Cost per Engagement (CPE): Ukur Keterlibatan Iklan Digitalmu

Cost per Engagement (CPE): Ukur Keterlibatan Iklan Digitalmu

Waktu membaca menit

Update Terakhir 24 Feb 2025

Setiap kali kamu scrolling di media sosial, pasti ada satu atau dua iklan yang menarik perhatian, bukan? Tanpa sadar, kamu mungkin memberikan like, meninggalkan comment, atau bahkan membagikannya ke teman. 

Nah, tindakan-tindakan ini tidak hanya menunjukkan ketertarikanmu, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pemasaran berbasis Cost per Engagement (CPE). 

Tapi, bagaimana cara kerja CPE, bagaimana cara menghitungnya, dan mengapa ini penting bagi bisnis? Yuk, kita kupas penjelasannya!

Apa Itu Cost per Engagement (CPE)?

Cost per Engagement (CPE) adalah metrik yang mengukur biaya yang harus dikeluarkan pengiklan untuk setiap engagement atau interaksi yang dilakukan pengguna terhadap iklan. 

Berbeda dengan cost per click (CPC) yang hanya menghitung biaya berdasarkan jumlah klik, CPE lebih luas karena mencakup berbagai bentuk keterlibatan pengguna.

Artinya, pengiklan hanya membayar ketika audiens benar-benar berinteraksi dengan iklan mereka, bukan sekadar melihat atau mengkliknya saja.

Jenis-Jenis Interaksi Cost per Engagement

Bentuk interaksi yang dihitung dalam CPE bisa beragam, tergantung pada tujuan kampanye. Beberapa contoh tindakan yang termasuk dalam engagement adalah:

  • Like, comment, atau share di media sosial.
  • Klik pada tautan atau tombol aksi (call-to-action).
  • Menonton video hingga durasi tertentu.
  • Mengisi formulir atau menyelesaikan proses pendaftaran.
  • Mengunduh katalog atau brosur digital.
  • Mencapai level tertentu dalam permainan.
  • Melakukan pembelian dalam aplikasi.

Cara Kerja Iklan Berbasis Cost per Engagement

Model CPE sangat menguntungkan bagi pengiklan karena mereka hanya membayar jika iklan mereka benar-benar menarik perhatian audiens. 

Ada dua kemungkinan yang sama-sama menguntungkan:

  • Jika pengguna berinteraksi dengan iklan, berarti iklan berhasil menarik perhatian.
  • Jika pengguna mengabaikan iklan, pengiklan tidak perlu membayar.

Misalnya, sebuah toko online di Indonesia yang menjual produk skincare mengadakan kampanye iklan interaktif di Instagram. 

Mereka membuat iklan yang memungkinkan pengguna menggeser gambar untuk melihat berbagai produk, seperti serum, toner, dan pelembap. 

Jika mereka menetapkan biaya CPE sebesar Rp500 per engagement dan menargetkan 100.000 engagement, maka total biaya yang harus dikeluarkan adalah:

Rp500 × 100.000 = Rp50.000.000

Rumus Menghitung Cost per Engagement

CPE dihitung dengan membagi total biaya iklan dengan jumlah total keterlibatan yang dihasilkan dari kampanye tersebut.

Cost per Engagement

Rumus CPE:

CPE = Total Biaya Iklan / Total Engagement

Contoh Perhitungan

Misalnya, sebuah bisnis menghabiskan Rp1.000.000 untuk menjalankan kampanye iklan, dan kampanye tersebut menghasilkan 500 interaksi. Maka perhitungannya adalah:

CPE = Rp1.000.000 / 500 = Rp2.000 per engagement

Artinya, setiap kali pengguna berinteraksi dengan iklan tersebut, pengiklan harus membayar sebesar Rp2.000.

Mengapa Cost per Engagement Penting?

Menggunakan model CPE memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan model periklanan lainnya. Berikut beberapa alasannya:

1. Lebih Fokus pada Kualitas Keterlibatan

Dalam model Cost per Mille (CPM), sebuah iklan bisa saja mendapatkan banyak tayangan, tetapi tidak ada jaminan bahwa orang-orang yang melihatnya akan benar-benar tertarik.

Sementara itu, dalam model CPC, pengguna mungkin mengklik iklan, tetapi bisa saja langsung meninggalkannya tanpa tindakan lebih lanjut.

Nah, CPE lebih berfokus pada interaksi nyata, seperti berbagi atau berkomentar, yang menunjukkan bahwa audiens benar-benar tertarik dengan kontennya.

2. Memaksimalkan Anggaran Iklan

Karena kamu hanya membayar untuk keterlibatan yang terjadi, model ini memungkinkan kamu menggunakan anggaran iklan secara lebih efektif. Kamu tidak membuang-buang uang hanya untuk tayangan atau klik yang tidak menghasilkan interaksi lebih lanjut.

3. Meningkatkan Brand Awareness dan Loyalitas Pelanggan

Iklan yang melibatkan audiens cenderung lebih mudah diingat. Semakin banyak orang yang berinteraksi dengan iklanmu, semakin besar kemungkinan mereka mengenal dan mengingat brand kamu. 

Bahkan, jika iklanmu cukup menarik, mereka mungkin akan membagikannya, yang berarti jangkauan organik bisa meningkat tanpa tambahan biaya.

4. Memberikan Data yang Lebih Akurat

Dibandingkan dengan metrik seperti tayangan (impressions), engagement memberikan wawasan yang lebih jelas tentang bagaimana audiens berinteraksi dengan iklanmu. Dengan menganalisis jenis keterlibatan yang terjadi, kamu bisa menyesuaikan strategi pemasaran agar lebih efektif.

Faktor yang Mempengaruhi Cost per Engagement

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi biaya per engagement dalam kampanye iklan digital. Beberapa di antaranya adalah:

1. Kualitas Konten Iklan

Semakin menarik dan relevan konten iklanmu, semakin besar kemungkinan orang untuk berinteraksi dengannya. Visual yang menarik, copywriting yang kuat, dan call-to-action yang jelas akan meningkatkan engagement rate.

2. Target Audiens

Jika kamu menargetkan audiens yang terlalu luas, mungkin hanya sedikit orang yang benar-benar tertarik dengan iklanmu. Sebaliknya, jika target audiens lebih spesifik dan relevan, kemungkinan keterlibatan akan lebih tinggi.

3. Penempatan Iklan

Di mana iklanmu muncul juga berpengaruh terhadap engagement. Iklan yang ditempatkan di platform dengan tingkat keterlibatan tinggi seperti Instagram atau TikTok mungkin menghasilkan CPE yang lebih rendah dibandingkan dengan iklan di situs website yang jarang dikunjungi.

4. Persaingan di Pasar

Jika banyak pengiklan lain yang menargetkan audiens yang sama, biaya engagement bisa meningkat karena adanya persaingan untuk mendapatkan perhatian pengguna.

Cara Menurunkan Cost per Engagement dan Meningkatkan Engagement

Jika kamu merasa CPE iklanmu masih terlalu tinggi, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk meningkatkannya:

1. Gunakan Konten yang Lebih Menarik

Cobalah berbagai format konten, seperti video pendek, infografis, atau konten interaktif yang lebih menarik bagi audiens.

2. Sesuaikan Target Audiens

Gunakan fitur segmentasi audiens yang disediakan oleh platform iklan untuk menargetkan kelompok yang lebih relevan.

3. Optimalkan Penempatan Iklan

Eksperimen dengan berbagai platform dan jenis iklan untuk menemukan tempat di mana engagement rate lebih tinggi.

4. Gunakan Insentif atau Call-to-Action yang Kuat

Berikan alasan bagi audiens untuk berinteraksi dengan iklanmu, seperti diskon khusus atau konten eksklusif bagi mereka yang berpartisipasi.

Cost per Engagement

Kesimpulan

Cost per Engagement (CPE) adalah strategi iklan digital yang memastikan setiap biaya yang dikeluarkan benar-benar menghasilkan interaksi nyata dari audiens. 

Dengan pendekatan ini, bisnis dapat lebih efektif dalam membangun brand awareness, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan mengoptimalkan anggaran pemasaran.

Namun, agar strategi digital marketing berjalan maksimal, kamu juga perlu memiliki website yang profesional sebagai pusat aktivitas pemasaran dan konversi. 

Dengan website yang cepat, aman, dan mudah diakses, pengunjung bisa lebih nyaman dalam menjelajahi konten, mendaftar, atau melakukan pembelian.

IDwebhost hadir untuk membantumu membangun website yang optimal untuk strategi digital marketing-mu. 

Dilengkapi layanan hosting yang andal, dan desain website profesional, kamu bisa menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi audiens dan memaksimalkan efektivitas kampanye iklanmu.Â