Pegipegi Tutup: Ini Alasannya Tutup Setelah 12 Tahun Beroperasi

15 Des 2023
Pegipegi Tutup: Ini Alasannya Tutup Setelah 12 Tahun Beroperasi campaign-unlimited

Per Senin, 11 Desember 2023, Pegipegi secara resmi menyampaikan berita penutupan di situs resminya. Penutupan ini dilakukan setelah Pegipegi beroperasi selama 12 tahun di Indonesia. Walaupun tidak disebutkan secara jelas, beberapa ahli yang berpendapat terkait fenomena Pegipegi tutup.

Jadi, mengapa Pegipegi menghentikan layanannya? Apa saja dampak yang ditimbulkan dari penutupan layanannya ini? Untuk menjawab rasa penasaranmu, mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!

Dampak Pegipegi Tutup

Penutupan perusahaan rintisan digital (startup) merupakan hal yang sudah banyak terjadi, terutama di Indonesia. Pegipegi adalah salah satu perusahaan startup yang mengikuti jejak perusahaan lain, seperti JD.ID, Elevania, Rumah.com, dan Airy Rooms, untuk menutup layanan operasinya.

Pegipegi merupakan perusahaan startup yang semula didukung oleh tiga perusahaan: PT Alternative Media (AMG), Recruit Holdings, dan Altavindo. Dalam perjalanannya, Pegipegi diambil alih oleh Jet Tech Innovation Ventures, yaitu salah satu perusahaan di bawah unicorn Indonesia: Traveloka, di tahun 2018.

Penutupan Pegipegi memberikan dampak pada mitra kerjanya, seperti penyedia transportasi, akomodasi, penerbangan, dan pihak lainnya. Sebagai aplikasi biro perjalanan, kehadiran Pegipegi tentu memberikan angin segar bagi industri travel dan akomodasi. Terlebih lagi, jika mengingat masa operasinya yang sudah berjalan selama 12 tahun.

Menurut informasi dari akun LinkedIn Pegipegi, aplikasi biro travel online ini terhubung secara langsung dengan ribuan mitra. Di antaranya, terhubung dengan lebih dari 7.000 hotel, 20.000 rute penerbangan, dan 1.600 rute kereta api.

Sejak tahun 2012 diketahui Pegipegi mempunyai total karyawan sekitar 200 sampai 500 orang. Penutupan layanan Pegipegi tentu saja juga berimbas langsung terhadap karyawan perusahaan. Adapun sebanyak 61 karyawan diketahui terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai akibat penutupan layanan Pegipegi.

Meskipun begitu, Pegipegi disebut tetap memberikan dukungan pada mantan karyawannya. Ini diwujudkan dalam bentuk dukungan layanan kesehatan serta bantuan transisi dari Pegipegi ke perusahaan baru.

Dukungan lain juga diberikan oleh Pegipegi untuk kustomer yang sudah melakukan pembelian. Kustomer dapat mengajukan refund atau pengembalian dana untuk pesanan yang dibatalkan. Pegipegi menyediakan alamat email customer service untuk menerima permintaan refund.

Alasan Kenapa Pegipegi Tutup

Semenjak munculnya kabar pamit di halaman resmi Pegipegi, halaman website lainnya tidak bisa dikunjungi dan tidak lama kemudian situs tersebut pun sudah tidak tersedia. Pegipegi sama sekali tidak meninggalkan pesan atau keterangan terkait penyebab dari penutupan layanannya.

Akan tetapi, menurut pengamat penutupan ini sangat erat kaitannya dengan masalah klise yang biasa menghantui perusahaan startup. Kebanyakan perusahaan startup dihadapkan dengan permasalahan persaingan industri dan pendanaan yang menipis.

Kini ada begitu banyak perusahaan yang memberikan layanan serupa dengan Pegipegi. Bahkan, banyak di antaranya yang bukan hanya berfokus memberikan layanan penjualan tiket dan penginapan. Aplikasi travel lainnya juga sudah melebarkan sayapnya dengan memberikan layanan reservasi restoran lokal, pembelian tiket konser, hingga layanan reservasi vaksinasi.

Beberapa maskapai dan hotel bahkan juga mengembangkan website dan platformnya sendiri. Hal ini membuat biro travel online, seperti Pegipegi kesulitan bersaing sebab penyedia jasa maskapai dan hotel sudah bisa memiliki medium transaksi layanannya sendiri secara online.

Untuk tetap mempertahankan konsep layanan yang sama di tengah lanskap persaingan saat ini tentu tidaklah mudah. Ini menjadi PR yang berat bagi Pegipegi. Menurut Nailul Huda—Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), agar mampu bersaing Pegipegi juga harus memiliki pendanaan yang mumpuni.

Padahal, perusahaan startup cenderung menawarkan produknya dengan membanderol harga yang lebih murah. Di beberapa kesempatan bahkan juga memberikan promo dan bonus, yang tentunya membutuhkan dukungan modal yang tidak sedikit. Hal inilah yang sering kali menjebak perusahaan startup.

Faktor pendanaan yang menipis sudah menjadi momok bagi perusahaan startup. Tidak hanya bagi perusahaan skala nasional, melainkan juga global. Sejauh ini, kesulitan pendanaan telah membuat banyak kasus penutupan layanan hingga efisiensi karyawan.

Di Indonesia, gelombang PHK startup sangat sering terjadi. Mengutip Mandiri Capital, pada akhir tahun 2022 setidaknya jumlah karyawan startup yang terdampak PHK mencapai 152.000 orang. Memang bukanlah satu-satunya, akan tetapi pendanaan adalah salah satu variabel utama yang memengaruhi.

Kesimpulan

Walaupun tidak sepenuhnya terjawab, alasan mengapa Pegipegi tutup bisa diperkirakan disebabkan oleh kondisi pesaing, lanskap bisnis, dan perubahan perilaku masyarakat saat ini.

Ini berkaitan dengan sistem bisnis startup saat ini yang sangat erat dengan perang harga dan burn rate yang tidak terkendali. Strategi bakar uang atau burn rate adalah salah satu teknik yang umum digunakan oleh perusahaan startup untuk mengembangkan bisnis.

Dalam jangka pendek, strategi ini mungkin dapat memberikan hasil yang luar biasa. Perusahaan dapat memperluas pangsa pasar dalam waktu yang singkat. Akan tetapi, jika ditinjau lebih dalam, efektivitasnya dalam jangka panjang tidak begitu menjanjikan.

Strategi ini justru berisiko untuk menyebabkan perang dumping atau perang harga yang tidak berkesudahan. Ini bahkan bukan hanya dapat merugikan pesaing, tapi juga membuat kondisi pasar menjadi tidak sehat.

Dalam kondisi demikian, perusahaan akan bergantung pada pendanaan. Persaingan yang tidak berkesudahan akan membuat perusahaan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai BEP. Ini adalah titik di mana pendapatan yang dihasilkan sama dengan besarnya biaya yang dikeluarkan.

Perusahaan dengan pendapatan yang belum stabil mau tidak mau harus mendapatkan pendanaan lagi dan lagi. Alhasil, perusahaan bergantung pada investor agar tetap dapat beroperasi. Bahkan, perusahaan pun juga menjadi terbatasi untuk mengembangkan produk atau layanan tertentu.

Oleh sebab itu, untuk mencapai kesuksesan dalam jangka panjang, perusahaan perlu lebih berfokus pada pengelolaan keuangan yang baik dan pengembangan produk yang berkualitas. Mengikuti perkembangan pasar memang penting, namun agar dapat bersaing perusahaan membutuhkan inovasi yang memberikan keunggulan kompetitif.

Sekian dulu pembahasan tentang berita Pegipegi tutup dan ulasan terkait hal-hal yang mungkin menjadi penyebabnya. Semoga kita dapat mengambil pelajaran yang berarti dari fenomena ini.

Selain pengelolaan keuangan yang baik, perusahaan startup juga membutuhkan dukungan website yang hebat. Gunakan layanan Hosting Unlimited IDwebhost untuk menciptakan website canggih yang berkecepatan tinggi. Ayo, nikmati berbagai kemudahan transaksi di websitemu dengan hosting andal!

Website cepat bikin bisnis melesat!

Elly Santi
Member since 7 Sep 2022