Menghindari Keyword Stuffing Dalam Menulis Artikel SEO
Apakah kamu rutin menulis artikel untuk website? Apa pun tujuan artikel yang dibuat, apakah untuk bisnis, atau personal layaknya blog. Jika menargetkan SEO, maka kamu patut berhati-hati. Kamu perlu untuk hindari keyword stuffing dalam menulis artikel SEO.
Dalam menulis artikel SEO untuk kebutuhan konten sebuah website, tentunya kamu akan memainkan atau memaksimalkan jumlah kata kunci atau keywords yang ditargetkan. Tujuannya agar websitemu mudah ditemukan oleh mesin pencari dalam pencarian yang dilakukan user. Ini wajar adanya.
Mengapa wajar? Karena saat ini penyajian informasi memang melalui website atau media sosial yang kita buat sendiri. Kamu yang menjalankan bisnis online, maka memerlukan berbagai dukungan artikel SEO agar website dan produkmu bisa muncul dalam pencarian user.
Namun, ada kesalahan yang sering kali dilakukan oleh penulis artikel SEO pada sebuah website yaitu mereka melakukan keyword stuffing. Alih-alih memunculkan kata kunci di mesin pencari, justru bisa mengakibatkan website memiliki ranking yang kurang bagus.
Apa itu keyword stuffing? Mengapa kesalahan ini bisa berdampak pada website? Mari ikuti ulasan selengkapnya di bawah ini:
Contents
Apa Itu Keyword Stuffing?
Pertama-tama mari kita ketahui lebih detail tentang keyword stuffing ini. Sederhananya ketika kamu memasukkan atau menaruh kata kunci secara berlebihan pada sebuah artikel dengan tujuan untuk meningkatkan ranking website dalam pencarian user di mesin pencari. Artinya, hampir sama dengan spam kata kunci dalam sebuah artikel.
Ketika melakukan stuffing ini, alih-alih muncul dalam pencarian, justru akan menimbulkan dampak yang tidak baik untuk kualitas SEO website dalam mesin pencari.
Permasalahan dari keyword stuffing yang sering dilakukan para penulis konten artikel SEO adalah dengan terus mengulang-ulang kata kunci yang sama secara terus-menerus. Sehingga jumlah komposisi kata dalam artikel menjadi kurang.
Misalnya, kuantitas kata kunci dalam sebuah artikel sebaiknya adalah sekitar 0.5 hingga 3% secara keseluruhan kata. Namun penulis justru menyematkan kata kunci sampai 10% dan secara berulang dalam satu paragraf yang berdekatan.
Selain itu ada juga penulis artikel yang menaruh keyword secara berulang di meta tag atau detail lain yang ada di dalam CMS Website ketika menulis artikel. Strategi ini mungkin tidak terlihat oleh pembaca artikel, akan tetapi mesin pencari mampu mendeteksi kata kunci yang berlebihan tersebut.
Apa Dampak Keyword Stuffing untuk Website?
Mesin pencari sampai saat ini masih bekerja berdasarkan keyword atau kata kunci yang ditulis oleh user. Sehingga celah ini yang kemudian dimanfaatkan oleh pengelola website atau pembuat konten artikel.
Tentu kamu sudah paham bagaimana cara SEO bekerja. Sehingga Anda telah menerapkan berbagai strategi untuk bisa mencari celah pelacakan mesin pencari agar artikel Anda muncul dalam pencarian teratas.
Namun jangan sampai karena ingin mencari celah dari mesin pencari, justru Anda masuk dalam blacklist mereka, atau dianggap spam oleh mesin pencari. Jika demikian akan sangat merugikan bagi Anda.
Sebagai gambaran mesin pencari Google sebagai mesin yang paling banyak digunakan, mampu mendeteksi jumlah kata kunci yang berlebihan pada sebuah artikel. Kemudian akan dikategorikan sebagai artikel spam.
Lebih jauh, tidak hanya dianggap artikelnya yang spam, namun juga Website yang terlalu banyak melakukan keyowrd stufiing akan terdeteksi sebagai spam. Maka, website Anda tidak akan muncul di hasil pencarian teratas Google, karena dianggap tidak mampu menjawab kebutuhan pencarian user.
Jika hal ini terjadi pada website Anda, tentu akan membuat website Anda memiliki ranking yang buruk atau rendah dan akan semakin kecil mencapai hasil SEO yang maksimal di masa mendatang.
Maka, penting untuk diperhatikan kuantitas kata kunci yang dianjurkan dalam sebuah artikel. Jangan sampai Anda berlebih dalam menerapkan strategi SEO kata kunci Anda.
Penting juga diperhatikan, bahwa Anda juga harus memahami konten yang ditulis. Konten dengan kualitas yang baik dan menjawab kebutuhan, pada akhirnya akan memiliki pengunjung yang banyak karena mereka merasa terjawab atau mendapatkan informasi yang sesuai.
Cara Menghindari Keyword Stuffing
Ada sudah memahami pengertian dan dampak dari keyword stuffing. Selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah mengetahui bagaimana Anda bisa menghindari hal ini dalam menulis artikel SEO untuk sebuah website.
Pertama, adalah dengan mengutamakan kata kunci utama yang sesuai. Sebelum Anda mulai menulis sebuah konten artikel, penting untuk Anda melakukan riset tentang kata kunci yang paling relevan dengan konten artikel yang akan diangkat dalam tulisan Anda.
Anda perlu untuk melakukan riset yang cukup, mengetahui hasil dari riset terkait volume kata kunci dan intensitas serta kesulitan dari topik yang akan Anda tulis menjadi sangat penting. Intinya, agar Anda tidak sia-sia dalam menulis konten.
Anda bisa memanfaatkan Tools SEO di dalam website, dengan tools maka Anda akan lebih mudah, dibanding Anda harus riset kata kunci secara manual. Khusus pengguna wordpress Anda bisa melakukan dengan plugin yang ada.
Kedua, memastikan Anda tidak memasukkan kata kunci secara berlebihan, ini menjadi kunci penting. Ketika Anda memasukkan kuantitas atau density kata kunci yang sesuai, maka semua akan aman terkendali.
Anda bisa memanfaatkanbagi pengguna wordpress. Plugin ini adalah alat yang umum digunakan untuk membantu Anda melihat keyword density sekaligus alur membaca dari paragraf artikel Anda.
Plugin Yoast ini juga dapat digunakan untuk meninjau apakah paragraf yang Anda tulis memiliki readability (kemudahan untuk dibaca) atau tidak. Ini berkaitan dengan kenyamanan para pengunjung dalam membaca, sehingga patut untuk Anda perhatikan.
Ketiga, adalah dengan cara menggunakan kemampuan berbahasa yang baik dalam menulis. Sebagian dari Anda pasti pernah membuat kalimat parafrase dalam menulis. Kemampuan Anda dalam membuat semantik atau menulis dengan makna yang sama akan membantu Anda dalam memiliki konten yang sesuai dengan keyword yang Anda coba tonjolkan untuk memaksimalkan SEO. Dalam dunia penulis artikel SEO, ini biasa disebut sebagai LSI atau Latent Semantic Indexing.
Pastikan Membeli Domain Aman dari Spam
Selain Anda harus menghindari keyword stuffing dalam menulis Artikel SEO, penting juga bagi Anda mempersiapkan website yang bersih. Apa itu? Yaitu website yang tidak memiliki rekam jejak bermasalah. Contohnya dalam memilih nama domain.
Ada ribuan bahkan jutaan domain yang telah aktif dan kemudian tidak aktif. Domain ini sebelumnya bisa jadi untuk kebutuhan menulis artikel, namun masuk dalam blacklis atau dianggap spam. Nah, ketika Anda membeli domain ini, maka Anda memiliki potensi dianggap spam, atau bahkan masih dianggap spam oleh mesin pencari, walau domain ini menjadi baru milik Anda.
Maka, penting bagi Anda untuk riset domain terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli domain. Hal penting juga adalah penyedia layanan domain yang terpercaya, Anda perlu untuk memilih penyedia domain yang berkualitas dan berpengalaman seperti halnya IDwebhost. Anda bisa mendapatkan domain murah berkualitas dan paket hosting murah hanya di IDwebhost.
Demikian pembahasan kali ini mengenai Hindari Keyword Stuffing dalam menulis Artikel SEO, semoga artikel ini memberikan gambaran dan tambahan informasi seputar SEO untuk Anda. Terima kasih telah membaca, salam Ari IDwebhost.
Member since 6 Sep 2019