CPM vs eCPM vs RPM, Apakah Bedanya?

20 Jan 2021
CPM vs eCPM vs RPM, Apakah Bedanya? campaign-unlimited

CPM merupakan bagian dari metriks atau metode pengukuran dalam online marketing yang dapat bermanfaat bagi advertiser. Selain itu, masih ada eCPM dan RPM yang menjadi bagian lainnya. Dalam platform media berbayar seperti Google Ads atau Facebook Ads, sebagian besar pemilik brand dan advertiser perlu untuk mengetahui istilah-istilah dalam beriklan dengan menggunakan metode PPC atau pay per click. Pay per click memungkinkan ketika pengguna melakukan klik pada suatu iklan yang dipromosikan oleh advertiser, lalu klik tsb akan di kalkulasi sebagai biaya iklan untuk advertiser.

Advertiser adalah orang yang melakukan promosi bisnis menggunakan media iklan berbayar. Nah, untuk pihak yang menerima iklan dari advertiser dan menayangkannya ke websitenya adalah publisher. Kembali lagi ke istilah dalam metode pengukuran atau metrik dalam online marketing ini yaitu CPM, eCPM, dan RPM, mari kita ketahui apa bedanya dan manfaatnya yang bisa Anda simak penjelasannya berikut ini.

Apa itu CPM ?

apa itu cpm
apa itu cpm

CPM adalah singkatan dari Cost per 1000 miles, yang artinya besaran jumlah biaya yang dibayar pengiklan atau advertiser per 1000 impression atau tayangan iklan. Impression ini meliputi tayangan yang ditampilkan di berbagai media seperti news feed, mobile news feed, kolom dsb. Jadi CPM ini merupakan metrik dari advertiser ya, bukan metrik dari publisher. Artinya, CPM ini merupakan biaya jumlah yang harus dibayar oleh advertiser atau pengiklan agar iklan tsb dapat ditampilkan.

Nah, pada CPM ini, semakin besar traffic atau lalu lintas pengunjung pada suatu website, maka CPM tersebut akan bernilai semakin tinggi. Berikut perhitungan sederhana dari CPM :

Cost (Biaya iklan) / Imperssions (Tayangan iklan)  x 1000.

Contohnya, Anda memiliki anggaran iklan sebesar Rp300.000 untuk beriklan. Setelah Anda menjalankan iklan, Anda mendapatkan impression atau tayangan iklan yang Anda terima sebanyak 2.500.000 tayangan iklan. Mak perhitungan CPM yang Anda dapatkan adalah: Rp300.000 / 2.500.000 x 1000 = Rp120

Jadi, berdasarkan perhitungan CPM diatas, maka biaya iklan yang Anda hasilkan di setiap 1000 tayangan iklan Rp120.

Apa itu eCPM ?

apa itu ecpm
apa itu ecpm

Sekarang, andaikan Anda telah menjalankan iklan menggunakan CPM. Lalu, Anda menggunakan berbagai model penawaran (bidding) dalam beriklan yang berbeda-beda. Bagaimana Anda dapat mengetahui CPM mana yang lebih efektif yang sesuai dengan goals Anda? Di sinilah fungsi eCPM dapat terlihat. Contohnya, Anda menggunakan CPM tapi sebagian iklan Anda ternyata pengoptimalannya hasilnya lebih mengarah ke CPA yaitu cost per acquisition atau CPC yaitu cost per clicks. 

Karena pengoptimalannya berbeda-beda, ini maka diperlukanlah eCPM untuk mengetahui pengoptimalan yang mana yang dapat membantu Anda untuk menganalisa yang lebih efektif. eCPM adalah singkatan dari effective CPM. eCPM dapat mengubah dari strategi pengoptimalan yang non-CPM menjadi perhitungan berdasarkan CPM sehingga Anda dapat memahami mana yang lebih efektif. Untuk cara perhitungannya masih sama dengan CPM, tetapi eCPM menunjukan bahwa ini belum tentu merupakan model harga tetap seperti pada perhitungan biaya CPM.

Agar Anda lebih mudah memahami, contohnya Anda memiliki 85.000 tayangan pada iklan Google Ads PPC. Anda membayar biaya iklan tsb sebesar Rp 200.000. Dengan menggunakan perhitungan yang sama seperti di atas, maka Anda akan mendapatkan biaya CPM sebesar Rp 2.353. eCPM seringkali lebih tinggi daripada CPM yang dimana eCPM memiliki channel yang terhubung dengan iklan CPC atau CPA.

Apa itu RPM ?

apa itu rpm
apa itu rpm

RPM adalah Revenue per 1000 impressions atau tayangan. RPM ini tidak seperti CPM. RPM lebih ditujukan kepada publisher atau pihak yang menayangkan iklan advertiser yang berguna sebagai alat untuk mengukur atau metrik mereka. Jadi, RPM ini adalah pengukuran berapa banyak jumlah penghasilan yang di dapat oleh publisher atau pemilik suatu website yang menayangkan iklan dari advertiser setiap 1000 kali iklan ditayangkan.

Bisa dikatakan, RPM ini merupakan rasio dimana publisher dapat menghasilkan pendapatan. Untuk itulah, metrik ini sangat penting bagi publisher. Untuk cara perhitungannya, hampir sama seperti perhitungan pada CPM. Hanya saja yang membedakan di RPM ini adalah “cost” pada CPM di ganti menjadi “revenue” pada RPM. Masih bingung? Agar lebih jelas, berikut rumus perhitungan RPM:

Ad Earnings / Impressions x 1000

Jadi, jika sebuah website menghasilkan Rp 50.000 dan menampilkan 100.000 tayangan iklan, maka RPM pada website tsb adalah Rp 500 untuk setiap 1000 kali tayangan.

Mengenal Page RPMs

Website dan publisher dapat mengukur RPM mereka secara lebih spesifik daripada sekedar menghitung tayangan secara keseluruhan. Contohnya, publisher menginginkan halaman homepagenya agar dapat di monetize agar mendapatkan penghasilan dari iklan.

Publisher dapat menggunakan rumus RPM yang sama. Tapi untuk menerapkannya ke halaman homepage tsb akan berbeda karena yang dihitung hanya RPM pada halaman homepage bukan keseluruhan halaman website tsb. Inilah yang disebut Page RPMs. Page RPMs ini juga dapat membantu publisher dalam memahami halaman mereka yang paling menghasilkan dan juga dapat membantu untuk menganalisa performa halaman mereka mana yang memiliki performa jelek agar mereka bisa memperbaikinya.

Mengenal Session RPMs

Session RPMs ini lebih untuk perhitungan pada sesi pada suatu website dan belum tentu keseluruhan tayangan iklan. Dengan kata lain, Session RPMs ini menunjukan pendapatan berdasarkan per sesi pada suatu website. Jadi metrik ini lebih untuk mengukur nilai dari pengunjung  vs page load dan juga menampilkan iklan (showing ad). Untuk rumusnya adalah:

Ad Earnings / Number of Sessions x 1000

Jadi, jika website menghasilkan Rp 50.000 dan 60.000 sesi, maka Session RPMs yang di dapat adalah Rp 833.

Bagaimana dengan RPM pada Youtube ?

Metrik RPM pada youtube berbeda dengan metrik RPM website. Di youtube, RPM berarti Revenue per mile atau pendapatan per seribu. Artinya jumlha yang diperoleh content creator per seribu penayangan. Berikut cara untuk perhitungannya:

Semua Report Pendapatan yang bersumber dari Youtube Analytics X 1000 / Total views dalam periode waktu yang sama.

Kesimpulan

CPM menjadi suatu barometer untuk pengukuran pada setiap 1000 impresi atau tayangan iklan yang di dapat. CPM ini baik untuk sebagai metrik yang digunakan oleh advertiser untuk menganalisa berapa biaya iklan per 1000 impresi. 

Nah, untuk publisher, metrik yang digunakan adalah RPM, yaitu pendapatan per 1000 impresi. RPM dapat menjadi acuan bagi publisher berapa besar pendapatan yang mereka dapat setiap 1000 impresi pada iklan yang mereka tayangkan pada website mereka. Lalu tidak lupa juga, Anda dapat update informasi seputar bisnis online di blog IDwebhost agar mendapatkan insight baru.

Sebagai tambahan, jika Anda membutuhkan hosting untuk kebutuhan dalam pembuatan website yang berisi informasi atau kegiatan marketing online, Anda dapat menggunakan jasa layanan hosting dan domain dari IDwebhost karena ada potongan diskon di beberapa paket hosting murah yang bisa Anda coba. Salam!

Penulis
Member since 2 Jul 2013