Perbedaan Traditional Marketing dan Digital Marketing, Mana yang Lebih Baik?

Perbedaan Traditional Marketing dan Digital Marketing, Mana yang Lebih Baik? campaign-unlimited

Dalam bisnis, pemasaran telah menjadi bagian yang tak terpisahkan. Pelaku usaha yang memiliki visi bagus, akan mengalokasikan sebagian anggarannya untuk melakukan kampanye pemasaran. Dan kita semua tentu menyadari bahwa tren pemasaran selalu berubah dengan sangat cepat. Marketer, kini telah beralih ke platform digital untuk memasarkan produknya. Baik lewat website, situs ecommerce, iklan Google, dan email marketing

Hanya saja, di tengah kecanggihan teknologi, ada sebagian orang yang masih awam dengan internet. Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi para pebisnis untuk melakukan strategi pemasaran yang mana. Apakah menggunakan digital marketing atau malah terus mengadopsi traditional marketing. Lantas, apa sih perbedaan traditional marketing dan digital marketing? 

Sahabat IDwebhost, artikel kali ini, Kami akan berbagi dengan Kamu semua, tentang perbedaan traditional marketing dan digital marketing. Jadi, simak artikel ini sampai selesai, ya. 

Pengertian Traditional Marketing

Traditional Marketing

Sebelum membahas lebih jauh perbedaan traditional marketing dan digital marketing, mari pahami pengertian traditional marketing terlebih dulu. Traditional marketing merupakan strategi pemasaran yang menggunakan tools dan sarana fisik. Misalnya seperti pemasangan papan reklame di jalan, menempelkan brosur di tembok, interaksi secara tatap muka, dan lain sebagainya. 

Pada era digital marketing yang masif seperti ini, pemasaran tradisional di atas, belum sepenuhnya punah. Bahkan, seiring dengan perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, pemasaran tradisional juga tetap berkembang. Sebagian pemasar hari ini, tentu dapat mengetahui bagaimana teknik pemasaran tradisional memiliki nilai dan relevansi, terutama bila dikombinasikan dengan strategi pemasaran online. 

Memang, saat ini beberapa metode pemasaran tradisional tampak redup, namun tidak dengan beberapa lainnya. Bagi para pengusaha kecil, beriklan di televisi dan radio, adalah sesuatu yang mahal. Sebaliknya, penggunaan papan nama, reklame, dan selebaran lebih ramah di kantong dan dianggap efektif dalam menjangkau konsumen. 

Berikut ini adalah beberapa pemasaran tradisional yang masih eksis hingga hari ini: 

Selebaran dan Brosur

Sejumlah tempat usaha, seperti penjual barang elektronik masih banyak yang menggunakan selebaran dan brosur untuk menjangkau pelanggan. Cara ini masih digunakan untuk memberikan informasi seputar diskon dan penawaran khusus. 

Papan Reklame 

Baliho atau papan reklame yang menggunakan gambar cetak di atas kanvas masih banyak digunakan. Metode pemasaran tradisional ini menggunakan sedikit teks dan lebih banyak gambar. Gambar yang menarik dapat meningkatkan brand awareness. Hal ini menjadikan papan reklame sebagai metode yang mudah dikenali, karena sebuah papan reklame,paling tidak dapat membetot perhatian orang yang melintasinya. 

Televisi

Walaupun ketertarikan masyarakat terhadap televisi mulai berkurang, saat ini masih banyak pemasar yang memilih televisi untuk mengenalkan brand-nya ke masyarakat yang lebih luas. Dengan menempatkan dan mengatur waktu tayang iklan di televisi, marketer dapat memasarkan produknya pada konsumen yang lebih tersegmentasi.

Keuntungan Traditional Marketing 

Traditional Marketing

Kalau Kamu ingin menjangkau konsumen dengan rentang usia yang lebih tua diatas 50 tahun keatas, penggunaan pemasaran tradisional bisa sangat efektif. Jenis pemasaran yang satu ini dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Bisnis berukuran kecil, biasanya memasarkan produknya lewat reklame dan selebaran. 

Iklan di televisi dan radio dapat diputar beberapa kali saat sebuah acara berlangsung. Sementara iklan digital dapat dilewati begitu saja. 

Kekurangan Traditional Marketing 

Mencetak brosur dan selebaran dalam jumlah yang banyak, tentu saja akan memakan banyak biaya. Tidak ada jaminan juga bahwa penerima brosur tertarik dengan produk yang kamu tawarkan. 

Waktu untuk mendapatkan data pelanggan juga akan lebih lama. Ini karena Kamu tidak akan tahu, apakah seseorang telah membaca iklanmu. 

Pengertian Digital Marketing

Digital marketing lebih dari sekadar iklan yang kita temui di internet. Intinya, digital marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan saluran online untuk mempromosikan sebuah produk dan layanan. Semua bentuk iklan, komunikasi,dan engagement dengan target pasar dilakukan lewat internet. 

Dengan perkembangan teknologi yang pesat, praktik digital marketing lebih variatif daripada pemasaran tradisional. Berikut ini adalah beberapa jenis digital marketing yang populer: 

  • Search Engine Optimization (SEO)
  • Social Media Marketing
  • Content Marketing
  • Inbound Marketing
  • Email Marketing

Keuntungan Digital Marketing 

Keuntungan pertama dari penggunaan digital marketing adalah kemudahan untuk melacak data pemasaran yang telah dilakukan. Data-data ini bisa berasal dari website, sosial media, atau emailmu. 

Kamu bisa mendapatkan banyak insight dari data ini. Termasuk jenis konten mana yang paling disukai, media apakah yang paling efektif, dan engagement. Keuntungan lain dari digital marketing adalah pengeluaran biaya yang lebih efisien. Mengirim email dapat menghemat lebih banyak uang dibandingkan dengan menyebarkan brosur. Metode ini berfungsi dengan baik, karena cakupannya sangat luas. 

Kekurangan Digital Marketing 

Digital marketing juga memiliki beberapa kekurangan. Yang pertama berasal dari iklan yang diblokir. Banyak pengguna internet yang menggunakan ad blocker. Jadi, mereka tidak akan melihat pop up iklanmu. Di sisi lain, iklan dapat dihapus atau dilewati jika pengguna membayar untuk mendapatkan layanan premium. Spotify misalnya. 

Perbedaan Traditional Marketing dan Digital Marketing, manakah yang lebih baik? 

Pertanyaannya kemudian adalah, manakah yang lebih baik, antara traditional marketing dan digital marketing? Jawabannya, kembali pada kebutuhan penggunaanmu. 

Digital marketing mungkin kini menjadi pilihan terbaik bagi kebanyakan orang. Jika Kamu ingin menjangkau lebih banyak orang dengan biaya yang lebih rendah, pemasaran digital bisa menjadi solusi. Digital marketing bisa membantumu mengumpulkan informasi penting tentang pelanggan, sehingga kampanye pemasaran menjadi lebih efektif. 

Namun demikian, bukan lantas harus mengabaikan traditional marketing. Kalau Kamu ingin menjangkau konsumen yang masih awam dengan internet, cara ini bisa menjadi solusi. Dan bahkan mungkin lebih efektif dan menguntungkan daripada pemasaran digital. Walaupun tampak kuno, fatanya masih banyak yang menggunakan cara pemasaran yang satu ini. 

Baca Juga : Apa Saja yang Perlu Dipelajari Tentang Technical SEO? 

Mengkombinasikan Traditional Marketing dan Digital Marketing

Traditional Marketing

Lantas, bisakah mengkombinasikan antara keduanya? Jawabannya, tentu saja bisa. Pemasaran digital dan pemasaran tradisional masih saling berhubungan. Banyak pengusaha yang menggunakan keduanya, untuk memberikan pengalaman terbaik kepada target pasarnya. 

Pemasaran tradisional, seperti iklan televisi, brosur dan papan reklame memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi secara sejarah. 

Sedangkan platform digital, meskipun masih termasuk baru, dapat memberikan sorotan, sehingga dapat meningkatkan interaksi dan engagement dengan audiens. Dan yang paling berguna dari digital marketing, adalah data yang lebih diukur. 

Penutup

Itulah tadi perbedaan traditional marketing dan digital marketing.Walaupun berbeda, keduanya tidak boleh saling mengabaikan, karena sama-sama memiliki perannya masing-masing. 

Mau punya website yang aman, cepat, dan andal? Tunggu apalagi, ayo buat website Anda hanya di IDwebhost, web hosting ya IDwebhost.

Taufiq Prasetya Pradana

Member since 6 Sep 2019