Tips Mengganti Tema WordPress, Perhatikan Hal Ini!
Sebagian dari kamu mungkin adalah pengguna yang telah menggunakan CMS berbasis WordPress sejak lama. Ya, tak bisa dibantah memang, WordPress adalah content management system dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia. Sebagai pengguna lama WordPress, pernahkah kamu berpikir untuk mengganti tema wordpress? Atau justru kamu pernah mengganti tema WordPress? Salah satu keunggulan WordPress adalah kemudahannya dalam melakukan kustomisasi. Salah satu jenis kustomisasi adalah melakukan pergantian tema. Di WordPress, mengganti tema adalah semudah dengan beberapa klik. Tetapi sesungguhnya menggant tema WordPress tidak sesimpel yang dibayangkan. Artikel ini akan mengulas tips mengganti tema WordPress hingga kamu paham apa yang harus dilakukan selama proses yang dikenal dengan switching ini.
Contents
Tips Mengganti Tema WordPress
Lalu, apa saja yang harus kamu perhatikan saat mengganti tema WordPress? Ini dia ulasannya:
1. Buat catatan tentang tema saat ini
Kamu mungkin adalah bagian dari banyak pengguna wordpress yang selalu mencari informasi di web untuk menyelesaikan masalah yang dialami. Dan tak jarang pula kamu mendapati bahwa penyelesaian masalahnya hanyalah dengan menambahkan kode pada tema, seperti contohnya function.php.
Saat mengubah tema, ada kemungkinan kamu lupa pada beberapa kode yang telah ditambahkan.
Telusurilah file tema dan catat kode apa saja yang telah kamu tambahkan. Dan langkah penting sebelum mengganti tema baru, bandingkan kecepatan load time antara tema lama dan tema baru. Bukan semata kecepatan membuka beranda, namun halaman website secara keseluruhan.
Sebelum dan sesudah menganti tema WordPress, pastikan memastikan widget yang telah terpasang kompatibel dengan tema website yang baru. Sidebar adalah bagian WordPress yang paling sering dikustomisasi. Di bagian ini, pengguna bisa menambahkan foto, tautan profil, hingga menyematkan video.
Jadi pastikan tema baru yang kamu siapkan kompatibel dengan widget yang kamu gunakan saat ini. Widget yang tidak kompatibel dengan tema akan membuat widget yang mungkin sudah dikustomisasi dengan cantik akan hilang sia-sia.
Apapun yang sudah kamu modifikasi di sidebar akan tertimpa kode dari tema baru. Pastikan segera menambahkan kode tersebut pada sidebar tema wordpress yang baru.
3. Jangan sampai kehilangan tracking code
Kebanyakan blogger menggunakan aplikasi analitik, seperti Google Analytics atau yang sejenis. Umumnya para blogger tersebut menggunakan plugin untuk menambahkan kode pelacakan. Sebagian yang lain ada yang memodifikasi kodenya menggunakan footer.php. Dan mungkin di antara kamu ada yang menempelkan kode pelacakan adsense di blog atau website.
Apapun kode yang kamu tanam di website atau blog, pastikan untuk menyalinnya terlebih dahulu sebelum menggant tema WordPress yang baru. Dengan demikian, kamu tak akan lagi kerepotan saat mendapati kode atau plugin dari tema yang lama tidak kompatibel di tema yang baru. Sesungguhnya ini adalah suatu hal yang simpel, namun banyak blogger yang lupa melakukannya.
4. Jangan lupa backup
Tips mengganti tema wordpress yang tak kalah penting adalah melakukan backup atau pencadangan. Sebagai pemilik website, langkah pencegahan yang harus kamu lakukan adalah membackup semua file, tema, plugin dan database.
Terdapat banyak tools yang bisa kamu gunakan untuk membackup semua yang ada di dalam websitemu sebelum berganti tema yang baru.
5. Aktifkan maintenance mode pada proses penggantian tema
Kamu mungkin pernah merasa kesal saat mendapati situs yang rusak saat berkunjung di suatu website. Demikian juga yang akan dirasakan pengunjung websitemu saat berkunjung ketika sedang proses switching. Untuk itu opsi terbaik yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengaktifkan maintenance mode pada saat akan switching.
Setelah pengaktifan maintenance mode, kamu bisa melanjutkan kembali proses switching tanpa harus mendapat omelan pengunjung.
6. Tes fungsi dan plugin
Setelah mengaktifkan tema baru, yang harus dan wajib kamu lakukan adalah melakukan testing segala fitur dan plugin pada tema yang baru. Di fase ini, kamu harus memastikan fitur dan plugin yang ada berjalan dengan baik di tema yang baru.
Di sini kamu bisa memutuskan plugin dan widget apa saja yang ingin ditambahkan dari tema lama ke tema yang baru. Cobalah semua fitur yang ada, seperti komentar, postingan baru, halaman arsip, kontak, dan juga peta situs. Pastikan semua berfungsi dengan normal.
7. Perhatikan kompatibilitas browser
Menguji tema baru pada browser sangat penting dilakukan sesaat setelah porses switching. Uji cobakan situsmu di semua browser yang bisa diakses. Ini sangat penting untuk jika kamu sebagai pemilik website tak ingin mendapatkan komplain dari pengunjung kalau website tak bisa dibuka di browser tertentu.
Langkah paling mudah yang dilakukan adalah dengan memeriksa statistik pengunjung website dan lihatlah browser apa yang paling banyak digunakan pengunjung. Kamu bisa memulai memeriksa kompatibilitas berdasarkan catatan yang dimiliki.
8. Penyesuaian Warna Widget dengan Tema
Menyesuaikan warna widget dengan tema merupakan hal yang penting karena berkaitan dengan kenyamanan visual pengunjung. Misalnya saja, temamu menggunakan warna dominan biru, dan widget Facebook di sidebar berwarna senada. Untuk memberikan kesan visual yang baik, kamu harus memperhatikan kontras antara widget dangan warna tema.
9. Tes Loading Time
Setelah mengganti tema, kamu tak hanya harus mencoba segala fitur dan plugin, namun juga memeriksa loading time. Kamu bisa membandingkan loading time tema lama dengan tema yang baru. Bila merasa tema baru tersebut memiliki loading time lambat, kamu bisa mencari solusi untuk meningkatkan kecepatannya.
10. Monitor Bounce Rate
Setelah mengganti tema WordPress, pastikan untuk memeriksa bounce rate. Kemungkinan bounce rate setelah switching tinggi karena tak semua tema langsung bisa ramah terhadap pengunjung websitemu. Bila bounce rate tinggi, kamu bisa mengatasinya dengan menambahkan beberapa widget, seperti artikel terkait, artikel terpopuler, hingga tombol fanpage di sosial media.
11. Umumkan pada Pengunjung dan mintalah feedback
Setelah melakukan switching dan mematikan mode maintenance, segera buatlah sebuah postingan yang poinnya berisi bahwa kamu baru saja melakukan pergantian tema website. Beritahukan kepada pembaca bahwa kemungkinan masih akan terdapat bug yang mungkin akan ditemui.
Kamu juga bisa meminta masukan dan feedback dari pengunjung, tentang apa saja yang harus ditingkakan sebagai konsekuensi dari penggantian tema.
IDwebhost contohnya, sebagai penyedia hosting terbaik di Indonesia, selalu mengabarkan kepada penggunanya apabila terjadi sesuatu pada websitenya. tak hanya melalui website, namun juga melakukan pemberitahuan via sosial media.
Kesimpulan
WordPress adalah CMS yang sangat mudah kustomisasi. Terdapat ratusan plugin tema yang bisa kamu coba terapkan di website. Meskipun mudah, namun kamu harus memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan tema.
Alangkah baiknya sebelum melakukan switching, kamu melakukan konsultasi pada penyedia hosting yang digunakan.Era saat banyak penyedia hosting, dari yang mengklaim hosting terbaik sampai hosting murah memiliki tim support yang akan membantumu. Demikian tips mengganti tema wordpress, semoga bermanfaat.
Member since 6 Sep 2019