Entrepreneur, Ketahui 5 Hal Ini Dalam Mengambil Keputusan

17 Mar 2016
Entrepreneur, Ketahui 5 Hal Ini Dalam Mengambil Keputusan campaign-unlimited

Mengambil sebuah resiko memang sangat menakutkan, misalnya kamu berhenti bekerja untuk menjalankan sebuah ide. Kebanyakan orang cenderung untuk menghindari resiko, orang lebih bertindak mencari jalan aman. Tapi, apakah kamu tahu orang yang sukses adalah orang yang selaku menghadapi sebuah resiko.

Mengambil sebuah resiko memang menakutkan, apalagi bagi pengusaha baru, bahkan bisa dibilang mimpi buruk. Agar kamu merasa nyaman dalam mengambil sebuah resiko, kamu harus 5 pertimbangan sebagai berikut:

  1. Resiko Melekat Bagi Kewirausahaan

Jika kamu tidak siap untuk mengambil sebuah resiko, bearti kamu tidak berjiwa entrepreneur. Entrepreneur pada dasarnya berhubungan dengan pengambilan resiko. Kamu harus menginvestasikan sebagian modal pribadi mu untuk menjalankan bisnis. Bahkan kamu akan mempertaruhkan reputasimu pada ide yang belum tentu terbukti. kamu juga mengorbankan gaji tetap beberapa bulanmu untuk bisnis.

Jadi, setiap keputusan yang kamu buat tentu menimbulkan resiko kecil. Sebagai karyawan baru mungkin, kamu harus rela gaji bulananmu di alihkan untuk sebuah bisnis. Cobalah untuk melakukan pendekatan dengan klien-mu. Menerima resiko merupakan sebuah kesepakatan, dan kamu harus siap jika terjun ke dunia entrepreneur.

  1. Jenis-Jenis Resiko

Kami bukan hanya mengacu pada “resiko besar” dan “resiko kecil”. Tapi, resiko dihitung dengan melibatkan serangkaian knows yang cukup memprediksikan peluang untuk sukses. Misalnya, kamu bisa mengambil kesimpulan dari data historis. Kemungkinan ada 30% kehadiran tradeshow yang mencelupkan ke titik yang membuat kehadiranmu tidak menguntungkan.

Resiko ambigu, melibatkan beberapa knowns yang tidak diketahui. Kesulitan terjadi pada proses pengambilan keputusan. Kebanyakan resiko bisnis pada kategori ini dan ada banyak faktor lainnya. Seperti, perilaku konsumen, pergeseran ekonomi, mengukur, dan memprediksi. Adapula resiko yang tidak diketahui, misalnya ketidaktahuan keunikkan pada market. Dengan mengetahui perbedaan resiko, tentu dapat membantumu lebih memahami bagaiamana “beresiko” keputusanmu sebenarnya ada di titik itu.

  1. Kamu Tidak Membayar Resiko

Optimis dalam mengambil resiko menjadi sebuah keberhasilan sebesar 50%, bahkan tu peluang yang cukup baik. Dan pada tingkat 75% keberhasilan merupakan sebuah hal yang pasti. Namun, janganlah berfikir bahwa semua resiko itu baik atau pengambilan resiko itu harus membayar.

Bahkan beberapa resiko pernah diperhitungkan gagal. Alih-alih mengabaikan fakta, tapi kamu mengatasi ketakutanmu terhadap resiko dan harus menerimanya. Biarkan diri kamu menerima kegagalan. Jadi, ketika kamu gagal kamu tidak mudah tersinggung, bahkan kamu akan belajar dari pengalaman dan melanjutkan bisnismu.

  1. Memprediksikan Bencana

Ada 2 bias melekat dalam pikiran manusia yang lebih condong ke perspsi kita dari resiko. Pertama, kita cenderung membesarkan perasaan gagal, dalam perkiraan yang mentah (data numerik yang terbatas). Orang cenderung pesimis untuk memprediksikan kegagalan dalam situasi yang nyata. Kedua, kita membesar-besarkan konsekuensi dari kegagalan kita dalam bayangan scenario buruk. Padahal dalam kenyataannya mudah untuk dikelola.

  1. Resiko Adalah Pembeda

Beberapa resiko menawarkan janji nilai yang lebih tinggi. Beberapa reisko menawarkan potensi konsekuensi yang lebih kecil dibandingkan yang lain, bahkan dapat merusak bisnsimu. Tapi, ada satu elemen dari semua kunci resiko yang memiliki kesamaan, bahwa mereka adalah pembeda. Kebanyakan orang tidak mau mengambil resiko, seharusnya mereka berdiri di keurumunan. Pengusaha dan bisnis akan menonjolkan satu-satunya tembakan untuk sukses.

Bahkan jika berakhir gagak, kamu akan berakhir “gagal dalam gaya”, sehingga kamu akan mengungkapkan banyak kesempatan untuk diri sendiri. Kamu juga bersedia berdiri dan melepaskan diri dari norma.

Semoga fakta ini dapat mengubah persepsimu tentang “resiko” sebagai konsep umum. Memang dibutuhkan waktu untuk mengenal kompleksitas dan sifat dari resiko, bahkan lebih banyak waktu untuk mendapatkan kenyamanan. Namun, pada akhirnya mereka akan menjadi kedua alam untuk kamu. Fokus oada faktor yang diketahui dapat menerima abiguitas dan membahami bahwa kegagalan bukanlah jalan akhir.

Penulis
Member since 2 Jul 2013