Cara Mendapatkan Uang dari Shutterstock, Bukan Cuma Foto!
Bagaimana cara mendapatkan uang dari Shutterstock?
Sudah menjadi sebuah rahasia umum, bahwa satu di antara cara mendapatkan uang di era digital adalah dengan menjual aset di sebuah platform bernama Shutterstock.
Tapi, tahukah kamu bahwa di Shutterstock kamu tidak hanya bisa menjual foto saja? Penasaran? Yuk, simak ulasannya lebih lengkap.
Contents
Cara Mendapatkan Uang dari Shuttertock
Ada sejumlah karya kreatif digital yang bisa kamu jual di Shutterstock, mulai dari foto, video, musik, ilustrasi, hingga vector.
1. Shutterstock Foto
Nah, kalau bicara Shutterstock, kebanyakan orang langsung berpikir soal foto. Memang, menjual foto adalah salah satu cara yang paling populer dan banyak dilakukan di Shutterstock.
Shutterstock menerima berbagai jenis foto, mulai dari foto pemandangan, makanan, potret manusia, hingga konsep abstrak. Namun, agar fotomu laku keras, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, pastikan fotomu memiliki kualitas tinggi. Shutterstock cukup ketat soal ini, jadi foto yang buram atau terlalu gelap kemungkinan besar akan ditolak.
Selain itu, gunakan kamera profesional atau ponsel dengan resolusi tinggi untuk memastikan hasil terbaik. Kedua, cari tahu tren yang sedang diminati pelanggan Shutterstock. Biasanya, tema seperti bisnis, keluarga, kesehatan, dan teknologi selalu dicari.
Jangan lupa, setiap foto yang kamu unggah harus bebas dari elemen yang memiliki hak cipta, seperti logo atau wajah seseorang tanpa izin model. Jadi, kalau kamu mengambil foto di tempat umum, pastikan tidak ada elemen yang melanggar aturan ini.
2. Shutterstock Video
Selain foto, Shutterstock juga membuka peluang bagi kamu yang suka membuat video.
Shutterstock menerima berbagai jenis klip video pendek yang bisa digunakan untuk iklan, dokumentasi, atau proyek kreatif lainnya. Durasi ideal untuk video di Shutterstock biasanya antara 5 hingga 60 detik.
Kamu bisa mengunggah video yang menampilkan pemandangan alam, momen unik di jalanan, atau bahkan animasi sederhana. Tapi ingat, kualitas tetap jadi prioritas.
Video yang kamu unggah harus direkam dalam resolusi tinggi (minimal Full HD, tetapi lebih baik jika 4K). Selain itu, perhatikan stabilitas gambar. Gunakan tripod atau gimbal untuk hasil yang lebih profesional.
Video memiliki potensi pendapatan yang besar karena kebutuhan terhadap konten visual terus meningkat. Jadi, jika kamu punya kreativitas di bidang ini, jangan ragu untuk mencoba!
3. Shutterstock Vector
Kalau kamu seorang desainer grafis, kamu bisa memanfaatkan keahlianmu untuk menjual karya vektor di Shutterstock.
Karya vektor ini biasanya digunakan oleh perusahaan atau individu untuk kebutuhan desain, seperti logo, infografis, atau elemen grafis lainnya.
Shutterstock menerima berbagai macam desain vektor, mulai dari ikon sederhana hingga ilustrasi yang lebih kompleks.
Tapi, karya yang kamu unggah harus dibuat dalam format editable (seperti AI atau EPS) agar pembeli bisa menyesuaikan desain sesuai kebutuhan mereka.
Pastikan juga agar desainmu unik dan tidak terlalu mirip dengan karya lain yang sudah ada di platform.
4. Shutterstock Ilustrasi
Bagi kamu yang hobi menggambar atau membuat ilustrasi digital, Shutterstock juga menyediakan tempat untuk menjual hasil karyamu. Ilustrasi digital sering digunakan untuk buku anak-anak, desain produk, atau bahkan poster.
Meskipun ilustrasi mungkin tidak sepopuler foto atau video, pasar untuk karya ini tetap ada. Kunci suksesnya adalah memastikan gaya ilustrasimu menarik dan relevan dengan kebutuhan pasar.
Misalnya, tema-tema seperti minimalis, hand-drawn, atau modern biasanya cukup diminati. Pastikan juga file ilustrasimu memiliki resolusi tinggi agar pembeli bisa menggunakannya untuk berbagai keperluan.
5. Shutterstock Musik
Ini mungkin belum banyak diketahui, tetapi Shutterstock juga menerima kontribusi musik. Kalau kamu seorang komposer atau produser musik, ini adalah kesempatan besar untuk menjual karya-karyamu.
Musik yang dijual di Shutterstock biasanya digunakan untuk proyek video, iklan, atau presentasi.
Namun, ada beberapa syarat khusus yang perlu kamu perhatikan. Pertama, musik yang kamu unggah harus eksklusif, artinya tidak boleh dijual di tempat lain.
Selain itu, kamu juga harus memastikan bahwa kamu memiliki hak cipta penuh atas musik tersebut, termasuk master recording dan komposisinya.
Musik yang diterima oleh Shutterstock harus memenuhi standar kualitas tinggi, dengan panjang ideal sekitar 2:30 hingga 3:00 menit. Kamu juga perlu menyertakan metadata seperti judul, tempo, instrumen yang digunakan, dan informasi komposer.
Nah, kalau musikmu diterima, kamu akan bekerja sama dengan tim konten musik Shutterstock untuk menghasilkan lagu-lagu terbaik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Tips Sukses Menjadi Kontributor di Shutterstock
Bagaimana pun jenis konten yang ingin kamu jual, ada beberapa tips umum yang bisa membantumu sukses di Shutterstock:
1. Pelajari Pasar dan Tren
Sebelum mulai mengunggah, luangkan waktu untuk mengeksplorasi karya-karya yang sudah ada di Shutterstock. Perhatikan tema, gaya, atau format apa yang paling banyak diminati.
2. Kualitas adalah Kunci
Shutterstock sangat ketat dalam hal kualitas. Pastikan setiap karya yang kamu unggah memenuhi standar teknis, seperti resolusi tinggi untuk foto dan video, atau mastering profesional untuk musik.
3. Gunakan Kata Kunci yang Tepat
Ketika mengunggah konten, kamu harus menyertakan deskripsi dan kata kunci yang relevan. Ini sangat penting agar karyamu mudah ditemukan oleh pembeli.
4. Konsisten Mengunggah Konten Baru
Semakin banyak karya yang kamu unggah, semakin besar peluangmu untuk mendapatkan penghasilan. Tetapi, jangan sampai mengorbankan kualitas demi kuantitas.
5. Promosikan Portofoliomu
Jangan hanya mengandalkan algoritma Shutterstock. Kamu juga bisa mempromosikan portofoliomu melalui media sosial atau jaringan profesionalmu.
Cara Kerja Pembayaran di Shutterstock
Salah satu hal menarik dari menjadi kontributor di Shutterstock adalah sistem pembayarannya yang transparan. Untuk setiap unduhan kontenmu, kamu akan menerima royalti berdasarkan lisensi yang digunakan oleh pembeli.
Pembayaran dilakukan setiap bulan melalui PayPal atau transfer bank, asalkan penghasilanmu telah mencapai ambang batas minimum.
Namun, untuk kontributor musik, Shutterstock menggunakan skema pembayaran berbeda. Mereka membayar secara upfront untuk setiap karya musik yang diterima, artinya kamu akan menerima bayaran di awal tanpa bergantung pada jumlah unduhan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami ketentuan yang berlaku sebelum mulai berkontribusi.
Kesimpulan
Shutterstock adalah platform yang menawarkan banyak peluang untuk kreator dari berbagai bidang, tidak hanya fotografer.
Mulai dari foto, video, vektor, ilustrasi, hingga musik, kamu bisa menghasilkan uang sesuai dengan keahlianmu. Kuncinya adalah konsistensi, kualitas, dan memahami kebutuhan pasar.
Nah, selain menjual karya di Shutterstock, kamu juga bisa memanfaatkan website untuk memamerkan hasil karya digitalmu, menjangkau pasar yang lebih luas, dan membentuk branding yang lebih kuat.
Jika kamu belum punya website, layanan jasa pembuatan website dari IDwebhost bisa menjadi solusi terbaik untuk mewujudkannya.
Member since 23 Aug 2024