Panduan Memahami Conversion Rate Optimization (CRO) Untuk Pemula

23 Nov 2020
Panduan Memahami Conversion Rate Optimization (CRO) Untuk Pemula campaign-unlimited

Conversion Rate Optimization menjadi sebuah tolak ukur dalam optimasi iklan agar dapat mengukur keberhasilan pada iklan tsb. Dengan memahami conversion rate, maka Anda dapat mengetahui apakah iklan Anda sudah benar-benar menghasilkan keuntungan atau tidak dari seberapa besar conversion rate yang di dapat atas iklan yang Anda jalankan.

Seperti pada judul topik ini, kali ini Anda dapat belajar mengenai bagaimana mengoptimalkan conversion rate atau dikenal conversion rate optimization. Sebelum membahas lebih dalam, ada baiknya Anda mengetahui apa definisi conversion, alasan conversion rate itu penting dan sebagainya.

Apa itu Conversion Rate ?

Conversion Rate Optimization
apa itu conversion rate

Conversion Rate adalah sebuah persentase dari pengunjung website yang dihitung saat mereka melakukan suatu tindakan tertentu. Lalu cara perhitungan conversion rate ini adalah dengan membagi antara jumlah conversion yang ada di satu halaman website dengan total pengunjung pada halaman website tsb. Setelah itu hasil pembagiannya dikalikan 100.

Masih bingung? Baik, contohnya Anda berjualan baju jersey klub sepak bola di halaman produk  “Baju Jersey Manchester United”.  Nah di halaman tsb, ternyata terjadi pembelian baju jersey MU sebanyak 20 kali. Kemudian, jumlah total pengunjung di halaman produk tsb ada 1000 pengunjung. Jadi hasil conversion ratenya, 20 dibagi 1000 lalu dikalikan 100 adalah 2 persen. Itu berarti conversion rate pada halaman website baju jersey MU adalah 2 persen.

Kenapa Conversion Rate Penting untuk Anda pelajari ?

Conversion Rate Optimization
kenapa conversion rate penting

Sebelum Anda mengetahui alasannya, Kami ingin memberikan sebuah contoh dalam studi kasus. Katakanlah Anda memiliki sebuah bisnis dengan traffic kunjungan ke website Anda yaitu sebanyak 50.000 per bulan. Lalu dari 50.000 kunjungan tersebut, ternyata yang membeli produk dari website Anda hanyalah 5 orang saja.

Kemudian di sisi lain, Kompetitor bisnis Anda mendapatkan trafik kunjungan sebesar 5.000 per bulan. Akan tetapi, dari 5.000 kunjungan tersebut, jumlah orang yang membeli produknya adalah 500 orang. Nah, sekarang menurut Anda, manakah bisnis yang menghasilkan keuntungan lebih banyak ? Sudah jelas, Kompetitor Anda bukan? Jadi inilah alasannya conversion rate ini penting untuk Anda kuasai jika Bisnis Anda ingin menghasilkan keuntungan yang besar.

Lalu, di sini muncul pertanyaan, “Apakah lebih baik tidak perlu bersusah payah cari traffic tinggi, kalau dari traffic kecil saja sudah menghasilkan conversion yang besar ?”. Jika Anda berpikir demikian berarti Anda perlu merubah pikiran Anda. Karena jika dilihat dari contoh studi kasus diatas, bisnis kompetitor Anda 5.000 kunjungan saja sudah menghasilkan conversion 500 orang, nah bagaimana kalau traffic kunjungan tsb diperbesar lagi, berapa peluan keuntungan yang bisa didapatkan.

Artinya letak permasalahannya bukanlah di berapa jumlah traffic yang di dapat, akan tetapi seberapa besar elemen-elemen gabungan dari total jumlah kunjungan, kualitas produk, kualitas konten di website, serta kualitas layanan dapat mempengaruhi orang untuk beli ke produk Anda. Alhasil traffik yang tinggi tsb tetap harus Anda capai agar bertujuan dapat mengubah dari traffic kunjungan yang tinggi menjadi pelanggan Anda.

Berapa Rasio Ideal Conversion Rate?

Conversion Rate Optimization
rasio ideal conversion rate

Bersumber dari WordStream, conversion rate di semua jenis industri rata-ratanya adalah 2,35 persen. Lalu 25 persen penggiat bisnis online dapat meraih conversion rate yaitu 5,31 persen atau lebih tinggi. Kemudian penggiat bisnis lainnya sebanyak 10 persen conversion ratenya sebesar 11,45%.

Jadi Anda bisa menggunakan patokan target ideal conversion yaitu 2,35 persen, 5,31 persen, atau 11,45 persen. Artinya, jika setelah Anda melakukan perhitungan terhadap conversion rate yang nyata dari bisnis Anda saat ini dan ternyata masih hasilnya di sekitaran 0,2, persen , 0,4 persen maka target ideal conversion rate yang bisa Anda capai adalah 2,35 persen. Jika sudah melampaui angka tsb Anda bisa set lagi target conversion rate Anda di 5,31 persen lalu 11,45 persen.

Bagaimana Cara Optimasi Conversion Rate (Conversion Rate Optimization)

Conversion Rate Optimization
cara optimasi conversion rate

Setelah Anda menetapkan target conversion rate Anda, kini saatnya Anda melakukan Optimasi Conversion Rate atau Conversion Rate Optimization, berikut langkah-langkahnya :

1. Mengenal Conversion Rate Optimization 

Apa itu Conversion Rate Optimization? Conversion Rate Optimization adalah suatu proses secara sistematis untuk meningkatkan persentase pengunjung website yang mengambil suatu tindakan tertentu. Tindakan apa sajakah itu? Contohnya seperti pengunjung website Anda mengisi formulir Anda, menjadi pelanggan dsb. Proses CRO ini dihitung dari keterlibatan pengunjung tentang bagaimana mereka mengunjungi website Anda serta berpindah-pindah ke halaman website Anda, menilai tindakan apa yang mereka ambil, dan apa yang menghentikan mereka.

2. Buat Call to Action dalam bentuk Text di Halaman Website Anda

Tips pertama yang dapat Anda gunakan untuk meningkatkan conversion rate bisnis Anda adalah dengan membuat  Call to Action (CTA) dalam bentuk teks, gambar atau tombol. Lalu, CTA dalam teks walaupun terlihat sederhana ternyata dapat juga menghasilkan conversion rate yang cukup tinggi lho! Berdasarkan test dari HubSpot, sebanyak 93 persen lead-nya berasal dari CTA dalam bentuk teks. Kemudian hanya 6 persen leads yang didapat ternyata bersumber dari CTA dalam bentuk banner di akhir artikel blog. Jadi Anda bisa coba menggunakan kombinasi atau percobaan trial-error menggunakan CTA dalam bentuk text, gambar atau tombol untuk mendapatkan hasil terbaik jenis CTA Anda.

3. Gunakan Pop-up

Selain menggunakan teks, gambar, atau tombol, Anda dapat menggunakan media Pop Up pada halaman website Anda untuk meningkatkan conversion rate. Anda dapat memilih halaman website mana yang memiliki potensi menghasilkan conversion tinggi untuk menampilkan pop up.

4. Saatnya Testing dengan Landing Page

Landing page adalah suatu halaman website yang dibentuk dengan tujuan khusus untuk meningkatkan conversion rate. Elemen-elemen pada landing page yang mempengaruhi pengunjung untuk membuat keputusan pembelian yaitu diantaranya seperti sign up, subscribe newsletter dsb. Lalu sekarang, bagaimana melakukan optimasi atau testing conversion rate dengan landing page? Tipsnya adalah Anda dapat membuat 2 versi halaman untuk menguji halaman mana yang menghasilkan conversion rate yang tinggi. Anda bisa membedakan 2 versi halaman tsb dengan elemen-elemen website tertentu seperti text dalam CTA, jenis tombol CTA, desain sign up yang berbeda dsb untuk sebagai testing penilaian conversion rate pada ke 2 halaman website Anda.

 5. Buat Pengunjung agar mudah menghubungi Customer Service Anda

Terkadang, walaupun Anda sudah menambahkan elemen-elemen seperti harga, spesifikasi produk, dsb, masih ada juga orang yang butuh informasi lebih dalam yaitu dengan cara bertanya kepada admin atau customer service agar memantapkan mereka sebelum membeli produk Anda. Untuk itulah, Anda perlu menambahkan fitur chat bantuan di semua halaman website Anda. Hal ini tentu akan lebih memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang produk yang Anda jual sehingga dapat meningkatkan conversion rate website Anda.


6. Optimalkan Blog Artikel yang memiliki Potensi Kunjungan Tinggi

Jika Anda teliti lebih dalam lagi blog artikel ternyata bisa juga menghasilkan conversion selain mengandalkan landing page website Anda. Kenapa bisa begitu? Jika Anda coba cek kembali artikel-artikel yang ada di halaman blog Anda, mungkin Anda akan menemukan beberapa artikel yang memiliki traffic kunjungan yang tinggi. Untuk itulah, Anda bisa memanfaatkan halaman-halaman blog Anda yang memiliki traffic tinggi tersebut untuk disisipi promosi ulasan singkat mengenai produk Anda baik berupa dalam text, gambar banner atau pop up. Anda dapat melakukan pengecekan blog artikel Anda melalui Google Analytics.

7. Gunakan Remarketing

Sudah banyak pemilik website pasti mengalami pengunjung yang meninggalkan website tanpa melakukan tindakan yang diinginkan. Jika Anda mengalami hal yang sama, maka Anda perlu melakukan strategi baru agar pengunjung yang meninggalkan website Anda tanpa melakukan tindakan tersebut suatu saat bisa berpeluang tertarik kembali mengunjungi website Anda bahkan melakukan pembelian seperti yang diinginkan. Untuk itulah, teknik remarketing ini bisa Anda coba. Remarketing dapat memungkinkan Anda  untuk menampilkan kembali iklan produk Anda langsung kepada orang-orang yang meninggalkan website Anda tsb. Remarketing dapat digunakan ketika Anda memasang iklan di Google Ads, Facebook Ads, atau Instagram Ads.

Kesimpulan

Jika Anda menginginkan kenaikan penjualan di website Anda, maka Anda perlu meningkatkan conversion rate yang terjadi di website Anda. Conversion Rate merupakan tolak ukur dalam bentuk persentase dari pengunjung website dengan perhitungan saat mereka melakukan suatu tindakan tertentu. Untuk meningkatkan conversion rate, Anda perlu melakukan strategi optimasi conversion rate atau Conversion Rate Optimization seperti cara yang dibahas pada artikel ini.

Jika Anda membutuhkan bantuan untuk membuat website untuk bisnis, Anda bisa menghubungi IDwebhost untuk mendapatkan jasa pembuatan website dengan harga murah. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk terus ikut perkembangan informasi seputar bisnis online di IDwebhost. Salam!

Penulis
Member since 2 Jul 2013