Bingung Dengan Strategi Branding Modern? Ini Penjelasannya
Sementara banyak orang yang mengakui kekuatan brand dan beberapa konsumen hanya membeli barang tertentu dari merek ternama, modern brand berkembang dalam mengubah pasar. Proses ini mempengaruhi bagaimana bisnis menggunakannya untuk promosi dan membangun identitas visual.
Pakar konsultan brand mengatakan bahwa ” Orang-orang membeli brand, bukan produk”, dan ini memang benar adanya. Tetapi bisnis modern harus bisa menunjukkan cerita dibalik perusahaan, mengintegrasikan pesan ini ke brand serta menggunakannya dalam promosi. Sebuah merek harus menarik dan unik, tapi juga harus memberikan pesan yang konsisten.
Konsisten
Dengan perkembangan teknologi modern saat ini, perusahaan memiliki tanggung jawab lebih besar untuk standar yang lebih tinggi dari sebelumnya. Jadi sangat penting untuk membangun brand yang terpercaya dan mudah dikenali. Para desainer dari modern-day corporate mencoba untuk membuat desain yang sederhana tetapi komprehensif. Banyak perusahaan modern yang menantang diri mereka sendiri untuk beradaptasi dengan desain brand untuk menciptakan buzz baru, namun tetap mudah dikenali dalam pasar.
Perubahan
Konsumen percaya bahwa brand “harus mendapatkan perhatian publik”, menurut Harvard Business Review. Pada umumnya, masyarakat saat ini cenderung lebih beragam dan sering berubah-ubah dengan hampir semua sumber daya yang tersedia dengan akses instan. Hal ini menyebabkan berkurangnya rentang perhatian dan kebutuhan identitas brand untuk merangkul beberapa media yang berbeda dan audiens.
Hal ini telah menempatkan tekanan besar pada konsistensi. Meskipun konsistensi masih diperlukan, saat ini bisnis perlu untuk berbagi perhatian dengan perubahan zaman. Jika dilihat lebih jauh, konsistensi mungkin dianggap kontraproduktif dan merusak profil perusahaan. Banyak perusahaan saat ini mengambil konsep bahwa konsistensi yang mutlak tidak bisa mencapai untuk tingkat yang baru. Mereka menciptakan satu set parameter baru yang memungkinkan agar mudah dikenal, mempromosikan pada kelompok yang sangat beragam untuk pengaplikasian di berbagai media dan negara/pasar yang berbeda-beda.
Adaptasi
Brand saat ini memiliki fleksibilitas yang memungkinkan untuk mengejutkan dan menyenangkan pelanggan mereka. Mereka harus bisa mendengarkan feedback dan masukkan untuk memenuhi perubahan dan permintaan. Hal ini membuat brand terlindungi dari menjadi usang dan tidak relvan.
Media sosial telah menjadi pengaruh besar pada kekuatan brand dan bagaimana itu berkembang. Identitas dari brand tidak lagi hanya ditentukan oleh perusahaan, tetapi juga dari masukkan atau opini pelanggan. Tentu saja, prinsip utama dan atribut tidak harus dikompromikan oleh fleksibilitas dan kredibilitas ini. Contoh yang sangat baik dari hal ini adalah rebranding terbaru dari Microsoft, yang menampilkan generasi terbaru dari pengguna untuk brand, layanan, dan produk mereka.
Interaksi
Modern brand harus berkembang untuk menciptakan ekosistem simbiosis dari kemungkinan interaksi. Karena sekarang banyak orang yang jarang menggunakan bahan cetak untuk mendapatkan berita atau iklan mereka, brand harus mampu berinteraksi secara efektif dengan berbagai media yang digunakan oleh target audiens. Studi terbaru menunjukkan bahwa 90 persen dari konsumsi media terjadi pada smartphone.
Ini berarti pengiklan cerdas akan memasang iklan mereka di televisi untuk menjangkau lebih banyak audiens. Mereka sadar bahwa target audiens mereka memiliki akses yang sangat mudah ke situs dan media sosial untuk berbagi informasi dengan jaringan mereka. Hal ini menciptakan penggunaan yang sangat dinamis dari branding dan kampanye pemasaran yang dapat dipersonlisasi dan sangat efektif.
Proses baru
Pejalanan dari evolusi brand juga memerlukan proses baru untuk menentukan merek dan identitas. Personality, atribut dan posisi dari brand harus dipikirkan dengan baik sejak dirilis dan memberikan titik acuan untuk variasi di masa depan. Namun, proses tersebut sekarang melibatkan hasil algoritma baru atau persamaan daripada desain grafis dengan sejumlah pixel.
Desainer perlu mempertimbangkan aspek visual dari brand bukan hanya pada definisi. Customer feedback dan interaksi menyediakan interaksi dua arah untuk membangun identitas. Desainer yang sukses mengambil sejumlah kecil dari elemen grafis yang dapat mewakili brand sementara tetap dengan mempertimbangkan aspek lain yang fleksibel. Ini memberikan kesempatan bagi brand untuk berkembang sesuai dengan feedback dan interaksi dengan pelanggan.
Sebuah brand yang baik memiliki kekuatan untuk membedakan diri dari latar belakang visual yang berat dan perubahan yang mengelilinginya.
Member since 2 Jul 2013