Masalah Sistem Pemendekan URL Twitter Masih Diselidiki

28 Apr 2019
Masalah Sistem Pemendekan URL Twitter Masih Diselidiki campaign-unlimited

Masalah sistem pemendekan URL twitter saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap banyaknya data yang dikumpulkan oleh Twitter untuk memendekan URL-nya. Penyelidikan terkait dibuat oleh seorang Profesor asal Inggris yang bernama Michael Veale. Hal ini menyusul diberlakukannya Undang-Undang Privasi di Eropa yang akan mulai berlaku pada bulan Mei mendatang. Dari sini bisa dilihat bahwa warga Uni Eropa memliki hak supaya data yang mereka miliki bisa tetap aman, dan tidak digunakan oleh perusahaan tertentu untuk hal-hal yang tidak diinginkan.

Saat profesor ini mengkonfirmasikannya ke pihak Twitter, perusahaan social media terkenal di dunia ini menyatakan bahwa mereka tidak memiliki data terkait pemendekan tautan yang dimilikinya. Hal ini membuat Veale menjadi skeptis terhadap masalah sistem pemendekan URL twitter. Dari sini dipertanyakan apakah Twitter menahan sebagian data yang mereka milii atau tidak.

Apakah Twitter Sudah Melakukan Kewajibannya?

Veale pun menyatakan bahwa penyelidikan ini dilakukan untuk mengetahui apakah Twitter sudah melunasi kewajibannya atau tidak. Pasalnya, sejak penyelidikan tersebut berlangsung, kini dia ingin mengetahui bagaimana perkembangan lebih lanjut terkait masalah tersebut. Apakah sudah ada jalan keluarnya atau tidak. Hal ini juga memperlihatkan bahwa keamanan data sangat penting.

 

Masalah Sistem Pemendekan URL Twitter Masih Diselidiki
idwebhost.com

 

Di era cyber ini, masalah data yang diambil oleh pihak tertentu memang sangat riskan sekali. Adanya masalah sistem pemendekan URL twitter ini juga menjadi salah satu problem lain yang turut serta dicari solusinya oleh para penyelidik. The Verge juga baru-baru ini mendapatkan konfirmasi bahwa pihak Twitter menolak untuk memberikan komentarnya terkait hal yang satu ini.

Oleh karena itu, perlindungan terhadap data pelanggan memang harus digalangkan dengan baik. Pasalnya ada banyak sekali orang yang menggunakan data tersebut untuk kepentingan pribadi. Dengan adanya penyelidikan terhadap masalah sistem pemendekan URL twitter tersebut diharapkan semua yang dibutuhkan pun akan tersingkap nantinya. Sebenarnya peraturan ini juga tidak hanya berlaku di EEA saja, tapi juga berlaku di berbagai perusahaan yang ada di seluruh dunia. Pasalnya, sudah banyak sekali perusahaan dunia yang menyimpan data personal dari penduduk EU tersebut. Jika sudah demikian, maka apa yang akan dilakukan terhadap data personal tersebut pun menjadi sebuah pertanyaan tersendiri.

Sanksi Yang Tegas Jika Terjadi Pelanggaran

Tentu masalah sistem pemendekan URL twitter ini menjadi sebuah epic yang sangat banyak diperbincangkan. Pasalnya, peraturan dengan jelas melarang seseorang untuk mengetahui data yang privasi tersebut. Apabila ada perusahaan yang diketahui melanggar, sudah pasti pihakr egulator akan berhak untuk melarang perusahaan tersebut untuk memproses data personal yang digunakan siapapun yang terlibat didalamnya, baik itu karyawan atau pelanggan yang menggunakannya.

Kebocoran data memang menjadi sebuah masalah signifikan yang banyak dihadapi oleh orang-orang di era modern. Terkait mengenai masalah masalah sistem pemendekan URL twitter yang banyak diperbincangkan, tentu ada masalah lain yang turut serta dalam menyertainya. Hal ini juga terlihat dari bagaimana penerapan sanksi yang tegas akan bisa membuat perusahaan tersebut jera dan terhindar dari tidak melakukannya lagi.

Yang tak kalah pentingnya adalah sanksi yang tegas tersebut akan mampu memberikan efek jera agar tidak ada lagi data yang disalahgunakan. Terutama data yang berhubungan langsung dengan privasi pelanggan itu sendiri. Semua data tersebut apabila bocor tentu saja akan menimbulkan masalah signifikan yang ada didalamnya. Adanya sanksi tersebut juga akan langsung diterapkan oleh badan regulator terkait.

Denda Untuk Pelanggar

 

Masalah Sistem Pemendekan URL Twitter Masih Diselidiki
idwebhost.com

 

Bagaimana dengan sanksi yang akan diterapkan nantinya? Mengesampingkan isu masalah sistem pemendekan URL twitter, kali ini akan dibahas mengenai sanksi bagi pelanggar yang melakukan ini. Bagi pihak atau perusahaan yang melanggar maka nantinya akan dikenai dengan denda sebesar 20 Mio EUR, atau sekitar 4% dari Global Revenue yang ada didalamnya. Ini menunjukan bahwa jumlah denda tersebut sangatlah serius. Hal ini juga menunjukan bahwa kepatuhan terhadap GDPR harus ditegakan. Penerapan yang tegas ini diharapkan akan bisa memberikan dampak yang lebih baik lagi kedepannya nanti.

Pasalnya masalah Data Privacy memang sudah digalakan sejak dulu, tapi ketegasan nampaknya memang perlu diberlakukan secara signifikan. Dalam hal ini, data privacy bukan hanya masalah IT semata tapi juga terkait bagaimana agar masalah ini bisa segera selesai dengan baik dan tidak semakin berlarut-larut didalamnya. Hal tersebut pastinya akan memberikan dampak yang signifikan apabila orang-orang tersebut mampu untuk menerapkan semua yang ada didalamnya dengan mudah dan signifikan itu sendiri. Pada dasarnya memang ada banyak yang bisa diterapkan didalamnya.

Hal ini juga mengharuskan kepada pihak yang berwenang untuk segera melakukan laporan kepada pihak yang berwajib terkait hal tersebut dalam kurun waktu 72 jam pada saat menemukan data terkait dan juga harus menginformasikan data mana yang terdampak. Dengan adanya peraturan yang ketat ini, sudah pasti akan terlihat bagaimana perlindungan terhadap pelanggan terhadap aksi yang satu ini akan mampu memberikan sesuatu yang tepat dan lebih baik bagi perlindungan terhadap data orang-orang yang menggunakannya.

Banyak Penyalahgunaan Data Personal Yang Terjadi

Masalah sistem pemendekan URL twitter bukan satu-satunya yang menjadi bahan perbincangan. Tapi sebetulnya masalah terkait sudah ada banyak dan lama sekali diperbincangkan. Dari sini bisa dilihat bagaimana masalah tersebut tentunya akan memberikan dampak signifikan apabila tidak segera dicarikan jalan keluarnya. Masalah ini memang tengah diterapkan penegakan hukumnya yang tepat, namun sejauh ini skalanya masih belum seintens saat ini.

Pasalnya, dengan semakin berkembangnya pengguna internet yang ada di seluruh dunia, tentu saja pencurian terhadap data terkait juga akan rentan sekali terjadi didalamnya. Hal tersebut juga pastinya akan memberikan dampak signifikan apabila tidak segera dicari jalan keluarnya dengan baik. Semua permasalahan tersebut juga pastinya akan datang dan hadir dengan metode yang lebih berbeda. Diharapkan dengan adanya solusi yang tepat dan terbaik maka masalah tersebut tidak akan muncul lagi di masa mendatang. Tentu saja ini adalah sesuatu yang sebaiknya menjadi sebuah pilihan yang tepat dan terbaik.

 

Masalah Sistem Pemendekan URL Twitter Masih Diselidiki
idwebhost.com

 

Baca Juga: Cara Membuat Database MySQL

Adanya masalah sistem pemendekan URL twitter ini menunjukan bahwa para penegak hukum tengah melakukan penerapan yang tepat dan signifikan supaya problem ini bisa dituntaskan dengan segera dan tepat didalamnya. Dengan cara tersebut, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.

Perusahaan Harus Lebih Berhati-Hati Supaya Tidak Terkena Sanksi

Masalah sistem pemendekan URL twitter hanya satu dari banyak contoh. Kini sejumlah perusahaan juga harus lebih berhati-hati dalam menerapkan semua yang diperlukan didalamnya. Ketika ingin melakukan proses pengolahan data, semua juga harus dilakukan dengan tepat dan transparan. Dengan cara demikian, maka jalan keluar atau solusi pun akan bisa diperoleh atau didapatkan dengan mudah. Ini juga demi perlindungan terhadap data pelanggan itu sendiri.