Cara Jitu Riset Keyword YouTube Gratis, Views Naik Drastis!
Sudah rajin upload video di YouTube tapi views masih seret? Mungkin bukan kontennya yang salah, tapi kata kuncinya. Banyak kreator lupa satu hal penting: riset keyword. Padahal, ini bisa jadi pembeda antara video yang tenggelam dan yang viral. Penasaran cara riset keyword untuk YouTube secara gratis tapi efektif? Yuk, kita kupas bersama-sama!
- 1 Memahami Video Search Engine YouTube Bukan Google
- 2 Mengapa Riset Keyword YouTube Itu Berbeda?
- 3 Strategi Riset Keyword untuk YouTube (Gratis & Efektif)
- 4 Tips Menentukan Keyword yang Tepat untuk Konten YouTube
- 5 Kesimpulan
Memahami Video Search Engine YouTube Bukan Google
Sebelum mulai riset keyword, kamu perlu memahami dulu bahwa YouTube bukan hanya platform berbagi video. Ia adalah mesin pencari terbesar kedua di dunia setelah Google, dan cara kerjanya juga berbeda.
Di YouTube, semua pencarian berorientasi pada video intent—artinya, user ingin menonton sesuatu, bukan membaca artikel atau membeli produk secara langsung.
YouTube akan menampilkan hasil yang paling relevan dan paling berpotensi membuat user tetap menonton. Algoritmanya mempertimbangkan banyak faktor, seperti:
- Click-through rate (seberapa sering thumbnail kamu diklik)
- Watch time (berapa lama video kamu ditonton)
- Engagement (likes, komen, share)
- Video relevance
Jadi, kalau kamu berpikir bisa langsung pakai keyword dari Google ke YouTube, sayangnya itu tidak akan terlalu efektif. Perilaku user di dua platform itu berbeda.
Baca Juga: 10 Ide Konten YouTube tentang Teknologi: Auto Banjir Views!
Mengapa Riset Keyword YouTube Itu Berbeda?
Keyword “sepatu olahraga murah” mungkin punya volume besar di Google, tapi tidak banyak yang mencarinya di YouTube.
Sebaliknya, keyword seperti “review sepatu olahraga untuk lari” atau “unboxing sepatu Nike terbaru” justru punya performa lebih tinggi di YouTube.
YouTube sangat kuat untuk kata kunci video-spesifik, seperti:
- Tutorial
- Review
- Demo
- Step-by-step
- Explained
- 101
- How to
Jane Javor dari NP Digital mengatakan bahwa riset keyword di YouTube harus memprioritaskan intent edukatif dan eksploratif, karena sebagian besar penonton datang untuk belajar atau mencari solusi.
Itulah kenapa kamu harus membedakan riset keyword YouTube dengan SEO pada umumnya.
Baca Juga: Cari Tahu Video Search Engine selain YouTube, Yuk Kenalan!
Strategi Riset Keyword untuk YouTube (Gratis & Efektif)
Riset keyword adalah kunci agar video kamu lebih mudah ditemukan. Yuk, bongkar strategi riset keyword gratis yang sering diremehkan tapi sangat ampuh!
Langkah 1: Tentukan Topik Utama
Langkah awal adalah membuat daftar topik yang ingin kamu bahas. Fokus pada topik edukatif atau problem-solving, bukan sekadar nama produk atau brand. Misalnya:
- “Cara setup mikrofon untuk podcast”
- “Tips bikin konten Reels tanpa ribet”
- “Edit video YouTube pakai HP”
Cari inspirasi dari Google Trends, channel kompetitor, atau bahkan hasil polling dari audiens kamu.
Langkah 2: Mencari Ide Berbasis Kata Kunci
Setelah punya daftar topik awal, langkah selanjutnya dalam riset keyword untuk YouTube adalah memperluas dan memvalidasi ide-ide tersebut menjadi kata kunci yang bisa dioptimalkan.
Berikut beberapa tools yang bisa kamu gunakan:
#1. YouTube Search Bar (Gratis)
Cara termudah dan tercepat adalah memanfaatkan fitur auto-suggest di YouTube Search. Ketik satu kata kunci, misalnya “edit video”, dan YouTube akan menampilkan saran pencarian yang sering digunakan user, seperti:
- edit video YouTube di HP
- edit video tanpa watermark
- edit video aesthetic
Ini menunjukkan minat aktual user, langsung dari data pencarian YouTube.
Cara Menggunakan:
- Buka YouTube (versi desktop lebih optimal)
- Ketik satu kata kunci umum, misalnya “vlog harian”
- Catat semua saran yang muncul di dropdown
- Ulangi dengan variasi kata lain untuk memperluas ide
Kelebihan:
- Real-time dan akurat
- Tidak butuh software tambahan
Kekurangan:
- Tidak menampilkan volume pencarian
- Terbatas hanya pada beberapa saran
#2. TubeBuddy (Trial Gratis + Berbayar)
Fitur Keyword Explorer-nya bisa menilai skor persaingan berdasarkan channel kamu. Cocok buat pemula yang ingin tahu keyword dengan optimasi terbaik.
Cara Menggunakan:
- Install ekstensi TubeBuddy di browser (Chrome/Firefox)
- Login dengan akun YouTube
- Klik ikon TubeBuddy > pilih Keyword Explorer
- Masukkan keyword utama, misalnya “tutorial makeup”
- Lihat skor SEO, saran keyword, dan kompetisinya
Kelebihan:
- Analisis kompetisi sesuai channel
- User-friendly untuk pemula
Kekurangan:
- Butuh login YouTube
- Beberapa fitur penting hanya ada di versi berbayar
#3. Keyword.io (Freemium)
Aplikasi ini mampu menghasilkan banyak keyword untuk YouTube berdasarkan seed keyword. Hasilnya bisa diekspor ke spreadsheet, cocok untuk brainstorming awal.
Cara Menggunakan:
- Buka keyword.io dan pilih platform “YouTube”
- Masukkan kata kunci utama, misalnya “gaming”
- Klik “Search” dan tunggu hasilnya muncul
- Unduh daftar keyword jika perlu
Kelebihan:
- Cepat menghasilkan banyak ide keyword
- Mudah diekspor
Kekurangan:
- Tidak menampilkan volume pencarian
- Minim insight tambahan (seperti kompetisi)
#4. vidIQ (Gratis + Premium)
Memberi insight seperti volume pencarian, pertanyaan populer, dan skor kompetisi. Ideal untuk kamu yang ingin riset keyword YouTube yang lebih mendalam.
Cara Menggunakan:
- Install ekstensi vidIQ di browser
- Login dengan akun YouTube
- Masuk ke YouTube lalu klik ikon vidIQ
- Gunakan fitur Keyword Tools atau Trending Videos
- Masukkan keyword > lihat data volume, kompetisi, dan peluang
Kelebihan:
- Menampilkan data volume + kompetisi
- Rekomendasi keyword relevan & trending
Kekurangan:
- UI agak kompleks untuk pemula
- Beberapa data penting terkunci di versi premium
Langkah 3: Analisis Data di YouTube Analytics
Jangan lupakan data YouTube Analytic dari channel kamu sendiri saat melakukan riset keyword untuk YouTube. Buka YouTube Studio → Analytics → Traffic Source → YouTube Search.
Di sini, kamu bisa lihat keyword apa yang sudah mendatangkan traffic.
Kalau ada keyword yang performanya bagus tapi belum kamu optimalkan, jadikan itu target keyword untuk video berikutnya.
Langkah 4: Cek Kualitas Video Kompetitor
Ini adalah langkah kualitatif yang sering diabaikan selama riset keyword YouTube. Cari kata kunci yang ingin kamu targetkan, lalu tonton 5–10 video teratas. Evaluasi apakah kontennya masih relevan, menarik, atau bisa kamu buat dengan kualitas lebih baik.
Kalau mayoritas videonya kurang engaging, justru itu adalah peluang besar buat kamu mengisi celah konten dengan konten yang lebih solid.
Tips Menentukan Keyword yang Tepat untuk Konten YouTube
Setelah punya daftar keyword, tantangannya belum selesai. Sekarang saatnya memilih mana yang paling tepat untuk konten kamu agar hasilnya benar-benar maksimal di YouTube.
Pilih Long-Tail Keyword yang Relevan
Pakai kata kunci umum seperti “belajar coding” memang menarik, tapi saingannya ketat dan terlalu luas. Coba perjelas niatmu dengan long-tail keyword seperti “belajar coding Python untuk pemula tanpa background IT”.
Kata kunci seperti ini punya volume pencarian lebih kecil, tapi audiens yang datang akan jauh lebih tertarget dan niatnya jelas. Hasilnya? Engagement lebih tinggi, dan video lebih mudah naik.
Pahami Search Intent
Tiap keyword punya “maksud” di balik pencariannya. Misalnya, saat seseorang mengetik “review kamera Sony ZV-E10”, dia ingin tahu pengalaman nyata, bukan tutorial setting kamera.
Jadi, sesuaikan isi videomu dengan niat pencari (search intent)—bukan sekadar mengejar kata kunci.
Fokus pada Relevansi, Bukan Hanya Volume
Volume besar memang menggiurkan, tapi jika tidak nyambung dengan isi video, penonton bisa kecewa dan langsung pergi.
Misalnya, keyword “bikin website gratis” cocok untuk video tutorial lengkap, bukan cuma review tools. Jadi, pastikan keyword kamu menggambarkan isi video dengan akurat.
Kesimpulan
Riset keyword YouTube memang butuh pendekatan khusus—tidak bisa disamakan dengan riset keyword biasa. Dengan memahami karakteristik YouTube sebagai search engine, mengenali intent audiens, dan memanfaatkan tools riset keyword gratis seperti YouTube Search, TubeBuddy, atau YouTube Analytics, kamu bisa menemukan peluang besar untuk menaikkan views secara organik.
Kalau kamu serius membangun branding sebagai content creator, jangan hanya mengandalkan platform sosial. Buat juga website atau landing page personal sebagai pusat portofolio dan kanal komunikasi profesional.
Dan untuk itu, kamu bisa mulai dengan layanan Hosting Unlimited dari IDwebhost. Stabil, cepat, dan cocok untuk kreator digital seperti kamu yang ingin membangun personal branding dengan cara yang benar.