Jangan Pusing, Begini Langkah-langkah Migrasi Hosting!

1 Mar 2024
Jangan Pusing, Begini Langkah-langkah Migrasi Hosting! campaign-unlimited

Langkah-langkah migrasi hosting – Mengelola website memanglah tidak mudah, kamu pun pasti menginginkan yang terbaik agar websitemu berfungsi dengan baik. Jika kamu ingin websitemu berkembang dan berfungsi dengan baik, kamu memerlukan hosting yang berkualitas.

Banyaknya jumlah pengguna yang mengakses website adalah salah satu tanda dari website yang berhasil dikelola secara profesional. Sebaliknya, jika kualitas hosting buruk, website mungkin lamban sehingga pengguna enggan untuk sekadar mampir.

Jika sudah begini, artinya kamu perlu melakukan migrasi hosting untuk memastikan website tetap bisa diakses dengan lancar. Soal caranya, jangan khawatir! Artikel ini akan memandumu mengetahui apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan. Mari menuju ke pembahasan!

Apa Itu Migrasi Hosting?

Sebelum kita bahas mengenai langkah-langkah migrasi hosting, sudahkah kamu tahu apa itu migrasi hosting? Migrasi hosting adalah proses pemindahan website dari satu layanan hosting ke layanan hosting lainnya.

Migrasi hosting sering kali dilakukan karena pemilik website mengalami kendala atau kurang puas dengan layanan hosting sebelumnya. Penurunan kinerja layanan hosting akan mempengaruhi kenyamanan pengunjung dan kegiatan online dalam website.

Berbagai masalah yang kerap terjadi, biasanya seperti kapasitas penyimpanan yang tidak memadai, keamanan yang lemah, dan masa langganan yang sudah kedaluwarsa. Jika kamu mengalami salah satu masalah ini, mari pertimbangkan untuk migrasi hosting.

Alasan Migrasi Hosting

Setiap orang yang melakukan migrasi hosting pasti memiliki alasan tertentu untuk berpindah hosting dari provider lama ke provider baru. Sebelum memutuskan untuk melakukan langkah-langkah migrasi hosting, periksa apakah salah satu alasan ini terjadi juga padamu!

1. Website Lambat Diakses

Jumlah pengunjung website sangat dipengaruhi oleh kecepatannya. Jika proses aksesnya terlalu lamban, pengunjung akan menjadi tidak sabar dan bergegas meninggalkan website. Di samping itu, Google juga dapat melacak website yang lambat, sehingga berpengaruh pada peringkat mesin pencarian.

2. Server Sering Mengalami Down

Server yang sering down atau error adalah masalah serius bagi pengunjung. Pengunjung mungkin kehilangan kepercayaan pada websitemu meskipun server down hanya beberapa detik. Pengunjung akan menganggap website tidak kompatibel dan tidak dapat dipercaya.

3. Dukungan Layanan yang Buruk

Menghubungi provider menjadi cara penyelesaian masalah yang tidak ditemukan solusinya. Jika penyedia hosting tidak memberikan solusi yang tepat dan sulit dihubungi, maka kamu akan kesulitan untuk mengelola website. Layanan hosting yang baik akan melayani dan menyelesaikan masalah klien secara tepat waktu dan benar.

4. Ruang Penyimpanan Data Kurang Besar

Semakin berkembang suatu bisnis, maka semakin banyak ruang yang dibutuhkan untuk menyimpan semua data. Kamu mungkin membutuhkan hosting yang cocok untuk menyimpan data dalam kapasitas tertentu. Dengan mengupgrade hosting, kamu bisa meningkatkan performa website.

5. Biaya Hosting yang Mahal

Saat memutuskan untuk membeli hosting, pertimbangkan juga kebutuhan website. Jangan sampai menggunakan paket yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh websitemu. Hal ini pasti hanya akan membuang-buang biaya. Cari hosting alternatif dengan biaya lebih rendah dan paket yang cocok untukmu.

6. Keamanan yang Rendah

Bagian selanjutnya adalah tentang keamanan. Data penting pengunjung tercatat di website, dan harus dijaga seaman mungkin. Jangan biarkan data vital di website hilang atau bocor. Pelanggan dapat kehilangan kepercayaan pada websitemu karena hal ini.

Pentingnya Migrasi Hosting

Mungkin kamu belum tahu apa pentingnya migrasi hosting. Dengan melakukan langkah-langkah migrasi hosting, kamu bisa merasakan sejumlah keuntungan antara lain, seperti:

1. Website Akan Menjadi Lebih Cepat

Migrasi hosting akan meningkatkan performa website secara signifikan. Dalam kebanyakan kasus, migrasi hosting dilakukan untuk meningkatkan kinerja website yang buruk. Misalnya, seperti website yang sering down.

2. Penyimpanan Data yang Leluasa

Saat ruang penyimpanan sudah tidak cukup untuk memuat data di website, artinya kamu perlu melakukan migrasi hosting. Usai melakukan migrasi, kamu dapat mengubah kapasitas space atau ruang di halaman web. Namun, sebelum migrasi, pastikan untuk melakukan backup data terlebih dahulu.

3. Jaringan yang Cepat

Website akan dimuat dengan lebih cepat setelah migrasi. Hal ini membuat kerja jaringan yang lebih cepat, sehingga performa websitemu tidak akan mengecewakan pengunjung. Secara tidak langsung, cara ini juga dapat meningkatkan peringkat websitemu. Semakin banyak orang yang mengunjungi websitemu, maka traffic juga akan semakin meningkat.

Langkah Migrasi Hosting

Apakah kamu sudah memantapkan hati untuk melakukan migrasi hosting setelah memahami pengertian hingga alasannya? Jika iya, mari kita bahas bagaimana langkah-langkah migrasi hosting berikut ini!

1. Lakukan Bakcup File Website

Sebagian besar provider hosting saat ini sudah menawarkan layanan backup data. Namun, tidak ada salahnya menyimpan data backup di memori pribadi untuk berjaga-jaga. Penyimpanan file website ini dimaksudkan untuk menyimpan data sebelum dipindahkan ke hosting baru.

Untuk menghindari kerusakan file, hindari mengedit konten selama prosedur berlangsung. Kamu dapat mengunduh file menggunakan layanan FTP (File Transfer Protocol) seperti FileZilla. File ini nantinya akan digunakan untuk menyimpan data website yang telah diberikan. 

2. Ekspor Database Website

Pastikan terlebih dahulu apakah websitemu memiliki database atau tidak. Kamu dapat menanyakan provider hosting sebelumnya tentang hal ini. Jika website memiliki database, kamu dapat melakukan ekspor database dari hosting lama ke hosting baru.

MySQL adalah jenis database yang paling populer, dan dapat diekspor menggunakan alat phpMyAdmin. Untuk melakukannya, luncurkan phpMyAdmin > Buka database website > Pilih Ekspor > Klik tombol Buka >Tempatkan file SQL di lokasi yang sama.

3. Buat Database Baru

Langkah selanjutnya yaitu kamu harus membuat sebuah database baru. Database kosong ini bisa dibuat pada akun hosting yang baru. Berikut langkahnya:

  • Log in akun hosting yang baru.
  • Buka MySQL Database dan membuat database baru dengan menekan tombol “Create New Database”.
  • Buat nama database yang telah ditentukan lalu klik “Create Database”.

4. Impor Database

Kemudian, impor database situs yang disimpan sebelumnya. Untuk mengimpor database ini, gunakan program phpMyAdmin dan ikuti langkah berikut:

  • Klik tanda “+” yang terletak dibawah username dibagian kiri layar.
  • Selanjutnya, masuk ke database yang baru dari list. Lalu akan muncul tanda “No tables found in this database”.
  • Klik tab import pada menu.
  • Lalu, pilih “choose file” dan pilih file SQL yang telah disimpan sebelumnya.
  • Klik tombol “Go”.

5. Lakukan Modifikasi Pada File Website

Kini sudah aman untuk memigrasikan databasemu ke server hosting baru setelah menyelesaikan prosedur impor database. Pertama, kamu harus mengganti kode file tertentu. Ini dilakukan untuk menyesuaikan file ke database baru.

Ubah nama pengguna dan kata sandi untuk file di penyedia hosting baru. Untuk melakukan perubahan, gunakan aplikasi Joomla atau Drupal.

6. Mengunggah File Website

Setelah langkah-langkah migrasi hosting sebelumnya telah selesai, saatnya mengunggah file websitemu ke layanan hosting yang baru dipilih. Untuk mengunggah file, ikuti petunjuk di bawah ini.

  • Buat akun FTP dengan penyedia hosting baru terlebih dahulu. Pilih “Akun FTP” dari menu File.
  • Kemudian, buat nama pengguna dan kata sandi yang mudah diingat. Tukliskan juga nomor Port.
  • Sinkronkan akun hosting baru dengan FileZilla.
  • Transfer file website ke akun hosting barumu. Jika unggahan berhasil, file akan muncul di sisi kanan layar kamu.

7. Pastikan Fungsi Website Bekerja dengan Baik

Periksa fungsi website, perhatikan isi dan koneksi dari website. Cobalah untuk melakukan pencarian menggunakan beberapa kata kunci yang mengarah ke website kamu. Periksa apakah situs dapat mengakses konten lama, foto, video, dan media lainnya.

8. Update Pengaturan DNS

DNS adalah sistem untuk mengubah alamat IP menjadi nama domain. Perbarui DNS untuk mengarahkan ke server layanan hosting baru. Ini dilakukan untuk mengalihkan DNS domain ke server baru. Agar tidak mengganggu pengguna, lakukan update DNS saat traffic website sepi.

Kesimpulan

Inilah sebabnya mengapa kamu harus segera melakukan migrasi hosting. Sekarang, kamu tidak akan bingung tentang langkah-langkah migrasi hosting, dan kamu akan lebih siap untuk mengambil keputusan untuk pindah hosting, bukan?

Jika kamu mencari penyedia hosting dengan layanan terbaik dan harga paling murah, kamu pasti cocok dengan layanan hosting IDwebhost! Pilih paket yang sesuai kebutuhanmu dan dapatkan harga spesial dengan promo menarik IDwebhost!

Elly Santi
Member since 7 Sep 2022