Apa Itu Website Statis? Kelebihan, Kekurangan, dan Cara Membuat Website Statis
Pernah dengar istilah website statis? Mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian orang. Tapi tenang aja, kita bakal bahas tuntas apa itu website statis dan bedanya sama website yang biasa kita lihat sehari-hari.
Contents
Apa Itu Website Statis?
Bayangin aja, website statis itu kayak poster di dinding. Isinya udah fix dari awal, gak berubah-ubah terus. Jadi, setiap kali ada pengunjung yang buka, yang mereka lihat selalu sama. Beda banget kan sama website berita yang isinya selalu update setiap menit? Nah, itulah contoh website dinamis.
Tapi, kenapa sih harus ada website statis? Apa sih kelebihannya? Tenang, kita bakal bahas semua itu satu per satu. So, buat kamu yang penasaran dan pengen tahu lebih banyak tentang website statis, yuk simak terus artikel ini!
Kelebihan Website Statis
Oke, sekarang kita udah tahu apa itu website statis. Nah, sekarang saatnya kita bahas kenapa sih banyak orang yang memilih untuk bikin website statis? Ternyata, website statis punya banyak banget kelebihan lho!
Cepat
Pernah kesel nungguin website lama banget loading-nya? Nah, kalau pakai website statis, kamu gak bakal ngalamin masalah itu. Soalnya, website statis itu ringan banget. Bayangin aja, kayak lagi buka dokumen Word, langsung terbuka tanpa loading lama. Alhasil, pengunjung kamu bakal betah berlama-lama di website kamu karena gak perlu nunggu-nunggu.
Aman
Website statis itu punya keamanan yang lebih baik dibandingkan website dinamis. Kenapa bisa gitu? Karena website statis itu lebih simpel dan gak punya banyak celah yang bisa dimanfaatkan hacker. Jadi, kamu bisa tidur nyenyak tanpa khawatir website kamu kena hack.
SEO-nya Gampang Banget!
Buat kamu yang pengen website-nya gampang ketemu di Google, website statis adalah pilihan yang tepat. Kenapa? Karena struktur website statis itu lebih sederhana dan mudah dibaca sama mesin pencari. Dengan sedikit optimasi, website statis kamu bisa langsung nongol di halaman pertama Google.
Lebih Hemat
Selain cepat, aman, dan gampang dioptimasi, website statis juga lebih hemat biaya. Kenapa? Karena website statis gak butuh server yang terlalu besar dan kompleks. Jadi, kamu bisa menghemat biaya hosting setiap bulannya. Asyik kan?
Kekurangan Website Statis
Meskipun punya banyak kelebihan, website statis juga punya beberapa kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan. Yuk, kita bahas satu per satu!
Terkesan Kaku
Salah satu kekurangan terbesar dari website statis adalah kurangnya fleksibilitas. Bayangin aja, kalau kamu mau mengubah sedikit aja isi website, kamu harus edit file-file kode secara manual.
Ribet banget kan? Beda banget sama website dinamis yang bisa diubah-ubah isinya dengan mudah melalui dashboard. Jadi, kalau kamu butuh website yang sering diubah-ubah isinya, website statis mungkin bukan pilihan yang tepat.
Susah Banget Kayak Cari Jarum di Lautan!
Selain kurang fleksibel, mengelola konten di website statis juga cukup sulit. Kenapa? Karena semua konten disimpan dalam file-file terpisah.
Jadi, kalau kamu punya banyak halaman, kamu harus bolak-balik buka file yang berbeda-beda setiap kali mau mengubah konten. Capek banget kan? Belum lagi kalau kamu mau mencari konten yang spesifik, pasti bakal butuh waktu yang cukup lama.
Jadi, kesimpulannya, website statis memang punya banyak kelebihan, tapi juga punya kekurangan di sisi fleksibilitas dan manajemen konten.
Nah, sekarang kamu udah tahu kan kelebihan dan kekurangan website statis? Dengan begitu, kamu bisa memilih jenis website yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu.
Baca Juga: Jenis-Jenis Website Berdasarkan Fungsinya
Cara Membuat Website Statis
Sekarang, kamu sudah tahu kan kelebihan dan kekurangan website statis? Nah, kalau kamu tertarik buat bikin website statis sendiri, yuk kita bahas cara membuatnya. Ada dua cara yang umum digunakan, yaitu:
1. Bikin Sendiri dari Nol: HTML, CSS, dan JavaScript
Cara pertama adalah dengan membuat website statis dari nol menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS, dan JavaScript.
Bayangin aja, kamu kayak lagi membangun rumah dari batu bata. Kamu harus susun satu per satu elemen website, mulai dari struktur halaman, tampilan, hingga interaksi.
- HTML: Ini adalah bahasa dasar untuk membuat struktur halaman web. Jadi, kamu akan menentukan di mana letak judul, paragraf, gambar, dan elemen lainnya.
- CSS: Nah, kalau CSS ini gunanya untuk mempercantik tampilan website. Kamu bisa mengatur warna, font, tata letak, dan efek-efek lainnya.
- JavaScript: Bahasa ini digunakan untuk membuat website menjadi lebih interaktif. Misalnya, membuat animasi, formulir, atau fitur-fitur lainnya.
2. Pakai Alat Bantu: Static Site Generator (SSG)
Kalau kamu nggak mau repot ngoding dari nol, kamu bisa menggunakan static site generator (SSG). SSG ini kayak perakit mebel, tinggal pasang-pasang komponen aja, website kamu langsung jadi.
Beberapa SSG yang populer adalah:
- Hugo: Cepat banget, cocok buat website yang kontennya banyak.
- Gatsby: Dikenal karena performanya yang sangat baik.
- Next.js: Cocok untuk website yang membutuhkan fitur-fitur canggih.
Cara kerjanya gimana? Kamu tinggal tulis konten dalam format yang sudah ditentukan, lalu SSG akan mengompilasinya menjadi file-file HTML, CSS, dan JavaScript.
Tips SEO Website Statis
Oke, sekarang kamu sudah bisa membuat website statis. Tapi, biar website kamu makin banyak pengunjungnya, kita perlu sedikit trik supaya Google lebih suka sama website kamu. Yuk, simak tips optimasi SEO untuk website statis berikut ini:
Bikin Alamat Website
Struktur URL yang jelas itu penting banget buat SEO. Bayangin aja, kalau alamat website kamu berantakan, Google juga bakal bingung mau nempatin website kamu di mana.
Jadi, usahakan bikin URL yang singkat, jelas, dan mengandung kata kunci yang relevan. Misalnya, kalau website kamu tentang resep masakan, kamu bisa pakai
Isi Identitas Diri Website-nya Lengkap!
Setiap halaman di website kamu harus punya identitas diri yang lengkap. Caranya? Dengan mengisi metadata seperti title tag dan meta description. Title tag itu kayak judul artikel yang muncul di hasil pencarian Google, sedangkan meta description itu kayak ringkasan singkat tentang halaman tersebut. Usahakan isi kedua metadata ini dengan kata kunci yang relevan dan menarik.
Beri Gambar yang Ringan
Gambar itu penting untuk mempercantik tampilan website. Tapi, jangan sampai gambar kamu bikin website jadi lemot. Kenapa? Karena Google gak suka website yang lambat. Jadi, usahakan kompres gambar sebelum diunggah ke website. Selain itu, jangan lupa kasih nama file gambar dengan kata kunci yang relevan.
Buat Sitemap
Sitemap itu kayak peta jalan buat mesin pencari. Dengan sitemap, Google akan lebih mudah menemukan semua halaman di website kamu. Kamu bisa buat sitemap secara manual atau menggunakan plugin khusus.
Itulah tadi apa itu website statis. Jadi, kesimpulannya, meskipun website statis lebih sederhana dibandingkan website dinamis, kamu tetap bisa melakukan optimasi SEO. Dengan mengikuti tips-tips di atas, website statis kamu akan lebih mudah ditemukan oleh Google dan pengunjung.
Member since 6 Sep 2019