Mengetahui Redirect 301 dan 302

21 Agu 2020
Mengetahui Redirect 301 dan 302 campaign-unlimited

Di dalam dunia webmaster sudah pasti kita akan mengetahui dan mengenal dari sebuah redirect. Untuk artinya sendiri redirect merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk mengarahkan secara otomatis dari pengguna situs suatu link menuju link yang lain. Contohnya, ketika Anda sedang mengunjungi abcd.com, namun, Anda malah diarahkan menuju 1234.com sehingga bisa disimpulkan jika situs abcd.com sudah menggunakan teknik redirect. Seringkali redirect ini dilakukan oleh seorang webmaster untuk mengganti domain utama, mengganti permalink pada sebuah artikel atau memang sekedar ingin menambahkan traffic pada situs tertentu yang akan dituju. Terdapat redirect 301 dan 302 yang juga harus Anda ketahui.

Jenis Redirect termasuk Redirect 301 dan 302

Ada dua jenis teknik atau metode redirect yang harus Anda pahami sebagai seorang webmaster, yaitu redirect 301 dan 302. Tentunya saja fungsinya hampir sama, tetapi, yang harus Anda pahami adalah dampaknya yang nantinya bisa terjadi pada mesin pencari. Redirect 301 memungkinkan Anda untuk melakukan redirect secara permanen oleh karena itu mesin pencari nantinya akan menghapus link awal dan diganti dengan link yang baru yang ada pada database pencarian. Contohnya abcd.com di redirect 301 menuju 1234.com sehingga abcd.com akan dihapus dari database mesin pencari.

Bedanya dengan redirect 302 adalah yang dilakukan hanya sementara waktu dalam melakukan redirect, oleh karena itu robot perayap dari suatu mesin pencari nantinya tidak akan menghapus link yang akan di redirect. Nah, sebagai pakar SEO tentu mejadi hal yang sangat penting untuk diketahui dan di pahami agar Anda tidak akan mengalami kehilangan traffc yang signifikan apalagi dalam mengganti suatu URL situs.

Mengetahui Redirect 301 dan 302

Redirect 301 dan 302, Manakah Yang Harus Dipilih?

Agar dapat memilih redirect mana yang nantinya akan Anda gunakan, tentunya Anda harus mengetahui terlebih dahulu fungsi dan juga pengertian dari keduanya. Sehingga nantinya Anda bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan redirect 301 dan juga redirect 302.

Pengertian Redirect 301

Redirect ini akan dipakai agar bisa memastikan jika mesin pencari dan juga pengguna akan dikirim menuju halaman yang benar. Kode status 301 juga akan dipakai ketika halaman sudah dipindahkan secara permanan menuju lokasi yang lain. Pengguna juga akan melihat URL baru karena sudah menggantikan halaman yang sebelumnya. URL yang berasal dari halaman sebelumnya juga akan berubah ketika ditampilkan pada hasil mesin pencarian.

Kapan Menggunakan Redirect 301?

Jika Anda akan memastikan bahwa mesin pencari sudah mengerti bahwa URL Anda sudah pindah secara permanen menuju lokasi yang baru dengan menggunakan konten yang sama dan mempunyi link equity yang sama, maka Anda dapat menggunakan redirect 301. Berikut ini merupakan beberapa kesempatan yang bisa Anda manfaatkan agar bisa menggunakan redirect 301:

  1. Link menuju URL yang sudah outdated dan sangat perlu untuk diarahkan menuju halaman yang Anda inginkan. Contohnya adalah dalam penggabungan dua halaman website atau situs webs yang sudah bermigrasi secara permanen.
  2. Terdapat beberapa URL yang bisa Anda gunakan agar bisa mengakses website milik Anda. Dapat dilakukan dengan cara memilih salah satu URL yang digunakan sebagai tujuan canonical, sehingga dengan menggunakan redirect 301 nantinya akan dapat mengarahkan traffic menuju URL yang Anda inginkan atau URL yang baru.
  3. Anda juga bisa memanfaatkan menggunakan redirect 301 jika sedang melakukan migrasi dari HTTP menuju HTTPS.

Pengertian Redirect 302

Sedangkan untuk redirect 302, kode ini menandakan bahwa sedang terjadinya proses redirect yang sifatnya sementara untuk user dan juga mesin pencari. Tentu saja nanti akan menuju halaman lain sampai pada halaman baru tersebut terhapus. Terdapat dua jenis kode redirect 302 yang mungkin sering Anda jumpai, yaitu 302 Found (HTTP 1.1) dan juga Moved temporarily (HTTP 1.0). Redirect 302 ini juga bisa Anda lakukan dengan dua metode yang berbeda, yaitu dengan menggunakan meta tag atau bisa juga menggunakan Javascript yang mana memang sedikit lebih memudahkan jika dibandingkan dengan redirect 301. Yang mana Anda diharuskan untuk mengakses server files yang memang akan memakan waktu yang terbilang cukup banyak. Jika nantinya Anda menggunakan tipe redirect yang salah, tentu saja mesin pencari akan merasa kebingungan dan akan dapat berdampak pada hilangnya traffic dari website yang Anda miliki.

Kapan Menggunakan Redirect 302?

Redirect 302 ini akan sangat berguna bagi Anda, tentunya jika digunakan pada waktu yang tepat. Contohnya:

  1. Dalam melakukan sebuah pengujian A/B pada sebuah halaman website yang digunakan untuk fungsionalitas dan juga desain.
  2. Bisa mendapatkan feedback yang berasal dari klien pada sebuah halaman baru tanpa harus mempengaruhi peringkat website.
  3. Bisa mempengaruhi halaman website, dan juga memberikan pengujung pengalaman yang sifatnya konsisten.
redirect 301 dan 302

Redirect 301 dan 302, Mana Yang Pas Untuk SEO?

Jika Anda mempunyai niat untuk mengalihkan URL dengan mempunyai konten yang sama, tanpa adanya kemungkinan untuk kembali ke URL sebelumnya. Dan juga akan melewati link equity dengan cara yang cepat atau lambat, maka Anda bisa menggunakan redirect 301.

Sebenarnya, Redirect 302 juga tidak mempengaruhi SEO Anda, dengan catatan jika dilakukan dengan cara yang benar. Namun, ketika Anda menggunakan dengan ceroboh dan tidak benar, akan berakibat kebingungan secara negative yang akan memberikan pengaruh pada visibilitas pencarian dari website milik Anda. Jika Anda berencana untuk memindahkan sebuah halaman secara permanen, maka Anda harus menggunakan redirect 301. Tetapi, jika Anda hanya ingin memindahkannya sementara, dan akan kembali aktif ke URL sebelumnya, Anda bisa menggunakan redirect 302.

redirect 301 dan 302

Redirect WordPress

Jika Anda menggunakan WordPress yang digunakan sebagai media dalam mengelola konten pada sebuah website, maka Anda hanya perlu menginstall plugin WordPress yang dapat di download. Selain itu juga bisa digunakan untuk mengarahkan tautan yang Anda inginkan. Anda dapat mengunduh plugin dengan menggunakan kata kunci pada pencarian redirection. Kelebihan dari plugin ini adalah bisa melakukan pengalihan secara massal. Sehingga tidak hanya mempunyai fungsi untuk mengalihkan situs halaman suatu web, tetapi juga mempunyai fungsi untuk melacak keberadaan broken link atau bisa juga broken link checker. Selain itu, bisa digunakan untuk melacak keberadaan error 404 atau yang dikenal dengan istilah halaman tidak ditemukan.

Melihat fungsi dari redirect 301 dan 302 yang digunakan untuk mengalihkan URL apalagi didukung dengan banyaknya alasan Anda cukup perlu untuk mengalihkan situs website yang Anda punya. Tidak hanya itu, beberapa redirect diatas juga bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan. Apalagi dengan berjalannya waktu, situs yang Anda miliki juga akan bertumbuh lebih kompleks. Jika Anda mempunyai pertanyaan seputar internet atau dunia marketing secara online, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar dibawah. Dan jangan lupa untuk mensubscribe blog IDwebhost agar tidak ketinggalan info menarik lainnya.

Penulis
Member since 2 Jul 2013