idwebhost Bikin Website Sekarang

Panduan Step-by-Step Cara Optimasi Conversion Funnel, Mudah!

15 Okt 2024
Panduan Step-by-Step Cara Optimasi Conversion Funnel, Mudah! campaign-unlimited

Conversion Funnel atau corong konversi adalah istilah yang menggambarkan perjalanan pelanggan dari mengenal produk hingga akhirnya memutuskan untuk membeli. Setiap tahap dalam corong mewakili langkah-langkah yang harus dilalui calon pelanggan sebelum jadi pelanggan yang membayar. 

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas setiap tahap dalam corong konversi dan tips-tips praktis tentang cara optimasi conversion funnel. 

Tahapan Conversion Funnel

Conversion Funnel sangat penting untuk memahami perilaku pelanggan dan meningkatkan penjualan. Tahapan dalam corong konversi ini dikenal sebagai model AIDA (Awareness, Interest, Desire, dan Action). 

#1 Awareness

Awareness adalah awal dari segalanya. Di sini kamu mengenalkan produk atau merekmu kepada calon pelanggan. Kalau dulu kita memakai metode mulut-ke-mulut atau iklan di televisi, kini di era digital marketing, kamu bisa memakai berbagai cara untuk membangun kesadaran pelanggan. 

#2 Interest

Setelah berhasil menarik perhatian calon pelanggan, selanjutnya adalah meningkatkan minat (interest) mereka. Di tahap ini, calon pelanggan bisa terbagi menjadi dua kubu, antara tidak tertarik dan tidak melanjutkan proses ke pembelian dan tertarik sampai akhirnya membeli. 

#3 Desire

Setelah berhasil menarik dan membangkitkan minat calon pelanggan, selanjutnya adalah membakar “api keinginan” mereka. Di tahap ini, calon pelanggan kamu benar-benar menginginkan produk atau layanan, bukan hanya sekedar minat biasa. 

Bagaimana cara membangun keinginan? Kamu bisa memulainya dengan menunjukkan nilai yang unik dari produk kamu (manfaat, keunggulan dan testimoni). Selain itu, ciptakan rasa urgensi dengan strategi penawaran terbatas, FOMO (Fear of Missing Out), hingga eksklusivitas. 

#4 Action

Saatnya kamu mendorong calon pelanggan kamu untuk mengambil tindakan nyata (Action), yaitu membeli produk dan layanan kamu. Tahap ini boleh dibilang puncak dari perjalanan pelanggan dalam conversion funnel. 

Untuk mendorong Action ini, kamu bisa melakukan beberapa strategi seperti Call to Action yang jelas dan menarik, penawaran insentif dan mempermudah proses pembelian.

Langkah-langkah Optimasi Conversion Funnel

Optimasi Conversion Funnel

Dengan menerapkan model AIDA di atas dengan tepat, sebenarnya kamu sudah bisa meningkatkan tingkat konversi dan mencapai tujuan bisnis kamu. Namun, upaya ini belum tentu berhasil dilakukan jika kamu tidak melakukan optimasi conversion funnel. 

Berikut ini beberapa cara dan trik yang dapat kamu gunakan untuk mengoptimalkan corong konversi, sehingga strategi digital marketing kamu bisa lebih efektif: 

#1 Identifikasi Target Audiens

Sebelum kamu membangun conversion funnel yang efektif, kamu perlu tahu dulu siapa sebenarnya orang-orang yang ingin kamu ajak membeli produk dan layananmu. 

Dengan mengenal target audiens, kamu bisa menyampaikan pesan yang relevan, memilih saluran yang tepat dan menyesuaikan penawaran. 

Bagaimana cara mengidentifikasi target audiens? 

  • Buat Buyer Persona: Buyer Persona adalah gambaran dari pelanggan ideal, yang dibuat melalui pengumpulan riset pasar dan data tentang pelanggan yang sudah ada. 
  • Lakukan Riset Pasar: Tanyakan langsung kepada calon pelanggan kamu (tentang apa masalah, keinginan dan kebutuhan mereka). Kamu bisa menggunakan data dari website, media sosial dan platform lainnya. 

#2 Sesuaikan Konten untuk Setiap Model AIDA

Kamu perlu memaksimalkan strategi AIDA sebagai cara kedua optimasi conversion funnel, berikut ini tips-tipsnya:

  • Tahap Awareness: Berikan informasi yang berharga dan relevan untuk calon pelanggan kamu. 
    • Konten yang cocok: Artikel blog, infografis, video edukatif, dan panduan.
    • Fokus: Jelaskan masalah yang dihadapi calon pelanggan dan bagaimana produk kamu dapat membantu.
    • Contoh: Membuat video tutorial singkat tentang cara menggunakan fitur dasar dari produkmu.
  • Tahap Pertimbangan: Saat pelanggan sudah tertarik tapi masih berpikir-pikir tentang produk lain, maka tugas kamu adalah menunjukkan bahwa produk kamu adalah yang terbaik. 
    • Konten yang cocok: Studi kasus, demo produk, perbandingan fitur, dan testimoni pelanggan.
    • Fokus: Sorot keunggulan unik produk kamu dan buktikan klaim kamu.
    • Contoh: Buat halaman perbandingan yang menunjukkan bagaimana produk kamu lebih unggul dibandingkan kompetitor.
  • Tahap Konversi: Saat calon pelanggan sudah siap membeli, tetapi mereka masih ragu-ragu, maka tugas kamu memberikan dorongan terakhir dan memudahkan proses pembelian. 
    • Konten yang cocok: Penawaran terbatas, diskon, garansi uang kembali, dan ajakan bertindak yang jelas.
    • Fokus: Buat penawaran yang sulit ditolak dan permudah proses checkout.
    • Contoh: Tawarkan diskon khusus untuk pembelian pertama atau gratis ongkir.
  • Tahap Loyalitas: Setelah pelanggan membeli produk kamu, kini tugasmu merasa puas dan ingin membeli. 
    • Konten yang cocok: Email ucapan terima kasih, program loyalitas, konten eksklusif untuk anggota, dan survei kepuasan pelanggan.
    • Fokus: Bangun hubungan jangka panjang dan jadikan pelanggan sebagai promotor merek kamu.
    • Contoh: Buat program referral yang memberikan diskon kepada pelanggan yang mereferensikan teman.

Dengan menyesuaikan konten kamu dengan setiap tahap dalam conversion funnel, kamu dapat meningkatkan peluang untuk mengubah calon pelanggan menjadi pelanggan setia.

#3 Menangkap Prospek

Jika kamu kesulitan mengumpulkan kontak calon pelanggan, kamu bisa menggunakan magnet prospek. Magnet prospek adalah sesuatu yang bernilai bagi calon pelanggan, yang rela memberikan informasi kontak mereka untuk mendapatkannya. Ini bisa berupa ebook, webinar, template, diskon, atau bahkan akses eksklusif ke suatu komunitas.

Magnet prospek yang tepat akan menarik orang-orang yang benar-benar tertarik dengan produk atau layananmu. Berikut ini cara menggunakan magnet prospek yang efektif:

  • Identifikasi kebutuhan audiens: Apa yang sebenarnya dicari oleh calon pelanggan?
  • Buat magnet prospek yang relevan: Sesuaikan magnet prospek dengan kebutuhan dan minat audiens.
  • Promosikan magnet prospek: Gunakan berbagai saluran seperti blog, media sosial, email marketing, dan iklan berbayar.
  • Buat landing page yang menarik: Desain halaman khusus untuk menawarkan magnet prospek dan mengumpulkan informasi kontak.

 #4 Optimasi Landing Page

Landing page itu ibarat pintu masuk calon pelanggan mengenal produkmu. Desain dan tata letaknya akan menentukan apakah calon pelanggan ingin masuk atau tidak.

Untuk mengoptimalkan halaman landing page, kita perlu tahu bagaimana pengunjung berinteraksi dengan halaman kita. Salah satu alat yang sangat berguna adalah heatmap.

Setelah kita tahu bagaimana pengunjung berinteraksi dengan halaman melalui data heatmap, kita bisa mulai mengoptimalkan elemen-elemen pada Landing Page. 

Dengan mengoptimalkan Landing Page, akan ada lebih banyak pengunjung yang melakukan tindakan yang kamu inginkan, penjualan produk dan layanan meningkat, dan pengunjung merasa nyaman mudah dalam berinteraksi dengan websitemu. 

Baca Juga: 3 Cara Optimasi Landing Page: Yuk Ubah Pengunjung ke Pembeli

#5 Aktif di Media Sosial untuk Branding Awareness

Media sosial saat ini bukan hanya tempat untuk cari hiburan, tapi juga menjadi pusat aktivitas bisnis dalam aspek digital marketing. Dengan jutaan pengguna aktif setiap hari, platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok menawarkan peluang emas untuk menjangkau calon pelanggan.

Selain itu, membangun komunitas di sekitar merek kamu juga sangat penting. Ketika pelanggan merasa terhubung dengan merek dan komunitasnya, mereka cenderung lebih loyal dan sering merekomendasikan produk atau layanan kamu kepada orang lain.

Mulai dengan memilih platform media sosial yang paling relevan dengan target audiens kamu. Buat konten yang menarik, berinteraksi dengan pengikut kamu, dan jangan lupa untuk memanfaatkan fitur belanja yang tersedia. 

Baca Juga: Tips Social Media Marketing untuk Bisnis

#6 Pengujian A/B

Pengujian A/B adalah cara sistematis untuk membandingkan dua versi dari sebuah halaman website, email, atau elemen lainnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui versi mana yang memberikan hasil terbaik, misalnya tingkat klik, jumlah pengunjung yang melakukan pembelian, atau waktu yang dihabiskan di halaman. 

Dengan melakukan pengujian A/B, kamu tidak akan lagi mengandalkan intuisi semata, tapi bisa mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat. Contoh elemen yang diuji A/B yaitu Call to Action (CTA), judul, gambar, tata letak halaman, dan konten.

Berikut ini cara kerja pengujian A/B paling efektif yang bisa kamu lakukan untuk optimasi conversion funnel:

  • Buat dua versi: Buat dua versi dari elemen yang ingin kamu uji, misalnya dua versi tombol “Beli Sekarang” dengan warna berbeda.
  • Bagi pengunjung: Bagi pengunjung website atau email kamu menjadi dua kelompok yang sama besar.
  • Tampilkan versi yang berbeda: Tampilkan versi A kepada satu kelompok dan versi B kepada kelompok lainnya.
  • Pantau hasilnya: Gunakan alat analisis untuk melacak data dan membandingkan kinerja kedua versi.
  • Ambil keputusan: Pilih versi yang memberikan hasil terbaik dan terapkan pada seluruh kampanye kamu.
Optimasi Conversion Funnel

#6 Analisis Kinerja

Analisis kinerja adalah langkah paling krusial dalam optimasi conversion funnel kamu. Ini akan menjadi kompas kamu untuk menemukan cara terbaik untuk peningkatan konversi.

Simak cara menganalisis kinerja conversion funnel yang sudah kamu optimalkan sebelumnya:

  • Petakan Perjalanan Pelanggan: Gunakan tools seperti Google Analytics untuk melihat bagaimana pengunjung berkelana di website kamu. Lalu temukan di mana pelanggan biasanya berhenti, keluar, atau melanjutkan ke tahap berikutnya. 
  • Ukur yang Penting: ​​Fokus pada metrik yang relevan dengan tujuan bisnis kamu, seperti jumlah pengunjung, rasio klik-tayang, dan tentu saja, rasio konversi. Bandingkan kinerja setiap tahap dalam funnel. Ada tahap mana yang menjadi “bottleneck” atau hambatan?
  • Telusuri Lebih Dalam: Lihat langsung bagaimana pengunjung berinteraksi dengan halaman kamu. Klik di mana saja, berapa lama mereka tinggal di suatu area, dan apa yang membuat mereka frustasi.
  • Eksperimen: Lakukan uji A/B untuk mencoba berbagai variasi desain, konten, atau tata letak halaman untuk melihat mana yang paling efektif.

Manfaat Optimasi Conversion Funnel

Berikut ini manfaat melakukan optimasi conversion funnel yang dapat menguntungkan bisnis kamu:

  • Peningkatan Konversi: Artinya, pendapatanmu pun akan ikut naik. 
  • Investasi yang Lebih Menguntungkan: Setiap rupiah yang kamu keluarkan untuk marketing pasti ingin kamu dapatkan kembali, bahkan lebih. Jadi, kamu bisa lebih efisien dalam menggunakan anggaran digital marketing kamu.
  • Pelanggan Jadi Senang: Ketika proses pembelian menjadi mudah dan menyenangkan, pelanggan akan merasa lebih puas. Pelanggan yang puas cenderung menjadi pelanggan setia dan bahkan merekomendasikan produk atau layananmu ke orang lain.
  • Keputusan Jadi Lebih Tepat: Dengan menganalisis data dari conversion funnel, kamu bisa mengetahui dengan pasti apa yang disukai dan tidak disukai oleh pelangganmu. Informasi ini sangat berharga untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
  • Bisnis Jadi Lebih Cerdas: Optimasi conversion funnel membuat bisnismu menjadi lebih data-driven. Artinya, setiap keputusan yang kamu ambil didasarkan pada data yang valid, bukan hanya feeling atau intuisi semata.

Kesimpulan

Sebenarnya ada banyak cara untuk optimasi conversion funnel bisnis kamu. Kamu bisa menggunakan apa yang sudah kami uraikan, dan menambahkannya dengan cara lain. 

Dengan mengoptimalkan corong konversi, kamu tidak hanya mengubah calon pelanggan menjadi pembeli, tetapi juga menjaga pembeli tersebut tetap loyal dengan produk dan layanan kamu. 

Jika kamu membutuhkan solusi hosting web yang bisa diandalkan untuk bisnis kamu, IDwebhost adalah solusinya. Kami memiliki layanan hosting murah dengan fitur-fitur unlimited yang bisa kamu manfaatkan untuk mengembangkan bisnis. 

Ade Gusti

Member since 7 Aug 2024