idwebhost Bikin Website Sekarang

WordPress Headless CMS: Cara Ubah Website Lebih Kekinian

4 Okt 2024
WordPress Headless CMS: Cara Ubah Website Lebih Kekinian campaign-unlimited

Ibarat mengupgrade smartphone lawas ke model terbaru, menggunakan WordPress sebagai headless CMS bisa membuat website kamu tampil lebih fresh, loading lebih ngebut, dan yang paling penting – siap menghadapi tuntutan digital masa kini. 

Penasaran bagaimana caranya? Dalam artikel ini, kamu akan mengupas tuntas cara mengubah WordPress biasa menjadi platform content management system yang lebih powerful dengan pendekatan headless CMS. Yuk, simak cara bikin website kamu jadi lebih kekinian!

Apa Itu Headless WordPress?

Dalam bahasa teknis yang lebih sederhana, Headless WordPress adalah cara menggunakan WordPress hanya sebagai sistem pengelola konten di backend, sementara tampilan website (frontend) dibangun secara terpisah dengan teknologi modern, seperti React, Vue, atau Next.js. 

Merujuk pada konsep headless CMS, WordPress headless ini bekerja dengan WordPress tetap berfungsi sebagai “dapur” tempat kamu membuat dan mengelola konten, tapi kontennya bisa ditampilkan di mana saja: website, aplikasi mobile, atau bahkan smart TV. 

Apa bedanya dengan WordPress biasa?

  • WordPress Biasa: Seperti rumah yang sudah jadi – atap, dinding, dan isinya jadi satu paket
  • Headless WordPress: Seperti memisahkan isi rumah dari bangunannya – kamu bebas mendesain “rumah” baru dengan gaya yang kamu mau

Cara Menggunakan WordPress sebagai Headless CMS

WordPress Headless CMS

Secara default, WordPress bukanlah Content Management System tanpa kepala (headless CMS). Kamu perlu melakukan beberapa langkah untuk memisahkan WordPress dan menjadikannya headless CMS. 

Memang terdengar teknis, tapi langkah-langkahnya sangat mudah dicerna. Berikut ini panduan menggunakan WordPress sebagai headless CMS:

Langkah 1: Decoupled WordPress (Aktifkan Tema Kosong)

Pertama-tama, kamu perlu “mengosongkan” tampilan WordPress kita. Kenapa? Karena nantinya frontend kamu akan dibangun secara terpisah. Ini seperti menyiapkan kanvas kosong sebelum mulai melukis.

Caranya:

  1. Buat tema kosong baru di folder wp-content/themes
  2. Buat file index.php dengan kode minimal (cukup berikan halaman kosong)
  3. Buat file style.css dengan informasi tema
  4. Aktifkan tema kosong ini di dashboard WordPress

Sebagai tips tambahan: kamu bisa menggunakan tema “Headless” yang sudah ada di repository WordPress untuk mempersingkat waktu. 

Langkah 2: Install Plugin

Sekarang, mari lengkapi WordPress kamu dengan “senjata” melalui plugin-plugin essential yang bisa kamu pilih berikut ini:

  1. WP REST API (sudah built-in di WordPress modern)
  2. JWT Authentication – untuk keamanan API
  3. ACF to REST API – jika kamu menggunakan Advanced Custom Fields
  4. WP REST Cache – untuk optimasi performa

Instalasi plugin ini semudah memasang aplikasi di smartphone. Kamu tinggal mencari plugin yang ingin digunakan, lalu klik Install, kemudian klik Activate. Plugin yang sudah terpasang akan otomatis masuk ke dalam menu plugin pada halaman admin WordPress kamu. 

Langkah 3: Bekerja dengan WordPress REST API

Ini dia bagian puncaknya! REST API ini adalah jembatan yang menghubungkan WordPress dengan frontend kita. Yang perlu kamu lakukan adalah langkah-langkah berikut ini:

  1. Aktifkan permalinks (Settings > Permalinks)
  2. Test API endpoint default di your-site.com/wp-json/wp/v2/posts
  3. Buat authentication token untuk keamanan
  4. Dokumentasikan endpoint yang kamu butuhkan

Tips: Gunakan tools seperti Postman untuk testing API – ini akan membuatmu seperti dokter yang bisa “memeriksa kesehatan” API-mu!

Langkah 4: Kustomisasi Backend (Opsional)

Ingin membuat WordPress backend lebih ramah untuk tim content creator? Ini saatnya kamu melakukan kustomisasi backend dengan langkah-langkah berikut ini:

  1. Sesuaikan dashboard WordPress
    • Hapus menu yang tidak perlu
    • Tambahkan panduan penggunaan
    • Kustomisasi role dan permission
  2. Buat Custom Post Types sesuai kebutuhan
    • Produk
    • Portfolio
    • Testimonial
    • Dan lainnya
  3. Tambahkan Custom Fields
    • Gunakan ACF Pro untuk field builder yang powerful
    • Sesuaikan tampilan editor
    • Buat template untuk konten yang sering digunakan

Tips: Pikirkan workflow tim content creator. Buatlah sesederhana mungkin agar mereka bisa fokus membuat konten berkualitas!

Keunggulan dan Kekurangan Headless WordPress

Setelah memahami definisi dan mekanisme menggunakan WordPress sebagai headless CMS, kamu juga perlu tahu apa sih kegunaan dari headless WordPress ini, dan apa risikonya jika ini diaplikasikan untuk website kamu?

Keunggulan Headless WordPress

1. Kontenmu Bisa Muncul Di Mana-mana!

Bayangkan kalau kontenmu bisa muncul di website, aplikasi mobile, bahkan di perangkat IoT – semuanya dari satu sumber yang sama. Keren kan? Dengan headless WordPress, hal ini bukan cuma mimpi. Sistem API-nya memungkinkan kamu mendistribusikan konten ke berbagai platform sekaligus. Bahkan untuk AR dan VR juga bisa lho!

2. Hemat Waktu Banget

Capek update konten di banyak tempat? Dengan WordPress Headless, kamu cukup update di satu tempat, dan boom! Perubahannya langsung muncul di semua platform. Waktu yang tersisa bisa kamu pakai buat ngopi atau eksplor ide kreatif lainnya.

3. Bebas Berkreasi dengan Desain

Template bikin kamu mati gaya? Headlesss WordPress memberikan kebebasan total dalam mendesain frontend. Mau pakai framework apa aja boleh, mau bikin desain sekompleks apapun juga bisa. Pokoknya kreativitasmu nggak akan dibatasi!

4. Website Lebih Ngebut

Karena sistemnya lebih ramping (cuma database + REST API), websitemu bakal jadi lebih cepat. Ditambah lagi, kamu bisa pakai framework modern untuk frontend yang bikin pengalaman user makin meningkat.

5. Aman dan Terpercaya

Backend dan frontend yang terpisah membuat data konten kamu lebih aman dari serangan jahat, termasuk DDoS. Mirip seperti menyimpan hartamu di brankas bank dibanding di bawah kasur!

Risiko Menggunakan Headless WordPress

1. Preview Konten? Agak Ribet…

Buat content creator yang suka main visual, ini bisa jadi kendala. Karena frontend terpisah, kamu nggak bisa langsung lihat bagaimana kontenmu akan tampil di website.

2. Pengalaman User Bisa Jadi Beda-beda

Kalau kontenmu muncul di banyak platform tapi tampilannya nggak konsisten, ini bisa bikin user bingung. Ibarat punya banyak cabang restoran tapi rasanya beda-beda.

3. Maintenance Dobel

Frontend dan backend yang terpisah artinya kamu harus maintain dua sistem sekaligus. Meski menyenangkan, tapi ini juga memakan waktu.

4. Biaya Lebih Besar

Dengan headless WordPress, setup awal dan maintenance-nya lebih mahal dibanding WordPress biasa. Kamu mungkin butuh tim backend dan frontend developer yang lebih besar juga untuk menangani kedua sisi sistem.

5. Ada Fitur yang Hilang

Beberapa fitur WordPress yang biasa kamu pakai mungkin nggak bisa digunakan, seperti editor WYSIWYG atau preview langsung. Plugin yang mempengaruhi frontend juga nggak akan berfungsi.

Untuk Siapa Sih Headless WordPress

WordPress Headless CMS

Sudah jadi rahasia umum bahwa WordPress adalah “raja” di dunia website. Namun, menggunakan WordPress sebagai Headless CMS tidak bisa cocok untuk sejumlah kalangan. Mari kita bahas, headless WordPress itu lebih cocok ke siapa dan tidak cocok untuk siapa:

Headless WordPress Cocok untuk…

1. Kamu ingin Website Beda dari yang Lain

Kamu sudah bosan dengan template WordPress yang itu-itu saja, dan butuh ide yang lebih segar yang tidak bisa diwujudkan memakai template builder biasa. Nah, headless WordPress ini bisa jadi solusinya. Di sini kamu bebas berkreasi tanpa batas. 

2. Kamu Punya Proyek Besar

Kamu ingin konten kamu bisa muncul di mana-mana, seperti website, aplikasi mobile, smart TV, atau bahkan di kacamata AR. Headless adalah pilihan yang tepat. Satu konten, banyak platform. 

3. Kamu Jago Coding (atau Punya Tim Developer)

Kamu sudah punya skill programming atau punya akses ke developer andal. Ini modal penting buat sukses menggunakan WordPress sebagai headless CMS. 

Headless WordPress Tidak Cocok untuk…

1. Kamu Cuma Butuh Website Biasa

Kalau cuma butuh blog atau website sederhana, Headless WordPress malah bikin ribet. Ibarat beli tank buat ke warung, overkill banget kan?

2. Budget-mu Terbatas

Heads up! Headless WordPress butuh investment lebih gede, baik buat development awal maupun maintenance. Kalau budget-mu pas-pasan, mending stick sama WordPress biasa aja dulu.

3. Kamu Masih Pemula di Dunia Web Development

Baru mulai belajar web development? Headless WordPress mungkin bukan pilihan terbaik buat sekarang. Ini seperti belajar nyetir mobil balap tapi belum tahu medan. 

Kesimpulan

Bagi para developer, headless WordPress menawarkan fleksibilitas yang sangat tinggi. Dengan menggunakan REST API, kamu bisa mengintegrasikan konten WordPress dengan berbagai framework front-end seperti React, Vue.js, atau Angular. Dengan sistem ini, kamu bisa membuat konten di satu tempat tetapi bisa dinikmati di banyak platform sekaligus, seperti website, smart TV hingga VR AR.

Kombinasikan dengan layanan hosting WordPress IDwebhost yang mudah digunakan, dan kamu akan memiliki lingkungan pengembangan yang efisien dan produktif.

Ade Gusti

Member since 7 Aug 2024