Web Server: Pengertian, Cara Kerja, Fungsi, Jenis, dan Konfigurasi

25 Feb 2022
Web Server: Pengertian, Cara Kerja, Fungsi, Jenis, dan Konfigurasi campaign-unlimited

Web server adalah komponen wajib bagi sebuah website. Tidak ada satu website pun yang bisa bekerja tanpa server. Begitu pentingnya hingga Anda dapat membayangkan server sebagai air bagi ikan.

Analogi di atas bukanlah bualan belaka. Server ibarat tempat tinggal bagi sebuah website. Di sanalah semua file website Anda tersimpan dan diakses oleh ribuan orang dari seluruh dunia.

Mungkin Anda bertanya-tanya, sebenarnya apa yang dimaksud dengan server? Bagaimana cara kerjanya? Serta bagaimana cara mengaturnya agar dapat bekerja dengan baik?

Semua jawabannya akan kita kupas tuntas di artikel ini.

Apa itu Web Server?

Web Server

Web server adalah sebuah komputer yang menyimpan, memproses, dan mengirimkan file ke web browser. Sebuah website sebenarnya hanyalah sekumpulan file yang disimpan di sebuah komputer dan terhubung ke internet. Komputer itulah yang kita sebut dengan server.

Anda dapat melihat kumpulan file tersebut dalam bentuk website berkat kemampuan web browser. Browser memahami instruksi yang terdapat dalam script website berisi tata letak dan fungsi setiap file. Dengan instruksi itulah browser dapat menampilkan gambar, teks, tombol, dan file-file lainnya secara rapi dan fungsional.

Baca Juga: Cara Kompres File Website, Website Makin Kencang!

Itulah mengapa kita menganalogikan web browser sebagai air bagi ikan. Jika website Anda tidak memiliki server untuk menyimpan file yang terhubung ke internet, bagaimana mungkin orang lain bisa mengakses website Anda? Sama seperti ikan yang tidak akan bisa hidup tanpa air.

Cara Kerja Web Server

Setelah memahami pengertian web server, sekarang kita akan membahas lebih jauh tentang cara kerja web server. Walaupun semua komputer bisa dipakai untuk menyimpan file dan terkoneksi internet, namun ada kriteria khusus agar sebuah komputer dapat bekerja sebagai server.

Server menggunakan model client-server. Dalam model ini, klien adalah pihak yang meminta data (request) dan server adalah pihak yang melayani request klien.

Alur kerja server dalam melayani request adalah sebagai berikut:

  1. Saat Anda hendak mengunjungi sebuah website, browser akan membuat sebuah permintaan ke internet bernama HTTP request.
  2. Web browser menggunakan Domain Name System (DNS) untuk mencari alamat IP dari website yang ingin Anda kunjungi. Alamat IP bekerja seperti nomor telepon Anda, yaitu semacam identitas khusus tempat browser bisa menghubungi server tujuan.
  3. server menerima request dari breowser lalu memprosesnya ke HTTP server. Jika HTTP server menyetujui request tersebut, server akan mencari file website yang ingin Anda akses.
  4. server kemudian mengirimkan kembali file tersebut ke web browser untuk ditampilkan dalam bentuk website.
  5. Jika server tidak menemukan file yang Anda minta, server akan mengirimkan pesan 404 Error. Atau pada beberapa sebab, 403 Error.

Seperti itulah cara kerja web server dalam melayani request dari klien. Jadi, sebuah server memerlukan banyak komponen khusus untuk menjalankan fungsi sebagai server website. Tidak hanya sekedar bertukar file seperti komputer biasa.

Web Server Statis VS Dinamis

Dahulu, hanya tersedia satu jenis web server, yaitu server statis. Namun perkembangan teknologi telah melahirkan tipe server dinamis untuk melayani website modern yang lebih kaya fitur.

Perbedaan antara server statis dan dinamis terletak pada jenis konten dan fitur website.

Website statis adalah website yang hanya menampilkan konten yang sama untuk semua user. Konten yang tampil pun tidak animatif, hanya kumpulan gambar dan teks yang berdiam di posisinya masing-masing. Website semacam ini bisa dibuat hanya dengan menggunakan HTML.

Untuk membangun web server statis, Anda hanya memerlukan sebuah komputer dan software HTTP.

Sedangkan website dinamis mampu menampilkan animasi berupa teks dan gambar adaptif, serta fitur-fitur canggih yang membuat website dapat bekerja layaknya sebuah aplikasi.

Baca Juga: Mau Website Ngebut? Ini Cara Kompres File Website! 

Untuk membangun web server dinamis, Anda memerlukan sebuah server statis dan beberapa software tambahan seperti server aplikasi dan database.

Fungsi Web Server

Anda sudah mengetahui bahwa fungsi utama web server adalah untuk menyimpan file website dan melayani request dari user. Namun selain tugas tersebut, server juga mempunyai beberapa fungsi lain, di antaranya:

  1. Memastikan semua modul web  tersedia dan siap digunakan.
  2. Membersihkan penyimpanan, cache, dan modul yang sudah tidak dipakai.
  3. Memeriksa keamanan pada HTTP request yang dikirimkan web browser.

Intinya, fungsi server adalah memproses permintaan dari browser meliputi pengecekan keamanan, pencarian file, filtering, pengiriman, dan semua tugas pemrosesan request lainnya.

Jenis-jenis Web Server

web server

Di dunia ini, ada banyak sekali jenis web server dengan fitur dan keunggulan yang beraneka ragam. Dari semua opsi yang tersedia, terdapat 4 server yang paling banyak dipakai, yaitu:

1. Apache HTTP Server

Apache server adalah salah satu web server terpopuler di dunia. Server ini merupakan proyek dari Apache Foundation dengan sistem distribusi open source. Kompatibilitasnya sangat luas karena bisa diinstall di Windows, Unix, Linux, FreeBSD, Mac OS, dan masih banyak lagi.

2. Internet Information Services

Internet Information Services (IIS) adalah web server dengan performa tinggi buatan Microsoft Corporation. IIS berjalan di platform Windows NT/2000 dan 2003, dan kemungkinan di versi Windows yang lebih baru. 

3. lighttpd

lighttpd atau yang sering disebut sebagai lighty adalah web server gratis yang didistribusikan bersama sistem operasi FreeBSD. Server open source ini mampu bekerja dengan cepat, aman, dan mengkonsumsi lebih sedikit sumber daya.

4. Sun Java System server

Sun Java System server adalah web server dari Sun Microsystems untuk website berskala menengah dan besar. Server ini gratis, tapi tidak open source. Kompatibilitasnya mencakup Windows, Linux, dan Unix.

5. Jigsaw Server

Jigsaw server adalah web server dari World Wide Web Consortium (W3C). Dibuat dengan bahasa pemrograman Java serta dapat menjalankan script CGI dan program PHP. Jigsaw adalah proyek open source yang bisa Anda gunakan secara gratis di sistem operasi Windows, Linux, Unix, Mac OS, FreeBSD, ataupun OS lainnya.

Konfigurasi server

web server

Setelah mengetahui pengertian, fungsi, dan jenis-jenis server, sekarang kita akan membahas cara konfigurasi web server. Di sini kita akan menggunakan server Apache dan Nginx melalui Virtual Private Server (VPS) sebagai contoh latihan.

1. Akses VPS Via SSH

Pertama-tama, Anda perlu mengakses VPS melalui SSH. Akses ini Anda dapatkan dari penyedia hosting tempat Anda berlangganan VPS. Pastikan bahwa Anda menggunakan hak akses root di SSH saat mengakses VPS. Hal yang sama juga berlaku untuk akses web server setelah selesai konfigurasi.

2. Instalasi Apache dan Nginx di VPS

Untuk menginstall server Apache, jalankan perintah berikut:

apt-get install apache2

Sedangkan untuk menginstall server Nginx, perintahnya adalah:

apt-get install nginx

3. Cek Hasil Instalasi

Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa Apache atau Nginx sudah terinstall dengan benar.

Jalankan perintah di bawah ini untuk memeriksa status instalasi Apache:

apache2ctl configtest Syntax OK

Sedangkan untuk memeriksa status instalasi Nginx, perintahnya adalah:

nginx -t

4. Jalankan Perintah Start, Stop, dan Restart

Anda bisa menyalakan (start), menghentikan (stop), dan restart (mulai ulang) Apache dengan perintah berikut:

Start Apache: service apache2 start

Stop Apache: service apache2 stop

Restart Apache: service apache2 restart

Sedangkan untuk Nginx, perintahnya adalah:

Start Nginx: service nginx start

Stop Nginx: service nginx stop

Restart Nginx: service nginx restart

5. Mengubah Server Name Apache

Khusus untuk Apache, pasca instalasi Anda perlu mengubah server name agar mengarah ke VPS. Caranya sebagai berikut:

  1. Jalankan perintah nano /etc/apache2/apache2.conf
  2. Di bagian global configuration, cari variabel Server Name, lalu ganti isinya dari tanda pagar (#) dengan alamat IP VPS Anda.
  3. Simpan perubahan dan tutup nano dengan kombinasi Ctrl+X.

Setelah mengubah server name, Anda sudah bisa menggunakan Apache sebagai server.

Pilih Hosting Web Server Berkualitas di Penyedia Terpercaya

Jika Anda berencana untuk membuat website, pastikan bahwa Anda menggunakan layanan server yang berperforma tinggi. Uptime dan kecepatan loading adalah pengaruh besar jika Anda ingin website Anda bertengger di halaman 1 Google.

Solusi terbaiknya adalah menggunakan hosting murah IDwebhost. Fitur SSL dan dukungan support 24 jam memudahkan Anda dalam membangun website yang ampuh menghasilkan keuntungan. Dengan menggunakan hosting web server IDwebhost, website Anda akan berpeluang lebih besar untuk menjuarai Search Engine Result Page (SERP) dan menjadi sumber cuan!

IDwebhost juga punyak banyak promo menarik setiap hari lho, gunakan layanan IDwebhost biar website Anda makin jos! Web hosting, ya IDwebhost!

Penulis
Member since 2 Jul 2013