idwebhost Bikin Website Sekarang

Apa Itu Headless CMS: Simak Cara Kerja dan Manfaatnya

3 Okt 2024
Apa Itu Headless CMS: Simak Cara Kerja dan Manfaatnya campaign-unlimited

Sebagai web developer pemula, kamu pasti penasaran apa itu Headless CMS? Konsep baru Content Management System ini berkaitan dengan praktik membangun website yang lebih modern, fleksibel, dan efisien. 

Berbeda dengan CMS biasa, headless CMS ini umumnya menawarkan kebebasan yang lebih besar dalam pengembangan website dan menciptakan desain yang unik dan menarik. 

Di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai Headless CMS. Kamu akan mempelajari apa itu Headless CMS, mengapa banyak digunakan, kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana cara kerjanya. 

Apa Itu Headless CMS?

Headless CMS adalah model baru dari sistem manajemen konten (Content Management System), yang memisahkan antara bagian pengelolaan konten (backend) dan bagian presentasi atau tampilan (frontend). 

Headless CMS ini dirancang untuk menjawab kebutuhan fleksibilitas dan efisiensi yang tidak ditawarkan CMS tradisional. Ini akan menciptakan kolaborasi tim yang lebih efisien. 

Misalnya, tim Content Creator dapat fokus membuat dan mengelola konten di backend, sementara tim pengembang dapat fokus mengembangkan  frontend tanpa harus saling mengganggu. 

Backend hanya menyediakan API (biasanya berupa RESTful API atau GraphQL) untuk mengelola dan menyajikan konten. Sedangkan frontend dapat dikembangkan secara terpisah dengan teknologi apapun, seperti framework JavaScript (React, Vue, Angular), aplikasi mobile, atau perangkat IoT. 

Berikut ini beberapa contoh Headless CMS yang banyak digunakan:

  • Strapi: Sebuah open-source headless CMS yang mendukung REST API dan GraphQL dan dapat terintegrasi dengan berbagai platform. 
  • Contentful: Ini adalah layanan Content Management System berbasis cloud yang sangat populer. Ini juga mendukung manajemen konten melalui API Rest atau GraphQL yang diintegrasikan ke berbagai platform, termasuk website dan aplikasi mobile. 
  • Sanity: Sanity menawarkan headless CMS yang sangat fleksibel.  Sanity juga mendukung REST API dan GraphQL, yang memungkinkan web developermembuat skema konten sendiri dan menawarkan editor konten real-time yang bisa dimodifikasi. 
  • Prismic: ini menawarkan headless CMS yang fokus pada penyajian konten yang cepat dan efisien. 

Selain ketiga contoh tersebut, platform Headless CMS lain yang paling banyak digunakan, yaitu: Ghost (Headless Mode), Directus, ButterCMS, DatoCMS, Netfly CMS (headless mode), dan Agility CMS. 

Cara Kerja Headless CMS

Apa itu Headless CMS

Headless CMS bekerja sebagai model Content as a Service (CaaS), dengan alur kerja berikut ini:

#1 Bikin Konten Dulu

Tim content creator bebas berkreasi membuat konten di “dapur” (backend CMS). Yang keren, kamu nggak perlu pusing mikirin kontennya bakal tampil seperti apa di platform yang berbeda-beda.

#2 Pengiriman Konten Pakai API

Setelah konten jadi, datanya disimpan dan siap dikirim lewat API (semacam “kurir digital”). Ada dua jenis kurir yang bisa dipilih:

  • RESTful API: Kurir yang serba bisa, bisa mengirim konten ke mana saja
  • GraphQL: Kurir yang lebih canggih, bisa milih-milih data yang mau dikirim biar lebih efisien

#3 Tim Web Developer Bebas Berkreasi

Tim web developer bisa bikin tampilan website atau aplikasi sesuka hati. Mereka tinggal “menjemput” kontennya lewat API menggunakan bahasa pemrograman favorit mereka.

#4 Distribusi Multichannel

Satu konten bisa muncul di banyak tempat dengan tampilan yang sesuai platformnya:

  • Di website jadi artikel blog
  • Di aplikasi HP jadi konten mobile-friendly
  • Di smartwatch jadi notifikasi ringkas
  • Dan masih banyak lagi!

Komponen Headless CMS

Sahabat IDwebhost, kali ini kita akan mengupas tentang komponen-komponen penting yang terdapat pada Headless CMS.

#1 Gudang Konten (Content Repository)

Content Repository ini adalah database tempat di mana kamu menyimpan konten. Setiap ada permintaan pelanggan, konten kamu akan ditampilkan sesuai platformnya. Database ini menyimpan berbagai jenis konten, seperti artikel, gambar dan video. 

Dengan gudang konten ini, kamu bisa memusatkan konten di satu tempat dan memudahkan dalam mengontrol, memperbarui dan menyebarkannya ke berbagai platform. 

#2 Backend Framework

Ini dia “otaknya” Headless CMS! Backend ini fokus mengurus konten saja, tidak perlu repot-repot mengurus tampilan. Jadi, headless CMS membantu content creator mengtur dan mengelola aset digital mereka dengan menawarkan back-end secara terpisah. 

#3 Layer API

Layer API ini diibaratkan sebagai “jembatan penghubung” antara gudang konten dan back-end. Layer API ini berfungsi untuk memastikan konten kamu sampai ke tujuan dengan mulus. 

Seperti yang sudah disebutkan di atas, kamu bisa memakai salah satu jenis layer API, yaitu RESTful API atau GraphQL. 

#4 Sistem Keamanan

Sistem keamanan adalah elemen penting lainnya dari headless CMS. Sistem keamanan bakal melindungi konten kamu dari:

  • Akses yang tidak diizinkan
  • Ancaman cyber
  • Kebocoran data

Manfaat Menggunakan Headless CMS

Setelah memahami apa itu Headless CMS, cara kerja, dan komponennya, mari kita memahami manfaat menggunakan model sistem manajemen konten satu ini:

#1 Fleksibel untuk Berbagai Platform

Headless CMS bisa dipakai web developer di berbagai platform front-end. Ini akan membantu kamu memberikan pengalaman pengguna di seluruh platform, seperti website dan aplikasi mobile. 

Selain itu, kamu bisa memodifikasi dan menyesuaikan pengiriman konten sesuai dengan kebutuhan. Kamu juga bisa membuat layout khusus yang disesuaikan untuk setiap device. 

#2 Pengalaman Pengguna Lebih Oke

Pengalaman pengguna bisa lebih meningkat jika kamu menggunakan headless CMS karena ini dapat digunakan di berbagai platform. Dengan model ini, kamu bisa meningkatkan konsistensi pesan brand di semua saluran. 

Lewat pendekatan konten terpusat ini, kamu bisa melacak dan menganalisis interaksi pelanggan, mengumpulkan data untuk merancang startegi konten yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan bisnis. 

#3 Siap Hadapi Masa Depan

Menggunakan Headless CMS, artinya kamu sudah siap meninggalkan CMS tradisional. Ini dapat membuat kamu bersinergi dengan teknologi baru yang dapat melayani permintaan pelanggan dan pasar kamu. 

Selain itu, headless CMS memudahkan kamu memperbarui konten kapan saja, sesuai dengan kebutuhan. 

#4 Development Lebih Cepat

Berkat API, web developer dapat menggunakan senjata front-end apa pun, seperti JavaScript atau Gatsby sebagai generator website statis. Artinya, pengembang tidak perlu belajar bahasa pemrograman baru, sehingga waktu development menjadi lebih singkat. 

Kekurangan Menggunakan Headless CMS

Apa itu Headless CMS

Meskipun headless CMS menawarkan banyak manfaat dibandingkan pendahulunya, tetapi ada beberapa tantangan jika kamu beralih menggunakan model ini, yaitu:

#1 Integrasi Bisa Ribet

Karena headless CMS fokus pada penyimpanan dan pengiriman konten, maka model ini harus diintegrasikan dengan sistem lain, seperti e-commerce, CRM, atau software otomatisasi pemasaran lain. 

Proses ini biasanya memakan biaya yang besar dan butuh keahlian teknis khusus yang tidak bisa kamu atasi jika bukan ahli IT.

#2 Bisa Bikin Pusing Content Creator

Bagi content creator dan editor yang terbiasa dengan fitur antarmuka WYSIWYG (What You See Is What You Get), headless CMS justru akan membuat mereka pusing. 

Pasalnya, mereka harus beradaptasi dengan fitur-fitur pada headless CMS, dan diperlukan training khusus untuk memahami cara kerja model ini. 

Perbedaan Headless CMS dengan CMS Biasa

Headless CMS sebenarnya memiliki tujuan yang sama dengan CMS biasa, yaitu membantu kamu mengelola dan menyajikan konten. Namun dua pendekatan ini memiliki sejumlah perbedaan, yaitu: 

SpesifikasiHeadless CMSCMS Biasa
ArsitekturMemisahkan backend (manajemen konten) dan frontend (tampilan)Backend dan frontend terintegrasi dalam satu sistem
FrontendTidak memiliki frontend bawaan, hanya menyediakan APIFrontend bawaan dengan tema dan template tersedia
Penyajian KontenMemakai API (REST/GraphQL) untuk menyajikan konten di berbagai platformKonten disajikan di satu platform (biasanya website) melalui template
FleksibilitasSangat fleksibel; frontend bisa pakai teknologi apa saja (React, Vue, Angular, dll.)Terbatas pada pilihan tema dan template yang disediakan CMS
Platform TargetMendukung berbagai platform (website, aplikasi mobile, IoT, dll.)Umumnya hanya mendukung website
Desain dan Tata LetakFrontend dikembangkan sepenuhnya terpisah sehingga bebas diaturDesain dan tata letak tergantung pada template bawaan CMS
SkalabilitasBackend dan frontend dapat diskalakan secara terpisahScalability lebih sulit karena frontend dan backend terikat satu sama lain
Kecepatan PengembanganPengembangan bisa lebih cepat karena backend dan frontend dibuat terpisahFrontend dan backend harus dikelola bersama, pengembangan jadi lambat
User InterfaceTidak ada antarmuka tampilan bagi end-user, hanya untuk adminMenyediakan antarmuka untuk pengelolaan dan tampilan pengguna akhir
Pengelolaan KontenFokus pada manajemen konten, tanpa memikirkan tampilanManajemen konten dan tampilannya diatur bersamaan
ContohStrapi, Contentful, Sanity, PrismicWordPress, Joomla, Drupal

Kesimpulan

Dalam era digital yang terus berkembang, Headless CMS muncul sebagai solusi cerdas untuk bisnis yang sedang tumbuh. Keunggulannya? Ada tiga nih yang bikin banyak orang kepincut: editor konten yang canggih dengan alur kerja yang rapi, kemampuan untuk pakai ulang konten di berbagai platform (dari website sampai aplikasi), plus infrastruktur yang aman dan scalable. 

Tapi jangan langsung menyimpulkan  CMS tradisional sudah ketinggalan zaman ya! Justru untuk bisnis kecil atau toko lokal yang pengen punya website tanpa ribet bayar developer, CMS tradisional masih jadi pilihan yang oke banget. Jadi, pilihan Content Management System itu balik lagi ke kebutuhan kita masing-masing aja!. 

Jangan lupa jika kamu ingin membuat website dengan berbagai pilihan CMS canggih, kamu bisa mendapatkannya di IDwebhost dengan harga domain dan hosting murah.

Ade Gusti

Member since 7 Aug 2024