Toxic Adalah: Ini Ciri-ciri dan Cara Menghadapi Orang yang Toxic
Pernah dengar istilah toxic? Atau toxic relationship? Coba perhatikan, jangan-jangan saat ini kamu sedang berada dalam hubungan toxic, tapi kamu tidak menyadarinya? Eh, tapi tunggu dulu, sebenarnya, apa sih toxic itu? Toxic adalah istilah untuk menyebutkan suatu hubungan yang tidak sehat dan memberikan dampak buruk.
Istilah ini tidak hanya berlaku untuk hubungan asmara saja, lho. Kamu bisa menemukan hubungan toxic dalam lingkungan pertemanan, pekerjaan, hingga keluarga. Untuk menghindari hubungan dan perilaku demikian, sebaiknya kamu mengenalnya lebih dalam. Ayo kita bahas selengkapnya di artikel ini!
Contents
Apa Itu Toxic?
Mari mulai dengan membahas pengertiannya terlebih dahulu. Apa arti toxic? Toxic adalah istilah dari bahasa Inggris, yang berarti beracun. Istilah ini banyak digunakan untuk menyebut suatu hubungan yang tidak sehat dan memberikan dampak buruk.
Hubungan toxic membuat salah satu pihak merasa direndahkan, diserang, dan disalah pahami. Jika diteruskan dalam jangka waktu lama, toxic relationship dapat memberikan pengaruh yang buruk bagi kesehatan fisik, emosional, hingga psikologis.
Tidak jarang bahkan hubungan ini menyebabkan seseorang mengalami depresi dan trust issue. Sayangnya, banyak orang yang masih kesulitan untuk keluar dari hubungan ini. Hal ini dikarenakan toxic relationship membuat salah satu pihak merasa tertekan dan tidak menyadari perilaku yang toxic.
Ciri-ciri Hubungan Toxic
Toxic adalah perilaku yang perlu dihindari. Pastikan kamu tidak bersikap demikian atau terlibat dalam hubungan dengan orang yang toxic. Untuk itu, kamu perlu mengenali dari ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri kamu terjebak dalam hubungan toxic antara lain sebagai berikut:
1. Salah satu Pihak Lebih Dominan dan Suka Mengendalikan
Ciri-ciri hubungan toxic yang paling mudah dikenali adalah adanya salah satu pihak yang dominan. Dalam sebuah hubungan, orang yang toxic biasanya ingin mendominasi dan mengendalikan pihak lain atau pasangannya.
Orang toxic bisa dikenali dari sifatnya yang egois. Sifat ini membuat orang tersebut merasa lebih berhak untuk mengendalikan situasi, termasuk dengan orang lain untuk melakukan hal yang menguntungkannya.
2. Kesulitan untuk Berkembang
Dalam hubungan toxic, kamu akan merasa kesulitan untuk berkembang. Ini dikarenakan perkembanganmu dilihat sebagai ancaman bagi orang toxic. Oleh sebab itu, biasanya kamu akan dihalangi untuk melakukan berbagai pengembangan diri. Caranya antara lain dengan meremehkan, menurunkan rasa optimis, dan melakukan berbagai tindakan manipulatif lainnya.
3. Tidak Dapat Berkomunikasi dengan Baik
Dalam suatu hubungan diperlukan adanya komunikasi dua arah untuk membangun hubungan dengan baik. Cara komunikasi inilah yang dapat membantu mencari solusi saat terjadi suatu masalah.
Ciri lain kamu terjebak dalam hubungan toxic adalah kamu tidak dapat menemukan cara komunikasi yang sehat dalam suatu hubungan. Kamu merasa kesulitan untuk mengkomunikasikan masalah sekecil apapun dengannya.
Bahkan, kamu mungkin juga mengalami tindakan kekerasan. Kekerasan ini bisa secara fisik atau pun dalam bentuk kekerasan emosional, yang membuat perasaanmu terluka. Jika sudah mengalami ciri-ciri demikian, sebaiknya mulailah pertimbangkan untuk keluar dari hubungan ini.
4. Merasa Gagal dan Sulit Menerima Diri Sendiri
Berikutnya, tanda lain jika kamu berada dalam hubungan toxic adalah kamu selalu merasa gagal dan kesulitan untuk menerima diri sendiri. Ini merupakan akibat yang ditimbulkan dari kritikan yang secara terus-menerus merusak kepercayaan diri kamu.
Perkataan dari orang toxic berusaha memanipulasi pikiranmu dan membuat kamu yakin, bahwa kamu tidaklah berarti. Hal tersebut dilakukan untuk tetap menguasaimu agar dalam kendalinya.
5. Mengisolasi Diri dari Orang Lain
Sebagai akibat tekanan dan dominasi dari orang toxic, kamu akan memilih untuk menarik diri dari lingkunganmu. Kamu menjadi lebih tertutup dan enggan berhubungan dengan orang lain. Bahkan, bukan tidak mungkin orang toxic tersebut yang justru melarang kamu untuk berhubungan dengan orang lain.
Penyebab Perilaku Toxic
Nah, setelah mengetahui ciri-cirinya, mungkin kamu jadi penasaran akan hal yang menyebabkan seseorang menjadi toxic. Pada dasarnya, sikap toxic dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
- Latar belakang seseorang. Perilaku toxic bisa disebabkan oleh latar belakang masa lalu. Boleh jadi seseorang mendapatkan pola asuh yang kurang baik atau tumbuh di lingkungan yang toxic. Hal demikian dapat membuat orang tersebut mengadopsi apa yang dia terima untuk digunakan dalam pola sosialisasinya.
- Gangguan mental. Seseorang dengan gangguan mental seperti gangguan kecemasan atau depresi akut bisa menyebabkan perilaku toxic. Jadi, jika kamu mengenal seseorang dengan gangguan mental, ajaklah untuk mendapatkan bantuan profesional.
- Pengalaman traumatis. Adanya pengalaman traumatis yang menyakitkan dapat membuat seseorang menjadi toxic. Ini dikarenakan pengalaman tersebut menimbulkan guncangan secara emosional.
Cara Menghadapi Orang Toxic
Jika kamu telah menyadari sedang berada dalam hubungan toxic, kamu harus mulai mengambil langkah untuk menarik diri dari hubungan tersebut. Untuk itu, kamu dapat mempelajari cara menghadapi orang toxic berikut ini:
1. Membatasi Waktu Bersama
Pertama-tama, batasi waktu bersama orang tersebut. Semakin lama waktu yang kamu habiskan dengan orang toxic maka akan semakin mudah orang tersebut untuk mempengaruhi dan mendominasimu. Dengan demikian, kamu akan jadi semakin sulit untuk menarik diri dari hubungan toxic.
Jadi, sebaiknya buatlah batasan waktu dengan orang toxic. Lambat laun, cara ini dapat membantu mengurangi intensitas hubunganmu. Dengan begitu, lama-kelamaan kamu bisa terbebas dari hubungan toxic.
2. Berani Menolak Ajakan
Terlalu lama berada di bawah tekanan biasanya membuatmu merasa takut untuk menolak. Kamu jadi takut untuk mengatakan “tidak” karena dapat memberikan konsekuensi seperti ancaman dan gaslighting. Kenalilah bahwa orang toxic sejatinya pintar memainkan kata-kata, untuk membalikkan kondisi.
Ini adalah jurus andalan mereka untuk mengendalikan orang lain demi memenuhi keinginannya. Alih-alih tenggelam dalam permainan kata-katanya atau khawatir akan konsekuensi yang belum kamu dapatkan, beranikan diri untuk menolak.
Jika kamu tidak menyukai atau enggan melakukan suatu hal, maka berikan penolakan secara langsung dan tegas. Menolak hal yang tidak kamu sukai adalah hal yang wajar. Kamu tidak perlu terlalu khawatir untuk melakukannya.
Dengan belajar menolak ajakan yang tidak kamu sukai, kamu sudah satu langkah lagi lebih jauh dari toxic relationship. Kebiasaan ini akan membuat orang toxic jadi enggan menghubungimu, karena mereka tahu bahwa kamu sudah memiliki keberanian untuk menolak.
3. Memprioritaskan Diri Sendiri
Orang toxic adalah seseorang yang selalu ingin menarik orang lain untuk terlibat dalam urusannya, tanpa memberikan timbal balik. Dalam hubungan pertemanan misalnya, seorang teman yang toxic biasanya selalu meminta bantuan tanpa mau membantu temannya kembali.
Padahal, dalam sebuah hubungan sudah sewajarnya ada give and take. Katakan pada dirimu sendiri bahwa kamu tidak perlu menyenangkan orang lain terus-menerus. Kamu perlu memedulikan dirimu sendiri terlebih dahulu, alih-alih menyenangkan orang yang tidak memedulikan kamu.
Di samping itu, memprioritaskan diri juga bisa melatih untuk berfokus pada diri sendiri. Jadi, kamu tidak hanya sibuk memikirkan kekhawatiran akan orang lain. Kamu dapat berfokus mengejar impian maupun melakukan hal yang kamu sukai.
Lama-kelamaan, kebiasaan ini akan membentuk cara berpikir yang baru. Kamu jadi terbiasa memberikan batas yang jelas kepada orang lain. Alhasil, kamu tahu apa yang kamu mau dan yang tidak kamu mau. Dengan begitu, kamu jadi tidak mudah dimanfaatkan oleh orang atau lingkungan yang toxic.
Semoga penjelasan kami bisa kamu pahami, ya. Toxic adalah istilah untuk menyebutkan suatu hubungan yang tidak sehat dan merugikan sebelah pihak. Jika kamu merasa sedang berada dalam hubungan ini, mulailah mengenali dirimu dengan baik untuk keluar dari hubungan tersebut.
Buat menambah kegiatan, kamu bisa memperbanyak wawasan dengan baca artikel-artikel di blog IDwebhost, gratis! Selain itu, kamu juga bisa memulai kegiatan baru yang menghasilkan, seperti bergabung dengan program afiliasi hosting IDwebhost. Daftarkan diri kamu gratis dan dapatkan komisi hingga 70% dari setiap penjualan. Yuk, pelajari selengkapnya!