Model Bisnis Ecommerce Yang Sesuai Bisnis

Model Bisnis Ecommerce Yang Sesuai Bisnis campaign-unlimited

Model bisnis ecommerce dalam satu tahun terakhir menjadi model bisnis yang banyak dilakukan. Hal ini terkait adanya pandemi yang menjadikan berbagai inovasi dan perubahan dalam pemasaran. Bisnis yang semula berjalan offline, beralih online. Seperti apa model bisnis ecommerce yang sesuai dengan bisnismu? Mari simak dalam pembahasan kali ini.

Ecommerce kini sudah menjadi istilah yang umum. Orang kini mencari sesuatu produk atau jasa melalui internet, dan pedagang atau pelaku bisnis pun sudah menyediakan berbagai platform pemasaran untuk memudahkan pasar menemukan produk mereka. Termasuk dengan ecommerce.

Apakah kamu salah satu yang akan memulai bisnis ecommerce? Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan sebelum merancang sebuah usaha berbasis online adalah menentukan model seperti apa yang sesuai.

Ketika memulai tanpa memperhatikan model bisnis ecommerce yang jelas bisa jadi kamu akan mengalami kesulitan dalam menentukan ke mana arah bisnis. Juga nilai lebih yang akan kamu tawarkan kepada konsumen.

Oleh sebab itu, kamu perlu memahami terlebih dahulu model bisnis sebelum memulai membangun bisnis online ini. Apa saja model bisnis yang ada pada ecommerce itu?

Secara sederhana dalam sistem perdagangan online, setidaknya ada empat model bisnis ecommerce yang paling banyak ditemukan, yaitu B2B (business to business), B2C (business to consumer), C2C (consumer to consumer), C2B (consumer to business).

Setiap model bisnis yang ada ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk lebih jelas dan detail dari masing-masing model bisnis ini mari kita bahas satu persatu:

Model Bisnis Ecommerce B2B (Business to Business)

Model Bisnis Ecommerce B2B

Model Bisnis B2B sama seperti namanya, pelaku bisnis yang menjalankan model bisnis ecommerce ini akan menjual produk atau jasanya pada badan usaha lain. Artinya dari bisnis ke bisnis lain.

Secara sederhana, konsumen atau pembeli yang berada dalam model bisnis B2B belum tentu merupakan konsumen akhir atau end user dari produk barang dan jasa atau layanan yang dibelinya.

Para pembeli ini, bisa saja adalah reseller, atau agen pemasar yang kemudian akan menjual kembali produk atau jasa yang mereka beli kepada pada konsumen lain, sampai nanti akhirnya produk tersebut terbeli oleh pembeli akhir.

Karenanya, model bisnis B2B ini cenderung mempunyai siklus penjualan yang lebih panjang. Strategi atau cara pemasaran yang diperlukan dalam upaya menarik minat konsumen pun menjadi berbeda dengan model bisnis lainnya.

Model bisnis ecommerce jenis B2B ini memiliki kelebihan dari tingkat penjualan serta loyalitas pelanggannya yang tinggi. Utamanya berkaitan dengan model member atau reseller yang biasanya ada bonus atau program khusus berkaitan dengan pencapaian.

Perusahaan yang bergerak dengan model bisnis ini, pada umumnya menawarkan produk bisnis mereka dalam bentuk inventarisasi perusahaan, seperti alat pabrik, alat kantor, dan berbagai perlengkapan industri lainnya.

Model Bisnis Ecommerce C2C (Consumer to Consumer)

Model Bisnis C2C

Jika sebelumnya dari pelaku bisnis ke pelaku bisnis. Maka yang satu ini adalah dari pembeli atau consumer ke consumer. Ciri utama dari model bisnis C2C adalah jual beli barang antar konsumen.

Model ini sangat marak dalam sosial media berbasis grup, seperti halnya grup jual beli di Facebook. Mereka secara tidak langsung menjalankan model ecommerce C2C karena mereka saling menjual dan membeli antar consumer dengan berbagai produk atau jasa yang saling ditawarkan.

Selain grup sosial media, pelaku bisnis C2C ini biasanya akan bergantung pada situs iklan, marketplace dan forum-forum terkenal untuk memasarkan baran atau jasa mereka. Model bisnis C2C ini banyak memiliki peminat karena siklus bisnisnya yang cenderung lebih pendek dan cepat.

Konsumen pada dasarnya sudah tahu apa yang mereka inginkan. Maka, mereka yang memiliki bisnis ini tidak perlu bekerja keras dalam memasarkan produknya. Tidak heran jika, model bisnis ini belum mampu secara penuh dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan utama.

Jika kita pahami para pelaku bisnis C2C biasanya memiliki pekerjaan lain, dan menjalankan bisnis ini untuk menambah pendapatan sampingan mereka.

Model Bisnis Ecommerce C2B (Consumer to Business)

Model Ecommerce C2B

Ada juga model bisnis C2B, yaitu model bisnis yang dilakukan oleh konsumen ke pihak perusahaan. Model ini sangat berbeda dengan C2C yang menawarkan produk dagangan. C2B pada umumnya akan menawarkan jasanya kepada konsumen.

Model bisnis ecommerce C2B  ini para pelaku bisnisnya, umumnya berstatus sebagai freelance. Mereka memasarkan keahliannya dengan memanfaatkan website penyedia layanan jasa yang ada. Apa saja yang bisa dijual? Mulai dari pembuatan desain, pembuatan review produk, dan berbagai jasa lainnya yang dibutuhkan dalam industri atau perusahaan.

Walau model bisnis ini pelaku atau yang menawarkan produk dan jasa adalah seorang konsumen, namun model  bisnis ini memerlukan upaya pemasaran yang sangat besar. hal ini karena kompetitor dalam bisnis C2B ini sangat banyak.

Karena banyaknya penyedia atau mereka yang menawarkan jasa kepada perusahaan, maka perusahaan akan cenderung memilih penyedia jasa yang paling berkualitas dan murah. DI sini sering kali terjadi perang harga antar frelancer, sehingga banyak model website C2B yang kini menerapkan harga terendah dan harga tertinggi dalam satu jasa yang ditawarkan.

Model Bisnis Ecommerce B2C (Business to Consumer)

Model Bisnis Ecommerce B2C Yang Sesuai Bisnis Anda

Model bisnis ecommerce B2C merupakan yang paling banyak ditemui di Indonesia. Sebagian besar dari kita masuk dalam sistem ini, baik sebagai penjual atau pun pembeli.

Seperti kita ketahui dalam model bisnis atau pemasaran yang kita menjadi bagian dalam model bisnis ini. Pelaku bisnis akan menjual produknya pada konsumen akhir atau end user.

Pelaku bisnis yang bergerak dengan model bisnis ini akan menawarkan produk dan layanan yang sangat beragam. Mulai dari kebutuhan primer, hingga tersier, sesuai dengan target market dan tipe usaha atau bisnis yang mereka jalankan.

Demikian pembahasan kita kali ini mengenai berbagai model bisnis ecommerce yang bisa dipilih sesuai kebutuhan bisnis.

Terlebih ketika kamu menjalankan model B2C ,yang mana pembeli langsung end user. Maka kebutuhan menjalankan model bisnis B2C ini kini semakin dimudahkan dengan adanya ecommerce dalam bentuk website toko online. Yang mana transaksi antara penjual dan pembeli akan terus terjadi tanpa ada istilah toko tutup atau hari libur.

Rasakan keunggulan hosting IDwebhost untuk mendukung kesuksesan onlinemu! Dapatkan layanan hosting handal, kecepatan tinggi, dan dukungan teknis 24/7. Segera daftar sekarang dan rasakan perbedaannya!

Taufiq Prasetya Pradana

Member since 6 Sep 2019