya. Kenapa? Agar kamu tidak salah langkah dalam memilih dan melakukan sesuatu itu. Begitulah halnya dengan web hosting. Sebelum kamu mulai memilih menggunakan yang gratis atau yang berbayar, kamu harus tahu apa saja fungsi utama web hosting. Berikut ini 3 fungsi utama web hosting yang perlu kamu tahu;
Tempat Menyimpan Data
Ini adalah fungsi utama dari web hosting. Mungkin bagi kalian yang sudah membaca di awal, kami sudah menyebutkan salah satu fungsi hosting adalah menyimpan data. Dan ya, fungsi itu adalah fungsi utama web hosting. Ia punya fungsi menyimpan data atau pun file dari aplikasi atau website secara daring atau online.
Dengan penyimpanan online ini, orang-orang lain pun bisa mengaksesnya dengan menggunakan internet. Secara sederhana hosting itu seperti perpustakaan dan website adalah bukunya. Nah, ketika orang membuka buku, maka ia sedang membuka websitemu di sebuah hosting. Tapi seperti yang kami bilang di atas, kalau kamu sudah merupakan sebuah perusahaan besar, maka kamu akan memiliki perpustakaan sendiri dan semua buku di dalam perpus itu adalah jaringan atau websitemu.
Link Website
Selain sebagai “perpustakaan”, hosting juga punya fungsi sebagai sebuah redireksi untuk DNS. Contoh sederhananya begini, kamu memiliki situs pengamathosting.com misalnya, nah situs itu sudah terdaftar di sebuah DNS. Kemudian saat ada orang mau akses situs itu, maka server akan segera mengambilkan link hosting tersebut yang ada dalam hosting.
Jadi, mau websitemu sudah terdaftar di DNS tapi tidak kamu masukkan di web hosting, websitemu akan tetap tidak terlacak oleh orang lain dan tidak bisa di akses. Kamu bahkan akan mendapati error di websitemu sendiri.
Menjaga Agar Tetap Online
Fungsi utama web hosting yang terakhir adalah menjaga websitemu untuk tetap online selama 24 jam. Kenapa harus begitu? Bayangkan saja, website itu seperti toko, tapi bedanya ia bisa diakses dimana pun dan kapanpun. Kalau misalnya websitemu hanya buka di jam yang terbatas saja, bagaimana kamu bisa mendapatkan trafik? Maka dari itu websitemu harus menyala 24 jam agar jika sewaktu-waktu ada yang sedang mengakses, maka mereka bisa langsung membaca atau melihat websitemu.
Meski begitu ada juga beberapa kasus dimana sebuah website mati. Tapi kasus semacam itu hanya sebagian kecil saja. Biasanya website yang mati itu pakek hosting free, karena itu sebaiknya gunakan hosting yang berbayar. Apalagi ketika kamu ingin menggunakannya sebagai website untuk bisnis atau profesi atau hal-hal sejenisnya.
Lalu bagaimana caranya mendapatkan hosting atau web hosting? Beli dimana? Berapa harganya? Bagus atau tidak? Dan pertanyaan lainnya. Jawabannya adalah kamu bisa membelinya di IDwebhost. Kami memiliki hosting dengan kualitas terbaik dan harga yang sangat terjangkau. Malah kamu bisa memilih sesuai dengan kebutuhanmu. Jadi bagaimana? Tertarik untuk memulai punya website pribadi yang agak serius?
Member since 6 Sep 2019